HUBUNGAN ANTARA SIKAP PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA SD KELAS TINGGI DAERAH PERKEBUNAN PIR TRANS SOSA IV.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA SD KELAS TINGGI DAERAH PERKEBUNAN
PIR TRANS SOSA IV
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Oleh
FITRI WARDANI POHAN NIM. 1133311077
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i ABSTRAK
Fitri Wardani Pohan, NIM 1133311077. HUBUNGAN ANTARA SIKAP PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA SD KELAS TINGGI DAERAH PERKEBUNAN PIR TRANS SOSA IV.Skripsi Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2017.
Masalah dalam penelitian adalah apakah sikappartisipasi orang tuaberhubungan dengan motivasi belajar anakusia SD kelas tinggi daerah perkebunan Pir Trans Sosa IV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap partisipasi orang tua dengan motivasi belajar anakusia SD kelas tinggi daerah perkebunan Pir Trans Sosa IV.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV Kecamatan HutarajaTinggi Kabupaten Padang Lawas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas tinggi di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV yang berjumlah 120siswa. Sampel yang digunakan adalah Random Sampeling yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan angket Uji validitas angket menggunakan rumus koefsien korelasi Product Moment sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji koefsien korelasi, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa secara parsial Sikap Partisipasi Orang Tua (X)memiliki korelasi pada kategori tinggi dengan Motivasi Belajar Anak(Y) dengan nilai r 0,876dan memiliki hubungan yang signifikan karena
> yaitu 10,604>2,023.
Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan yang erat dan signifikan antara Sikap Partisipasi Orang Tua dengan Motivasi Belajar Anak Usia SD Kelas Tinggi Daerah Perkebunan Pir Trans Sosa IV, yang artinya apabila sikap partisipasi orang tua semakin tinggi maka motivasi belajar anak akan semakin tinggi, sebaliknya apabila sikap partisipasi orang tua rendah maka motivasi belajar anak akan rendah.
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN ANTARA SIKAP PARTISIPASI ORANG TUA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA SD KELAS TINGGI DAERAH PERKEBUNAN PIR TRANS SOSA IV.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Pra-Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dalam upaya
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan
kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan tulus
yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
(8)
iii
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP,
Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan.
4. Ketua Jurusan PGSD bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, dan Sekretaris
Jurusan PGSD ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd
5. Bapak Drs. Effendi Manalu,M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan serta petunjuk mulai dari awal hingga selesainya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis.
7. Dr. Aman Simaremare, MS, Drs. Rahim Sitompul,MS, dan Dra. Eva Betty
S, M.Pd, Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam
penyempurnaan Skripsi ini,
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan PGSD FIP yang telah memberi Ilmu dan bantuan selama perkuliahan.
9. Bapak Samsir Muluk Pohan,M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 0717
Pir Trans Sosa IV yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.
10.Teristimewa buat kedua orang tua saya Ayahanda Samsir Muluk Pohan
dan terkhusus Ibunda tercinta Nur Aminah Harahap. Terimakasih atas
segala pengorbanan yang diberikan baik dari segi moril, materil, dan
untaian doa, serta kasih sayang yang tak terhingga sehingga saya dapat
(9)
iv
11.Terkhusus ucapan terimakasihku kepada kakak tercinta Derma Simamora,
dan adik tersayang Irna, Putra, Reny Pohan, juga keluarga besar SD
Negeri 0717 ( Pak Suprapto,M.Pd, Pak Hendro, Ibu Yuyun,M.Pd, Azijah,
Noni,) yang telah banyak memberikan tenaga, suport, serta doa kepada
saya selama saya menjalankan pendidikan.
12.Terimakasih kepada Sahabat-sahabatku yang tidak pernah lelah
menemani, membantu, serta mendukung penulisan terkhusus chips (Ela
Aulia Kartika, Elna Putri, Isnaini Pratiwi, Nurhayati Agustina, Yusrina
Lubis).
13.Dan tak lupa buat kost Gang Syarif no.06 yang tinggal bersama, kak
Anggi Fitriyani Harahap,M.Pd, Yusrina Lubis, dan adek Salmah
Simanjuntak, terimakasih atas segala dukungan, semangat dan cinta yang
diberikan selama ini.
