Sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat

SISTEM INFORMASI LUAS TANAM DAN PERKIRAAN
PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
DI LIWA, LAMPUNG BARAT

VERARI MAYSOSA SIGIRO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi Luas
Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Liwa,
Lampung Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Verari Maysosa Sigiro
NIM F14100041

ABSTRAK
VERARI MAYSOSA SIGIRO. Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan
Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat.
Dibimbing oleh BAMBANG PRAMUDYA dan MOHAMAD SOLAHUDIN.
Cabai merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa makanan. Kurangnya informasi
mengenai penanaman dan panen pada sentra produksi cabai merah secara bulanan
akan memiliki efek yang signifikan untuk pasokan dan harga serta menjadi salah
satu kendala dalam meningkatkan efektivitas sistem logistik dan rantai pasokan
cabai merah. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi luas
tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS (Short Massage Service)
dan web di Liwa, Lampung Barat. Metode yang digunakan untuk membangun
sistem informasi ini adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri
dari investigasi, analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan sistem. Metode

perkiraan produksi cabai merah digunakan simulasi Monte Carlo dan validasi
hasil simulasi digunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Analisis
antara pengamatan dan simulasi produksi cabai merah menggunakan regresi linear
didapatkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.982 untuk varietas Lado dan
0.993 untuk varietas Jitu. Validasi antara pengamatan dengan simulasi produksi
varietas Jitu dan Lado dapat diterima secara memuaskan menggunakan MAPE.
Kata kunci: cabai merah, sistem informasi, sms, web

ABSTRACT
VERARI MAYSOSA SIGIRO. Planting Area and Red Chili (Capsicum annuum
L.) Production Estimate Information System in Liwa, West Lampung. Supervised
by BAMBANG PRAMUDYA and MOHAMAD SOLAHUDIN.
Red chili is one of the agricultural commodities that are needed in daily life
for flavoring food. Lack of information on the planting and harvesting in
production area of red chili on monthly basis which will have significant effect to
the supply and the price as well as being one of the constraint in improving the
effectiveness of the red chili logistic and supply chain system. The purpose of this
research is to build information system area planting and production estimate of
red chili based on SMS (Short Massage Service) and web in Liwa, West
Lampung. The method used to build the information system is SDLC (System

Development Life Cycle) consists of investigation, analysis, design,
implementation, and maintenance of the system. The method to estimate
production of red chili used Monte Carlo simulation and validation of the
simulation result used MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Analysis
between observation and simulation production of red chili using linear regression
obtain the coefficient of determination (R2) is 0.982 for Lado variety and 0.993 for
Jitu variety. Validation between observation with the simulation production of red
chili Jitu and Lado varieties can be accepted in satisfactory use of MAPE.
Keywords: red chili, information system, sms, web

SISTEM INFORMASI LUAS TANAM DAN PERKIRAAN
PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
DI LIWA, LAMPUNG BARAT

VERARI MAYSOSA SIGIRO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah Sistem Informasi
Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah di Liwa, Lampung Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Prof Dr Ir Bambang Pramudya,
MEng dan Dr Ir Mohamad Solahudin, MSi selaku dosen pembimbing serta bapak
Prof Dr Ir Sutrisno, MAgr selaku dosen penguji yang telah memberikan saran
yang membangun bagi penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada
P Sigiro, E br Napitu, Ferry Sigiro, dan Veranike br Sigiro selaku keluarga dari
penulis atas segala doa dan kasih sayangnya, dosen bagian laboratorium teknik
bioinformatika yaitu bapak Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar MSc, Dr Ir Lyantono

MAgr dan Supriyanto STP, MKom yang telah memberikan motivasi dan saran
selama penelitian, teman-teman laboratorium bagian teknik bioinformatika
angkatan 47 yang ikut serta membantu selama penelitian berlangsung, dan temanteman Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 47 untuk doa dan dukungannya,
serta Bapak Johan Maryanto yang membantu dalam pengambilan data di
lapangan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2014
Verari Maysosa Sigiro

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMPIRAN


xi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian


2

Ruang Lingkup Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Sistem Informasi

3

SMS Gateway

4

Halaman Website


4

Simulasi Monte Carlo

5

Cabai Merah

5

METODE

6

Waktu dan Tempat Penelitian

6

Alat dan Bahan


6

Metode Penelitian

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

12

Investigasi Sistem

12

Analisis Sistem

13

Desain Sistem


14

Implementasi Sistem

28

Perawatan Sistem

30

Kelebihan dan Kekurangan Sistem

30

SIMPULAN DAN SARAN

30

Simpulan


30

Saran

31

DAFTAR PUSTAKA

31

LAMPIRAN

33

RIWAYAT HIDUP

39

DAFTAR TABEL
1 Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
2 Spesifikasi perangkat keras dan lunak pada komputer server dan
komputer client

7
14

DAFTAR GAMBAR
1 Model sistem informasi menurut O’Brien (2011)
2 Diagram System Development Life Cyle (O’Brien 2011)
3 Diagram alir pembangunan sistem informasi luas tanam dan perkiraan
produksi cabai merah
4 Desain sistem informasi yang dibangun secara struktural
5 ERD dari sistem informasi yang dibangun
6 Blok diagram proses kerja dari sistem informasi yang dibangun
7 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai
merah untuk varietas Lado
8 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai
merah untuk varietas Jitu
9 Tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan produksi
cabai merah
10 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai
merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk
varietas Lado
11 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai
merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk
varietas Jitu
12 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil pengamatan dengan
simulasi menggunakan regresi linear untuk varietas Lado
13 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil pengamatan dengan
simulasi menggunakan regresi linear untuk varietas Jitu
14 Tampilan halaman utama web pada sistem informasi yang dibangun
15 Diagram menu dari halaman web sistem informasi yang dibangun
16 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap
tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk tabular
17 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap
tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk grafik
18 Tampilan halaman web untuk form simulasi produksi varietas Jitu
19 Tampilan halaman web untuk hasil simulasi perkiraan produksi cabai
merah varietas Jitu berbentuk tabular
20 Tampilan halaman web untuk menu laporan tanam setelah mengisi
tanggal tanam pada form daftar tanam cabai merah
21 Tampilan halaman web untuk total produksi dari menu perkiraan
produksi
22 Tampilan halaman web untuk lokasi dan jadwal panen dari menu
perkiraan produksi
23 Tampilan halaman web untuk slide awal dari menu slide cabai

