ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN HIAS BOUGENVILLE DI DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

(1)

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN HIAS BOUGENVILLE DI DESA BANGUN SARI BARU

KECAMATAN TANJUNG MORAWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekomomi

Oleh

MARINA ISTANTI

NIM. 7123210038

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

MARINA ISTANTI, NIM 7123210038, Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Besarnya biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa, 2. Tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa dari bulan Mei sampai Juni 2016. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan metode survei yaitu merupakan pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara, pencatatan dan angket. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu 40 responden. Data dianalisis dengan menggunakan analisis biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani.

Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa meliputi biaya tetap rata/petani sebesar Rp. 1.032.261 / bulan dan biaya variabel rata-rata/petani senilai Rp. 7.029.692 / bulan, maka total biaya usahatani tanaman hias bougenville sebesar Rp. 8.061.953 / bulan, total biaya dibawah nilai rata-rata per petani sebesar 62,5% dan total biaya di atas nilai rata-rata per petani sebesar 37,5% dari jumlah responden 40 petani sedangkan total penerimaan rata-rata/petani sebesar Rp. 14.329.000 / bulan. Pendapatan yang diperoleh pada usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa rata-rata/petani sebesar Rp. 6.267.047 / bulan. Tingkat pendapatan dibawah nilai rata-rata per petani sebesar 50% dan tingkat pendapatan diatas nilai rata-rata per petani sebesar 50% dari jumlah responden 40 petani. Nilai R/C Ratio adalah sebesar 1,77 > 1 berarti usahatani menguntungkan dan layak dikembangkan.


(6)

ii ABSTRACT

MARINA ISTANTI, NIM 7123210038, Cost and Revenue Analysis Farming Bougenville Ornamental Plants in the village of Sari Bangun Baru district of Tanjung Morawa. Thesis Departement of Management, Faculty of Economics, University of Medan. 2016

This study aims to determine : 1. The cost of farming Bougenville ornamental plant in the village of Bangun Sari Baru, district of Tanjung Morawa. 2. The level of farm income Bougenville ornamental plant in the village of Bangun Sari Baru district of Tanjung Morawa.

This research was conducted in the village of Bangun Sari Baru district of Tanjung Morawa from May to June 2016. The data used in this study are primary data and secondary data . The method used a survey method that is data collection based on observations, interviews, records and questionnaires. The sampling technique in this research is total sampling 40 respondents. Data were analyzed using cost analysis, receipts and farm income.

The results showed that the cost of cultivation of ornamental plants Bougenville in the village of Bangun Sari Baru district of Tanjung Morawa cover fixed costs average / farmer Rp. 1.032.261 / month and the average variable cost / farmer Rp. 7.029.692 / month, the total cost of farming ornamental plans Bougenville Rp. 8.061.953 / month, the total cost below the average value / farmer of 62,5% and the total cost above the average value / farmer of 37,5% of 40 respondents while total income of an average / farmer Rp. 14.329.000 / month. Revenues earned in farming ornamental plants Bougenville in the village of Bangun Sari Baru District of Tanjung Morawa average / farmers amounting Rp. 6.267.047 / month. Income levels below the average value / farmer of 50% and the income levels above the average value / farmer of 50% of 40 respondents. The value of R/C ratio of 1,77 is > 1 means farming profitable and feasible to be developed


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT atas nikmat kesehatan dan rezeki yang diberikan penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa”.

Skripsi ini dibertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Selain itu penulis juga berharap kiranya skripsi ini dapat memperluas pengetahuan pembaca.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu T. Teviana SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus penguji yang telah membimbing dan memberikan arahan dan kritik yang membangun untuk penyempurnaa penulisan skripsi.


(8)

iv

5. Ibu Dita Amanah, MBA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

6. Bapak Hendra Saputra, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah membimbing, memberikan saran, arahan dan masukan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

7. Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si selaku Dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan arahan dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan penulisan skripsi.

8. Bapak Khafi Puddin, SE, M.Si selaku Dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan arahan dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan penulisan skripsi. sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis

9. Ibu Fauziah Agustini, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberikan arahan yang membangun untuk penulis.

10.Seluruh dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

11.Teristimewa untuk kedua orang tua (Bapak Suharjito dan Ibu Bundarsiem) yang selalu memberi kasih sayang, doa dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan kepada Kakak ku tersayang (Dechy Puspita Sari) terima kasih selalu memberikan do’a dan dukungannya.


