LKP : Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan.
Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna
Memudahkan Informasi Wisatawan
KERJA PRAKTEK
Nama : Dwinata Puspasari
NIM : 10.42010.00018
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Institute Informasi Dan Bisnis Stikom
Surabaya
(2)
vii
LEMBAR PENGESAHAN………..i
SURAT PENGANTAR………...ii
ABSTRAK………...iii
KATA PENGANTAR……….v
DAFTAR ISI………..vii
DAFTAR GAMBAR………...x
DAFTAR TABEL……….xvi
BAB 1 PENDAHULUAN………1
1.1 Latar Belakang Masalah………...1
1.2 Rumusan Masalah………....………..5
1.3 Batasan Masalah………5
1.4 Tujuan……….……...5
1.5 Manfaat………..…………...………...6
1.5.1 Manfaat Teoristis……….………..………...6
(3)
viii
Detail perusahaan………...7
Periode………...7
1.7 Sistematika Penulisan………....8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……...………..9
2.1 Perancangan………...9
2.2 Green Map………...10
2.3 Kebun Binatang Surabaya………...10
2.4 Informasi………..11
2.4.1 Jenis-Jenis Informasi………...12
2.5 Wisatawan………...13
2.6 Kajian Peta………...17
2.6.1 Jenis-Jenis Peta………...……….18
a. Peta Topografi………...……….…………..18
b. Peta Tematik………..………..………19
c. Peta Hijau………...………..…19
(4)
ix
2.7 Unsur-Unsur Peta………22
2.7.1 Warna……….………..22
2.7.2 Garis………..………...23
2.7.3 Skala………..……..23
a. Skala angka………..………....24
b. Skala garis………..………..24
2.7.4 Gambar………25
2.8 Tipografi………..25
2.9 Prinsip Desain………...26
1. Keseimbangan……….27
2. Irama………27
3. Porposion………...28
4. Fokus/Point of interest dan Kontras………28
5. Kesatuan………..29
2.9.1 Drawing………...30
(5)
x
1. Additive color (RGB)………...……...35
2. Substractive Color (CMYK)………..……..36
3. Warna HSB………...37
2.9.4 Jenis Cetak………...…38
a. Digital Printing………39
b. Offset Printing……….39
c. Rotogravure..………...39
d. Flexografi..………..40
e. Screen Printing………..………...40
2.9.5 Jenis Kertas………...41
BAB III METODE PERANCANGAN………43
3.1 Identifikasi Masalah………44
3.1.1 Analisis Perusahaan……...………...45
3.2 Pengumpulan Informasi………...………45
3.2.1 Observasi….….………...45
(6)
xi
3.4 Perancangan Konsep………...……….46
3.5 Bagan Perancangan Green Map………...…47
3.5.1 Brainstroming Konsep…...……….……….47
3.5.2 Sketsa Green Map………..……….……….49
3.5.3 Aplikasi sketsa melalui olah digital………..………..……….70
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………….………...76
4.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Taman Satwa ……….77
4.2 Visi, Misi, Nilai dan Motto Perusahaan………..80
4.3 Struktur Organisasi……….………..81
BAB V IMPLEMENTASI KARYA………...88
BAB VI PENUTUP………90
6.1 Kesimpulan………..90
6.2 Saran………90
DAFTAR PUSTAKA………91
(7)
xii
Gambar 2.6.1 Peta topografi………19
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 1……...………..49
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 2………...………..50
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 3………..……….50
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 4………..………..51
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kuda Poni, Gajah, & Kambing Gunung……...…….51
Gambar 3.5.2 Sketsa Singa, Burung Air, Burung Unta, Jerapah & Nigai…………...52
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Iguana, & Ular………...52
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Ayam Katawa, Rangkong & Jalak Bali……….53
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Badak, Burung Gagak & Unta………...53
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Babi Rusa & Kanguru………...……….54
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kobra, Beruang & Landak……….54
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Gajah, Rusa Sambar & Banteng………55
Gambar 3.5.2 Sketsa Burung Betet & Burung Air……….……….55
(8)
xiii
Gambar 3.5.2 Sketsa Primata, Burung Laut & Animal Show……..………...57
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Primata………..…….57
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Rusa Tutul & Buaya………...……58
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kulan & Anoa………...….58
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Burung Pemangsa………..59
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Zebra & Animal Show………...59
Gambar 3.5.2 Sketsa Maskot Binatang Komodo, & Bekantan………...60
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 1……….60
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 2……….61
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 3………...61
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 4……….62
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 5………...62
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 6………...63
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 7………...63
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 8………...64
(9)
xiv
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 1………...66
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 2………..67
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 3………..67
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 5………..68
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 6………..68
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 7………..69
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 8………….………...69
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 9………..………70
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 10……….……...70
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 11………71
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 12………....71
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 1………...72
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 2………...………72
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 3………...73
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 4………...………73
(10)
xv
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 7………...………75
Gambar 4.2 Struktur Organisasi………..83
Gambar 4.2 Departement Niaga………..84
Gambar 4.2 Departement Konservasi………..85
Gambar 4.2 Departement Kesehatan………...86
Gambar 4.2 Departement Keuangan……….87
Gambar 5.1 Desain Green Map keseluruhan…………...………88
(11)
xvi
Tabel 2.7.2 Arti garis………..……….23
Tabel 2.7.3b Skala garis……….….24
Tabel 2.7.4 Simbol peta………...25
Tabel 3 Metode Perancangan………...43
Tabel 3.5 Bagan Pengerjaan Green Map………47
(12)
1
memudahkan Informasi Wisatawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling populer di kota pahlawan Surabaya. Terletak ditengah kota membuat Kebun Binatang Surabaya sangat mudah dijangkau dengan berbagai akses transportasi. Selain untuk keperluan rekreasi, tempat wisata kota Surabaya ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi pelajar dan juga sebagai konservasi bagi hewan-hewan yang langkah dan terancam punah. Karena memiliki koleksi berbagai macam hewan, Kebun Binatang Surabaya sempat menjadi Kebun Binatang terlengkap dan terbesar se-Asia Tenggara.
Kebun Binatang Surabaya yang mempunyai luas kurang lebih 15 Hektar ini, sedikitnya memiliki 351 spesies satwa yang berbeda, lebih dari 2.801 hewan dari berbeda mulai dari mamalia, aves, pisces, dan reptil. Banyak sekali hewan-hewan yang biasa hidup dialam bebas yang di lestarikan dan di lindungi disana. Tak heran jika Kebun Binatang Surabaya selalu ramai dengan pengunjung, terutama pada hari libur akhir pekan atau hari-hari libur besar (liburan panjang). Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu pilihan beberapa wisatawan yang ada di Surabaya untuk datang berlibur dengan keluarga. Tak jarang juga pada hari biasa banyak juga wisatawan
(13)
yang datang berkelompok atau rombongan mulai dari sekolah Paud, Taman kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga SLTP yang melakukan aktifitas yang bersifat Edukasi seperti OutBond dan kegiatan yang lainnya.
Di Kebun Binatang Surabaya selain belajar tentang bermacam-macam varies satwa juga terdapat antraksi pertunjukan binatang yang terkenal. Antraksi hewan tersebut biasa dikenal dengan sebutan animal show seperti pertunjukkan gajah, singa, monyet, dan hewan panda. Selain Antraksi hewan juga terdapat arena bermain dan arena berpetualang seperti flying fork, kolam renang, perahu. Arena perahu ini menjadi salah satu area berpetualang yang sangat diminati oleh pengunjung dikawasan Kebun Binatang tersebut karena perahu ini bisa membawa wisatawan berkeliling untuk melihat semua obyek pemandangan kawasan yang ada disana beserta dengan pulau monyet Bekantan yang letaknya persis ditenggah-tenggah area kawasan Kebun Binatang. Di Pulau Bekantan ini wisatawan dapat melihat keindahan pemandangan alam sekitar jadi seakan-akan kita berada pada hutan alam yang hidup bebas dengan berbagai macam variaes monyet, burung liar, tupai, rusa, yang hinggap di rimbunan pepohonan rindang dan sejuk dari sengatan panasnya matahari dan padatnya aktifitas kota.