14.Buat teman terdekat penulis yang bersama-sama berjuang dan saling
mendoakan (Elna Putri, Yusrina Lubis, Rizki Juita Sitepu, Khairani Nst,
Try Fajar Aprilia, Khairul Bariah Siregar, Yanti, Yohana, dan Winda),
teman-teman seperjuangan saya PGSD C Ekstensi 2013 serta teman-teman
PPLT posko kekinian yang tak akan terlupakan kebersamaannya selama
tiga bulan (Pocky R.B Tarigan, Isnaini Pratiwi, Elna Putri, Ella Aulia
Kartika, Rizky Nurhabibi Dalimunthe, Fitri Nur Huda, Nazwa Lina Lubis,
Lasri Saragih, Ummi Latifah Nasution) Unimed 2016. Terimakasih atas
(10)
v
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan ribuan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membutuhkan. Terimakasih
Medan, Maret 2017 Penulis
Fitri Wardani Pohan NIM. 1133311077
(11)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Pembatasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 7
1.6. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1. Kajian Teori ... 8
2.1.1. Sikap Partisipasi Orang Tua ... 8
2.1.1.1. Pengertian Sikap ... 8
2.1.1.2. Sifat Sikap Orang Tua ... 10
2.1.1.3. Pengertian Sikap Partisipasi Orang Tua ... 10
2.1.1.4. Jenis – Jenis Partisipasi Orang Tua ... 12
2.1.1.5. Indikator Partisipasi Orang Tua ... 16
2.1.2. Hakikat Motivasi ... 20
2.1.2.1. Pengertian Motivasi ... 23
2.1.2.2. Teori Motivasi ... 24
2.1.2.3. Jenis – Jenis Motivasi ... 26
2.1.3. Hakikat Belajar ... 27
2.1.3.1. Pengertian Belajar. ... 28
2.1.3.2. Tujuan Belajar. ... 30
2.1.3.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar. ... 32
2.1.4. Motivasi Belajar ... 32
(12)
vii
2.1.4.2. Bentuk – Bentuk Motivasi dalam Belajar ... 33
2.1.4.3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 34
2.1.4.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar ... 35
2.1.4.5. Indikator Motivasi Belajar ... 36
2.1.5. Karakteristik Anak dan Masyarakat Daerah Perkebunan ... 38
2.1.5.1. Karakteristik Anak Kelas Tinggi ... 38
2.1.5.2. Karakteristik Masyarakat Daerah Perkebunan ... 39
2.2. Penelitian Relevan ... 40
2.2. Kerangka Berpikir ... 42
2.3. Hipotesis Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
3.1. Jenis Penelitian ... 46
3.2. Populasi dan Sampel ... 46
3.2.1. Populasi ... 46
3.2.2. Sampel ... 47
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 48
3.4. Desain Penelitian ... 49
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.6. Uji Instrumen Penelitian ... 53
3.6.1. Uji Validitas Angket ... 53
3.6.2. Uji Reliabilitas Angket ... 54
3.6.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 56
3.7. Teknik Analisis Data ... 60
3.7.1. Uji Asumsi Klasik ... 60
3.7.2. Uji Koefesien Korelasi ... 61
3.7.3. Uji Hipotesis ... 62
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 62
3.8.1. Lokasi Penelitian ... 62
3.8.2. Waktu Penelitian ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65
(13)
viii
4.1.2. Variabel Motivasi Belajar ... 67
4.1.3. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 68
4.2.4.1. Uji Kecenderungan Sikap Partisipasi Orang Tua ... 67
4.2.4.2. Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 70
4.2. Uji Asumsi Klasik ... 71
4.2.1. Uji Normalitas ... 72
4.2.2. Uji Linearitas ... 73
4.3. Uji Koefisien Korelasi ... 74
4.4. Uji Hipotesis ... 75
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
5.1. Kesimpulan ... 78
5.2. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN DOKUMENTASI
(14)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Pembatasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 7
1.6. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1. Kajian Teori ... 8
2.1.1. Sikap Partisipasi Orang Tua ... 8
2.1.1.1. Pengertian Sikap ... 8
2.1.1.2. Sifat Sikap Orang Tua ... 10
2.1.1.3. Pengertian Sikap Partisipasi Orang Tua ... 10
2.1.1.4. Jenis – Jenis Partisipasi Orang Tua ... 12
2.1.1.5. Indikator Partisipasi Orang Tua ... 16
2.1.2. Hakikat Motivasi ... 20