(9)

v

12.Arapen Ginting selaku Kepala Desa dan para petani di Desa Bangun Sari Baru yang telah membantu penulis memberikan informasi, pengarahan dan partisipasi dalam penyusunan skripsi ini.

13.Kak Umi yang selalu membantu dalam menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan.

14.Sahabat tercinta yang selalu memberi dukungan dan semangat “SEMON” : Ridha Utami Matondang, Juliana Simbolon, Intan Marbun, Nurhasanah, dan Desy Dindasari Sembiring.

15. Sahabat tersayang yang hadir di akhir” perkuliahan selalu memberikan dukungan, semangat dan membantu dalam penulisan skripsi ini : Siska Hariana, Winda Ariani, Rahma, Dedi Gunawan, Hazri Fadillah Harahap, M. Kamal Anwar, M. Ariansyah. Sahabat yang banyak memberikan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini Winda Silviana dan Ichwan Hafidz.

16.Teman-teman seperjuangan manajemen B 2012 yang tidak bisa di sebutin satu persatu yang telah banyak memberikan motivasi, bantuan dan dukungannya selama ini.

17.Teman-teman seperjuangan manajemen A 2012, teman-teman di Manajemen Agribisnis 2015, dan seluruh teman senior maupun junior yang ada di Universitas Negeri Medan, terimakasih atas do’a dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

18.Seluruh teman-teman Tennis Progress Unimed terimakasih atas do’a dan dukungannya.


(10)

vi

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan lebih lanjut dan perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2016

Marina Istanti 7123210038


(11)

vii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Perumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Biaya ... 9

2.1.2 Pendapatan Usahatani ... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 13


(12)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Lokasi Penelitian ... 21

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 22

3.3.1 Populasi ... 22

3.3.2 Sampel ... 22

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 22

3.4.1 Variabel Penelitian ... 22

3.4.2 Definisi Operasional ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.6 Teknik Analisis Data ... 24

3.6.1 Analisis Deskriptif ... 24

3.6.2 Analisis Usahatani ... 25

1. Biaya Usahatani ... 25

2. Penerimaan Usahatani ... 25

3. Pendapatan Usahatani ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Keadaan Umum daerah Penelitian ... 26

4.1.1 Letak Geografis ... 26

4.2 Karakteristik Responden ... 27

4.2.1 Jenis Kelamin ... 27

4.2.2 Usia ... 27


(13)

ix

4.3 Analisis Biaya Usahatani Tanaman Hias Bougenville ... 28

4.3.1 Biaya Tetap ... 29

4.3.2 Biaya Variabel ... 33

4.4 Total Biaya ... 37

4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bougenville 40 4.5.1 Penerimaan Usahatani Tanaman Hias Bougneville ... 40

4.5.2 Pendapatan Ushatani Tanaman Hias Bougneville ... 42

4.5.3 Analisis R/C Ratio ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA


(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa, Tahun 2015 ... 4

Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 27

Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 27

Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 28

Tabel 4.4 Biaya Sewa Lahan Rata-Rata Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 29

Tabel 4.5 Biaya Penyusutan Peralatan Rata-Rata Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 30

Tabel 4.6 Jenis Pekerjaan, Jumlah HKO dan Nilai Upah Tenaga Kerja Dalam Keluarga Rata-rata Pada Usahatani Tanaman Hias Bougenville di Desa BangunSari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 31

Tabel 4.7 Biaya Pajak Lahan Rata-Rata Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 32

Tabel 4.8 Biaya Bibit Rata-Rata Per Petani Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 34

Tabel 4.9 Biaya Pupuk Rata-Rata Per Petani Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 35

Tabel 4.10 Biaya Polibag Rata-Rata Per Petani Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa. 2016 ... 36


(15)

xi

Tabel 4.11 Biaya Tanah Rata-Rata Per Petani Pada Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung

Morawa. 2016 ... 37 Tabel 4.12 Biaya Tetap Dan Biaya Variabel Rata-Rata Petani

RespondenUsahatani Tanaman Hias Bougenville di Desa

Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa, 2016 ... 38 Tabel 4.13 Kelompok Total Biaya Pada Usahatani Tanaman Hias

Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung

Morawa, 2016 ... 39 Tabel 4.14 Nilai Produksi, Penerimaan Usahatani Tanaman Hias

Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung

Morawa, 2016 ... 41 Tabel 4.15 Pendapatan Rata-Rata Per Petani Pada Usahatani Tanaman

Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan

Tanjung Morawa, 2016 ... 42 Tabel 4.16 Kelompok Pendapatan Pada Usahatani Tanaman Hias

Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung

Morawa, 2016 ... 43 Tabel 4.17 R/C Ratio Rata-Rata Usahatani Tanaman Hias Bougenville

di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa,

2016 ... 44 Tabel 4.18 Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias

Bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung


(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Skema 2.1 Kerangka Pemikiran ... 20


(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biaya Bibit Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru

Lampiran 2 Biaya Sarana Produksi Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 3 Curahan Tenaga Kerja Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 4 Biaya Tenaga Kerja Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 5 Biaya Penyusutan Peralatan Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 6 Total Biaya Tanaman Hias Bougenville/Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 7 Produksi dan Penerimaan Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 8 Pendapatan Bersih Tanaman Hias Bougenville Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru Selama 1 Bulan

Lampiran 9 Kelayakan Tanaman Hias Bougenville (R/C) Per Petani Di Desa Bangun Sari Baru


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki hortikultura tropika yang berlimpah karena keanekaragaman sumber daya lahan, iklim, dan cuaca yang dimilikinya. Sumber daya tersebut dapat dijadikan sebagai suatu kekuatan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam agribisnis hortikultura dimasa depan. Produk-produk agribisnis hortikultura tropika nusantara yang terdiri dari buah- buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat merupakan salah satu andalan Indonesia baik di pasar domestik, regional, maupun internasional (Wibowo, 2000:16).

Tanaman hias merupakan salah satu komoditas holtikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga prospeknya sangat tepat untuk dijadikan bisnis atau peluang usaha yang menjanjikan”.Tingginya minat masyarakat baik di tanah air maupun permintaan ekspor terhadap tanaman hias dapat menjadi tolok ukur kesejahteraan petani.Usaha-usaha pembudidayaan tanaman hias juga semakin berkembang dengan orientasi komersial.Hal ini secara tidak langsung dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat padaumumnya.tanaman hias diartikan sebagai segala jenis tanaman yang memiliki nilai hias (bunga, batang, daun, akar, aroma) yang menimbulkan kesan indahartistik atau kesan seni (Acquahh G. 2002:52).


(19)

2

Salah satu tujuan dari pengembangan usahatani adalah meningkatkan pendapatan petani dalam melakukan kegiatan usahatani tersebut, pada dasarnya petani membandingkan antara hasil yang diharapkan akan diterima pada waktu panen (penerimaan, revenue) dengan biaya (pengorbanan, cost ) yang harus dikeluarkan. Kegiatan usahatani dinilai dengan uang yang diperhitungkan dari nilai produksi setelah dikurangi atau memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan yang besar akan terjadi bila petani memaksimalkan penggunaan faktor-faktor produksi yang telah tersedia (Isaskar, 2014:87).

Biaya dalam kegiatan usahatani dikeluarkan oleh petani dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi bagi usahatani yang dikerjakan, dengan mengeluarkan biaya maka petani mengharapkan pendapatan yang setinggi-tingginya melalui peningkatan produksi.Biaya sebagai suatu sumberdaya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu, suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang dan jasa.

Dalam meningkatkan pendapatan, maka petani harus berusaha untuk meningkatkan hasil produksi agar memperoleh peningkatan pendapatan yang maksimal.Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dalam suatu usahatani.

Dalam pengelolaan usahatani, petani mengupayakan agar hal yang diperoleh secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan produk maksimal. Sehingga pada akhirnya pendapatan petani akan meningkat dan menguntungkan, dengan meningkatnya pendapatan maka secara


(20)

3

otomatis tingkat kesejahteraan petani tersebut akan meningkat (Pengemanan, 2011:5)

Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah penghasil tanaman hias yang potensial di Sumatera Utara. Jenis tanaman hias yang terdapat di Desa Bangun Sari Baru adalah bonsai, bougenville, pucuk merah, mawar, melati, anthurium, palem, anggrek, asoka, kroket, merah, tricolor, balik angin, dan lain-lain. Dari beberapa tanaman hias, tanaman hias bougenville yang banyak dikembangan dan di budidayakan. Tanaman hias bougenville merupakan tanaman hias yang primadona dan semakin terkenal akan keistimewaannya karena kecantikkan bunganya yang berwarna-warni dan cara merawatnya yang mudah.

