Keunggulan Bentuk Sediaan Tablet Bahan-Bahan Tambahan

khusus tablet dimaksudkan untuk menghindari, mencegah, atau mempersulit pemalsuan dan agar mudah dikenal orang Anief, 1994 ; Syamsuni, 2006. Tablet sangat baik disimpan dalam wadah yang tertutup rapat ditempat yang kelembabannya rendah, serta terlindung dari temperatur yang tinggi. Tablet khusus yang cenderung hancur bila kena lembab dapat disertai dengan pengering dalam kemasannya. Tablet yang dapat rusak oleh cahaya disimpan dalam wadah yang dapat menahan masuknya sinar cahaya agar dapat bertahan lebih lama Ansel, 1989.

2.2.1 Keunggulan Bentuk Sediaan Tablet

Tablet merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang sangat populer, dimana hampir sebagian besar bentuk sediaan farmasi terdapat dalam bentuk tablet hampir 60. Hal ini didukung oleh beberapa keunggulan yang dimiliki oleh tablet, yaitu : a. Tablet dapat diproduksi dalam skala besar dan dengan kecepatan produksi yang sangat tinggi sehingga lebih murah b. Memiliki ketepatan dosis tiap tablet tiap unit pemakaian c. Lebih stabil dan tidak mudah ditumbuhi mikroba karena dalam bentuk kering dengan kadar air yang rendah d. Dapat dibuat produk untuk berbagai profil pelepasan e. Tablet bukan produk steril kecuali implant hipodermik tablet sehingga penanganan selama produksi, distribusi, dan pemakaian lebih mudah f. Mudah dalam pengepakan blister atau strip dan transportasi g. Pasien dapat membawa kemanapun dengan mudah Universitas Sumatera Utara h. Bau, rasa, dan warna yang tidak menyenangkan dapat ditutupi dengan penyalutan i. Produk dapat dengan mudah diidentifikasi, dengan memberikan tanda atau logo di punch atau dengan printing j. Tablet tersedia dalam berbagai tipe tablet : buccal, effervescent, dispersible , dan lain-lain k. Dapat dengan mudah digunakan sendiri oleh pasien tanpa bantuan tenaga medis l. Dibandingkan dengan kapsul, tablet lebih temperproof sulit dipalsukan Sulaiman, 2007.

2.2.2 Bahan-Bahan Tambahan

Untuk membuat suatu zat obat menjadi suatu bentuk sediaan akhir, bahan- bahan farmasetik dibutuhkan. Sebagai contoh, dalam pembuatan larutan sediaan farmasi, satu atau lebih pelarut digunakan untuk melarutkan zat obat tersebut, pengawet dapat ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan mikroba, penstabil bisa digunakan untuk mencegah peruraian obat, dan pemberi warna serta pemberi rasa ditambahkan untuk menambahkan penampilan produk. Dalam pembuatan tablet, pengencer atau pengisi biasanya ditambahkan untuk meningkatkan bulk formulasi, pengikat menyebabkan adhesi atau perekatan serbuk obat dan bahan- bahan farmasetik, anti-adheren antirekat dan pelumas untuk membantu mulusnya proses pentabletan, zat disintegrasi zat penghancur mendorong pecahnya tablet setelah pemberian, dan penyalutan memperbaiki kestabilan, Universitas Sumatera Utara mengontrol penghancuran, atau menambah penampilan Ansel, 1989; Lachman, dkk, 1994.

2.3 Amebiasis