Pulau Bekantan dan beberapa area binatang disana oleh pemerintah dijadikan sebagai wisata cagar budaya karena mengingat usianya hampir mencapai 98 tahun yang masih terkesan alami dan tidak diperbolehkan untuk merenovasi tempat tersebut dari tahun ke tahunnya. Dipinggir pulau bekantan juga dibangun sebuah Menara yang tinggi, menara ini menjadi salah satu daya tarik tujuan wisata disana. Pada menara tersebut kita dapat melihat seluruh pemandangan alam kawasan yang ada dikebun binatang bahkan kawasan luar kebun binatang seperti pemandangan kota Surabaya akan terasa sangat indah dan nyaman apabila kita berada diatasnya. Banyaknya varies hewan yang hidup dan dilindungi disana pada kandang hewan dikelompokkan ke dalam
(14)
beberapa kategori. Misalnya, unggas atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung merak, jalak Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul, harimau putih, singa, dan beruang. Di sisi belakang kebun binatang kandang untuk primata termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, Anda dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly bison Amerika. Ada juga koleksi satwa yang dilindungi dan langka seperti komodo, tapir, babi rusa dan Anoa.
Kebun binatang ini selain menjadi destinasi pariwasata juga berfungsi sebagai tempat konservasi bagi hewan-hewan. Selain hewan darat, Anda juga dapat melihat air tawar dan ikan air laut yang terletak di daerah Aquarium. Di Aquarium ini terdapat Arapaima gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, berasal dari Amazone, Amerika Selatan. Di daerah ini ada juga spesies binatang reptil seperti beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu. Kebun Binatang Surabaya sendiri mempunyai 4 hewan yang menjadi unggulan bahkan dijadikan sebagai maskot kebun binatang tersebut adalah Babi Rusa, Bekantan, Komodo, Jalak Bali yang termasuk salah satu hewan langkah yang dilindungi dan dikembangbiakan. Hewan langka ini nantinya akan dilepas ke habitat asalnya, misalnya seperti pada hewan komodo yang dikembalikan di pulau komodo setelah dirasa cukup dewasa.
Kebun binatang ini selain memiliki beberapa satwa yang langkah didalamnya juga terdapat berbagai macam tumbuhan dan tanaman yang usianya mencapai puluhan tahun yang membuat kebun binatang ini menjadi salah satu hutan kota dengan kekayaan aset tananaman dan satwa yang tetap terjaga kelestariannya dan kealamiannya hingga sekarang. Dari banyaknya jenis satwa, tanaman dan luasnya tempat dikebun binatang surabaya tersebut membuat pengunjung agak kesusahan untuk menjangkau seluruh tempat area kawasan kebun binatang tersebut. Untuk itulah diperlukan sarana pendukung berupa peta letak lokasi kawasan tersebut yang berguna untuk
(15)
memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam menemukan letak lokasi tempat hewan-hewan dan area kawasan yang ingin dikunjungi. Atas dasar inilah maka perlunya dibuat sebuah desain green map kebun binatang Surabaya . Dimana isi dalam green map ini adalah sebuah peta letak lokasi tempat para binatang beserta letak tempat serta fasilitas-fasilitas lainnya yang ada di kebun binatang tersebut seperti restoran, menara, gedung pertunjukan, sangkar hewan dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah. “Bagaimana membuat Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan informasi para wisatawan.”
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pembuatan Green Map ini sebatas membuat sebuah panduan yang simple, menarik, dan mudah dipahami oleh wisatawan yang berkunjung sehingga mereka dapat mencari informasi lebih mudah tentang area yang ada didalam Kebun Binatang Surabaya.
1.4 Tujuan
(16)
1. Untuk mengaplikasikan desain Green Map sebagai penunjuk sebuah informasi setempat yang dapat terbaca dan mudah dipahami oleh pengunjung Kebun Binatang Surabaya. 2. Untuk membantu wisatawan yang berkunjung melihat, menilai dan menghubungkan
dengan lingkungan tempat mereka berada.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mampu dijadikan referensi bagi mahasiswa Desain komunikasi Visual
Mampu merancang desain Green Maap dengan menarik
Mampu dijadikan pembelajaran dan penambah wawasan dalam membuat Green Map
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan konsep baru pada tampilan Green Map dan Papan Nama yang lebih menarik dan kreatif, serta mampu menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan fasilitas yang ada di sekitar Kawasan Kebun Binatang Surabaya.
2. Menjadi salah satu tujuan wisata keluarga yang paling digemari 3. Sebagai sarana edukasi dan konservasi
(17)
1.6 Pelaksanaan Detail Perusahaan
Nama perusahaan : Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya
Jasa : Pelayanan Pengunjung
Alamat : Jl. Setail No 1 Surabaya Phone : ( 031 ) – 567 8703
Fax : ( 031 ) – 567 7868
e-mail : [email protected]
Website : www.surabaya.go.id
Periode
Tanggal pelaksanaan : 1 Agustus 2014 – 31 Agustus 2014
Waktu : 08.00 – 16.00 WIB
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut :
BAB 1
Bab ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Didalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya akan meliputi tentang
(18)
: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.
BAB 2
Bab ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh penulis.
BAB 3
Bab ini membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.
BAB 4
Bab ini membahas tentang informasi umum Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya visi dan misi dan motto, struktur organisasi, serta jasa yang ditawarkan.
BAB 5
Bab ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.
(19)
BAB 6
Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan perancangan Green Map , serta saran untuk pengembangan perancangan Green Maap
(20)
9
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang konsep dan teori yang memperkuat perancangan. Dengan adanya referensi-referensi diharapkan perancangan ini dapat membuahkan hasil yang maximal.
2.1 Perancangan
Definisi perancangan Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa :
”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”
Berdasarkan definisi tersebut maka menarik sebuah kesimpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dbuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu.
(www.meylonesome.com/2008/12/perancangan-sistem-dan-analisis.html).
2.2 Green Map
Green Map (Peta hijau) adalah sebuah peta yang dibuat oleh sebuah komunitas lokal yang memetakan potensi alam dan budaya suatu kawasan. Dengan menggunakan metode yang mudah di adaptasi serta konsep aikon green map sebagai bahasa visual global untuk menyoroti sumber daya – sumber daya kehidupan. Green Map mengelola partisipasi masyarakat lokal dan keberlanjutannya di ratusan tempat diseluruh dunia. Green Map memetakan seluruh tempat dan
(21)
fenomena, baik yang bersifat positif maupun negative. Green map membantu masyarakat untuk melihat, menilai, menghubungkan, serta perduli terhadap lingkungan sekitar tempat mereka berada.
(www.greenmap.org/)
2.3 Kebun Binatang Surabaya
Kebun Binatang Surabaya adalah salah satu kebun yang paling popular di Indonesia yang terletak di JL. Setail No 1 Surabaya. Kebun Binatang Surabaya memiliki berbagai jenis binatang tropis. Didalamnya terdapat lebih dari dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri dari 4300an binatang. Termasuk juga didalamnya satwa langka maupun dunia. Letaknya yang di tenggah kota Surabaya menjadi tempat wisata yang menarik disana dapat kita temukan berbagai macam satwa yang sebagian besar biasanya hidup di alam bebas. Hal ini dapat menjadi semacam tolak ukur bagi manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam dalam melestarikan satwa dan juga bagi anak-anak kecil.
Mengunjungi Kebun Binatang Surabaya merupakan bagian pendidikan yang secara tidak langsung berguna untuk mengenal berbagai macam satwa yang ada supaya tertanam sejak dini perasaan mencintai seluruh alam. Selain itu juga adalah memperluas pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang fungsi dari taman satwa, meningkatkan upaya kesejahteraan satwa, menciptakan kaitan antara konservasi, membentuk jaringan global antar taman satwa. Program Pendidikan dan penelitian di Kebun Binatang Surabaya melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Merupakan wahana keilmuwan bagi masyarakat dan merupakan
(22)
laboratorium hidup untuk mencintai dan menghargai flora dan fauna sebagai kekayaan alam. (www.surabaya.co.id)
2.4 Informasi
Definisi informasi menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer yaitu ”Informasi (information) adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.” (2010:3)
Definisi informasi menurut/ Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.(2005:8)
Menurut Adi Nugroho, informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya. Agar informasi menjadi lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Informasi harus akurat sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil informasi. 2. Informasi harus relevan sehingga benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan. 3. Informasi harus tepat waktu sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Berdasarkan definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna. Informasi sifatnya menambah wawasan atau pengetahuan seseorang. Informasi sendiri terdiri dari beberapa jenis dan macam yang terdiri dari empat, yakni informasi berdasarkan fungsi, informasi berdasarkan format
(23)
penyajian, informasi berdasarkan lokasi peristiwa, informasi berdasarkan bidang kehidupan, untuk dapat mengetahui lebih jelas tentang jenis dan macam informasi dapat dijabarkan sebagai berikut.
2.4.1. Jenis-Jenis Informasi
a. Informasi berdasarkan fungsi adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif). informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya.
b. Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini, antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks. c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.
d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
(Engkos Kosasih : “Cerdas berbahasa Indonesia”, hal : 130-131, Erlangga 2006, Jakarta).