3
7
11
14
16
17
17
18
18

19

19
20
20
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26

24 Tampilan halaman web untuk slide data tanam cabai merah terkini dari
menu slide cabai
25 Tampilan halaman web untuk slide data perkiraan produksi cabai merah
dari menu slide cabai
26 Tampilan halaman utama web pada Mozilla Firefox versi 30.0
27 Tampilan halaman utama web pada Google Chrome versi 35.0
28 Tampilan halaman utama web pada Internet Explorer versi 10.0

27
27
28
29
29

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5

Pembagian kode zona penanaman cabai merah di Kecamatan Balik
Bukit, Liwa, Kabupaten Lampung Barat
Panduan penggunaan sistem informasi yang dibangun menggunakan
SMS unntuk pengiriman data dan akses informasi
Data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah yang didapatkan
dari petani di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat
Data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah dengan luas
lahan 1 ha di Liwa, Lampung Barat
Data pengujian kecepatan SMS balasan dari komputer server

34
34
37
37
38

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia membutuhkan sistem logistik dan rantai pasok nasional yang
terintegrasi sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional di pasar global
dan mampu menjamin ketersediaan komoditas pertanian yang strategis di
masyarakat secara merata dengan harga yang terjangkau dan stabil. Tatanan
sistem logistik dan rantai pasok pertanian yang efektif dan efisien akan
menghasilkan suatu barang atau jasa ditangan konsumen dalam bentuk dan
kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, dan harga yang
terjangkau (Sucofindo 2011).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas
pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa
makanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS 2012) pada tahun 2010
bahwa luas panen cabai sebesar 237,105 ha dan produksi sebesar 1,325,864 ton.
Jumlah konsumsi cabai rumah tangga pada tahun 2010 sebesar 5.21 kg/kapita
dalam setahun, dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar
237,641,326 jiwa, maka konsumsi cabai merah rata-rata penduduk Indonesia
sebesar 1,238,111 ton/tahun. Dari data tersebut masih ada surplus jumlah produksi
cabai sebesar 87,753 ton/tahun. Namun nilai surplus tersebut tidak terjadi secara
merata sepanjang tahun. Pada umumnya surplus panen terjadi ketika panen raya,
dan sebaliknya terjadi kekurangan pasokan cabai pada saat jumlah panen
berkurang sehingga harga cabai di pasaran menjadi fluktuatif. Begitu juga dengan
kebutuhan cabai merah biasanya meningkat 10 % terutama disaat menjelang hari
besar agama karena permintaan masyarakat terhadap beberapa bahan pokok
terutama cabai merah meningkat (Renie 2011). Berdasarkan data tersebut
terjadinya pasokan, kebutuhan, dan harga cabai merah yang fluktuatif.
Masalah yang mempengaruhi petani cabai merah adalah harga yang
fluktuatif. Hal ini disebabkan cabai merah sebagian besar tumbuh di sentra
produksi tertentu dan dipanen pada waktu yang hampir sama sehingga persediaan
cabai merah berlimpah padahal permintaan sedikit yang mengakibatkan harga
turun. Sebaliknya jika pasokan cabai merah sedikit padahal permintaan tinggi
akan mengakibatkan harga tinggi bagi konsumen. Menurut Solahudin et al. (2013)
bahwa kurangnya informasi mengenai penanaman dan panen pada sentra produksi
cabai merah secara bulanan akan memiliki efek yang signifikan untuk pasokan
dan harga cabai merah. Kurangnya informasi tersebut menjadi salah satu kendala
dalam meningkatkan efektivitas sistem logistik dan rantai pasokan cabai merah.
Sumber daya yang ada tanpa didukung oleh informasi tidak akan memberikan
hasil yang optimal. Selain itu informasi juga mempunyai efek ganda yang besar
terhadap efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya lainnya (Darmawan
2011). Untuk mewujudkan informasi mengenai penanaman dan panen dibangun
menjadi suatu sistem yaitu sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi
cabai merah.

2
Perumusan Masalah
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas
pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa
makanan. Kurangnya informasi mengenai penanaman dan panen pada sentra
produksi cabai merah secara bulanan akan memiliki efek yang signifikan untuk
pasokan dan harga cabai merah serta menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan efektivitas sistem logistik dan rantai pasokan cabai merah. Untuk
mewujudkan informasi tersebut dibangun menjadi suatu sistem yaitu sistem
informasi. Sistem informasi yang dibangun adalah informasi mengenai luas tanam
dan perkiraan produksi cabai merah pada sentra produksi sehingga dapat
digunakan untuk menstabilkan pasokan dan harga serta memenuhi kebutuhan
cabai merah.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi luas tanam
dan perkiraan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) berbasis SMS (Short
Massage Send) dan web di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung
Barat.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dengan adanya sistem informasi luas tanam dan
perkiraan produksi cabai merah adalah:
1. Membantu petani cabai merah di Liwa untuk mengoptimalkan produksi
melalui penjadwalan tanam sehingga dapat membantu menstabilkan pasokan
dan harga dengan adanya data tanam dan perkiraan produksi cabai merah.
2. Pelaku agribisnis cabai merah di Liwa dapat menggunakan sistem informasi ini
untuk penunjang pengambilan keputusan.
3. Membantu pemerintah daerah di Liwa dalam pembuatan kebijakan-kebijakan
terkait agribisnis cabai merah.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah membangun sistem informasi luas
tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS dan web. Sentra
produksi cabai merah yang diteliti adalah 1 (satu) Kecamatan di Liwa yaitu
Kecamatan Balik Bukit yang terdiri dari 12 (dua belas) desa dan jumlah varietas
yang dipilih ada dua yaitu Lado dan Jitu karena paling sering ditanam oleh petani
di Liwa.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Defenisi sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan
bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan cara menerima masukan
(input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam proses transformasi yang
teratur (O’Brien 2008). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen
yang bekerja sama untuk memperoleh, menyimpan, memproses dan memberikan
keluaran informasi (Satzinger et al. 2010).
Menurut O’Brien (2011), model sistem informasi didasarkan pada konsep
sistem yang dilengkapi dengan Control of System Performance dan Storage of
Data, serta memiliki 5 (lima) sumber daya, yaitu (1) perangkat lunak (software),
(2) perangkat keras (hardware), (3) data (data), (4) manusia (people), dan (5)
jaringan (network), dimana kegunaannya untuk melakukan aktivitas yaitu input,
pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian yang mengubah sumber
daya data menjadi produk informasi. Model sistem informasi menurut O’Brien
(2011) dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Model sistem informasi menurut
O’Brien (2011)
Karakteristik dari sistem informasi yang baik adalah (Syughly 1999) :
1. Tepat waktu, artinya sistem informasi sampai pada penerimanya tidak
terlambat.
2. Akurat, yaitu informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak bias.
3. Fleksibel, yaitu sistem informasi dapat digunakan di masa kini dan yang akan
datang.
4. Bernilai ekonomi, yaitu manfaat dari informasi lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkannya.
5. Reliable, yaitu informasi benar-benar nyata.
6. Singkat dan sederhana, yaitu mudah dibaca dan dimengerti oleh penerima
informasi.

