Berdasarkan hal tersebur diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih judul  Hubungan Sistem  Informasi  dengan  Peningkatan  Kinerja  Pegawai   Studi  pada  Kantor  Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang masalah  yang  telah  diuraikan  maka  penulis  merumuskan masalah  dalam  penelitian  ini  Bagaimana Pengaruh Sistem  Informasi  Manajemen  dengan
Peningkatan  Kinerja  Pegawai   Studi  pada  Kantor  Badan  Pemberdayaan  Masyarakat  dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai
2. Untuk  mengetahui  pelaksanaan  system  informasi  pada  kantor  Badan  Pemberdayaan
Masyarakat  dan  Pemerintahan  Desa  sudah  berjalan  dengan  baik  sehingga  dapat meningkatkan kinerja pegawai.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin di peroleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis untuk meningkatka dan mengembangkan kemampuan berfikir penulis
melalui  penulisan  karya  ilmiah  dalam  menempatkan  teori-teori  yang  diperoleh selama perkuliahan di FISIP-USU
2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan  Desa  Kabupaten  Dairi  dalam  mengembangkan  system  informasi
manajemen bagi peningkatan kinerja pegawai.
3. Bagi fakultas untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut system informasi manajemen.
Universitas Sumatera Utara
E. Kerangka Teori 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen bukanlah merupakan hal yang baru, ruang lingkup sistem informasi  manajemen  tertuang  pada 4  empat kata  pembentuknya,  yaitu  Sistem,  Informasi,
Manajemen .
a. Sistem
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan Saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan Anwar 2003:4. Sedangkan Scoot 1996:69mengataan sistem
terdiri dari unsure-unsur dan masukan inpi, pengolahan processing, serta keluaran output. Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari
unsur  atau  variabel-variabel  yang  terorganisasi,  saling  berinteraksi  dan  saling  bergantung  satu sama lain.
Sistem  didesain  untuk  memperbaiki  atau  meningkatkan  pemrosesan  informasi.Stelah dirancang,  sistem  diperkenalkan  dan  diterapkan  ke  dalam  organisasi  penggunanya.Jika  sistem
yang  diterapkan  itu  digunakan  maka  implementasi  sistem  dapat  dikatakan  berhasil.Sedangkan jika para penggunanya meolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.
b.Informasi
Informasi  adalah  data  yang  telah  diolah  menjdi  sebuah  bentuk  yang  berarti  bagi penerimanya  dan  bermanfaat  dalam  mengambil  saat  ini  atau  mendatang  Davis dalam  anwar
2003:28.Sedangkan Mc Leod dalam Anwar 2003:28 mengatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan salah satu sumber
data yang tersedia bagi manajer dan dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain .
Berdasarkan  berbagai  defenisi  tersebut  disimpulkan  bahwa  informasi  adalah  data  yang diolah dan berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Informasi yang baik adalah
informasi  yang  memberikan  nilai  tambah  value  added bagi  pemakainya.  Pemakai  akan menggunakan  informasi  untuk  perencanaan,  koordinasi,  evaluasi  dan  pengambilan  keputusan.
Oleh  karena  itu  informasi  harus  mempunyai  ciri-ciri,  yaitu  dapat  mengurangi  ketidakpastian, dapat menggambarkan adanya berbagai peluang dan dapat mengevaluasi hasil.
Universitas Sumatera Utara
c. Manajemen
Ada  berbagai  macam  jenis  defenisi  manajemen,  misalnya  Salam  2004:10 mendefenisikan manajemen  suatu  kegiatan  organisasi,  sebagai  suatu  usaha  dari  sekelompok
orang  yang  bekerjasama  dala  rangka  mencapai  suatu  tujuan tertentu  yang  mereka  taati sedemikian  rupa  sehingga  diharapakan  hasil  yang  akan  dicapai  sempurna,  yaitu  efektif  dan
efisien .
Sementara itu Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam Salam 2004:12 mendefenisikan manajemen  sebagai  suatu  proses  yang  dilakukan oleh  satu  atau  lebih  individu  untuk
mengkoordinasikan  berbagai  aktivitas  lain  untuk  mencapai  hasil-hasil  yang  tidak  bsa  dicapai apabila satu individu bertindak sendiri .
Manajemen  menggerakkan  segenap  sumber  daya  organisasi  sedemikian  rupa  secara harmonis dalam  mencapai  tujuan  organisasi.Karena  itu,  manajemen  mengisyaratkan  adanya
unsure kepemimpinan, pengambilan keputusan,  hubungan  antar manusia, dan manusianya itu sendiri.
