PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG.

(1)

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun oleh: Riyanti Faridah

1001595

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG

Oleh Riyanti Faridah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure pada Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Riyanti Faridah

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan mencetak ulang, difotokopi, lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RIYANTI FARIDAH 1001595

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Erry Sukriah, S.E., M.SE

NIP: 197912152008122002

Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM

NIP: 198110142006012001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si


(4)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN

BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG Riyanti Faridah

1001595 ABSTRAK

Kebun Binatang Bandung mengalami jumlah penurunan wisatawan yang drastis pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan penurunan kualitas dan kuantitas atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung. Atraksi wisata merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan keadaan atau kondisi atraksi wisata dan keputusan berkunjung wisatawan yang ada di Kebun Binatang Bandung dan menganalisis adakah pengaruh antara atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Penelitian ini dilakukan di Kebun Binatang Bandung dengan mengambil sampel sebagian wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung sebanyak 100 orang respoden. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung berada pada kategori yang baik dan keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung juga berada pada kategori yang tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan antara atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung sebesar 30,47%. Dengan mendapat persaman linier yaitu, y = 27,860 + 0,352x, yang memiliki hubungan positif. Artinya adalah jika atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung memiliki nilai 0 atau tidak ada atraksi wisata, maka nilai keputusan berkunjungnya sebesar 27,860. Semakin baik atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung maka akan semakin tinggi keputusan berkunjung wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung. Maka dari itu, untuk dapat lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kebun Binatang Bandung, perlu diadakannya peningkatan keamanan pada atraksi wisata perahu air dan inovasi pada metode pembayaran yang ada di Kebun Binatang Bandung pada saat ini.


(5)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 INFLUENCE OF TOURISM ATTRACTION TO TOURIST’S VISITING

DECISION AT KEBUN BINATANG BANDUNG Riyanti Faridah

1001595 ABSTRACT

Kebun Binatang Bandung has signification decreasing of tourist’s visiting on 2013. This happen because there is a decreasing of attraction quality an quantity in Kebun Binatang Bandung. The tourism attraction is one of elements which has

influence to tourist’s visiting decision. This research has purpose to identifying

the situation or tourism attraction’s condition and tourist’s visiting decision who

came to Kebun Binatang Bandung and analyze the influenze of tourism attraction

to tourist’s visiting decision at Kebun Binatang Bandung. This research was done at Kebun Binatang Bandung and took some tourist as the sample who came to Kebun Binatang Bandung as much as 100 respondent. This research use descriptive verification with quantitative approaching using a simple liniear regretion analysis technique. Based on reseach result, tourism attraction in Kebun

Binatang Bandung belongs in good category. Tourist’s visiting decision are

belongs in good category too. The final result of this research are to looking for the influence of tourism attraction to tourist’s visiting decision in Kebun Binatang

Bandung and there is an influence between tourism attraction and tourist’s visiting

decision in Kebun Binatang Bandung as much as 30,47%. And have equation linear, y = 27,860 + 0,352x, that have positive relation. Means if tourism

attraction has 0 value or there’s no tourism attraction in Kebun Binatang Bandung, then the value of tourist’s visiting decision is 27,860. If tourism attraction going better, then tourist’s visiting decision is going better. There for, to increase the number of tourist arrival in Kebun Binatang Bandung, need to increase security in water boat tourist attraction and innovation in payment methods applied in Kebun Binatang Bandung

Keyword : Kebun Binatang Bandung, Tourism Attraction, Tourist’s Visiting Decision


(6)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….………... i

ABSTRAK ………. ii

ABSTRACT ………... iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……….. v

DAFTAR ISI ………...……... vii

DAFTAR TABEL ………... xi

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR DIAGRAM ………..……... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………..……….… xv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……… 6