2.5 Wisatawan
Dalam UU No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan: kontruksi pengertian tentang wisata diberikan batasan sebagai: Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
(24)
Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan seperti yang dimaksudkan dalam batasan pengertian tentang wisata tadi disebut sebagai wisatawan (tourist).
Dalam berbagai literature tentang pariwisata, pengertian wisatawan sebagai subyek pengertian atau definisi yang cukup beragam, meskipun secara substansial pada prinsipnya mempunyai arti yang relative sama.
Menurut UN. Conveting Concerning Custom Facilities For Touring (1945), istilah wisatawan diberikan pengertian sebagai orang yang menginjungi suatu Negara secara sah dan tidak untuk keperluan berimigrasi dengan waktu tinggal setidak-tidaknya 24 jam dan selama-lamanya 6 Bulan di tahun yang sama. Dalam pemahaman pengertian wisatawan seperti yang telah dikemukakan oleh PBB diatas, kriteria batasan seorang wisatawan ditentukan berdasarkan pada dimensi waktu lama tinggal dan tujuan kunjungannya ke suatu destinasi.
Secara historis, motivasi dan tujuan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sekundernya dan tentu saja kunjungan wisata ini dilakukan setelah kebutuhan primernya seperti pemenuhan makan, sandang, dan kesehatan sudah terpenuhi. Beberapa kebutuhan sekunder manusia yang dapat dipenuhi dengan jalan melakukan perjalanan wisata tadi diantaranya adalah untuk mengiasi waktu liburan, rekreaksi dan bersenang-senang, berlibur, untuk tujuan kesehatan, studi, keperluaan sosial budaya dan keagamaan seperti ziarah, olahraga, bisnis, urusab keluarga, maupun untuk berbagai tujuan yang bersifat khusus seperti menghadiri suatu pertemuan, rapat, konvensi, pameran maupun untuk tujuan-tujuan khusus yang lain yang biasanya berkaitan dengan hobi atau kegemaran seseorang.
Batasan pengertian lain yang hampir mirip dengan pembatasan makna wisatawan seperti diatas, juga telah dikemukakan oleh Worl Tourism Organization (WTO), yang memberikan
(25)
pengertian wisatawan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan kesuatu atau beberapa Negara di luar tempat tinggal biasanya (home base), untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktifitas /kegiatan wisata.
Terminologi pengertian wisatawan yang telah dikemukakan oleh Organisasi Kepariwisataan Dunia atau WTO tadi mencakup kategori penumpang kapal pesial (cruiser ship passenger) yang datang dari Negara lain dan kembali lagi ke Negara asalnya, dengan catatan telah bermalam di Negara yang dikunjunginya. Dari berbagai pengertiaan wisatawan seperti yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna inti dari pengertian wisatawan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata, seperti untuk berekreasi (pleasure), berbisnis (business) maupun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus yang lain (special interest).
Lebih jauh dapat dikatakan bahwa hakekat yang terkandung dalam pengertian tentang wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata seperti yang telah diuraikan diatas pada intinya adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan skundernya yang berupa kegiatan untuk berekreasi (pleasure) atau penyegaran kembali (refreshimg) setelah merasa lelah dalam menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari.
Menurut pendapat beberapa pakar (Plog, 1972: Pitana, 2005), mendasarkan pada pola perilaku pilihan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi, paling tidak dapat dikelompokkan kedalam berbagai tipologi wisatawan sebagai berikut:
1. Allocetris : yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, kunjungannya bersifat petualangan, dan mau memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.
(26)
2. Psycocentris, yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuam wisata yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan dinegaranya.
3. Mild-Centris yaitu kelompok wisatawan yang terletak diantara kedua tipologi perilaku Allocentris dan Psycocentris.
Variasi perilaku pilihan wisatawan bisa merentang mulai dari pilihannya terhadap: thema dan jenis destinasi yang akan dikunjungi, modal transportasi yang akan digunakan, kelas akomodasi yang akan dipilih, jenis daya tarik dan hiburan yang akan dilihat, macam restoran (food and beverage) dan jasa layanan yang akan dinikmati , dan cinderamata (souvenir) yang akan dibawa pulang dan pilihan lain terhadap jasa dan produk kepariwisataan yang ditawarkan di destinasi yang dikunjunginya.
(Drs. Bambang Sunaryo, 2002, “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata”, Yogyakarta, Gava Media)
2.6 Kajian Peta
1. Cartografi
Pembuatan peta atau Cartografi yang sudah ditemukan orang sejak berabad-abad yang lalu ada pada titik perkembangan yang sangat berarti ketika terjadinya Perang Dunia II. Para ahli strategi militer memanfaatkan teknologi untuk membuat peta. Menggunakan cara itulah strategi perang dapat dilakukan dengan lebih jelas dan mudah. Pembuatan peta diantaranya melibatkan teknologi fotografi dengan infra merah. Pada periode selanjutnya, fotografi satelit semakin
(27)
mengakuratkan tehnik cartografi. Disamping teknologi dalam pembuatan peta, pengolahanpeta secara grafis merupakan sentuhan yang paling penting agar peta lebih mudah dipahami.
Sebuah perusahaan real estate yang bermaksud menawarkan lokasi pemukiman kepada calon pembelinya perlu memberikaan penjelasan mengenai letak lokasi itu. Lebih dari itu, peta diharapkan mampu membantu memberikan gambaran mengenai kestrategisan lokasi pemukiman itu karena terletak pada posisi yang tidak jauh dari akses-akses penting untuk kegiatan sehari-hari.
Grafik (Bahasa Inggris : chart) kadang disebut juga dengan istilah diagram, adalah sejenis “gambaran informasi” yang menjadi representasi bilangan dalam suatu table data. Grafik sering dipakai untuk mempermudah pemahaman akan data-data angka dalam jumlah banyak waktu sekilas saja.
Diagram dalam istilah lain yang juga disebut bagan, yakni gambar yang dipergunakan untuk menyederhanakan dan menggambarkan suatu struktur secara visual sebagai reperentasi dari suatu konsep, ide, kontruksi, hubungan satu sama lain, gambaran anatomi, dsb, yang digunakan dalam berbagai aspek aktifitas kehidpan untuk memvisualisasikan/memperjelas suatu topic.
(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)
2.6.1 Jenis –jenis Peta diantaranya sebagai berikut :
a. Peta Topografi
Peta Topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan
(28)
peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi. Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.
Gambar 2.6.1 Peta topografi
b. Peta Tematik
Peta Tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Berbeda dengan petarujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), petapeta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan
(29)
fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan. Peta tematik dapat membantu perencanaan suatu daerah, unit administrasi,manajemen, usaha hutan, pendidikan, kependudukan, dan lain-lain. Contoh: Peta Landsystem
Peta Kuasa Pertambangan
Peta Dasar Tematik (sungai, jalan dan garis pantai)
Peta Geologi
Peta Batas Administrasi
Peta DAS
Peta Fungsi Kawasan Hutan Baru, dll.
C. Peta Hijau (Green Map)
Peta Hijau (bahasa Inggris: Green Map) adalah peta tematik yang menampilkan keterkaitan antara masyarakat dengan lingkungan. Sistem peta hijau adalah kerja sama global yang memungkinkan masyarakat di mana pun untuk membuat peta hijau yang bersifat lokal.
2.6.2 Ikon-ikon peta hijau
Peta hijau menandai potensi alam dan budaya suatu kawasan. Penandaan atau pemetaandilakukan dengan penggunaan bahasa komunikasi visual sistem ikon Green Map. Sistem ikon Green Map didesain bersama untuk mengidentifikasi suatu daerah dan fenomena yang memiliki potensi sumber daya alam dan kebudayaan di setiap peta hijau yang diterbitkan, baik yang bersifat positif dan negatif. Ikon ini merupakan sebuah metode
(30)
komunikasi dengan cara yang berbeda kepada masyarakat umum. Definisi setiap ikon telah ditentukan sebelumnya, tetapi pemeta lokal mendapat izin untuk mendefinisikan secara tepat dan membuat (ikon local) baru yang relevan dengan situasi dan kondisi yang terdapat di lapangan. Ikon Green Map tidak hanya dibentuk dalam gambar,melainkan juga didigitalisasi menjadi sebuah tulisan, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis perangkat lunak yang ada pada komputer.