4
Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang
terintegrasi, sistem antara manusia dan mesin yang memanfaatkan perangkat keras
dan perangkat lunak komputer, prosedur, dan basis data yang bertujuan untuk
menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi berbasis
komputer merupakan bagian dari sistem informasi. Oleh sebab itu terdapat
hubungan yang sangat erat antara sistem informasi dan sistem komputer (Olivia
2008).
SMS Gateway
Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan
menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu
perangkat komunikasi yang tidak terhubung dengan nirkabel, dalam hal ini
perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon seluler. Salah satu kelebihan
dari SMS adalah biaya yang murah. SMS menyediakan mekanisme untuk
mengirimkan pesan singkat dari dan menuju media-media wireless dengan
menggunakan sebuah Short Messaging Service Center (SMSC), yang bertindak
sebagai sistem yang berfungsi menyimpan dan mengirimkan kembali pesan-pesan
singkat. SMS gateway adalah suatu sistem yang menjembatani antara handphone
dengan sistem yang menjadi server dengan SMS sebagai informasinya. Pada
sistem kerja SMS gateway, telepon seluler pengguna mengirimkan SMS yang
berisikan format tulisan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan melalui
jaringan komunikasi telepon. SMS akan diterima oleh telepon seluler SMS
gateway yang kemudian akan diambil oleh Personal Computer (PC) dengan
menggunakan protokol mfbus melalui kabel data. Sampai pada PC maka format
tulisan akan diolah oleh program aplikasi SMS gateway untuk menghasilkan
informasi yang nantinya akan dikirimkan ke telepon seluler SMS gateway dengan
menggunakan protokol mfbus melalui kabel data. Setelah itu informasi dikirim
oleh telepon seluler SMS gateway ke telepon seluler pengguna (Setyabhudi dan
Tat 2011).
Halaman Website
Menurut Jhonsen (2004) bahwa website adalah kumpulan dari halamanhalaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang saling terkait. Dalam
sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page.
Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang
mengunjungi sebuah website. Dari home page, pengunjung dapat mengklik
hiperlink untuk pindah ke halaman lain yang terdapat dalam website tersebut.
Untuk mengakses informasi web digunakan perangkat lunak di sisi klien
yang dikenal dengan web browser. Internet Explorer, Google Chrome, dan
Mozilla Firefox merupakan contoh web browser. Tempat untuk website dikenal
dengan web hosting artinya menyediakan server untuk menyimpan dokumendokumen web, baik berupa file HTML, grafik maupun script atau file multimedia.
Akses informasi dari suatu website untuk kalangan luas digunakan internet.
Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia
sehingga terbentuk ruang maya jaringan komputer (Masrur 2009).

5
Untuk memberikan kemudahan pengguna di internet untuk melakukan akses
ke server dan mengingat server yang dikunjungi harus mengenal deretan nomor
atau yang dikenal IP (Internet Protocol) digunakan domain (Hartanto et al. 2006).
Simulasi Monte Carlo
Simulasi Monte Carlo didefinisikan sebagai teknik sampling statistik yang
digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif.
Dalam simulasi Monte Carlo sebuah model dibangun berdasarkan sistem yang
sebenarnya. Metode simulasi Monte Carlo menganut sistem pemrograman yang
bebas tanpa terlalu banyak diikat oleh rule atau aturan tertentu. Pada simulasi
Monte Carlo, suatu model memerlukan parameter input dan beberapa persamaan
yang digunakan untuk menghasilkan output (variabel respon). Dengan
menggunakan parameter input berupa bilangan acak (random), maka dapat
mengubah suatu model deterministik menjadi model stokastik, dimana model
deterministik merupakan suatu model pendekatan yang diketahui dengan pasti
sedangkan model stokastik tidak pasti. Metode Monte Carlo merupakan dasar
untuk semua algoritma dari metode simulasi yang didasari pada pemikiran
penyelesaian suatu masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan cara
memberi nilai sebanyak-banyaknya (generate random number) untuk
mendapatkan ketelitian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, suatu model harus
memilih suatu distribusi input yang paling mendekati data yang dimiliki (Achmad
2013).
Cabai Merah
Cabai merah (Capsicum annuum L) termasuk tanaman semusim berbentuk
perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan memiliki banyak cabang.
Ketinggiannya dapat mencapai 120 cm dengan lebar tajuk tanaman sampai 90 cm
(Wiryanta dan Wahyu 2008). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, cabai tergolong
dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatopyta). Bijinya tertutup oleh
bakal buah sehingga termasuk kedalam golongan tanaman berbiji tertutup
(Angiospermae) (Prajnanta 2007).
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan tanaman cabai diklasifikasikan sebagai
berikut (Wiryanta dan Wahyu 2008):
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae (Solanales)
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annuum L.
Tanaman cabai dapat tumbuh di daerah basah dan kering atau dataran
rendah hingga dataran tinggi (hingga ketinggian 1300 m dpl). Pertumbuhan
optimum tanaman cabai ada pada ketinggian 0-800 m dpl, ketika berada pada
ketinggian di atas 800 m dpl pertumbuhan tanaman akan kurang optimum. Suhu