C. Tujuan Penelitian ……….……. 6

D. Manfaat Penelitian ……… 7

E. Sistematika Penulisan ………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ……… 8

A. Kajian Pustaka ……….. 8

1. Pariwisata dan Wisatawan …….……….. 8

2. Atraksi Wisata ……….……….. 16

3. Keputusan Berkunjung ………….………. 19

B. Kerangka Pemikiran ………... 26

C. Hipotesis ………. 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN ………... 29

A. Lokasi Penelitian ……… 29


(7)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

1. Metode Penelitian ……….…………. 30

2. Variabel Penelitian ……….……... 31

C. Populasi dan Sampel ……….. 35

1. Populasi ……….……… 35

2. Sampel ……….……….. 35

D. Jenis dan Sumber Data ………... 37

E. Instrumen Penelitian ……….. 38

F. Teknik Pengumpulan Data ………. 40

G. Pengujian Instrumen Penelitian ………. 40

1. Uji Validitas ……….………. 40

2. Uji Reliabilitas ……….……. 43

H. Teknik Analisis Data ………. 45

1. Dekriptif ……….…... 46

2. Verifikatif ……….……. 48

a. Method of Succesive Interval (MSI) ………... 49

b. Uji Asumsi Klasik ………...….. 50

1) Uji Normalitas ……….….. 50

2) Uji Linieritas ……….… 52

3) Uji Heteroskedastisitas ……….…. 52

c. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana …………..…….. 53

d. Uji Hipotesis ……….……... 55

1) Uji F ……….…. 55

2) Uji-t ……….….. 56

e. Uji Koefisien Determinasi ………... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...… 58

A. Kebun Binatang Bandung ……….. 58

1. Profil Kebun Binatang Bandung ……….…….. 58

2. Sejarah Singkat Kebun Binatang Bandung ……….……….. 59


(8)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

4. Fungsi Kebun Binatang Bandung ……….……… 60 5. Manfaat Kebun Binatang Bandung ……….……….. 61 6. Potensi Kebun Binatang Bandung ……… 61 7. Fauna dan Flora di Kebun Binatang Bandung …….………. 61 a. Fauna di Kebun Binatang Bandung ………... 61 b. Flora di Kebun Binatang Bandung ………...…. 66 8. Fasilitas Kebun Binatang Bandung ……….…….. 67 9. Aksesibilitas ke Kebun Binatang Bandung ………….…….. 67 10. Visi Kebun Binatang Bandung ……….……. 68 11. Misi Kebun Binatang Bandung ……….…… 68 B. Karakteristik Wisatawan di Kebun Binatang Bandung …….. 68

1. Asal Kota Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……….. 69 2. Usia Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ………….…. 69 3. Jenis Kelamin Wisatawan di Kebun Binatang Bandung .….. 70 4. Pekerjaan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……….. 71 5. Pendapatan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……... 72 6. Pendidikan Terakhir wisatawan di Kebun Binatang

Bandung ……….…... 73

7. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kebun Binatang

Bandung ……….... 74

8. Alasan Berkunjung Wisatawan di Kebun Binatang

Bandung ……….... 75

9. Lama Berkunjung Wisatawan di Kebun Binatang

Bandung ……….…... 76

10. Kendaraan yang digunakan Wisatawan menuju Kebun

Binatang Bandung ……….… 77

C. Persepsi Wisatawan mengenai Atraksi Wisata di Kebun

Binatang Bandung ……….. 78


(9)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

a. Tumbuhan di Kebun Binatang Bandung ………….…...… 79

b. Hewan di Kebun Binatang Bandung ………...…….. 81

c. Rekapitulasi atraksi alami di Kebun Binatang Bandung ..…. 83

2. Atraksi Buatan di Kebun Binatang Bandung ……….……... 84

a. Taman bermain di Kebun Binatang Bandung …….…..…… 84

b. Hewan Tunggang di Kebun Binatang Bandung ………….... 86

c. Perahu air di Kebun Binatang Bandung ………...…. 88

d. Rekapitulasi atraksi buatan di Kebun Binatang Bandung ………..……….…. 90

3. Rekapitulasi Atraksi wisata di Kebun Binatang Bandung ………….………...… 92

D. Persepsi Wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung di Kebun Binatang Bandung ……….…. 94

1. Persepsi Wisatawan Mengenai Pilihan Produk atau Jasa ... 94

2. Persepsi Wisatawan Mengenai Pilihan Merek (brand) ……. 96

3. Persepsi Wisatawan Mengenai Pilihan Penyalur (dealer) ... 99

4. Persepsi Wisatawan Mengenai Pilihan Waktu Kunjungan.. 100

5. Persepsi Wisatawan Mengenai Jumlah Pembelian …….…. 102

6. Persepsi Wisatawan Mengenai Metode Pembayaran …….. 104

7. Rekapitulasi Persepsi Wisatawan Mengenai Keputusan Berkunjung di Kebun Binatang Bandung ….…………... 105

E. Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Keputusan Berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……….. 107

1. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ………..… 107

2. Uji Hipotesis ……….…... 108

a. Uji F ………...…. 109

b. Uji-t ………...….. 110

3. Uji koefisien determinasi ……….... 111


(10)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

A. KESIMPULAN ………... 112

B. SARAN ……….... 113

DAFTAR PUSTAKA ……… 115

LAMPIRAN ………... 117

RIWAYAT HIDUP ………...… 152

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Operasional Variabel ……….. 32

3.2 Jenis dan Sumber data ……… 38

3.3 Contoh Kuesioner ………... 39

3.4 Tabel Koefisien Korelasi nilai r ……….. 42

3.5 Hasil Uji Validitas ………... 42

3.6 Hasil Uji Reliabilitas ………... 45

3.7 Hasil Uji Normalitas ………... 51

3.8 Hasil Uji Linieritas ……….. 52

3.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….. 53

3.10 Interpretasi Koefisienan Determinasi ………. 57

4.1 Persepsi Wisatawan mengenai Tumbuhan di Kebun Binatang Bandung ………... 79

4.2 Persepsi Wisatawan mengenai Hewan di Kebun Binatang Bandung ……….. 81

4.3 Rekapitulasi Atraksi Alami di Kebun Binatang Bandung …….. 83

4.4 Persepsi Wisatawan mengenai Taman Bermain di Kebun Binatang Bandung ………... 85

4.5 Persepsi Wisatawan mengenai Hewan Tunggang di Kebun Binatang Bandung ………... 87


(11)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

4.6 Persepsi Wisatawan mengenai Perahu Air di Kebun

Binatang Bandung ………... 89

4.7 Rekapitulasi Atraksi Buatan di Kebun Binatang Bandung ……. 91

4.8 Rekapitulasi Atraksi Wisata di Kebun Binatang Bandung …... 92

4.9 Persepsi Wisatawan mengenai Pilihan Produk atau Jasa ……... 94

4.10 Persepsi Wisatawan mengenai Pilihan Merek (brand) ……... 97

4.11 Persepsi Wisatawan mengenai Pilihan Penyalur ………... 99

4.12 Persepsi Wisatawan mengenai Pilihan Waktu Berkunjung ……. 101

4.13 Persepsi Wisatawan mengenai Jumlah Pembelian ………….…. 102

4.14 Persepsi Wisatawan mengenai Metode Pembayaran ………... 104

4.15 Rekapitulasi Persepsi Wisatawan mengenai Keputusan Wisatawan Berkunjung di Kebun Binatang Bandung ………... 106

4.16 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ……….. 108

4.17 Hasil Uji F ……….... 109

4.18 Hasil Uji-t ………... 110


(12)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Grafik kunjungan wisatawan ke Kota Bandung ………..… 2

1.2 Grafik kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung ………... 4

2.1 Bauran Pemasaran Jasa ………... 10

2.2 Proses pembelian ………..……….. 21

2.3 Kerangka pemikiran ……… 27

3.1 Lokasi Kebun Binatang Bandung ………... 29

3.2 Garis Kontinum ………... 47

3.3 Paradigma Penelitian ……….. 54

4.1 Garis Kontinum Tumbuhan di Kebun Binatang Bandung ………….. 80

4.2 Garis Kontinum Hewan di Kebun Binatang Bandung ……….... 82

4.3 Garis Kontinum Atraksi Alami di Kebun Binatang Bandung ………. 84

4.4 Garis Kontinum Taman Bermain di Kebun Binatang Bandung ….…. 86 4.5 Garis Kontinum Hewan Tunggang di Kebun Binatang Bandung …... 88

4.6 Garis Kontinum Perahu Air di Kebun Binatang Bandung …………... 90


(13)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

4.8 Garis Kontinum Atraksi Wisata di Kebun Binatang Bandung …….... 93

4.9 Garis Kontinum Pilihan Produk atau Jasa ………... 96

4.10 Garis Kontinum Pilihan Merek (brand) ……….. 98

4.11 Garis Kontinum Pilihan Penyalur (dealer) ………. 100

4.12 Garis Kontinum Pilihan Waktu Kunjungan ……… 101

4.13 Garis Kontinum Jumlah Pembelian ……… 103

4.14 Garis Kontinum Metode Pembayaran ……….… 105

4.15 Garis Kontinum Keputusan Berkunjung di Kebun Binatang Bandung ………... 107

DAFTAR DIAGRAM Diagram Halaman 4.1 Asal Kota Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……….... 65