2.6.3 Kategorisasi ikon peta hijau
Hingga saat ini, ikon berjumlah 125 buah dan bersifat universal di setiap negara. 125 ikon Green Map ini dibagi menjadi 11 kategori, yaitu :
a. Economic Development b. Culture and Design c. Information
d. Renewable Resources e. Infrastructure
f. Nature: Land and Water g. Nature: Flora
h. Nature: Fauna i. Mobility
j. Toxic Hot Spot/Pollution Sources k. Miscellaneous
(www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&v ed=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.greenmap.org%2F)
(31)
2.7 Unsur-unsur peta
a. Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol. Misalnya, peta Jawa Barat, peta Kalimantan, peta Indonesia, peta Jawa Timur, dan sebagainya.
b. Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.
c. Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta. Diantaranya.
2.7.1 Warna
Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut. a. Warna hijau menunjukkan dataran rendah. b. Warna kuning menunjukkan dataran tinggi. c. Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
d. Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
e. Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal.
2.7.2 Garis
(32)
Tabel 2.7.2 arti garis
2.7.3 Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Ada dua macam jenis skala, yaitu :
a. Skala angka (skala numerik) Skala angka disebut juga skala perbandingan. Contoh Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di per- mukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya. Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X 10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.
(33)
Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian- bagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita pelajari contoh skala garis berikut ini.
Tabel 2.7.3b skala garis
Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya.
2.7.4 Gambar
Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar simbol dalam peta sebagai berikut:
(34)
Tabel 2.7.4 simbol peta
(http://masguruonline.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-unsur-unsur-peta/)
2.8 Tipografi
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentng huruf. Tipografi smerupakan salah satu seni memilih dan menata huruf agar terlihat lebih menarik dan menciptakan kesan khusus. Jenis-jenis font, yaitu :
1. Sans serif, tidak memiliki kait, hanya batang dan tangkainya, ujungnya bisa tajam atau tumpul. Bersifat kurang formal, sederhana dan akrab. Memberikan kesan mudah untuk dibaca. Cocok untuk huruf desain di layar computer (web, e-book, CD Profile dll). Contoh, Arial dan Tahoma.
(35)
2. Serif, memiliki kait pada ujungnya. Bersifat formal, elegan, mewah anggun dan intelek. Namun kurang mudah dibaca. Model huruf ini cocok untuk pembuatan skripsi, menulisan brosur dan Koran. Contohnya, Times Roman dan Garamond.
3. Scipt, setiap hurufnya saling terkait seperti tulisan tangan. Bersifat anggun, tradisional, pribadi dan informal. Cocok untuk desain undngan pernikahan, ulang tahun, keluarga dan upacara tradisional. Contohnya, Brushscript, Mistral dan Shelley.
4. Dekoratif, semua huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit. Bersifat mewah, bebas, anggun dan tradisional. Cocok untuk aksen, hiasan, logo pernikahan, logo perusahaan, dll. Contohnya, Augsburger Initial, dll.
5. Monospace, hurufnya sama seperti huruf Sans serif namun jarak dan ruang setiap hurufnya sama. Bersifat formal, sederhana, futuristic dan kaku. Cocok untuk pengetikan code atau bahasa program di computer. Contohnya, Courrier, Monotype Cursive dan OCR. (Hendratman, 2010 : 63).
2.9 Prinsip Desain
Sebuah desain atau organisasi elemen terbentuk atas dasar prinsip-prinsip. Prinsip desain merupakan landasar dasar kita membuat suatu karya desain, untuk itu prinsip desain ini sangat diperlukan. Prinsip-prinsip desain adalah sebagai berikut : (Hendratman, 2010 : 29)
(36)
Secara keseluruhan, komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah. Macam-macam keseimbangan adalah sebagai berikut :
a. Keseimbangan Simetris, dengan keseimbangan ini dapat memberikan kesan formal, tradisional.
b. Keseimbangan Asimetris, lebih memberikan kesan informal, modern, dinamis dan brani.
c. Keseimbangan Radial, lebih terkesan focus.
2. Irama (Rhytme)
Irama adalah pengulangan atau varisasi dari komponen-komponen desain grafis. Beberapa jenis pengulangan adalah sebagai berikut :
a. Reguler, pengulangan komponen grafis dengan jarak dan bentuk yang sama. Pengulangan jenis ini biasanya digunakan sebagai desain border, motif fashion, kertas kado dan ubin lantai.
b. Mengalir, jenis ini memberikan kesan bergerak, dinamis dan mengalir. Biasanya digunakan dalam bidang animasi.
c. Progresif/Gradual, pada jenis ini ada peralihan antar stepnya sehingga menimbulkan kesan berproses sedikit demi sedikit. Dalam dunia Animasi disebut Morphing. Contohnya, perubahan bayi menjadi dewasa, gradasi warna, dll.
(37)
3. Proportion
Proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antara panjang, lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi. Dengan mengatur skala dan proporsi karya desain menjadi terkesan luas / jauh, sedang, sempit atau dekat.
4. Fokus / Point of Interest dan Kontras
Focus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama. Ada beberapa tahap focus, mulai dari yang terpenting, pendukung dan pelengkap.
Dominant, adalah objek yang paling menarik.
Sub-domaint, adalah objek yang mendukung penmapilan objek dominan.
Sub-ordinate, adalah objek yang kurang menonjol, bahkan tertindih oleh objek dominant dan sub-dominant. Contohnya, background.
Kontras adalah penekanan karena ada perbedaan drastis / konflik pada komponen grafis. Misalnya kontras warna hitam dan putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras teks font size besar dan kecil, dll.
5. Kesatuan
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsure-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. Kesatuan yang utuh dapat digunakan pendekatan prinsip-prinsip antara lain :
(38)
a. Pendekatan dan Penutup
b. Kesinambungan (continuity)
c. Kesamaan dan konsisten
d. Perataan (Aligment)
2.9.1 Drawing
Ilmu mengambar (dalam Bahasa Inggris drawing) adalah sesuatu yang mutlak perlu dikuasai oleh desaigner. Oleh karena dengan gambarlah seseorang akan mampu menyampaikan ide yang ada dalam pemikirannya. Menggambar dapat dilakukan dengan berbagai maccam alat dan tehnik. Secara umum, menggambar diartikan membuat coretan atau goresan di suatu permukaan dengan menekankan alat pada permukaan tersebut. Alat yang umum dipakai adalah pensil, pena dan tinta, kuas dan tinta, pensil berwarna, krayon, arang (dikenal dengan pensil konte), maupun spidol.
Dalam computer grafis digunakan tool-tool untuk mensimulasikan berbagai efek. Tehnik utama yang digunakan meliputi line drawing, (gambar vector), hatching (arsiran), crosshatching, random hatching, scribbling, stippling, dan blending. Menggambar pada umumnya dipisahkan dari melukis. Melukis berarti menggunakan pewarna pigmen yang dicampur dengan cairan (bisa air pada cat air atau dengan minyak untuk cat minyak). Banyak seniman gambar yang hebat di abad ke 20, termasuk diantaranya Sir Michael Ash dan Leonardo da Vinci. Pada era itu, karya-karya gambar masih bersifat seni murni. Namun
(39)
dalam perkembangannya, gambar-gambar tersebut sering di ambil sebagi elemen dalam desain grafis. Dalam desain grafis keterampilan mengambar sering dikaitkan dengan pembuatan ilustrasi, komik, dan poster. Namun dalam fungsi yang lebih luas, kemapuan menggambar dari seseorang sering dimanfaatkan visualize, yaitu seorang yang bertugas menggambarkan ide dari orang lain. Sebagai contoh, ketika dongeng fantasi “Lord of The Ring” hendak difilmkan, tim pembuat film perlu memiliki bayangan yang sama tentang tampilan lokasi yang digambarkan dalam cerita tersebut, bentuk-bentuk makluk aneh, kostum, dan makeup dari masing-masing karakter. Disitulah diperlukan peran seorang visualiser.
(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)
2.9.2 Ilustrasi
Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, Koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis grafis, karikatur, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto.
Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Dalam desai grafis, ilustrasi dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Dalam desain grafis, ilustrasi merupakan subyek tersendiri yang memilik
(40)
alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni itu. Ilustrasi dapat dipergunakan untuk menampilkan banyak hal serta berfungsi antara lain :
Memberikan gambaran tokoh atau karakter dalam cerita.
Menampilkan beberapa contoh item yang diterangkan dalam suatu buku pelajaran (teks book).
Memvisualisikan langkah demi langkah pada sebuah intruksi dalam panduan tehnik.
Atau sekedar membuat tersenyum atau tertawa.
1. Mengambar Ilustrasi dengan komputer grafik
Pada saat teknologi komputer sudah popular, goresan ilustrasi berwarna yang terutama dibuat dengan pena dan tinta hitam maupun cat air, kini digantikan dengan program-program gambar berbasi vector seperti coreldraw, illustrator, Canvas maupun Freehand. Salah satu tehnik banyak digunakan oleh para illustrator adalah pembuatan sket diatas kertas menggunakan pensil, yang kemudian dibuat outline bentuknya dengan tinta hitam. Sketsa tersebut kemudian discan sehingga menghasilkan image bigmap.