6
terbaik yang digunakan untuk penanaman cabai berkisar antara 21-28 °C.
Tanaman cabai ini dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai
dari tanah berpasir hingga tanah liat. Tetapi umumnya tanah yang baik untuk
pertanaman cabai adalah tanah lempung berpasir atau tanah ringan yang banyak
mengandung bahan organik dan unsur hara. Kadar PH yang dianjurkan dalam
penanaman yakni antara 6-7. Dalam budidaya tanaman cabai curah hujan yang
baik dari awal penanaman hingga akhir pertumbuhan yang baik berkisar 600-1250
mm/tahun (Herpanes dan Dermawan 2011).
Umumnya buah cabai merah dipetik apabila telah masak penuh, ciri-cirinya
seluruh bagian buah berwarna merah. Di dataran rendah masa panen pertama
adalah pada umur 75-80 hari setelah tanam, dengan interval waktu panen 2-3 hari.
Sedangkan di dataran tinggi agak lambat yaitu pada tanaman berumur 90- 100
hari setelah tanam dengan interval panen 3-5 hari. Secara umum interval panen
buah cabai merah berlangsung selama 1,5-2 bulan. Produksi puncak panen adalah
pada pemanenan hari ke-30 yang dapat menghasilkan 1-1,5 ton untuk sekali
panen. Buah cabai merah yang di panen tepat masak dan tidak segera di pasarkan
akan terus melakukan proses pemasakan, sehingga perlu adanya penempatan
khusus. Oleh karena itu hasil produksi cabai merah sebaiknya di tempatkan pada
ruang yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, cukup oksigen dan tidak lembab
(Departemen Pertanian 2006).

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2014 sampai dengan Agustus
2014 dengan tempat penelitian di Laboratorium Teknik Bioinformatika,
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Pengambilan data dilakukan di Liwa, Kecamatan Balik Bukit,
Kabupaten Lampung Barat.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Alat
a. Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Processor Intel Core i3 CPU M380 @ 2.53GHz
2. RAM 2 GB
3. Kartu grafis 1 GB
4. Hardisk Internal 300 GB
5. Operating System Windows 8 Enterprise 32 bit
b. Modem wavecom SMS gateway
c. Telepon seluler
d. Kartu perdana telepon seluler
e. Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat
pada Tabel 1.

7
Tabel 1 Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
No.
Perangkat Lunak
Kegunaan
1. Appserv (XAMPP Control Panel Web server lokal
v3.2.1)
2. PHP, HTML,CSS, dan Javascript
Programming
website
dan SMS gateway
3. MySQL (phpMyAdmin versi 4.0.9)
Pembuatan basis data
4. Adobe Dreamweaver CS 6
Editing website
5. Adobe Photoshop CS 5
Pengolahan gambar
6. Mozilla Firefox, Google Chrome, dan Web browser engine
Internet Explorer
7. Easy Gammu Installer V2.0
Untuk menghubungkan
SMS gateway dengan
database MySQL
8. Microsoft Word 2007 dan Microsoft Untuk membuat laporan
Excel 2007
dan pengolahan data
9. Microsoft Visual Basic 6.0
Untuk simulasi Monte
Carlo

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang terdiri
dari data luas tanam, tanggal tanam, interval panen, sebaran produksi cabai merah
tiap tahapan panen dan varietas yang diperoleh dari beberapa petani di Liwa,
Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat melalui wawancara.
Metode Penelitian
Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah yang
dibangun didasarkan pada pendekatan tahap perancangan sistem informasi dengan
pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) oleh O’Brien (2011).
Diagram dari SLDC dapat dilihat pada Gambar 2.
Investigasi Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem
Implementasi Sistem

Perawatan Sistem

Gambar 2 Diagram System Development Life Cycle (O’Brien 2011)

8
Menurut O’Brien (2011) pendekatan SDLC merupakan suatu siklus tahapan
aktivitas yang sistematik dan berkesinambungan untuk membangun suatu sistem
melalui tahap investigasi, tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi, dan
tahap perawatan. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu siklus yang tidak
terputuskan sehingga sistem dapat terus berubah dan berkembang sesuai dengan
waktu dan kebutuhan yang ada.
1. Investigasi Sistem
Pada tahap investigasi, setelah perumusan masalah ditentukan dan solusi
alternatif ditemukan, dilakukan studi kelayakan terhadap solusi alternatif tersebut.
Dalam hal ini, pembuatan Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi
Cabai Merah dengan berbasis SMS dan web menjadi solusi alternatif.
Studi kelayakan yang dilakukan meliputi kelayakan operasional, kelayakan
teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan organisasi.
2. Analisis Sistem
Tahap ini merupakan salah satu kegiatan dalam pengembangan suatu sistem.
Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan
dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk
mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang
akan dikembangkan. Analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi ini
meliputi analisis kebutuhan informasi bagi pengguna dan analisis kebutuhan
spesifikasi perangkat yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) pada komputer server dan komputer client.
3. Desain Sistem
Tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan
informasi bagi pengguna. Dalam membangun sistem ini, desain sistem terdiri dari
desain pemasukan (input), desain basis data (database), desain proses, desain
keluaran (output), dan desain tampilan antar muka (interface).
3.1 Desain pemasukan (input)
Desain input terdiri dari input petugas dan input pengguna dengan
menggunakan SMS. Input petugas dilakukan untuk registrasi petugas sehingga
dapat memasukkan data harga, tanggal tanam dan luas tanam. Input pengguna
digunakan untuk mengakses informasi harga, luas tanam, dan perkiraan produksi.
3.2 Desain basis data (database)
Desain database berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan
memudahkan administrator basis data dalam menggunakan program aplikasi.
Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang
dibutuhkan pengguna (user).
3.3 Desain proses
Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan prosedur
bagi sistem informasi. Desainer berkonsentrasi dalam mengembangkan spesifikasi
detail dari program yang akan dikembangkan agar berjalan dengan desain
tampilan antar muka (interface) dan desain basis data.
Pada desain proses meliputi desain model simulasi dan validasi model untuk
pengembangan sistem informasi ini.