Kemusian  berlanjut  secara  berurutan  berupa  pelaksanaan  fungsi-fungsi  manajemen, seperti,  pertama  :merencanakan,  yaitu  memilih  arah  kegiatan  perencanaan,  kedua  :
mengorganisasikan,  yaitu  pekerjaan  menyusun  pelksanaan  rencana  pegorganisasian, ketiga,:menyusun,  staf  yaitu  memilih  dan  membagi  pekerjaan  pada  oranr-orang  yang  akan
mengerjakan  tugas  penyusunan  staf,  dan  yang  ke  lima  melakukan  pengawasan,  yaitu mengawasu pelaksanaan agar tetap sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan tercapai dengan
memuaskan pengawasan.
d. Sistem Informasi Manajemen
Scoot  1996:69  menjelaskan  bahwa sistem  informasi  manajemen  adalah  sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi , yang memberikan informasi baik untuk kepentingan
operasi atau kegiatan manajerial . Sistem informasi manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana  dapat  didefenisikan  sebagai  suatu  sistem  berbasis  computer  yang  menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu organisasi formal sperti Departemen atau Lembaga suatu instansi Pemerintahan.
Sistem  informasi  mengandung  tiga  aktivitas  daar  didalamnya,  yaitu:  aktivitas  masukan input,  pemrosesan  processing,  dan  keluaran  output.  Masukan  berperan  didalam
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan  bahan  mentah  raw  data,  baik  yang  diperoleh  dari  dalam  maupun  dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk menkonversi bahan mentah menjadi
bentuk  yang  lebih  memiliki  arti.  Sedangkan,  keluaran  dimaksudkan  untuk  mentransfer informasi  yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan.
Sistem informasi juga  membutuhkan umpan balik feedback,  yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Tiga  aktivitas  dasar  ini  menghasilkan  informasi  yang  dibutuhkan  informasi  untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan mencitakan produk
atau jasa baru.Kualitas sebuah sistem informasi ditentukan oleh sejauh mana sistem informasi tersebut  mampu  memberikan  informasi  yang  erkulaitas.Informasi  dalam  lingkungan  sistem,
informasi mempunyai 2 hal penting yang harus dipenuhi. Pertama, it must have surprise harus bernilai.  Karakteristik  pertama  yang  menimplementasikan  bahwa  informasi  tidak  diketahui
oleh pemakai sebelum dihasilkan oleh sistem. Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa usaha yang dilakukan oleh perancang sistem untuk menjamin informasi yang dikandung dalam
output  yang  berupa  laporan  adalah  hanya  sebagai  dasar  untuk  mengambil  tindakan  yang penting.
Pengembangan  sistem  informasi  manajemen  SIM  mensyaratkan,  pertama, pemahaman dan apresiasi penuh atau gagasan SIM, dan kedua, rencana jangka panjang  yang
merupakan  cirri  umum  dari  pandangan  SIM  serta  penetapan  rencana  pengembangan  yang khusus.
2. Pengertian Kinerja
Meningkatnya  kesadaran  masyarakat  terhadap  penyelenggaraan  adminisrtasi  publik memicu  timbulnya  gejolak  yang  berakar  pada  ketidakpuasan.Tuntutan  yang  semakin  tinggi
diajukan  terhadap  pertanggugjawaban  yang  diberikan  oleh  penyelenggara  Negara  atas kepercayaan yang di amanatkan kepada mereka. Dengan kata lain kinerja pemerintah kini lebih
banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan manfaat yang peroleh atas pelayanan instansi pemerintah.
Kinerja merupakan suatu hal yang penting untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi dalam  mencapai  tjuannya.  Setiap  organisasi  penting  untuk  selalu  untuk  mlakukan  penilain
Universitas Sumatera Utara
terhadap  kinerja  karena  hal  tersebut  dapat  dijadikan  sebagai  input  bagi  perbaikan  dan peningkatan kinerjanya di kemudian hari.
Menurut  Mahsun  2006:25  kinerja  adalah  gambaran  mengenai  tingkat  pencapaian pelaksanaan  suatu  kegiatanprogramkebijakan  dalam  mewujudkan  sasaran,  tujuan,  misi,  dan
visi  organisasi  yang  tertuang  dalam strategic  palnning sutu  organisasi.Istilah  kinerja  sering digunakan  untuk  menyebut  prestasi  atau  tingkat  kenerhasilan  individu.Kinerja  biasanya
diketahui hanya jika individu atau kelompok individi tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah diterapkan.Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu
yang  telah  dicapai.  Tanpa  ada  tujuan  atau  target,  kinerja  seseorang  atau  organisasi  tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.
