BAB 3 PENYAKIT PERIODONTAL BERKAITAN DENGAN INFEKSI HIVAIDS
Lesi gingiva dan periodontal dengan gambaran yang khusus sering ditemukan pada penderita yang terinfeksi HIVAIDS. Banyak lesi yang tidak normal ditemukan
pada penderita terinfeksi HIV atau penderita yang mengalami gangguan imunitas. Eritema Gingiva Linear, Gingivitis Ulseratif Nekrosis dan Periodontitis Ulseratif
Nekrosis pada umumnya sering dilaporkan pada penderita yang terinfeksi HIV dalam literature.
16
3.1 Eritema Gingiva Linear
Eritema gingiva linear atau red band gingivitis merupakan gambaran pita merah di sepanjang gingiva margin
6
meluas kira-kira 2-3 mm tanpa disertai ulseratif
dan tanpa kehilangan level perlekatan.
4,5
Eritema yang muncul disertai oleh warna kemerahan yang difus atau petechia yang meluas ke arah apikal.
Eritema yang menetap, berbentuk linear, mudah berdarah, eritematous gingivitis merupakan gambaran pada beberapa pasien HIV positif. Eritema gingiva
linear kemungkinan dapat berkembang cepat menjadi periodontitis ulseratif nekrosis.
3,4,5
7
Lesi ini dapat bersifat lokalisata maupun generalisata. Eritematous gingivitis terbatas pada gingiva margin, dapat meluas ke gingiva cekat berupa punctate atau eritema
difus serta dapat meluas ke mukosa alveolar.
5,7
Eritema gingiva linear kadang-kadang tidak memberi respon terhadap perawatan korektif, namun lesi ini dapat berkurang
secara spontan.
7
Universitas Sumatera Utara
Eritema gingiva linear paling sering terlihat pada gigi anterior, namun bisa meluas ke gigi posterior. Dapat juga terjadi pada gingiva cekat dan gingiva bebas
seperti bintik-bintik petechia. Beberapa fakta menunjukkan hubungan antara koloni sub-gingiva spesies candida dengan periodontal yang berkaitan dengan HIV
termasuk eritema gingiva linear.
6
Gambar 4. Eritema Linear Gingiva http:www.hivdent.org_PictureGallery_Imageslinear_gingival_erythe
ma1.jpg 15 Mei 2009
3.2 Gingivitis Ulseratif Nekrosis
Beberapa laporan menunjukkan mengenai peningkatan insiden gingivitis ulseratif nekrosis pada pasien terinfeksi HIV, tetapi belum ada penelitian yang
menjelaskan bagaimana terjadinya peningkatan gingivitis ulseratif nekrosis tersebut.
Gambaran klinis dari gingivitis ulseratif nekrosis berbeda dengan penyakit periodontal yang lain. Daerah ulserasi dan nekrosis pada papila interdental, yang
ditutupi oleh lapisan lunak berwarna kuning atau pseudomembrane merupakan karakteristik dari lesi gingiva pada gingivitis ulseratif nekrosis. Tepi ulseratif
dikelilingi oleh lesi eritematous. Lesi ditandai dengan rasa sakit dan mudah berdarah,
7
Universitas Sumatera Utara
sering tanpa rangsangan. Gejala klinis pada penderita adanya ulseratif, “punch out” papila, nyeri dan perdarahan merupakan pathognomonic dari gingivitis ulseratif
nekrosis. Pada penderita juga terdapat oral malodor, limpadenopati yang terlokalisir, demam dan malaise.
16
Gambar.5 Gingivitis Ulseratif Nekrosis http:www.hivdent.org_picturegallery_ImagesNecrotizingUlcerativeGi
ngivitis2.jpg 15 Mei 2009
3.2 Periodontitis Ulseratif Nekrosis