4.2 Usia Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ………. 66

4.3 Jenis Kelamin Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ………….. 67

4.4 Pekerjaan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ………. 68

4.5 Pendapatan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……….. 69

4.6 Pendidikan terakhir wisatawan di Kebun Binatang Bandung …….. 70

4.7 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……... 71

4.8 Alasan Berkunjung Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……. .72

4.9 Lama Kunjungan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ………. 73

4.10 Kendaraan yang digunakan Wisatawan di Kebun Binatang Bandung ……… 74


(14)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xv

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ……… 117

Lampiran 2. Proses Uji Validitas ………. 121

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas X ………...……… 123

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Y ………... 124

Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas ………... 125

Lampiran 6. Tabulasi Kuesioner Variabel X ………... 126

Lampiran 7. Tabulasi Kuesioner Variabel Y ………... 127

Lampiran 8. MSI Variabel X ………... 128

Lampiran 9. MSI Variabel Y ………... 129

Lampiran 10. Hasil Teknik Regresi Linier Sederhana ……… 130


(15)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

Lampiran 12. Surat Permohonan Izin Pra Penelitian ………...…… 136 Lampiran 13. Surat Permohonan Izin Penelitian ………. 137 Lampiran 14. Surat Keterangan dari Kebun Binatang Bandung ………. 138 Lampiran 15. Buku Bimbingan Skripsi ………... 139

Lampiran 16. Surat Keputusan Ujian Sidang dan Penguji ……….. 143 Lampiran 17. Surat Keterangan Perbaikan Skripsi ……….. 148


(16)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu sumber pendapatan yang tinggi yang dapat mempengaruhi pendapatan negara dalam tahun-tahun terakhir ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke suatu destinasi. Mari Elka Pangestu, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang memiliki ketahanan yang tinggi (resilience) terhadap krisis. Sektor pariwisata di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) termasuk Indonesia mampu tumbuh dengan tinggi sebesar 12% atau tertinggi di dunia berdasarkan wilayah dan mampu berkontribusi terhadap pariwisata global sebesar 7,5% atau mencapai 90,2 juta wisatawan. Hasil kajian UN-WTO atau Organisasi Pariwisata Dunia dari PBB menyebutkan bahwa prospek pariwisata ASEAN ke depan semakin cerah dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 10,3% pada tahun 2030.

Indonesia merupakan salah suatu kepulauan yang dianugerahi berbagai keanekaragaman alam dan budaya sebagai daya tarik wisata dan menjadi daerah tujuan wisata. Dalam wisata alam yang dimiliki oleh Indonesia, berbagai macam potensi yang bisa di nikmati untuk kegiatan wisata seperti hamparan biru laut dan pantai, persawahan dan ladang yang hijau, hutan yang tropis serta keindahan danau yang indah dan dilengkapi oleh keindahan pegunungan yang dimiliki oleh Indonesia. Dan memliki berbagai jenis wisata budaya seperti candi, bangunan kuno, museum, dan peninggalan-peninggalan terdahulu. Banyak sekali cara yang dikembangkan oleh Indonesia melalui pengelolanya untuk mengembangkan potensi-potensi yang menjadi dasar yang dimiliki oleh Indonesia untuk menarik pengunjung dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke banyak daerah di


(17)

2

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

5.007.608 5.179.888

6.712.824

5.257.439

5.564.724

3000000 4000000 5000000 6000000 7000000

2009 2010 2011 2012 2013

jumlah Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki banyak potensi wisata di Indonesia adalah Jawa Barat.