Sementara Sinambela 2006:137 mengatakan kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan  wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi
Bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika. Menurut  Widodo  2005:vii  dalam  konsep  birokrasi  yang  professional  yang  berbasis
kinerja menjadi sangat luas. Setidaknya bidang cakupannyameliputi aspek : 1. Kelembagaan
Aspek kelembagaan perlu dibangun agar dicapai lembaga yang efektif dan efisien dalam memberikan layanan kepada mayarakat.
2. Sumber daya manusia Sumber  daya  manusia  yang  professional  dan  kompeten  merupakan  salah  satu  factor
penentu  birokrasi  dalam  mencapai  tataran  kinerja  secara  optimal.  Karena  itu,  sumber daya manusia dalam birokrasi juga perlu dibangun, dalam arti ditingkatan kompetensinya,
kompetensi  ini  merupakan  kemampuan  aparatur  pemerintah  berupa  pengetahuan, keterampilan,  kecakapan,  sikap  dan  perilaku  yang  diperlukan  dalam  pelaksanaan  apa
yang menjani tugas pokok, fungsi kewenangan, dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya
3. Ketatalaksanaan Aspek  ketatalaksanaan  juga  perlu  dibangun  agar  seluruh  unsurlembagadapat bekerja
sesuai dengan mekanisme, prosedur dan metode yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Sumber daya keuangan dan peralatan Sumber daya keuangan dan peralatan dalam suatu organisasi yang menjadi faktor penentu
tercapainya  pada  tataran  optimal.Oleh  karena  itu  sumber  daya  ini  juga  perlu  dibangun untuk  mencapai  efektivitas  dan  efisiensi  penggunaan  sumber  daya,  baik  berupa  uang
maupun peralatan yang diperlukan dalam beroperasinya organisasi.
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut  Umar    2008:10,  efektivitas  juga merupakan  ukuran  yang  memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai.
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan performance.  Prestasi  kerja  sangat  erat  hubungannya  dengan  produktivitas  kerja.
Pelaksanaan kerja dalam arti prestasi kerja tidak hanya menilai hasil fisik yang telah dihasilkan oleh seorang karyawan.
Menurut Yuli 2005: 89, Prestasi kerja job performance merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Hal yang sama dinyatakan oleh Mangkunegara 2006: 121 menyatakan bahwa,  kinerja prestasi  kerja  adalah  hasil  kerja  yang  berkualitas  dan  kuantitas  yang  dicapai  seseorang
karyawan  dalam  melaksanakan  tugasnya  sesuai  dengan  tugas  dan  tanggung  jawab  yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi .
Dari  kedua  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  kinerja  kerja  adalah  hasil  kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
1 Faktor Kemampuan ability Secara  psikologis,  kemampuan  ability  terdiri  dari  kemampuan  IQ  dan  kemampuan
reality knowledge-skill.  Artinya,  pempimpin  dan  pegawai  yang  memiliki  IQ  diatas  rata-rata IQ  110-120  apalagi  IQ  superior,  very  superior,  gifted  dan  jenius  dengan  pendidikan  yang
Universitas Sumatera Utara
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
2 Faktor motivasi motivation Motivasi  diartikan  suatu  sikap  attitude  pimpinan  dan  pegawai  terhadap  situasi  kerja
situation dilingkungan organisasi lainnya. Mereka yang bersifat positif pro terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative
kontra terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.
Menurut  Henry  Simamora  dalam  Mangkunegara,  2006:14,  kinerja  performance  akan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
1. Faktor  individual  yang  terdiri  dari  :  kemampuan  dan  keahlian,  latar  belakang, dmografi
2. Faktor psikologi yang terdiri dari : persepsi, attitude, personality, pembelajaran, motivasi
3. Faktor organisasi yang terdiri dari : sumber daya alam, kepemimpinan, struktur Hal  yang sama diutarakan oleh Mitchel dalam Sinambela,2006:140 bahwa kinerja  yang
baik  akan  dipengaruhi  oleh  2  hal  yaitu  tingkat  kemampuan  dan  motivasi  kerja  yang  baik. Kemampuan  seseorang  dipengaruhi  pemahamannya  atau  jenis  pekerjaan  dan  keterampilan
melakukannya,  oleh  karena itu  seseoarang  harus  dapat  meningkatkan  kemampuan  dan keterampilannya, selain itu kontribusi motivasi kerja terhadap kinerja tidaklah dapat diabaikan.
Meskipun  kemampuan  pegawai  sangat  baik  apabila  motivasi  kerjanya  sangat  rendah,  sudah tentu  kinerjanya  juga  akan  rendah  dengan  demikian  Mitchel  memformulaskan  kinerja  adalah
fungsi dari kemampuan dan motivasi.
B. Manfaat Penilaian Kinerja.