2.1.2.1. Pengertian Motivasi ... 23
2.1.2.2. Teori Motivasi ... 24
2.1.2.3. Jenis – Jenis Motivasi ... 26
2.1.3. Hakikat Belajar ... 27
2.1.3.1. Pengertian Belajar. ... 28
2.1.3.2. Tujuan Belajar. ... 30
2.1.3.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar. ... 32
2.1.4. Motivasi Belajar ... 32
(15)
vii
2.1.4.2. Bentuk – Bentuk Motivasi dalam Belajar ... 33
2.1.4.3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 34
2.1.4.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar ... 35
2.1.4.5. Indikator Motivasi Belajar ... 36
2.1.5. Karakteristik Anak dan Masyarakat Daerah Perkebunan ... 38
2.1.5.1. Karakteristik Anak Kelas Tinggi ... 38
2.1.5.2. Karakteristik Masyarakat Daerah Perkebunan ... 39
2.2. Penelitian Relevan ... 40
2.2. Kerangka Berpikir ... 42
2.3. Hipotesis Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
3.1. Jenis Penelitian ... 46
3.2. Populasi dan Sampel ... 46
3.2.1. Populasi ... 46
3.2.2. Sampel ... 47
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 48
3.4. Desain Penelitian ... 49
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.6. Uji Instrumen Penelitian ... 53
3.6.1. Uji Validitas Angket ... 53
3.6.2. Uji Reliabilitas Angket ... 54
3.6.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 56
3.7. Teknik Analisis Data ... 60
3.7.1. Uji Asumsi Klasik ... 60
3.7.2. Uji Koefesien Korelasi ... 61
3.7.3. Uji Hipotesis ... 62
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 62
3.8.1. Lokasi Penelitian ... 62
3.8.2. Waktu Penelitian ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65
(16)
viii
4.1.2. Variabel Motivasi Belajar ... 67
4.1.3. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 68
4.2.4.1. Uji Kecenderungan Sikap Partisipasi Orang Tua ... 67
4.2.4.2. Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 70
4.2. Uji Asumsi Klasik ... 71
4.2.1. Uji Normalitas ... 72
4.2.2. Uji Linearitas ... 73
4.3. Uji Koefisien Korelasi ... 74
4.4. Uji Hipotesis ... 75
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
5.1. Kesimpulan ... 78
5.2. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN DOKUMENTASI
(17)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 47
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 47
Tabel 3.3 Skala Likert ... 50
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Partisipasi Orang Tua ... 51
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar ... 51
Tabel 3.6 Validitas Angket Sikap Partisipasi Orang Tua ... 56
Tabel 3.7 Validitas Angket Motivasi Belajar ... 58
Tabel 3.8 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 64
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel X ... 66
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Y ... 67
Tabel 4.3 Tingkat Kecenderungan Sikap Partisipasi Orang Tua ... 69
Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Motivasi Belajar ... 71
Tabel 4.5 Uji Normalitas ... 72
Tabel 4.6 Uji Linearitas... 73
Tabel 4.7 Nilai Korelasi Sederhana ... 74
(18)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 45
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 49
Gambar 4.1 Histogram Sikap Partisipasi Orang Tua ... 61
(19)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Belum Valid ... 80
Lampiran 2. Tabulasi Uji Instrumen Angket Sikap Partisipasi Orang Tua ... 96
Lampiran 3. Langkah-Langkah Uji Validitas Variabel X ... 97
Lampiran 4.Output Uji Validitas Sikap Partisipasi Orang Tua... 98
Lampiran 5.Langkah-Langkah Uji Reliabilitas Variabel X ... 100
Lampiran 6.Hasil Uji Reliabilitas Sikap Partisipasi Orang Tua ... 101
Lampiran 7. Tabulasi Uji Instrumen Angket Motivasi Belajar... 102
Lampiran 8. Langkah-Langkah Uji Validitas Variabel Y ... 103
Lampiran 9.Output Uji Validitas Motivasi Belajar ... 104
Lampiran 10. Langkah-Langkah Uji Reliabilitas Variabel Y ... 106
Lampiran 11.Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 107