Gambar dari hasil scan selanjutnya di trace untuk mengonversi dari format bitmap yang terdiri dari titik-titik menjadi vector. Dari situlah akhirnya hasil tracing dari outline diproses menggunakan fasilitas yang terdapat dalam program tersebut sehingga diperoleh hasil akhirnya. Kemudian gambar yang diperoleh menggunakan Komputer dapat dimodifikasikan dan digandakan dengan cepat, baik secara keseluruhan maupun di bagian-bagian tertentu sehingga pembuatan efek-efek yang sama pada saat harus membuat adegan lain dari ilustrasi akan menjadi lebih mudah.
(41)
(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)
2.9.3 Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsure yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan pengelihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mapu memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisanya “ Creating Color Scheme”n membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis kepada pemirsanya sebagai berikut :
Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
Biru : Kepercayaan, konservasif, keamanan, teknologi, kebersihan.
Hijau : Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan.
Kuning : Optimis, harapan, filosofi, tidak jujuran, pengecut, kecurangan.
Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.
Orange : Enegi, keseimbangan kehangatan.
(42)
Abu-Abu : Intelek, futuristic, modis, kesenduhan, merusak.
Putih : Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, tanpa dosa, kematian
Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, kekuatan.
Warna dalam sistem komputer sangat berbeda. Anda tidak hanya memenuhi warna-warna sebagaimana yang anda temui pada dunia nyata, tetapi sistem warna-warna digital akan mampu memberikan nuansa warna yang lebih luas lagi yang berjumlah hingga jutaan. Sebelum anda mulai bekerja dengan warna pada komputer, penting bagi anda untuk mengenali beberapa model warna yang ada dalam sistem komputer. Sebagai representasi dari program gambar komputer, akan kami cuplikan dua kutub yang berbeda, yakni dari program gambar berbasis bitmap dan program berbasis vektor.
Untuk program berbasis bitmap, kita ambil Adobe Ilustrator, yakni program untuk mengolah citra bitmap/foto, dan Coreldraw sebagai representasi dari program gambar berbasis vector. Didalam photoshop dikenal dua tipe tersebut, yaitu Additive Color dan Substractive Color. Pengetahuan tentang kedua tipe tersebut menunjang langkah anda untuk memilih cara yang akan digunakan untuk menggarap karya anda sesuai medianya.
1. Additive color (RGB)
Warna Additive dibuat dengan bersumber pada sinar. Sebagai contoh yang mudah, bola lampu memancarkan sinar yang secara umum disebut sinar putih. Namun, jika bola lampu itu kita letakkan dibalik kaca yang berwarna biru, maka sinar yang memancar seolah berwarna biru. Jika warna kacanya diganti dengan warna kuning, sinarnyapun akan
(43)
berubah menjadi kuning, Spogliht panggung pertunjukan juga demikian . warna-warna dihasilkan dari filter yang terpasang didepan sumber sinar.
Pesawat televisi maupun monitor komputer menggunakan sistem yang sama, yakni Additive Colors. Sumber sinar dari kedua alat tersebut difilter dengan komponen warna merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue). Ketiga warna itu selanjutnya akan menghasilkan spectrum warna yang dapat kita tonton, baik melalui jenis monitor atau Tv Cathode Ray Tube (CRT) maupun Liguid Cristal Display (LCD).
Selanjutnya, saat bekerja dengan komputer (tentu saja melalui layar monitor). Anda harus mengingat 3 konsep berikut : Kombinasi antara 3 komponen warna, yakni Merah, Hijau, Biru yang dimaksimalkan (diberi intensitas yang maksimal) akan menghasilkan warna putih. Sebaliknya, jika 3 komponen tersebut dikombinasikan dan intensitasnya dikurangi hingga habis, maka akan dihasilkan warna hitam. Hal itu sama seperti jika suatu sinar ditutup dengan rapat dan menghasilkan kegelapan. Oleh karena komponen warnanya terdiri dari Red, Green, dan blue, maka konsep warna tersebut dikenal juga dengan istilah RGB baik pada Adobe Ilustrator maupun program lainnya. Additive color dipergunakan jika image yang akan dibuat akan ditampilkan sebagai display di layar monitor, misalnya desain web page maupun untuk slide show.
2. Substractive Color (CMYK)
Warna Substractive secara umum bisa dikatakan sebagai warna yang dapat dilihat mata kita karena adanya pantulan cahaya. Dengan demikian, warna yang tertangkap mata kita bukannlah merupakan sumber cahaya yang dipancarkan oleh permukaan benda bewarna itu. Sebagai contoh yang mudah dipahami, lampu spotlight yang diarahkan ke
(44)
tembok bercat kuning akan memantulkan cahaya kuning kemata kita. Hal itu bisa terjadi jika semua warna kana diserap oleh cat, kecuali warna kuning. Sementara itu, tembok itu senddiri tidak memancarkan warna apapun. Hal tersebut terbukti dengan dipadamkannya lampu spotlight sehingga tembok itu tidaak berwarna, alias gelap. Dalam penyebutan warna, gelap disebut hitam. Selanjutnta untuk memperkuat pemahaman tentang warna digital/komputer, coeldraw didukung dengan sepuluh macam model warna. Diantaranya dipakai juga dalam Photoshop.
CMYK adalah kependekan dari komponen warna dasar Cryan (Biru Muda), Magenta (Merah), Yellow (kuning), dab Black (Hitam). Warna-warna terssebut juga digunakan dalam proses pencetakan offset maupun printer komputer. Dari keempat warna tersebut, Anda dapat mempergunakan nuansa presentase masing-masing warna, misalnya Cyan 10%, Cyan 20% hingga 100% akan menampilkan warna biru muda agak tua, hingga biru 100%. Atau mencampur warna biru 10% dengan warna kuning 10% hingga menjadi warna hijau muda. Demikian seterusnya hingga diperoleh jumlah warna yang tidak terbatas. Jika anda menggunakan warna dengan nilai 0% akan diperoleh warna putih, sedangkan jika anda menggunakan unsure K (black) 100% akan diperoleh warna hitam pekat.
3.Warna HSB, mempunyai karakteristik dari ketiga warna dasar, yaitu :
Hue dikenal sebagai warna merah, orange, atau hijau.
Saturation merupakan kekuatan atau kemurnian warna yang kadang-kadang disebut chroma. Saturation mewakili jumlah abu-abu ke dalam proporsi hue, dihitung persentase dari 0% (abu-abu) sampai 100%. Semakin tinggi presentasenya warna akan semakin tajam.
(45)
Brigthness Mengatur tingkat kecerahan warna, biasanya dimulai dari persentase 0% (hitam) sampai 100% (putih). Semakin tinggi nilai semakin cerah warnamya.
2.9.4 Jenis Cetak
a. Digital Printing
Digital printing atau cetak digital adalah suatu tehnik cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital atau any printing completed via digital file. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaaan yang berbeda sesuai teknologi maasing-masing. Hadirnya digital printing dalam dunia percetakan modern ini adalah hasil dari sebuah kebutuhan masyarakat kepada percetakan yang instant dan teknologi tinggi tanpa meminimum order dan tanpa melihat ukuran dari media yang digunakan. Digital printing indoor atau outdoor adalah teknik cetak dalam ukuran besar dan tahan terhadap cuaca. Tanpa batas ukuran dan warna yang ditentukan. Seperti halnya Billboard, Banner, Spanduk dll. Dengan harga yang relatif murah, teknik cetak ini banyak disukai konsumen sebagai alternatif dari cetak sablon. Proses cetak seperti ini menjadikan proses berpromosi yang paling modern dan murah untuk saat ini. Dan sebaliknya digital printing indoor merupakan solusi cetak dengan ukuran yang besar namun tetap memiliki hasil cetak hampir sebanding seperti hasil ceta kertas pada umumnya.
b. Offset Printing
Offset Printing adalah proses pencetakan yang paling sering digunakan oleh masyarakat luas. Ini dikarenakan kecepatan dan ketepatannya dalam menjawab semua
(46)
kebutuhan didalam proses percetakan kecepatan dan ketepatannya dalam menjawab semua kebutuhan didalam proses percetakan dalam oplah besar. Akan tetapi tidak semua penyedia jasa offset printing memberikan hasil yang maksimal terhadap cetakannya. Karena sebuah kunci sukses yang maksimal dari offset printing bukan hanya terletak kepada mesinnya, melainkan ada faktor lain yang harus menunjang yaitu : operator cetak, tinta cetak, dan quality control terhadap cetakannya. Semua itu adalah hal mutlak yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil cetak yang sesuai dan maksimal.
c. Rotogravure
Rotogravure adalah tehnik cetak yang menggunakan silinder sebagai acuan cetaknya dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi Laser, Direct Etching atau Engrave Hello, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedlaman tertentu. Cetak Rotogravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, aluminium foil ataupun flexible packaging.
d. Flexografi
Flexografi adalah suatu tehnik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak Flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke plat cetak melalui rol tranfers yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga ( cu ) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak flexografi dapat kita lihat pada proses pembuatan stempel.