9
3.3.1 Desain model simulasi
Desain model simulasi yang digunakan untuk memperkirakan produksi
cabai merah adalah metode Monte Carlo. Metode ini dipilih karena tidak
tersedianya data cuaca di Liwa sehingga tidak memungkinkan melakukan simulasi
pertumbuhan tanaman dengan model pertumbuhan tanaman cabai. Metode Monte
Carlo membutuhkan masukan berupa nilai rata-rata dan simpangan baku dari nilai
produksi, serta bilangan acak yang dibangkitkan. Data yang diperoleh dari petani
berupa data tanggal tanam, luas tanam, sebaran produksi cabai merah setiap
tahapan panen, dan varietas. Data rata-rata dan simpangan baku produksi yang
diperoleh kemudian diolah dan disimulasikan dengan menggunakan metode
Monte Carlo pada suatu kejadian yang mengikuti sebaran normal. Persamaan
yang digunakan sebagai berikut:

X=�+�

( � � � − 2)
(12 )

dimana X adalah hasil simulasi produksi cabai merah (kg), � adalah rata-rata
produksi cabai merah dari petani (kg), � adalah simpangan baku dari produksi
cabai merah dari petani (kg), i adalah 1,2,3,..n, N adalah banyaknya iterasi, dan
z(i) adalah bilangan acak ke-i.
3.3.2 Validasi model
Validasi model digunakan untuk validasi hasil simulasi produksi cabai
merah yang menggunakan persentase kesalahan absolute rata-rata (Mean Absolute
Percentage Error-MAPE). Jika MAPE < 25 % maka hasil simulasi dapat diterima
secara memuaskan, sebaliknya jika MAPE > 25% maka hasil simulasi kurang
memuaskan (Achmad 2013). Persamaan MAPE adalah sebagai berikut:

M��� =

�� −��
��

×100 %

dimana Yi adalah hasil simulasi pada waktu ke-t, At adalah data aktual pada
waktu ke-t, dan M adalah jumlah data hasil simulasi.
3.4 Desain keluaran (output)
Desain output bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Desain output dari sistem informasi ini adalah SMS balasan
dari komputer server.
3.5 Desain tampilan antar muka (interface)
Desain interface yaitu merancang tampilan dari sistem informasi yang
dibangun. Tampilan sistem informasi ini di desain menjadi suatu halaman web
karena menggunakan basis data SQL (Structure Query Language).

10
4. Implementasi Sistem
Pada tahap ini, dilakukan pemrograman dengan desain sistem yang sudah
ditentukan sebelumnya. Setelah sistem informasi tersebut selesai dibangun,
dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui kinerja dan performansi sistem
tersebut.
5. Perawatan Sistem
Pada tahap perawatan atau pemeliharaan sistem bertujuan untuk memonitor,
mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi yang telah dibangun. Produk
akhir dari tahap perawatan sistem adalah sistem informasi yang lebih baik.
Tahapan ini juga dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terbaru, sehingga
kebutuhan pengguna informasi mengenai informasi luas tanam dan perkiraan
produksi cabai merah berbasis SMS dan web di Liwa Kecamatan Balik Bukit,
Kabupaten Lampung Barat akan terpenuhi.
Diagram alir pembangunan sistem informasi luas tanam dan perkiraan
produksi cabai merah dapat dilihat pada Gambar 3.

11
Mulai






Studi kelayakan sistem:
Kelayakan Operasional
Kelayakan Teknis
Kelayakan Ekonomi
Kelayakan Organisasi

Investigasi
Sistem

Analisis kebutuhan
informasi bagi pengguna
dan kebutuhan spesifikasi
perangkat keras dan lunak

Analisis
Sistem

Desain input, database,
proses dan output pada
sistem

Input data ke
dalam database

Desain
Sistem

Desain interface dan
koneksi ke database

Pemrograman dan
pengujian sistem informasi
yang dibangun

Perbaikan
sistem

Tidak

Implementasi
Sistem

Berjalan
dengan baik?
Ya
Perawatan sistem

Gambar 3 Diagram alir pembangunan sistem informasi luas tanam dan
perkiraan produksi cabai merah

12

HASIL DAN PEMBAHASAN
Investigasi Sistem
Liwa merupakan salah satu sentra produksi cabai merah yang berada di
Kabupaten Lampung Barat. Informasi mengenai luas tanam dan perkiraan
produksi cabai merah di Liwa penting untuk agribisnis cabai merah. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan informasi tersebut dibangun suatu sistem yaitu sistem
informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah di Liwa, Kabupaten
Lampung Barat.
Sistem informasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML
(Hypertext Markup Language), PHP (Personal Home Page), CSS (Cascade Style
Sheets), Javascript dan database MySQL yang menggunakan PhpMyAdmin.
Informasi yang ditampilkan oleh sistem informasi ini berbasis web dalam bentuk
tabular dan grafik yang mudah dibaca pengguna. Informasi tersebut terdiri dari
data luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah. Untuk memasukkan dan
mengakses data tersebut dapat menggunakan layanan SMS. Dalam sistem
informasi ini juga disajikan data harga ditingkat petani di Liwa.
Studi kelayakan yang dilakukan antara lain studi kelayakan operasional,
teknis, ekonomi, dan organisasi.
Studi Kelayakan Operasional
Ditinjau dari aspek operasional, sistem informasi luas tanam dan perkiraan
produksi cabai merah berbasis SMS dan web layak untuk dikembangkan karena
dilihat dari aspek-aspek berikut:
a. Sudah banyak provider di Liwa yang menyediakan layanan internet pada
sekarang ini seperti Telkomsel, Speedy, Indosat, dan lain-lain.
b. Sebagian besar petani di Liwa sudah mempunyai dan menggunakan telepon
seluler sehingga dapat digunakan untuk mengirim SMS.
c. Aplikasi web server dan database yang digunakan pada sistem mudah cara
instalasinya, mudah diperbaharui, dan mudah dilakukan pemeliharaan.
Studi Kelayakan Teknis
Secara teknis sistem informasi yang dibangun membutuhkan perangkat
keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat
komputer, kartu perdana operator, telepon seluler dan modem SMS gateway yang
saat ini mudah didapatkan. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun
dan menjalankan sistem yaitu web browser, phpMyAdmin versi 4.0.9 sebagai
sistem manajemen basis data, apache sebagai server, dan CSS, Javascript serta
PHP yang tergabung dalam bahasa HTML sebagai bahasa pemrograman web dan
SMS gateway, serta Easy Gammu Installer V2.0 sebagai penghubung SMS
gateway dengan database MySQL yang kesemuanya dapat diperoleh secara gratis
dari web. Selain itu, sistem informasi dapat berjalan di platform Windows dan
Linux yang kebanyakan orang menggunakan operating system tersebut sehingga
sistem mudah untuk diaplikasikan. Dengan melihat hal tersebut menunjukkan
bahwa sistem ini secara teknis layak digunakan.