Lampiran 12. Angket Sudah Valid ... 108
Lampiran 13. Tabulasi Uji Penelitian Angket Sikap Partisipasi Orang Tua.... 120
Lampiran 14.Tabulasi Uji Penelitian Angket Motivasi Belajar ... 121
Lampiran 15.Langkah-Langkah Uji Mean,Median,Modus Variabel X ... 122
Lampiran 16.Hasil Uji Mean,Median,Modus Sikap Partisipasi Orang Tua .... 123
Lampiran 17.Langkah-Langkah Uji Mean,Median,Modus Variabel Y ... 125
Lampiran 18.Hasil Uji Mean,Median,Modus Motivasi Belajar Anak ... 126
Lampiran 19.Langkah-Langkah Uji Normalitas ... 128
Lampiran 20.Langkah-Langkah Uji Linearitas ... 130
Lampiran 21.Langkah-Langkah Uji Koefisien Korelasi ... 131
Lampiran 22.Langkah-Langkah Uji Hipotesis ... 132
Lampiran 23.Distribusi Nilai
R
tabel Signifikan 5% dan 1% ... 133Lampiran 24.Distribusi Nilai
t
tabel ... 134Lampiran 25.Distribusi Nilai
f
tabel ... 135(20)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu wahana yang dapat mewujudkan peningkatan
sumber daya manusia terdidik dan terampil. Pendidikan juga merupakan suatu
cara membenahi dan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Untuk itulah
setiap umat dituntut untuk memiliki pengetahuan, sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan Pendidikan Nasional dipertegas dalam pasal 3 yang menyatakan
bahwa,
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Isi Undang-undang tersebut anak diharapkan menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab. Tidak hanya itu, anak juga memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
(21)
2
Lembaga pendidikan merupakan lembaga atau tempat berlangsungnya
proses pendidikan atau belajar-mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu menuju kearah yang lebih baik. Pendidikan itu
berlangsung dalam tiga lembaga yakni formal ( sekolah ), nonformal ( masyarakat
), dan informal ( keluarga ).
Pendidikan formal dilaksanakan di sekolah, yang dilakukan secara
sistematis, teratur, bertingkat dan mengikuti syarat – syarat yang jelas. Sedangkan pendidikan yang nonformal dilakukan di luar sekolah yang berfungsi sebagai
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat. Berbeda dengan pendidikan informal, lembaga ini dilakukan dalam
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
pertama yang ditemui, karena dalam keluarga inilah seorang anak pertama kali
mendapatkan bimbingan dan sebagian besar kehidupan anak berada dalam
lingkungan keluarga.
Seperti yang dimuat dalam surat kabar Sinar Indonesia Baru ( Rabu, 31
Agustus 2016:19 ) menyebutkan bahawa, “ Program pendidikan menekankan terjalinnya hubungan kemitraan yang erat antara tiga unsur pelaku pendidikan (
Trisentra Pendidikan ), yakni Sentra Keluarga, Sentra satuan pendidikan, dan
Sentra Masyarakat”.
Trisentra pendidikan harus saling berperan aktif dalam memajukan
keberhasilan pendidikan. Dan ketiganya harus saling mendukung dalam proses
pertumbuhan – perkembangan pada anak, terutama peran keluarga.
Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan
(22)
3
orang tua merupakan dasar dimulainya proses pendidikan yang sangat
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Dengan demikian bimbingan orang
tua, dan dukungan orang tua sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Orang
tua yang memutuskan untuk bersama – sama berkarir, perlu saling member dukungan psikologi satu sama lain sehingga memperkuat dan menunjang karir
masing – masing, tetapi kualitas hubungan dengan anak perlu dijaga.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka
acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali
kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengtur waktu belajarnya, dan lain – lain menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak termotivasi dalam belajarnya. Hasil
yang didapatkan atau nilai belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin
gagal dalam studinya.