(47)
Cetak Flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated ( karton gelombang ).
f. Screen Printing
Screen Printing adalah tehnik cetak saring atau yang lebih dikenal dengan cetak sablon. Jenis cetakan ini adalah sebuah jawaban untuk anda apabila menginginkan proses cetak dalam oplah yang relatif sedikit. Berbeda dengan offset printing yang mempunyai minimum oplah 1000pcs sedangkan sablon dapat mencetak dengan oplah minim
minim hanya 100 pcs. Inilah yang menjadikan cetak sablon banyak diminati oleh konsumennya. Dikarenakan tidak semua kebutuhan cetak diperlukan dengan oplah yang besar. Screen Printing atau sablon sangatlah banyak peminatnya dikarenakan teknik sablon lebih murah investasi dan mudah operasionalisasinya. Dari segi pemakaian tinta serta teknik sablon yang sangat rapih dan teliti menjadikan cetak sablon lebih unggul dengan yang tehnik cetak lain. Bahkan tehnik cetak sablon dapat membuat raster halus untuk kebutuhan cetak separasi sablon atau full colour.
2.9.5 Jenis Kertas
a. Uncoated Paper, Kertas yang termasuk uncoated diantaranya : Kertas HVS, HVO, Kertas Koran, dan lain-lain. Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, akan terlihat pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan karena permukaanya bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss.
(48)
b. Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated antara lain : Art paper, coated paper, mat coated, cast coated, art karton, coated karton. Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini paling sering di kombinasikan dengan finishing cetak “Ultra Vernish (UV) / Super Glossy”.
c. Non Absorption Paper, yang termasuk non absortion antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Aluminium Foil, Art Synthetic paper, dan lain-lain. Karena jenius ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti :
Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi
PH air pembasah tidak terlalu asam ( karena akan menghambat oksidasi)
Memakai air pembasah seminim mungkin hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat daripada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mongering
(49)
38
METODE PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya :
Tabel 3 Metode Perancangan
Kebun Binatang Surabaya merupakan sebuah wisata keluarga yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa selain digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana konservasi yang aman dan nyaman untuk satwa juga sebagai sarana pendidikan dan
Identifikasi Masalah
Perancangan Konsep dan Desain
Diskusi dan Wawancara Observasi
Pengumpulan Informasi
(50)
39 penelitian bagi pelajar dan masyarakat luas. Sebagai lembaga Konservasi yang mengarah pada BUMD Profesional yang mengedepankan aspek kesejahteraan hewan dan memberi konstribusi positif terhadap pendapatan daerah baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mewujudkan Kebun Binatang Surabaya sebagai hutan kota dengan kekayaan aset taman satwa Perusahaan Daerah Satwa akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sehingga dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan baik bagi wisatawan yang berkunjung beserta dengan hewan-hewan ada dalam kawasan tersebut.
Agar memudahkan wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang tersebut maka perlu adanya sebuah pemetaan untuk memetakan lokasi tempat kawasan tersebut mengigat luasnya area Kebun Binatang dan perubahan pada fasilitas yang ada didalamnya maka penulis merancang desain green map yang lebih, menarik, interaktif, berkwalitas dan dapat memberikan kemudahan dalam menjelaskan lokasi area tersebut. Dalam proses pengerjaannya, penulis melewati beberapa tahap yang dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan informasi, dan perancangan konsep dan desain.
3.1 Identifikasi Masalah
Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan, mempelajari serta menganalisis permasalahan pada Kebun Binatang Surabaya. Permasalahan yang timbul pada perubahan fasilitas yang baru dan lokasi tempat kandang hewan dengan pemetaan yang sudah ada dirasa kurang menarik dan tidak sesuai dengan lokasi tempat yang sebenarnya.
(51)
40 3.1.1 Analisis Perusahaan
Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap sejarah perusahaan, visi, misi dan identifikasi masalah yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsep yang akan dicantumkan dalam desain green map yang akan di kerjakan. Melalui visi misi Perusahaan Daerah Taman Satwa, dapat ditentukan konsep desain green map seperti apa yang ingin ditonjolkan. Untuk membuat desain green map ini penulis juga perlu mengumpulkan beberapa data pendukung, seperti latar belakang perusahaan dan peraturan dari Perusahaan Daerah Taman Satwa sendiri.
3.2 Pengumpulan Informasi
Dalam pengumpulan informasi dibutuhkan beberapa metode untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka langkah – langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
3.2.1 Observasi
Observasi yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi di internet dan perpustakaan yang tersedia di Kebun Binatang Surabaya untuk dijadikan sebagai gambaran-gambaran dalam pengerjaan green map nantinya. Dengan melakukan observasi ini penulis menjadi mengerti tentang data-data
(52)
41 apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk ditampilkan dalam sebuah perancangan green map.
3.2.2 Diskusi dan Wawancara
Diskusi atau wawancara ini dilakukan dengan pihak perusahaan yang dalam posisinya merupakan mentor dari penulis. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi tentang detail perusahaan Perusahaan Daerah Taman Satwa mulai dari analisis Sejarah perusahaan sampai Profil perusahaan dan program-program yang dilakukan. Selanjutnya penulis juga mencari informasi tentang visi, misi program terbarunya apa saja. Dalam diskusi tersebut penulis mendapatkan beberapa informasi tentang gambaran yang akan ditampilkan dalam perancangan green map tersebut.
3.3 Pengambilan Data
Setelah melakukan observasi dan diskusi, selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa data yang dibutuhkan dalam perancangan green map yang akan dilakukan. Data yang akan dikumpulkan berupa buku informasi perusahaan , foto, peta tempat itu sendiri untuk dimasukkan pada desain green map yang akan dibuat
(53)
42 Setelah melakukan analisis terhadap perusahaan maka selanjutnya dilakukan perancangan desain. Dalam perancangan desain ini, penulis mulai membentuk suatu konsep perancangan desain. Langkah – langkah yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :
a. Penentuan Konsep Desain dan sketsa b. Konsep Warna
c. Pembuatan Desain Green Map
3.5 Bagan Pengerjaan Green Map
Agenda dalam pengerjaan desain website terdapat beberapa langkah yang akan di tunjukan dalam bagan sebagai berkut :
Tabel 3.5 Bagan Pengerjaan Green Map
3.5.1 Brainstorming konsep
Aplikasi Sketsa dalam Digital Braindstorming Konsep &
Sketsa
(54)
43 Dalam membuat suatu rancangan desain yang memecahkan masalah tentu memerlukan ide yang cemerlang agar masalah terpecahkan dan menemukan sebuah konsep yang kreatif. Proses menemukan ide tersebut memerlukan tahap diskusi bersama saling mencurahkan ide dan pendapat secara random yang disebut dengan istilah brainstorming. Proses ini sangat penting karena dari sinilah bagaimana ide menjadi semakin terekplorasi dari berbagai macam sudut pandang. Konsepnya ialah mengambil dari konsep kenyamanan.
3.5.1 Skema Brainstorming
3.5.2 Sketsa
Toko On
Biru Tumbuhan
Keamanan Pengunjung
Kwalitas terjamin Kompas
Kandang Keluarga
Hijau
Kebun Binatang Surabaya
Kenyamanan Karcis
Ceria
Mudah terbaca Simbol
Wisata sketsa Hewan Warna Logo Kuning Biru Alamat Ilustrasi
(55)
44 Sketsa pada tahap ini merancang pada desain green map, icon serta simbol yang akan di pakai di dalam konsep yang telah di buat. Desainnya mengacu pada ilustrasi binatang dengan desain yang simple tidak terlalu rumit. Berikut beberapa sketsa yang telah di rancang:
(56)
45
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 2
(57)
46
Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 4
(58)
47
Gambar 3.5.2 Sketsa Singa, Burung Air, Burung Unta, Jerapah & Nigai
(59)
48
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Ayam Katawa, Rangkong & Jalak Bali
(60)
49
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Babi Rusa & Kanguru
(61)
50
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Gajah, Rusa Sambar & Banteng
(62)
51
Gambar 3.5.2 Sketsa Orang Utan, Harimau & Siamang
(63)
52
Gambar 3.5.2 Sketsa Primata, Burung Laut & Animal Show
(64)
53
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Rusa Tutul & Buaya
(65)
54
Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Burung Pemangsa
(66)
55
Gambar 3.5.2 Sketsa Maskot Binatang Komodo, & Bekantan
(67)
56
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 2
(68)
57
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 4
(69)
58
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 6
(70)
59
Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 8
(71)
60 3.5.3 Aplikasi sketsa melalui olah digital
Setelah dibuat beberapa sketsa dan alternative desain maka di aplikasikan menjadi bentuk digital, proses ini dilakukan untuk mengaplikasikan desain sketsa menjadi media digital. Dibawah ini merupakan Desain yang sudah di pilih dan di setujui.