13
Studi Kelayakan Ekonomi
Biaya untuk membangun sistem informasi ini dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu biaya pembangunan sistem dan pengoperasian sistem. Biaya
pembangunan sistem ini yaitu biaya pembelian peralatan terdiri dari seperangkat
komputer, kartu perdana operator, telepon seluler, dan modem SMS gateway yang
totalnya sebesar Rp. 5 juta. Biaya pengoperasian terdiri dari pemakaian komputer,
biaya layanan jaringan internet, biaya untuk pengiriman SMS dan pemeliharaan
sistem. Untuk biaya akses internet di Liwa sekitar Rp 2000-8000/jam di warung
internet dan biaya SMS untuk semua operator sekitar Rp.100-500/SMS pada
sekarang ini. Biaya tersebut cukup murah dan terjangkau dibandingkan dengan
manfaat yang didapatkan dari sistem informasi ini dan layak untuk dikembangkan.
Studi Kelayakan Organisasi
Kendala utama dalam pengembangan sistem informasi adalah menentukan
organisasi yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan merawat sistem.
Dari sisi kelayakan organisasi, sistem informasi yang dibangun cocok diterapkan
di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat karena adanya
Kelompok Internet Petani Liwa (KIPLA) sebagai organisasi untuk
mengoperasikan dan merawat sistem.
Analisis Sistem
Analisis sistem yang dilakukan untuk membangun sistem informasi ini
adalah analisis kebutuhan informasi bagi pengguna dan analisis kebutuhan
spesifikasi perangkat yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) untuk komputer server dan komputer client.
Analisis Kebutuhan Pengguna
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem yaitu informasi luas tanam
dan perkiraan produksi cabai merah per desa di Liwa, Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Barat. Pada sistem ini juga tersedia informasi harga cabai
merah berdasarkan varietas yaitu Lado dan Jitu ditingkat kecamatan sehingga
tidak ketinggalan informasi mengenai harga. Semua informasi tersebut dapat
digunakan oleh petani cabai merah di Liwa untuk mengoptimalkan produksi
melalui penjadwalan tanam sehingga dapat membantu menstabilkan pasokan
produksi dan harga cabai merah, membantu pemerintah daerah di Liwa dalam
pembuatan kebijakan terkait agribisnis cabai merah, dan membantu pelaku
agribisnis cabai merah dalam pengambilan keputusan.
Analisis Kebutuhan Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak
Kebutuhan perangkat terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) pada sisi komputer server dan komputer client. Berikut ini
spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam pengembangan
sistem informasi yang dibangun ditampilkan pada Tabel 2.

14
Tabel 2 Spesifikasi perangkat keras dan lunak pada komputer server dan
komputer client
Jenis perangkat
Perangkat keras

Perangkat lunak






Komputer server
Processor Intel i3
RAM 2 GB
Hardisk 300 GB
Modem wavecom SMS
gateway







Windows 8
XAMPP v3.2.1
PHP 5.3
phpMyAdmin 4.0.9
Web browser








Komputer client
Processor minimum
pentium 4
RAM 1 GB
Hardisk 100 GB
Semua merek telepon
seluler
Windows 7 dan Linux
Web browser Mozilla
Firefox 30.0, Google
Chrome 35.0, dan
Internet Explorer 10.0

Desain Sistem
Sistem informasi yang dibangun adalah sistem informasi luas tanam dan
perkiraan produksi cabai merah di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten
Lampung Barat. Sistem infomasi ini dibangun berbasis SMS dan web. SMS
digunakan untuk memasukkan dan mengakses data luas tanam, tanggal tanam,
harga, dan perkiraan produksi cabai merah sedangkan web untuk menampilkan
data simulasi produksi, laporan tanam, perkiraan produksi cabai merah, dan slide
cabai. Desain sistem secara struktural dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Desain sistem informasi yang dibangun secara struktural
Pada Gambar 4 bahwa dengan menggunakan telepon seluler, petugas dapat
memasukkan data dan pengguna untuk mengakses informasi melalui pengiriman
SMS dengan format tertentu ke komputer server melalui jaringan komunikasi.
Informasi yang dikirim ke komputer server akan disimpan dan komputer server
mengirimkan respon balik berupa SMS dengan format tertentu ke telepon seluler

