Pembuatan Pereaksi Pembuatan Larutan Standar Metronidazol Uji Disolusi dengan Metode Keranjang

3.3 Prosedur

3.3.1 Pembuatan Pereaksi

- Asam Klorida 0,1 N Diambil 18 ml HCl pekat dan dipindahkan pelan-pelan kedalam beaker glass yang berisi 500 ml akuades. Diaduk dengan gelas pengaduk agar cairan bercampur sempurna dan dicukupkan larutan dengan akuades sampai 1 liter Dirjen POM, 1979.

3.3.2 Pembuatan Larutan Standar Metronidazol

Ditimbang baku Metronidazol BPFI 1 mg, masukkan kedalam labu tentukur 100 ml diencerkan dengan Media Dissolusi sampai garis tanda. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 274 nm.

3.3.3 Uji Disolusi dengan Metode Keranjang

Disiapkan media disolusi yaitu Asam klorida 0,1 N sebanyak 900 ml. Dimasukkan media disolusi pada tabung. Dihidupkan alat dengan cara menekan switch on pada alat. Tekan icon gambar termometer, diset temperatur pada suhu 37 ± 0,5 C. Diatur rpm pada alat dengan laju kecepatan 100 rpm selama 60 menit. Masukkan 6 tablet, tiap keranjang berisi 1 tablet, lalu turunkan alat. Disiapkan stopwatch atau alarm selama 60 menit. Setelah waktunya tercapai, pipet 1 ml larutan uji kemudian masukkan kedalam labu tentukur 25 ml, add dengan media disolusi hingga garis tanda. Diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 274 nm. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil disolusi tablet metronidazol dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Hasil Disolusi Tablet Metronidazol No. Sampel Pengukuran Au Zat Aktif Terlarut Dx 1 Pertama 0,4192 100,67 2 Kedua 0,4102 98,51 3 Ketiga 0,4342 104,27 4 Keempat 0,4376 105,09 5 Kelima 0,4150 99,66 6 Keenam 0,4235 101,70 Kadar tersebut memenuhi persyaratan tahap S 1 seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV 1995 yaitu dalam waktu 60 menit tiap unit harus larut tidak kurang dari Q + 5 Q=85. Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2 Pembahasan

Dari hasil percobaan penetapan kadar Metronidazol dalam sediaan tablet Metronidazol 250 mg dengan uji disolusi secara spektrofotometri ultra violet diperoleh absorbansi baku 0,4215 dan terhadap 6 enam tablet diperoleh kadar yaitu 100,67, 98,51, 104,27, 105,09, 99,66 dan 101,70. Kadar zat aktif yang terlarut tersebut sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, dimana jumlah keenam sampel yang diuji telah Universitas Sumatera Utara