Gambar 3.5.3 Desain Green Map yang terpilih
Dalam beberapa alternative sketsa gambar maka desain green map seperti yang di ataslah yang terpilih karena letak pada penempatan desain green map tersebut lebih mudah terbaca dan dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun. Gambar green map diatas masih berupa petak letak tempatnya saja belum terisi dengan icon-icon dan jenis binatangnya. Dibawah ini adalah hasil digital dari gambar sketsa binatang dan
(72)
61 icon-icon yang sudah diedit dengan menggunakan adobe illustrator, yang kemudian penulis kelompokkan lagi menjadi beberapa jenis varies hewan.
Pengelompokan jenis hewan ini selain dapat memberi pengetahuan bagi pembaca juga dapat memberikan pembelajaran kepada wisatawan pengunjung Kebun Binatang Surabaya tentang jenis hewan menurut variesnya. Pemberian beberapa warna dalam angka daan hurufnya disesuaikan dengan jenis variesnya sebagai pembeda antara varies yang satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat hasil gambar sketsa yang sudah diedit dengan sebagai berikut :
(73)
62
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 2
(74)
63
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 4
(75)
64
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 6
(76)
65
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 9
(77)
66
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 11
(78)
67
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 1
(79)
68
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 3
(80)
69
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 5
(81)
70
Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 7
(82)
71
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Taman Satwa
Pada awalnya Kebun Binatang Surabaya berdiri pada tanggal 31 Agustus 1916 (berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Belanda) dengan nama "Soerabiasche Planten-en DierPlanten-entuin" yang artinya Kebun Botani dan Binatang. Pada bulan April tahun 1918 Kebun Binatang Surabaya dibuka untuk pertama kali dengan membayar tanda masuk (karcis). Berikut ini adalah tahun-tahun bersejarah bagi perkembangan Kebun Binatang Surabaya :
1. 21 Juli 1922 : Kebun Binatang Surabaya mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi banyak yang tidak setuju sampai sampai pihak Kotamadya Surabaya sendiri yang mencegah hal ini.
2. 11 Mei 1923 : Rapat anggota Simpang Restaurant Untuk mendirikan anggota Kebun Binatang Surabaya baru.
3. Tahun 1927 : Kebun Binatang Surabaya menerima sumbangan besar dari Walikota di Jerman dan anggota dewan A Van Gennep yang membujuk agar kota Surabaya lebih memperhatikan Kebun Binatang Surabaya.
4. 3 Juli 1927 : Kebun Binatang Surabaya membeli tanah seluas 32.000 meter persegi atas sumbangan Maskapai Kereta Api.
5. Tahun 1939 : Luas Kebun Binatang Surabaya menjadi 15 hektar sampai sekarang. 6. Tahun 1940 : Kebun Binatang Surabaya telah selesai membangun taman yang
(83)
(www.surabaya.go.id)
Kebun Binatang Surabaya mempunyai luas 15 Ha, dan secara legal formal diakui sebagai lembaga konservasi ex-situ pada tahun 2002 melalui Keputusan Direktur Jenderal PHKA No. 13/Kpts/DJ-IV/2002 Tanggal 30 Juli 2002 tentang Pengakuan Kebun Binatang Surabaya sebagai Lembaga Konservasi Eksitu Satwa Liar. Sejak pendirian dan terhitung sampai tanggal 20 Agustus 2010, Kebun Binatang Surabaya dikelola oleh Perkumpulan.
Dalam perjalanan pengelolaan Kebun Binatang Surabaya, muncul berbagai konflik internal kepengurusan (dualisme kepemimpinan antara Stanny Soebakir dan Basuki) yang berimbas pada pengelolaan koleksi satwa dan mengakibatkan banyak kematian satwa. Puncak konflik kepengurusan internal Pengelola Kebun Binatang Surabaya muncul lagi pada akhir tahun 2009.
Dengan kondisi tersebut, Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Perkumpulan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) telah melakukan beberapa langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan internal Kebun Binatang Surabaya antara kubu Stanny Subakir dan Basuki tanggal 7 Januari 2010 di Tretes, Pasuruan; dan tanggal 18 Februari 2010 di Jakarta. Kedua pertemuan fasilitasi tidak membuahkan islah/perdamaian kedua belah pihak.
Mengingat konflik internal kepengurusan perkumpulan yang mengelola Kebun Binatang Surabaya tidak selesai, maka Kementerian Kehutanan mencabut izin lembaga konservasi atas nama Kebun Binatang Surabaya melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.471/Menhut-IV/2010 tanggal 20 Agustus 2010. Untuk kelanjutan pengelolaan sementara Kebun Binatang Surabaya, Kementerian Kehutanan telah menetapkan Tim melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 472/Menhut-IV/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang Pembentukan Tim Pengelola
(84)
Sementara Kebun Binatang Surabaya. Keanggotaan terdiri dari unsur Kementerian Kehutanan, Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya dan PKBSI. Tugas Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya sebagaimana Keputusan Menteri Kehutanan tersebut meliputi:
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, sarana pelayanan pengunjung, pemeliharaan/perawatan satwa, pengamanan, finansial dan fasilitas Kebun Binatang Surabaya lainnya.
b. Melaksanakan pendayagunaan staf dan karyawan yang telah ada secara optimal. c. Menyeleksi personil sebagai calon pengelola Kebun Binatang Surabaya yang
profesional secara transparan dan akuntabel sesuai peran dan fungsinya sebagai lembaga konservasi.
d. Menjaring investor potensial yang memenuhi persyaratan sebagai calon pemegang izin definitif Kebun Binatang Surabaya.
e. Melaporkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan pelaksanaan tugas pada huruf a - d di atas kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Pengelolahaan Kebun Binatang Surabaya kedepan Pemerintah Kota Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya mengajukan permohonan izin lembaga konservasi guna mengelola Kebun Binatang Surabaya pasca pencabutan izin lembaga konservasi tahun 2010.
Pada tanggal 24 April 2013, Walikota Surabaya telah melakukan expose di ruang rapat Ditjen PHKA mengenai rencana pengelolaan Kebun Binatang Surabaya kedepan, dan berharap
(85)
izin lembaga konservasi dapat segera diterbitkan, yang selanjutnya dipertegas dengan surat Walikota Surabaya No. 180/3543/436.1.2/2013 tanggal 29 Mei 2013.
Duduk persoalan belum diterbitkannya izin lembaga konservasi yang dimohonkan BUMD Pemerintah Kota Surabaya, telah dijelaskan kepada Ketua dan anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya pada saat kunjungan kerja kepada Ditjen PHKA di Jakarta tanggal 23 Mei 2013.
Menindaklanjuti hasil expose Walikota Surabaya dan kunjungan kerja Komisi B DPRD Kota Surabaya, Direktur Jenderal PHKA telah merespon permohonan izin lembaga konservasi dimaksud melalui surat No.272/IV.Set/2013 tanggal 28 Mei 2013 yang ditujukan kepada Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, dengan isi pokok surat:
a. Penerbitan izin lembaga konservasi masih bergantung pada proses hukum perkara perdata No. 142/Pdt/2013/PT.Sby yang saat ini dalam proses pemeriksaan tingkat banding.
b. Disamping itu, terdapat kelengkapan persyaratan teknis dan administrasi yang belum dipenuhi antara lain; Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur serta Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
Setelah izin lembaga konservasi diterbitkan sebagaimana proses butir 4, maka TPS Kebun Binatang Surabaya akan menyampaikan serah terima pengelolaan Kebun Binatang Surabaya kepada pemegang izin definitip Kebun Binatang Surabaya dan kemudian resmi Dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa hingga sekarang.
(ppid.dephut.go.id/files/info_kemenhut/KRONOLOGIS_KBS_2014.docx)
(86)
VISI Perusahaan
1. Sarana konservasi yang aman dan nyaman untuk satwa
2. Sarana penelitian dan pendidikan bagi pelajar dan masyarakat luas
3. Sarana rekreasi ruang terbuka yang hijau den icon Surabaya yang membanggakan Indonesia
MISI Perusahaan
1. Mewujudkan Kebun Binatang sebagai hutan kota dengan kekayaan asset taman satwa dan kemampuan konservasi ex-situ yang tersetifikasi .