Jelas terlihat dari sumber yang peneliti kumpulkan bahwa sikap kepribadian
siswa, daftar hadir siswa dan prestasi belajar siswa sangat buruk. Semua
dirangkum dalam table di bawah ini :
Tabel 1.1
Daftar Persentase Ketidak Hadiran, Sikap Kepribadian, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 0717
Kelas
Ketidak Hadiran Sikap Kepribadian Prestasi Belajar Jumlah
Persentase Rata – Rata
Jumlah sikap siswa yang kategori cukup Persentasi sikap Jumlah prestasi belajar siswa yang kategori rendah Persentasi prestasi belajar Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Kelas
IV 38% 42% 6% 7% 13 11 38% 41% 11 13 48% 57%
Kelas V 30% 40% 5% 7% 16 18 47% 52% 13 14 54% 58%
Kelas
VI 43% 53% 7% 9% 18 19 52% 55% 18 20 52% 59%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat untuk kelas tinggi di SD Negeri 0717,
memiliki tingkat persentase ketidak hadiran siswa, sikap kepribadian siswa, dan
(23)
4
disimpulkan dari tabel persentase ketidak hadiran siswa, persentase sikap siswa,
dan prestasi belajar siswa mengalami kenaikan yang signifikan setiap
persentasenya. Hal ini dipengaruhi oleh kesibukan orang tua dengan pekerjaannya
untuk mencari nafkah. Sehingga orang tua jarang meluangkan waktu kepada
anaknya. Dengan demikian, menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa di
dalam sekolah ini.
Perilaku yang cenderung kurang baik tersebut tidak selayaknya dialami oleh
siswa karena hal ini menunjukkan adanya hambatan atau kesulitan belajar pada
siswa tersebut. Oleh karena itu, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Harus
ada tindak lanjut yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Sikap orang tua harus memberi perhtian, terutama perhatian pada kegiatan
belajar anak di rumah. Dengan adanya perhatian orang tua, anak akan lebih giat
dan bersemangat dalam belajar. Kepedulian orang tua dalam bentuk lain dapat
berupa pemberian bimbingan, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi
serta pemenuhan fasilitas belajar.
Permasalahan umum yang dialami oleh setiap orang tua dalam memberikan
kepedulian dan partisipasi terhadap anaknya kurang, ini karena kesibukan orang
tua mencari nafkah.
Jelas terlihat di polling ( Femina, juni 2016 ) keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak : 50% membantu saat anak kesulitan mengerjakan PR, 19,4%
menemani anak belajar tiap hari, 16,7% lebih percaya pada guru dan sekolah,
13,9% memberikan kebebasan anak untuk belajar sendiri. Hal paling menantang
ketika menemani anak belajar : kesulitan memahami kurikulum terbaru 36,1%,
(24)
5
apa yang saya ajarkan 11,1%. Dan pengajaran budi pekerti di lingkungan keluarga
: 90,3% orang tua merasa bertanggung jawab mengajarkan budi pekerti pada anak.
9,7% orang tua merasa tidak perlu, karena sudah diajarkan di sekolah.
Keterlibatan orangtua harus mendapingi anak belajar, mengajarinya, dan bertanya
tentang kesulitan anak di sekolah baik dalam mengikuti pelajaran maupun bergaul
dengan temannya.
Darmaningtyas mendukung orangtua dan pihak sekolah harus saling bekerja
sama, yang dikutip dari ( dalam Majalah Femina, 2016 : 47 ) mengatakan :
“Apapun kondisinya, orang tua yang bekerja harus berusaha sekeras mungkin meluangkan waktunya untuk anak, walau hanya beberapa jam saja, dan orang tua
seharusnya aktif untuk selalu berkomunikasi dengan guru, karena orang tua yang
baik adalah yang giat memantau perkembangan dan sikap anak di sekolah”. Kenyataannya selama ini banyak orang tua yang sepenuhnya menyerahkan
pendidikan anaknya ke sekolah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap salah seorang guru ( Suprapto S.Pd ) di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa
IV pada tanggal 21 Juni 2016 mengatakan bahwa, “Ketika wali kelas mendatangi orang tua siswa untuk membicarakan masalah anaknya, orang tua siswa tersebut
sepenuhnya menyerahkan anaknya kepada wali kelas, karena orang tua mereka
terlalu sibuk dengan mencari nafkah dan lupa untuk meluangkan waktunya
kepada anak”.
