Etiologi AIDS PENGENALAN HIVAIDS

BAB 2 PENGENALAN HIVAIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus HIV. 10,11 Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga penderita akan rentan terhadap infeksi oportunistik. 11,12

2.1 Etiologi AIDS

Barre-Sinoussi, Montagnier, dkk dari Institut Pasteur Perancis, pada tahun 1983 telah menemukan penyebab AIDS yang disebut Lymphadenopathy Associated Virus LAV karena virus ini dapat menyebabkan limpadenopati pada penderita. Penelitian mengenai virus penyebab AIDS kemudian dilanjutkan oleh Robert Gallo, yang menemukan adanya perkembangan sel yang tetap berlangsung dan produktif pada pasien setelah infeksi virus, disebut Human T-cell Lymphotropic Virus Type III HTLV-III. Pada 1986, komisi Taksonomi WHO The International Community on Taxonomy of Viruses sepakat untuk memberikan nama baru untuk virus penyebab AIDS, yaitu Human Immunodeficiency Virus HIV. HIV terutama akan menginfeksi sel penting dari sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel T helper khususnya CD4 sel T, makrofag, dan sel dendritik. 10 1,2,6,10 Infeksi virus ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sel T CD4 melalui tiga mekanisme utama, yaitu: 1. virus secara langsung akan membunuh sel yang terinfeksi; 2. peningkatan jumlah apoptosis terhadap sel yang terinfeksi; 3. Universitas Sumatera Utara membunuh CD4 sel T yang terinfeksi dengan limfosit cytotoxic CD8 yang mengenali infeksi sel. Bila jumlah CD4 merosot di bawah level kritis, hilangnya imunitas sel sebagai mediator, dan tubuh secara cepat menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik. Virus ini berbentuk sferikal dengan diameter 120 nanometer dan sekitar 60 kali lebih kecil dibandingkan sel darah merah. 12 12 HIV terdiri atas dua bagian besar yaitu: bagian inti yang terdiri atas rantai RNA, protein inti dan enzim reverse transcriptase yang memungkinkan virus untuk mengubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel limfosit yang diserang 10 dan bagian selubung virus yang terdiri dari lipid, dan glikoprotein gp 120 dan gp 41. 12 Gambar 1. Struktur HIV http:images.google.co.idimgres?imgurl=http:spiritia.or.idRefStruktu rHIV.gif 25 April 2009 Universitas Sumatera Utara HIV dapat ditemukan pada darah, air susu ibu, sekresi vagina dan sperma. Pada cairan-cairan inilah virus dapat ditularkan. Selain itu, HIV juga dapat ditemukan pada saliva, air mata, urin, cairan serebrospinal, dan cairan amnion, tapi tidak bersifat menularkan. 11,12,13 Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak atau pencampuran dengan cairan tubuh yang mengandung virus seperti: melakukan hubungan seksual dengan penderita yang terinfeksi HIV, menggunakan jarum suntik yang telah terkontaminasi HIV, kontak kulit atau membran mukosa yang terluka dengan darah dan produk darah yang telah terkontaminasi HIV, menerima transplatasi organ atau jaringan termasuk tulang atau transfusi darah dari penderita HIV, dan penularan dari ibu hamil pengidap HIV kepada janin saat kehamilan, proses kelahiran maupun saat menyusui. 13

2.2 Patogenesis AIDS