2. Tempat pendidikan konservasi , penelitian dan rekreasi yang terigretasi.
3. Memperbaiki kualitas pengelolaan flora dan fauna sehingga syarat “Kesejahteraan” 4. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sehingga memenuhi syarat
kesejahteraan satwa dan meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau hutan kota.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan konservasi. Menyelenggarakan program pelatihan dan pendidikan sesuai kebutuhan kompetensinya dan standarisasi yang ada.
Nilai-nilai Perusahaan
Lima sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh karyawan Perusahaan Daerah Taman Satwa untuk menjadi lembaga konservasi yang berkualitas tinggi adalah Performance, Genetic Potential, Evironment Conditions, Nutrient Supply, dan Management. Performance adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dibidang pendidikan, penelitian dan rekreasi yang sehat. Genetic Potential adalah Pemeliharaan jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa sebagai sarana
(87)
perlindungan dan pelestarian. Evironment Condition adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu tetapi tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Nutrient Supply adalah upaya perawatan dan pengembangbiakan jenis satwa yang dipelihara. Management adalah dikelola oleh sumber daya manusia yang berkompetent.
Motto Perusahaan
Motto dari Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya adalah: “Integrated Conservation, Education and Recreaction Park” sebagai lembaga konservasi yang memberikan perlindungan, pelestarian, pengembangbiakan dan penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenisnya guna menjamin kelestarian keberadaan dan pemanfaatannya.
(Dokumen dari perpustakaan Kebun Binatang Surabaya)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
82
IMPLEMENTASI KARYA
Gambar 5.1 Desain Green Map keseluruhan
Desain green map diatas merupakan desain yang telah di approve menggunakan gaya yang ceria dan simpel sesuai dengan konsep. Menggunakan konsep desain yang simple tujuanya agar mudah dipahami dan mudah dibaca oleh wisatawan. Animasi Binatang diaplikasikan akan menambah daya tarik dalam bentuk visualisasinya. Mayoritas berwarna hijau gelap agar tercipta kesatuan dan ketegasan pada konsep desain green mapnya. Warna hijau gelap, abu gelap dan
(94)
kuning ini diambil sebagai lambang kedinamisan, kenyamanan, serta keceriaan para pengunjung. Elemen dasar yang digunakan adalah kotak-kotak dan lingkaran, dikarenakan kotak dan lingkaran memiliki bentuk yang simetris sehingga dapat disusun dan menimbulkan kesan dinamis.
Model dari tampilan green map ini dibuat Lanscape bertujuan untuk selain memberi kesan keindahan juga dapat mempermudah wisatawan saat membaca green map ini agar tidak memerlukan waktu lama dalam menemukan lokasi tempatnya. Beragam warna pada teksnya memberikan pembedaan pada jenis-jenis informasi yang ingin ditampilkan. Penggunaan Icon2 pada jenis fasilitas dan sarana digunakan desain yang lebih modern agar tampilannya lebih terlihat menarik.
(95)
84
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan green map Perusahaan Daerah Taman Satwa atau biasa dikenal dengan Kebun Binatang Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil implementasi, perancangan green map yang dibuat menggunakan software Adobe Ilustrator..
2. Teknik perancangan konsep brainstorming, pembuatan sketsa dan aplikasi sketsa dalam digital. Ketiga teknik tersebut berguna untuk menemukan konsep yang sesuai dan hasil yang maksimal sehingga tampilan green map tersebut dapat mempermudah wisatawan dalam mencari informasi yang diinginkan.
6.1 Saran
Berdasarkan penjelasan perancangan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disarankan bahwa untuk desain green map ini masih mungkin untuk diperbarui dengan memberikan aksen tambahan unsur, element atau simbol-simbol dalam desain. Aksen tambahan tersebut bertujuan sebagai penghias dari tampilan green map agar terlihat lebih segar, dinamis dan menarik.
(96)
85 WEBSITE
(www.meylonesome.com/2008/12/perancangan-sistem-dan-analisis.html).
(www.greenmap.org/).
(www.surabaya.co.id).
(http://masguruonline.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-unsur-unsur-peta/)
(ppid.dephut.go.id/files/info_kemenhut/KRONOLOGIS_KBS_2014.docx)
(http://www.mahaerubbali.com/memahami-jenis-type-kertas-cetak.html3sthash.xCo4HxIP.dpuf).
BUKU
(Engkos Kosasih : “Cerdas berbahasa Indonesia”, hal : 130-131, Erlangga 2006, Jakarta).
(Drs. Bambang Sunaryo, 2002, “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata”, Yogyakarta, Gava Media).
(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)
KUTIPAN
Al-Bahra bin Ladjamudin “Analisis & Desain Sistem Informasi” (2005 : 39).
(97)
Jogiyanto H.M “Pengenalan komputer” (2010:3).
UN. “Conveting Concerning Custom Facilities For Touring” (1945),
(Plog, 1972: Pitana, 2005).
(Hendratman, 2010 : 63).
(Hendratman, 2010 : 29)
(1)
81
(2)
82
BAB V
IMPLEMENTASI KARYA
Gambar 5.1 Desain Green Map keseluruhan
Desain green map diatas merupakan desain yang telah di approve menggunakan gaya yang ceria dan simpel sesuai dengan konsep. Menggunakan konsep desain yang simple tujuanya agar mudah dipahami dan mudah dibaca oleh wisatawan. Animasi Binatang diaplikasikan akan menambah daya tarik dalam bentuk visualisasinya. Mayoritas berwarna hijau gelap agar tercipta kesatuan dan ketegasan pada konsep desain green mapnya. Warna hijau gelap, abu gelap dan
(3)
83
kuning ini diambil sebagai lambang kedinamisan, kenyamanan, serta keceriaan para pengunjung. Elemen dasar yang digunakan adalah kotak-kotak dan lingkaran, dikarenakan kotak dan lingkaran memiliki bentuk yang simetris sehingga dapat disusun dan menimbulkan kesan dinamis.
Model dari tampilan green map ini dibuat Lanscape bertujuan untuk selain memberi kesan keindahan juga dapat mempermudah wisatawan saat membaca green map ini agar tidak memerlukan waktu lama dalam menemukan lokasi tempatnya. Beragam warna pada teksnya memberikan pembedaan pada jenis-jenis informasi yang ingin ditampilkan. Penggunaan Icon2 pada jenis fasilitas dan sarana digunakan desain yang lebih modern agar tampilannya lebih terlihat menarik.
(4)
84
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan green map Perusahaan Daerah Taman Satwa atau biasa dikenal dengan Kebun Binatang Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil implementasi, perancangan green map yang dibuat menggunakan software Adobe Ilustrator..
2. Teknik perancangan konsep brainstorming, pembuatan sketsa dan aplikasi sketsa dalam digital. Ketiga teknik tersebut berguna untuk menemukan konsep yang sesuai dan hasil yang maksimal sehingga tampilan green map tersebut dapat mempermudah wisatawan dalam mencari informasi yang diinginkan.
6.1 Saran
Berdasarkan penjelasan perancangan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disarankan bahwa untuk desain green map ini masih mungkin untuk diperbarui dengan memberikan aksen tambahan unsur, element atau simbol-simbol dalam desain. Aksen tambahan tersebut bertujuan sebagai penghias dari tampilan green map agar terlihat lebih segar, dinamis dan menarik.
(5)
85
DAFTAR PUSTAKA
WEBSITE (www.meylonesome.com/2008/12/perancangan-sistem-dan-analisis.html). (www.greenmap.org/). (www.surabaya.co.id). (http://masguruonline.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-unsur-unsur-peta/) (ppid.dephut.go.id/files/info_kemenhut/KRONOLOGIS_KBS_2014.docx) (http://www.mahaerubbali.com/memahami-jenis-type-kertas-cetak.html3sthash.xCo4HxIP.dpuf). BUKU(Engkos Kosasih : “Cerdas berbahasa Indonesia”, hal : 130-131, Erlangga 2006, Jakarta).
(Drs. Bambang Sunaryo, 2002, “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata”, Yogyakarta, Gava Media).
(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)
KUTIPAN
Al-Bahra bin Ladjamudin “Analisis & Desain Sistem Informasi” (2005 : 39).
(6)
86
Jogiyanto H.M “Pengenalan komputer” (2010:3).
UN. “Conveting Concerning Custom Facilities For Touring” (1945),
(Plog, 1972: Pitana, 2005).
(Hendratman, 2010 : 63).
(Hendratman, 2010 : 29)