Dengan demikian hasil wawancara di atas, perhatian orang tua kepada anak
sangat rendah/minim dalam kehidupan sehari – hari. Apabila orangtua tidak memperhatikan / meluangkan waktu kepada anak, maka anak akan terkena
(25)
6
kearah yang negatif. Seperti melawan orangtua dan guru di sekolah, tidak disiplin
di sekolah, malas masuk sekolah, sering tidak mengerjakan PR. Keadaan tersebut
sangat menggugah peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan antara Sikap Partisipasi Orang Tua dengan Motivasi Belajar Anak
Usia SD Kelas Tinggi Daerah Perkebunan Pir Trans Sosa IV”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah dalam penelitian ini:
1. Rendahnya motivasi belajar siswa
2. Kurangnya perhatian / partisipasi orang tua kepada anak mengenai
pendidikan, seperti pemenuhan fasilitas, pemberian bimbingan belajar, dan
pemberian motivasi.
3. Kurangnya waktu orang tua bersama anak.
1.3Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka
peneliti merasa perlu membatasi masalah yang akan diteliti. Tujuannya adalah
agar dalam penelitian nantinya dapat dijelaskan secara lebih spesifik dan
mendalam. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah hubungan antara
sikap partisipasi orang tua dengan motivasi belajar anak usia SD kelas tinggi
daerah perkebunan Pir Trans Sosa IV.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang
(26)
7
1. Bagaimana sikap partisipasi orang tua terhadap anaknya di daerah
perkebunan Pir Trans Sosa IV?
2. Bagaimana motivasi belajar anak usia SD kelas tinggi daerah Pir Trans
Sosa IV?
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk :
1. Memperoleh data sikap partisipasi orang tua terhadap anak di daerah
perkebunan Pir Trans Sosa IV.
2. Memperoleh data motivasi belajar anak usia SD kelas tinggi daerah Pir
Trans Sosa IV.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat :
1. Untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan
penyusunan laporan serta menambah pengetahuan mengenai hubungan
antara sikap orang tua dengan motivasi belajar anak SD kelas tinggi di
daerah perkebunan Pir Trans Sosa IV.
2. Sebagai bahan masukan bagi orang tua dalam membangun motivasi belajar
anak SD kelas tinggi di daerah perkebunan yang kesulitan dalam belajar.
3. Sebagai referensi / rujukan bagi peneliti lain terutama yang ingin melakukan
(27)
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap penelitian yang
dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberian sikap partisipasi orang tua di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa
IV terhadap anak tergolong tinggi. Hal itu tampak pada data yang
diperoleh dalam penelitian ini, dimana dari 36 orang siswa yang diberikan
angket, tidak terdapat siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua
sangat tinggi, 27 siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua tinggi
dengan frekuensi relatif 75%, 9 siswa yang memiliki sikap partisipasi
orang tua cukup dengan frekuensi relatif 25%, dan tidak ada siswa yang
memiliki sikap partisipasi orang tua kurang. Oleh karena itu tingkat
kecenderungan sikap pertisipasi orang tua memiliki rata-rata 2,75.
2. Motivasi belajar anak di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV tergolong
baik. Hal itu tampak pada data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana
dari 36 siswa, tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar sangat
tinggi, 33 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan frekuensi
relatif 92%, 3 siswa yang memiliki motivasi belajar cukup dengan
frekuensi relatif 8%, dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah. Oleh karena itu tingkat kecenderungan sikap pertisipasi orang tua
memiliki rata-rata 2,91.
(28)
79
3. Koefisien korelasi yang diperoleh setelah data dioleh adalah sebesar 0,876
dengan rtabel 0,329 sehingga 0,876 > 0,329 atau thitung > ttabel yang artinya
kedua variabel memiliki hubungan yang positif.