15
pengirim. Informasi yang tersimpan dalam komputer server dapat diakses melalui
jaringan internet di komputer client (pengguna) dalam bentuk halaman web.
Dalam membangun sistem informasi ini, desain sistem terdiri dari desain
input, desain basis data, desain proses, desain output, dan desain interface.
Desain Pemasukan (Input)
Desain input sistem informasi ini yang dilakukan dengan SMS terdiri dari:
a. Input data oleh petugas
Data petugas yang memasukkan data pada tiap desa yang terdiri dari satu
petani per desa yang terpilih di registrasi oleh administrator sistem baik melalui
SMS maupun pemasukan data petugas langsung ke database. Dengan cara
tersebut maka keamanan sistem dapat dijaga karena hanya petugas teregistrasi
yang dapat melakukan pemasukan data melalui SMS. Format SMS untuk
registrasi petugas adalah:
DAFTAR#Namadepanpetugas#Namalengkappetugas#Kodezona
Setelah input data registrasi petugas sudah dilakukan maka petugas dapat
melakukan input data tanggal tanam dan luas tanam cabai merah. Format SMS
untuk memasukkan data tanggal tanam dan luas tanam adalah:
TANAM#Namadepanpetugas#Namapetani#tgl_tanam(dd/MM/YYYY)#Varie
tas Cabai(Lado/Jitu)#Luas_tanam_meter.
Untuk memasukkan data harga hanya boleh dilakukan oleh petugas khusus
yang sudah di registrasi oleh administrator dengan memasukkan identitas seperti
nama, nomor telepon, dan zona petugas ke dalam database. Format SMS untuk
memasukkan data harga adalah:
HARGA#TANGGAL(dd/MM/YYYY)#Varietas(Lado/Jitu)#harga_per_kg
b. Input pengguna
Layanan SMS dapat digunakan oleh pengguna yang terdiri dari petani di
Liwa, pelaku agribinis cabai merah, dan pemerintah daerah Liwa untuk
mengakses informasi seperti informasi harga, luas tanam, dan perkiraan panen.
Format SMS untuk mengakses informasi harga adalah:
INFO#HARGA#VARIETAS(LADO/JITU)
Untuk mengakses informasi luas tanam maka pengguna dapat menggunakan
format SMS yaitu:
INFO#LUAS#VARIETAS(LADO/JITU)#BULAN#TAHUN#ZONA
Begitu juga untuk mengakses informasi perkiraan produksi digunakan
format SMS yaitu:
INFO#PRODUKSI#VARIETAS(LADO/JITU)#BULAN#TAHUN#ZONA
Pembagian zona atau desa di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten
Lampung Barat disajikan pada Lampiran 1 dan panduan penggunaan sistem
informasi yang dibangun menggunakan SMS untuk pengiriman data dan akses
informasi disajikan pada Lampiran 2.

16
Desain Basis Data
SMS gateway yang digunakan pada umumnya menggunakan phpMyAdmin
sebagai tempat menyimpan basis data. Dalam pembangunan desain basis data,
sistem informasi ini dibuat menggunakan phpMyadmin 4.0.9 yang ter-install pada
Xampp 1.8.3. Pada dasarnya phpMyadmin adalah bahasa pemrograman MySQL
yang berbasis web, artinya pembuatan basis data dengan menggunakan tampilan
seperti halnya pada tampilan halaman web.
Desain basis data yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan
model data relasional dengan struktur bahasa untuk basis data disebut Structured
Query Language (SQL). Pemasukan data menggunakan SMS langsung dari petugas
(petani) di Liwa, Lampung Barat. Data yang dimasukkan oleh petugas merupakan
data tanggal tanam, luas tanam, dan varietas yang selanjutnya diolah di database
sehingga menghasilkan informasi perkiraan produksi cabai merah.
Untuk membuat model data yang memenuhi kebutuhan sistem, maka perlu
dilakukan aktivitas perancangan basis data. Salah satu bentuk model yang sering
digunakan untuk mendeskripsikan data adalah Entity Relationship Diagram
(ERD).
ERD merupakan salah satu pemodelan data menggunakan beberapa notasi
untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas-entitas dan relasi-relasi yang
digambarkan oleh data tersebut. Entitas adalah sebuah kelas dari orang, tempat,
objek, event, atau konsep tentang apa yang dibutuhkan untuk mengambil dan
menyimpan data (Supriyanto 2008).
Basis data untuk SMS dan web pada sistem informasi yang dibangun saling
berhubungan. Berikut ini ERD dari sistem informasi yang dibangun dapat dilihat
pada Gambar 5.

Gambar 5 ERD dari sistem informasi yang dibangun

17
Desain Proses
Fungsi desain proses dari sistem informasi yang dibangun adalah untuk
mengetahui program dan prosedur dari sistem. Pada halaman web dan SMS
gateway terdapat script PHP yang akan dieksekusi oleh server lokal. Script PHP
tersebut berisi perintah untuk mengeksekusi file PHP dan melakukan interaksi
dengan basis data yang menggunakan MySQL pada phpMyAdmin.
Untuk berinteraksi dengan basis data diperlukan suatu query melalui
penulisan script PHP pada halaman web. Sebelum membuat basis data, diperlukan
script PHP yang bisa terkoneksi ke MySQL, yaitu menggunakan fungsi
mysql_connect() dengan hosting “localhost”, user id “root” dan password pada
server localhost.
Data yang dimasukkan melalui teknologi SMS yaitu data luas tanam,
tanggal tanam dan varietas cabai merah kemudian diolah sehingga didapatkan
jumlah produksi, pola sebaran produksi dan perkiraan pola ketersediaan cabai
merah untuk 3-6 bulan ke depan. Blok diagram proses kerja dari sistem ini dapat
dilihat pada Gambar 6.
SMS terdiri dari
luas tanam, tanggal
tanam, dan varietas

Simulasi
Monte Carlo

Simulasi produksi
cabai merah

Perkiraan produksi
sepanjang tahun

Produksi /ha

Data pola sebaran
produksi

Sebaran
produksi

Produksi

Perkiraan pola
ketersediaan 3-6
bulan ke depan

Gambar 6 Blok diagram proses kerja dari sistem informasi yang dibangun
Data pola sebaran panen di Liwa diperoleh dengan melakukan wawancara
langsung dengan petani. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dibuat pola
sebaran produksi untuk masing-masing varietas. Berikut ini grafik sebaran
persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai merah dapat dilihat pada
Gambar 7 untuk varietas Lado dan Gambar 8 untuk varietas Jitu
Persentase (%)

25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
0

2

4

6
Panen ke-

8

10

12

14

Gambar 7 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen
cabai merah untuk varietas Lado