Tanaman bougenville termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman 2-4 meter. Sistem perakarannya adalah tunggang, dengan akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm, akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman bara. Batang memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5-8 mm, berwarna coklat dan majemuk.Bunga bougenville termasuk bunga majemuk, payung 3-15 bunga.Bunga beranekaragam ada kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan sebagainya. Kelopak bunga berbentuk tabung 2-4 mm, taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut halus Neni (12 Maret 2016)

Keanekaragaman warna pada tanaman hias bougenville memberikan manfaat yang dapat membuat halaman menjadi hidup, seperti di halaman rumah, kantor dan sekolah. Bunga bougenville ini juga berkhasiat untuk menyembuhkan


(21)

4

beberapa penyakit, seperti :mengobati bisul, menghilangkan biang keringat dan gatal-gatal (pruritis), mengobati hepatitis dan melancarkan haid tidak teratur Yuni (12 Maret 2016).

Produksi tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru merupakan produksi terbesar diantara tanaman hias yang lain, sehingga tanaman hias bougenville mampu memberikan pendapatan yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari cabang usahatani tanaman hias lain, karena harga jual tanaman hias bougenville yang diterima petani rata-rata relative tinggi.

Tabel1.1

Produksi Tanaman Hias Bougenville di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa, Tahun 2015

Tahun 2015 Total Produksi (Pohon) Bonggol (Pohon) Cabang (pohon)

Januari 2210 68 2.142

Februari 2.275 70 2.205

Maret 2.535 78 2.457

April 2.372 73 2.299

Mei 2.436 79 2.357

Juni 2.957 91 2.866

Juli 2.665 82 2.583

Agustus 2.230 69 2.161

September 2.205 67 2.138

Oktober 1.982 61 1.921

November 1.690 52 1.638

Desember 2.112 65 2.047

Sumber : Kantor Kepala Desa Bangun Sari Baru dan diolah dari petani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru (2016)

Dari Tabel1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 produksi tanaman hias bougenville setiap bulannya berfluktuasi, Produksi tertinggi terdapat pada bulan Juni,total produksi tanaman hias bougenville sebesar 2.957 pohon dengan jumlah bonggol 91 pohon dan jumlah cabang 2.866 pohon. Tingginya produksi


(22)

5

bougenville pada bulan juni dikarenakan musim kemarau yang sangat baik untuk pembudidayaan tanaman bougenville dan saat libur sekolah dan hari besar, dimana pengunjung dan pembeli menjadikan hari libur sebagai tempat rekreasi keluarga dan timbul rasa ingin memiliki tanaman hias tersebut. Sementara itu produksi terendah terdapat pada bulan November, total produksi tanaman hias bougenville sebesar 1690 pohon dengan jumlah bonggol 52 pohon dan cabang 1.638. Rendahnya produksi bougenville pada bulan November dikarenakan musim hujan membuat batang tanaman membusuk, sehingga memerlukan perawatan yang lebih intensive. Petani tanaman hias bougenville sudah memiliki pelanggan tetap, produksi tanaman hias bougenville dalam bentuk bonggol di jual langsung kepada pelanggan untuk proyek besar, sedangkan tanaman hias bougenville dalam bentuk cabang dijual kembali ke daerah Sumatera seperti: Aceh, Pekan Baru, Dumai, Palembang, Jambi, Kisaran, dan sekitar Medan.

Perhitungan pendapatan pada usahatani tanaman hias bougenvilleini belum pernah dilakukan oleh petani sehingga tidak ada informasi yang jelas sampai berapa besar pendapatan yang diperolehnya dari usahatani tanaman hias bougenville. Untuk itu penelitian ini perlu untuk dilaksanakan sehingga dapat diketahui dengan pasti pendapatan yang diperoleh dari usahatani tamanan hias bougenville.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk memilih dan membahas penulisan skripsi dengan judul : “ Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bougenville Di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa”.


(23)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanabesar biaya usahatani tanaman hias bougenvilledi Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa ?

2. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa ?

3. Bagaimana besar modal usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa ?

4. Bagaimana harga usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa ?

5. Bagaimana produksi usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa ?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimana besar biaya dan tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa dapat dikatakan layak untuk diusahakan.


(24)

7

1. Berapakah besar biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

2. Berapakah tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis besarnya biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

2. Untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa? 1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah ke masyarakat atau lapangan. 2. Bagi Petani

Sebagai informasi kepada petani untuk menjadi acuan atau tolak ukur apakah usahatani tanaman hias bougenville layak tidaknya untuk diusahakan dengan mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan

Sebagai tambahan literatur keperpustakaan uniersitas dibidang penelitian tentang usahatani, biaya, penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usahatani.


(25)

8

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai pedoman tentang pengaruh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan terhadap penerimaan yang diperoleh petani.