4. Dari hasil perhitungan uji t untuk mengetahui apakah hipotesis diterima
atau ditolak maka diperoleh thitung sebesar 10,604 sedangkan ttabel pada taraf
signifikan 5% sebesar 2,032 sehingga 10,604 > 2,032 atau thitung > ttabel
yang berbunyi ada hubungan antara sikap partisipasi orang tua dengan
motivasi belajar anak usia SD kelas tinggi daerah Pir Trans Sosa IV.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Orang tua hendaknya lebih berpartisipasi pada anak, sebab orang tua
merupakan salah satu sumber penyemangat anak terhadap motivasi
belajarnya dan mampu memberikan solusi terhadap keberhasilan siswa,
hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan fasilitas, memberikan
bimbingan / arahan dan memberikan motivasi kepada anak baik di
rumah maupun di sekolah.
2. Siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori cukup sebesar
8%,hal ini diharapkan mampu meningkatkan lagi ke kategori tinggi
sampai sangat tinggi.
3. Diharapkan bagi peneliti lain yang mengkaji masalah-masalah yang
relevan dengan penelitian ini, sehingga hasil penelitian berikutnya dapat
(29)
80
4. Lembaga sekolah, khususnya SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV,
sekiranya tetap melaksanakan kerja sama dan orang tua turut campur
(30)
81
DAFTAR PUSTAKA
A.Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Arikunto, ( 2006 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
---, ( 2013 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Binti Maunah. (2009). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Burton, Winkel.1952.The Guidance of Learning Activities. New York :Appleton Century Crofts.
David,2011.Karakteristik masyarakat.http://davitariputra david.blogspot.co.id /2011/11/karakteristik-masyarakat-masyarakat.html.Di Akses 12/12/2016.
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta : Rineka Cipta.
Gagne,Robert S. The Condition of Learning, Second Edition, Holt, Rinehart and
Winston, Inc. 1981
Hamalik,Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Irawati Istadi. (2007). Istimewakan Setiap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.
Istarani & Intan Pulungan, 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan : Iscom Medan.
Kartini Kartono. (1992). Peranan Keluarga Membentuk Anak. Jakarta: Rajawali Press
Kompri.(2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan siswa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Majalah Femina,2016.Ma,Temani Aku Belajar,Bekasi:Transmarco.
M.Ngalim Purwanto. 2013. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mahmud,dkk. 2013. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga. Jakarta: Akademia Permata.
(31)
82
Marijan. (2012). Metode Pendidikan Anak. Yogyakarta: Sabda Media.
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York : Harper & Row.
Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offiset
Pidarta, Made. 1997. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
---, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siti Irene Astuti Dwiningrum. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soemiarti Patnomodewo. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana,Nana.2010.Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar.Jakarta:.Sinar Baru Algesindo.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bangdung.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Syaifullah. (2011), Metode Penelitian Jakarta : PT.Rineka Cipta
Tatang M. Amirin, dkk. (2011). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Tyas Arum. (2009). Partisipasi Orang Tua terhadap Proses Belajar Siswa Kelas IV SDN Kaliharjo Kecamatan Kali Gesing Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi. UNS
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara
(32)
83
Veithzal Rivai & Sylviana Murni. 2009. Education Management, Jakarta, Rajawali Pers.
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi, Jakarta : Kencana.
Wulandari,Tiani. 2013. Hubungan antara Sikap Orang Tua dalam Memberi
Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa SD Se-Gugus Empat Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. (Online) dalam (
http://repository.unib.ac.id./9008/1/1,II,III,I-14-tia-FK.pdf.) Di akses 9 Januari 2017.
(1)
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberian sikap partisipasi orang tua di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV terhadap anak tergolong tinggi. Hal itu tampak pada data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana dari 36 orang siswa yang diberikan angket, tidak terdapat siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua sangat tinggi, 27 siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua tinggi dengan frekuensi relatif 75%, 9 siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua cukup dengan frekuensi relatif 25%, dan tidak ada siswa yang memiliki sikap partisipasi orang tua kurang. Oleh karena itu tingkat kecenderungan sikap pertisipasi orang tua memiliki rata-rata 2,75.