Persentase (%)

18
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
0

2

4

6

8

10

12

14

Panen ke-

Gambar 8 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen
cabai merah untuk varietas Jitu
Pada desain proses meliputi desain model simulasi dan validasi model untuk
pengembangan sistem informasi ini.
a. Desain model simulasi
Simulasi produksi cabai merah untuk sistem informasi ini digunakan metode
simulasi Monte Carlo. Untuk mendapatkan nilai simulasi produksi cabai merah
menggunakan rata-rata dan simpangan baku produksi dari data sebaran produksi
tiap tahapan panen cabai merah yang di dapat dari beberapa petani di Liwa serta
menggunakan bilangan acak. Dari data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai
merah dari petani di Liwa didapatkan bahwa varietas Lado rata-rata total
produksinya sebesar 9011.96 kg dengan simpangan baku sebesar 1222.62 kg.
Begitu juga untuk varietas Jitu didapatkan bahwa rata-rata total produksinya
sebesar 11199.80 kg dengan simpangan baku sebesar 1156.04 kg. Interval panen
dilakukan 7 hari atau 1 minggu sekali dengan jumlah panen 12 kali untuk varietas
Lado maupun Jitu. Nilai rata-rata total dan simpangan baku produksi cabai merah
yang didapatkan dari petani dengan luasan lahan 1 ha disimulasikan untuk
perkiraan produksi cabai merah menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang
berisikan persamaan dari Monte Carlo. Hasil dari simulasi yang dilakukan
merupakan perkiraan produksi cabai merah yang disimpan dalam basis data.
Berikut tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan produksi
cabai merah dapat dilihat pada Gambar 9, data sebaran produksi tiap tahapan
panen cabai merah yang didapatkan dari petani di Liwa dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah dengan
luas lahan 1 ha dapat dilihat pada Lampiran 4.

Gambar 9 Tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan
produksi cabai merah

19
b. Validasi model
Validasi model untuk hasil simulasi digunakan MAPE (Mean Absolute
Percentage Error). Secara umum validasi digunakan untuk membandingkan hasil
produksi cabai merah dari pengamatan di lapangan dengan hasil simulasi dari
Monte Carlo. Validasi data pengamatan dengan simulasi menggunakan metode
MAPE untuk varietas Lado didapatkan nilai kesalahannya adalah 9.50%. Dilihat
dari nilai MAPE yang diperoleh bahwa nilai simulasi produksi cabai merah
varietas Lado dapat diterima secara memuaskan. Untuk validasi data pengamatan
dengan simulasi untuk varietas Jitu menggunakan metode MAPE didapatkan nilai
kesalahannya adalah 17.61%. Dilihat dari nilai MAPE yang diperoleh bahwa nilai
simulasi produksi cabai merah varietas Jitu dapat diterima secara memuaskan.
Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah
antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah dapat dilihat pada
Gambar 10 untuk varietas Lado dan Gambar 11 untuk varietas Jitu.

Produksi (kg)

2000,00
1500,00

1000,00

pengamatan
simulasi

500,00
0,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Panen ke-

Gambar 10 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan
panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi
produksi cabai merah untuk varietas Lado

Produksi (kg)

2500,00
2000,00
1500,00
1000,00

pengamatan
simulasi

500,00
0,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Panen ke-

Gambar 11 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan
panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi
produksi cabai merah untuk varietas Jitu
Pada Gambar 10 dan Gambar 11 terlihat nilai produksi cabai merah pada
tiap tahapan panen antara hasil pengamatan dan simulasi tidak berbeda jauh.
Perbandingan antara pengamatan dan simulasi produksi cabai merah dengan
analisis statistik menggunakan regresi linear dapat dilihat pada Gambar 12 untuk
varietas Lado dan Gambar 13 untuk varietas Jitu.

Pengamatan (kg)

20
y = 1,046x - 0,011
R² = 0,982

2000,00
1500,00
1000,00
500,00
0,00
0,00

500,00

1000,00

1500,00

2000,00

Simulasi (kg)

Gambar 12 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil
pengamatan dengan simulasi menggunakan regresi linear
untuk varietas Lado

Pengamatan (kg)

2500,00

y = 1,175x + 0,093
R² = 0,993

2000,00
1500,00
1000,00
500,00
0,00
0,00

500,00

1000,00

1500,00

2000,00

Simulasi (kg)

Gambar 13 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil
pengamatan dengan simulasi menggunakan regresi linear
untuk varietas Jitu
Pada Gambar 12 dan Gambar 13 menunjukkan analisis statistik
menggunakan regresi linear didapatkan untuk varietas Lado yaitu persamaaan y =
1.046x – 0.011 dengan koefisien determinasi (R2) = 0.982 dan untuk varietas Jitu
yaitu persamaan y = 1.175x + 0.093 dengan koefisien determinasi (R2) = 0.993.
Dari nilai koefisien determinasi yang didapat bahwa nilai produksi cabai merah
hasil pengamatan memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil simulasi
produksi baik untuk varietas Lado maupun Jitu.
Desain Keluaran (Output)
Desain output dari sistem informasi yang dibangun merupakan SMS balasan
dari komputer server. Berikut ini SMS balasan dari komputer server adalah:
a. SMS balasan untuk input registrasi petugas, merupakan output untuk SMS
balasan terhadap kiriman SMS. Misalkan nama depan petugas adalah Verari
dan nama lengkap petugas adalah Verari Maysosa Sigiro dengan kode zona 01.
Maka format SMS adalah DAFTAR#Verari#Verari Maysosa Sigiro#01 kirim
ke nomor telepon tujuan yang ada di modem misalnya 081287989733. Setelah

21
terkirim, maka ada balasan dari komputer server yaitu Selamat
Bapak/Ibu/Saudara Verari Maysosa Sigiro telah terdaftar dalam sistem.
b. SMS balasan untuk input data tanggal dan luas tanam, merupakan output untuk
SMS balasan terhadap kiriman SMS. Misalkan petani cabai pak Sukoyo
menanam cabai varietas Lado pada tanggal 03/06/2014 dengan luasan 100