masing-masing 10 ml. Disterilkan didalam autoklaf dengan tekanan 1 atm pada suhu 121
o
C selama 15 menit, setelah dingin disimpan ditempat yang bersih dan kering.
4. Media Tryptone
Ditimbang seksama media Tryptone sebanyak 15 gr. Dimasukkan kedalam beker gelas, dilarutkan kedalam aquadest.sebanyak 1 liter. Dimasukkan magnetic
stirrer. Dipanaskan diatas hot plate sampai larut. Dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi tabung durham masing-masing 10 ml. Disterilkan didalam
autoklaf dengan tekanan 1 atm pada suhu 121
o
C selama 15 menit, setelah dingin disimpan ditempat yang bersih dan kering.
3.3.2 Uji Perkiraan
a Disiapkan sebanyak 5 tabung reaksi yang telah berisi media Lauryl Broth
tebal dan sebanyak 10 tabung reaksi yang telah berisi media Lauryl Broth tipis.
b Tabung kemudian disusun pada rak tabung, masing-masing diberi tanda
sebagai berikut: •
Nomor sampel •
Volume sampel c
Sampel dikocok terlebih dahulu agar homogen
Universitas Sumatera Utara
d Dimasukkan sampel dengan cara dipipet sebanyak 10 ml kedalam tabung
berisi Lauryl Broth tebal. Kemudian, 1 ml kedalam tabung Lauryl Broth tipis sebanyak 5 tabung, dan sisanya 0,1 ml atau 2 tetes.
e Masukkan seluruh tabung kedalam inkubator pada suhu 35
o
C selama 2x24 jam.
f Selanjutnya, diamati pembentukan gas yang terjadi didalam tabung
durham. g
Catat tabung yang dinyatakan positif dengan terbentuknya gas. Selanjutnya dilakukan uji penegasan.
3.3.3 Uji Penegasan
1. Tabung yang dinyatakan positif pada uji perkiraan, diinokulasikan
kedalam tabung yang berisi media Tryptone masing-masing satu sampai dua ose dilakukan secara aseptis.
2. Diinkubasi pada suhu 44
o
C selama 2x24 jam. 3.
Setelah 48 jam, dilakukan pengamatan dengan meneteskan larutan Kovaks sebanyak 1 ml, kemudian diamati tabung yang menghasilkan cincin
berwarna merah sempurna dinyatakan positif 4.
Pembacaan hasil dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang positif. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Persyaratan
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI
NO.492MENKESPERIV2010 bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan untuk parameter bakteri Escherichia coli pada air minum
adalah 0 koloni100 ml.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1: Hasil Pengamatan Bakteri E Coli Jenis sampel
Nomor sampel Test Perkiraan
E coli MPN
Air Sumur 14BAB012013
5-4-0 5-4-0
130
4.2 Pembahasan
Pada analisa bakteri Escherichia coli pada sampel 14BAB012013 tidak memenuhi syarat karena seharusnya pada air sumur yang akan digunakan sebagai
kebutuhan sehari hari air minum harus bernilai 0 dan tidak diizinkan mengandung bakteri Escherichia coli. Pada sampel ini ditemukan Escherichia coli
dengan angka MPN mencapai 130. Hal ini mungkin disebabkan oleh tempat pengambilan sampel yang dekat dengan pembuangan tinja atau terlalu dekat
dengan perembesan air dari wc ke sumur. Mengacu pada parameter kualitas air menurut Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 492MENKESPERIV2010 bahwa untuk parameter mikrobiologi bakteri Escherichia coli jumlah maksimum adalah 0 koloni. Dikarenakan untuk
standar baku mutu air bersih menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 jumlah Escherichia coli tidak
boleh lebih dari sama dengan 0 koloni maka hal ini berarti air tersebut tidak boleh tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Dan juga persyaratan bakteriologis lainnya
yang harus dipenuhi oleh air digunakan untuk konsumsi adalah tidak
Universitas Sumatera Utara