2. Motivasi belajar anak di SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV tergolong baik. Hal itu tampak pada data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana dari 36 siswa, tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 33 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan frekuensi relatif 92%, 3 siswa yang memiliki motivasi belajar cukup dengan frekuensi relatif 8%, dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Oleh karena itu tingkat kecenderungan sikap pertisipasi orang tua memiliki rata-rata 2,91.
(2)
3. Koefisien korelasi yang diperoleh setelah data dioleh adalah sebesar 0,876 dengan rtabel 0,329 sehingga 0,876 > 0,329 atau thitung > ttabel yang artinya
kedua variabel memiliki hubungan yang positif.
4. Dari hasil perhitungan uji t untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka diperoleh thitung sebesar 10,604 sedangkan ttabel pada taraf
signifikan 5% sebesar 2,032 sehingga 10,604 > 2,032 atau thitung > ttabel
yang berbunyi ada hubungan antara sikap partisipasi orang tua dengan motivasi belajar anak usia SD kelas tinggi daerah Pir Trans Sosa IV. 4.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Orang tua hendaknya lebih berpartisipasi pada anak, sebab orang tua merupakan salah satu sumber penyemangat anak terhadap motivasi belajarnya dan mampu memberikan solusi terhadap keberhasilan siswa, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan fasilitas, memberikan bimbingan / arahan dan memberikan motivasi kepada anak baik di rumah maupun di sekolah.
2. Siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori cukup sebesar 8%,hal ini diharapkan mampu meningkatkan lagi ke kategori tinggi sampai sangat tinggi.
3. Diharapkan bagi peneliti lain yang mengkaji masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, sehingga hasil penelitian berikutnya dapat dijadikan perbandingan terhadap data yang lebih objek.
(3)
80
4. Lembaga sekolah, khususnya SD Negeri 0717 Pir Trans Sosa IV, sekiranya tetap melaksanakan kerja sama dan orang tua turut campur terhadap pendidikan anak di sekolah.
(4)
81
DAFTAR PUSTAKA
A.Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Arikunto, ( 2006 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
---, ( 2013 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Binti Maunah. (2009). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Burton, Winkel.1952.The Guidance of Learning Activities. New York :Appleton Century Crofts.
David,2011.Karakteristik masyarakat.http://davitariputra david.blogspot.co.id /2011/11/karakteristik-masyarakat-masyarakat.html.Di Akses 12/12/2016. Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta : Rineka Cipta. Gagne,Robert S. The Condition of Learning, Second Edition, Holt, Rinehart and
Winston, Inc. 1981
Hamalik,Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Irawati Istadi. (2007). Istimewakan Setiap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.
Istarani & Intan Pulungan, 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan : Iscom Medan. Kartini Kartono. (1992). Peranan Keluarga Membentuk Anak. Jakarta: Rajawali
Press
Kompri.(2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan siswa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Majalah Femina,2016.Ma,Temani Aku Belajar,Bekasi:Transmarco.
M.Ngalim Purwanto. 2013. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mahmud,dkk. 2013. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga. Jakarta: Akademia Permata.
(5)
82 Marijan. (2012). Metode Pendidikan Anak. Yogyakarta: Sabda Media.
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York : Harper & Row. Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offiset
Pidarta, Made. 1997. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
---, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siti Irene Astuti Dwiningrum. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soemiarti Patnomodewo. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana,Nana.2010.Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta:.Sinar Baru Algesindo.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bangdung.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Syaifullah. (2011), Metode Penelitian Jakarta : PT.Rineka Cipta
Tatang M. Amirin, dkk. (2011). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Tyas Arum. (2009). Partisipasi Orang Tua terhadap Proses Belajar Siswa Kelas IV SDN Kaliharjo Kecamatan Kali Gesing Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi. UNS
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara
(6)
Veithzal Rivai & Sylviana Murni. 2009. Education Management, Jakarta, Rajawali Pers.
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi, Jakarta : Kencana.
Wulandari,Tiani. 2013. Hubungan antara Sikap Orang Tua dalam Memberi Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa SD Se-Gugus Empat Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. (Online) dalam ( http://repository.unib.ac.id./9008/1/1,II,III,I-14-tia-FK.pdf.) Di akses 9 Januari 2017.