(26)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru terdiri dari biaya tetap meliputi sewa lahan, penyusutan peralatan, tenaga kerja dalam keluarga dan pajak lahan dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp. 1.032.261 /bulan. Biaya variabel pada usahatani tanaman hias bougenville terdiri dari bibit, pupuk, polibag dan tanah dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp. 7.029.692 /bulan. Maka total biaya keseluruhan yang dikeluarkan pada kegiatan usahatani tanaman hias bougenville rata-rata per petani sebesar Rp. 8.061.953 /bulan. Total biaya di bawah nilai rata-rata per petani sebesar 62,5% dan total biaya di atas nilai rata-rata per petani sebesar 37,5% dari jumlah responden 40 petani.

2. Pendapatan yang diperoleh pada usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp 6.267.047 /bulan pada tingkat pendapatan di bawah nilai rata-rata per petani sebesar 50% dan tingkat pendapatan di atas nilai rata-rata per petani sebesar 50% dari jumlah responden 40 petani. Keuntungan yang diperoleh melalui R/C Ratio sebesar 1,77 yang berarti lebih dari satu, sehingga usahatani tanaman hias bougenville layak untuk dikembangkan dan diusahakan.


(27)

48

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan sesuai hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru menguntungkan untuk diusahakan. Oleh karena itu diharapkan masyarakat Desa Bangun Sari Baru terus mengusahakan dan mengupayakan peningkatan produksi dengan lebih memperhatikan teknik-teknik budidaya yang baik.

2. Untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani tanaman hias bougenville, maka sebaiknya penggunaan biaya-biaya produksi dapat digunakan seefektif dan seefesien mungkin.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Acquaah, G., 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Prentice Hall.

Ahmadi. 2001. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Asnah dan L. Latu. 2011. “Analisis Usahatani Rumput Laut” .Jurnal Buana Sains. Vol. 12 No. 2, Desember 2012. Malang : Universitas Tribhuwana Tungga dewi.

Astutiningsih, Tyas, Ekarini, F. 2009. Analisis Pendapatan Usahatani Semangka. Skripsi. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Benediktus, Nedi, dkk. 2013. “Analisis Usahatani Jagung”. Jurnal Agribusiness Review, Vol. 1 No.1, Desember 2013.Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Carter William. 2009. Akutansi Biaya. Buku I Edisi 14. Jakarta. Salemba.

Damanik, Pirdon. 2012. Analisis Usahatani Ubi Kayu. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Jurusan Manajemen, 2016. Pedoman Penulisan Skripsi, Medan.

Gunawan, Ikhsan. 2014. “Analisis Usahatani Semangka”. Jurnal Sungkai. Vol. 2 No. 1, Februari 2014.Riau : Universitas Pasir Pangaraian.

Gustiyana, H. 2004. Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian. Jakarta : Salemba Empat.

Hernanto, F. 2002. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Horngren, Datar, Foster. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. Jilid 2. Edisi Kesebelas. Jakarta : Indeks.

Isaskar, Riyanti. 2014. Pengantar Usaha Tani. Laboratorium Analisis dan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Ismail, Yunita. 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Skripsi. Universitas Negeri Medan.


(29)

Lasangole, Meylinda. 2013. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Jagung. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.Rineka Cipta.

Pangemanan, L, dkk. 2011. “Analisis Pendapatan Usahatani Bunga Potong”. Jurnal Sosio Ekonomi. Vol. 7 No. 2, Mei 2011.Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Rahardja, P. dan Manurung, M. 2006. Teori Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rahim Abd dan Hastuti. 2008. Ekonomika Pertanian. Jakarta.Penebar Swadaya. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta Suratiah, Ken. 2008. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suratiah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani. Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta. Universitas Indonesia (UI-Press). Umar. 2005. Study Kelayakan Bisnis, Teknik menganalisis Rencana Bisnis Secara

Komprehensif. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo R. 2000. Refleksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusantara. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Zulfahmi, M. 2011. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

www.Dinasuciwahyuni.blogspot.co.id.Klasifikasi Ilmiah Bunga Bougenville-serta manfaat dan khasiat bagi kesehatan ( 12Maret 2016)


(1)

1. Berapakah besar biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

2. Berapakah tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis besarnya biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa?

2. Untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa? 1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah ke masyarakat atau lapangan. 2. Bagi Petani

Sebagai informasi kepada petani untuk menjadi acuan atau tolak ukur apakah usahatani tanaman hias bougenville layak tidaknya untuk diusahakan dengan mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan

Sebagai tambahan literatur keperpustakaan uniersitas dibidang penelitian tentang usahatani, biaya, penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usahatani.


(2)

8

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai pedoman tentang pengaruh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan terhadap penerimaan yang diperoleh petani.


(3)

47 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Biaya usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru terdiri dari biaya tetap meliputi sewa lahan, penyusutan peralatan, tenaga kerja dalam keluarga dan pajak lahan dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp. 1.032.261 /bulan. Biaya variabel pada usahatani tanaman hias bougenville terdiri dari bibit, pupuk, polibag dan tanah dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp. 7.029.692 /bulan. Maka total biaya keseluruhan yang dikeluarkan pada kegiatan usahatani tanaman hias bougenville rata-rata per petani sebesar Rp. 8.061.953 /bulan. Total biaya di bawah nilai rata-rata per petani sebesar 62,5% dan total biaya di atas nilai rata-rata per petani sebesar 37,5% dari jumlah responden 40 petani.

2. Pendapatan yang diperoleh pada usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru dengan nilai rata-rata per petani sebesar Rp 6.267.047 /bulan pada tingkat pendapatan di bawah nilai rata-rata per petani sebesar 50% dan tingkat pendapatan di atas nilai rata-rata per petani sebesar 50% dari jumlah responden 40 petani. Keuntungan yang diperoleh melalui R/C Ratio sebesar 1,77 yang berarti lebih dari satu, sehingga usahatani tanaman hias bougenville layak untuk dikembangkan dan diusahakan.


(4)

48

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan sesuai hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Usahatani tanaman hias bougenville di Desa Bangun Sari Baru menguntungkan untuk diusahakan. Oleh karena itu diharapkan masyarakat Desa Bangun Sari Baru terus mengusahakan dan mengupayakan peningkatan produksi dengan lebih memperhatikan teknik-teknik budidaya yang baik.

2. Untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani tanaman hias bougenville, maka sebaiknya penggunaan biaya-biaya produksi dapat digunakan seefektif dan seefesien mungkin.


(5)

Acquaah, G., 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Prentice Hall.

Ahmadi. 2001. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Asnah dan L. Latu. 2011. “Analisis Usahatani Rumput Laut” .Jurnal Buana Sains. Vol. 12 No. 2, Desember 2012. Malang : Universitas Tribhuwana Tungga dewi.

Astutiningsih, Tyas, Ekarini, F. 2009. Analisis Pendapatan Usahatani Semangka. Skripsi. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Benediktus, Nedi, dkk. 2013. “Analisis Usahatani Jagung”. Jurnal Agribusiness Review, Vol. 1 No.1, Desember 2013.Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Carter William. 2009. Akutansi Biaya. Buku I Edisi 14. Jakarta. Salemba.

Damanik, Pirdon. 2012. Analisis Usahatani Ubi Kayu. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Jurusan Manajemen, 2016. Pedoman Penulisan Skripsi, Medan.

Gunawan, Ikhsan. 2014. “Analisis Usahatani Semangka”. Jurnal Sungkai. Vol. 2

No. 1, Februari 2014.Riau : Universitas Pasir Pangaraian.

Gustiyana, H. 2004. Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian. Jakarta : Salemba Empat.

Hernanto, F. 2002. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Horngren, Datar, Foster. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. Jilid 2. Edisi Kesebelas. Jakarta : Indeks.

Isaskar, Riyanti. 2014. Pengantar Usaha Tani. Laboratorium Analisis dan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Ismail, Yunita. 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Skripsi. Universitas Negeri Medan.


(6)

Lasangole, Meylinda. 2013. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Jagung. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.Rineka Cipta.

Pangemanan, L, dkk. 2011. “Analisis Pendapatan Usahatani Bunga Potong”.

Jurnal Sosio Ekonomi. Vol. 7 No. 2, Mei 2011.Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Rahardja, P. dan Manurung, M. 2006. Teori Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rahim Abd dan Hastuti. 2008. Ekonomika Pertanian. Jakarta.Penebar Swadaya. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta Suratiah, Ken. 2008. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suratiah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani. Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta. Universitas Indonesia (UI-Press). Umar. 2005. Study Kelayakan Bisnis, Teknik menganalisis Rencana Bisnis Secara

Komprehensif. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo R. 2000. Refleksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusantara. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Zulfahmi, M. 2011. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

www.Dinasuciwahyuni.blogspot.co.id.Klasifikasi Ilmiah Bunga Bougenville-serta manfaat dan khasiat bagi kesehatan ( 12Maret 2016)