Jawa Barat juga memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawannya. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Barat pada bulan Desember 2013 naik 33,76% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di Kota Bandung sendiri, pertumbuhan wisatawan menurut data tarik wisata di Kota Bandung pada tahun 2009-2013 (Badan Pusat Statistik Kota Bandung) memiliki potensi yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya ragam potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Bandung yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Bandung memiliki potensi yang paling tinggi dalam segi keragaman dan keunikan makanan. Maka dari itu, Bandung dinobatkan menjadi salah satu kota wisata kuliner yang ada di Indonesia. Hal ini bisa menjadikan minat dasar wisatawan untuk datang ke Kota Bandung dan menjadikan Bandung sebagai daerah tujuan wisata. Bukan hanya wisata kuliner yang dimiliki oleh Kota Bandung, banyak wisata yang dapat dijumpai di bagian utara dan selatan Kota Bandung. Berikut merupakan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bandung pada tahun 2009-2013:


(18)

3

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Gambar 1.1

Grafik kunjungan wisatawan ke Kota Bandung

Gambar 1.1 merupakan grafik pertumbuhan kunjungan wisatawan yang didalamnya terdapat jumlah peningkatan dan penurunan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung selama lima tahun terakhir. Berdasarkan gambar tersebut, pada tahun 2009 hingga tahun 2010 terdapat kenaikan kunjungan sebesar 3,32%. Kemudian pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 22,83% yaitu pada tahun 2011. Kenaikan yang terjadi pada tahun 2011 ini merupakan kenaikan dengan jumlah terbesar dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Namun, pada tahun 2012 jumlah kunjungan mengalami penurunan dengan jumlah yang cukup banyak sebesar 27,68% dan mengalami kenaikan jumlah kunjungan kembali pada tahun 2013.

Kota Bandung merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki banyak daya tarik wisata yang bisa dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan wisata. Seperti wisata kuliner, wisata sejarah maupun wisata edukasi. Selain banyak daya tarik baru yang menarik di Kota Bandung, Bandung juga memiliki berbagai macam jenis objek wisata yang bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi sambil belajar seperti objek wisata Kebun Binatang Bandung. Agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung stabil atau bahkan mengalami kenaikan terus menerus, maka harus memaksimalkan daya tarik yang dimiliki oleh Kota Bandung.

Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu objek wisata alam flora dan fauna yang berada di pusat Kota Bandung. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu tempat konservasi yang memiliki berbagai jenis binatang, mulai dari unggas hingga mamalia. Kebun Binatang Bandung terletak di jalan Taman Sari Kota Bandung didirikan sejak tahun 1930. Lalu diresmikan tahun 1933 oleh Belanda dengan memiliki tujuan sebagai sarana rekreasi dan belajar mengenai satwa. Dalam data statistik jumlah satwa yang ada di Kebun Binatang


(19)

4

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

796.531

766.748

851.702

884.228

742.460

700.000 750.000 800.000 850.000 900.000

2009 2010 2011 2012 2013

jumlah kunjungan Bandung menurut Bandung Tourism yang ada dalam websitenya (www.bandungtourism/bonbin.com, 2010). Kebun Binatang Bandung memiliki berbagai jenis satwa bisa kita jumpai disana termasuk hewan dan tumbuhan langka. Kebun Binatang Bandung juga memiliki berbagai jenis hewan yang berasal dari luar negeri seperti, beruang coklat, jaguar, harimau benggala, unta, zebra, kera jepang dan lain masih banyak yang lainnya. Berikut merupakan data jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung pada tahun 2009-2013:

Sumber : Yayasan Margasatwa Tamansari

Gambar 1.2

Grafik Kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung

Gambar 1.2 merupakan grafik pertumbuhan kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung pada tahun 2009-2013. Selama lima tahun terakhir, jumlah kunjungan yang terjadi di Kebun Binatang Bandung mengalami peningkatan dan penurunan wisatawan. Pada tahun 2010, jumlah kunjungan mengalami penurunan sebesar 3,88%. Kemudian pada tahun 2011, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 9,97% dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 3,67%. Setelah mengalami kenaikan jumlah kunjungan


(20)

5

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

pada tahun 2011 dan 2012, jumlah kunjungan kembali mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 19,09% pada tahun 2013. Berdasarkan hasil wawancara bersama pengelola Kebun Binatang Bandung, Bapak Rohman menyatakan bahwa penurunan yang terjadi pada tahun 2013 disebabkan oleh selain berkurangnya kualitas dan kuantitas atraksi inti Kebun Binatang Bandung hal ini disebabkan oleh banyaknya hari libur nasional yang jatuh pada hari minggu, dan ini mengakibatkan adanya pengurangan kunjungan wisatawan ke Kebun Binatang Bandung karena hari minggu dan hari libur nasional merupakan kantung-kantung utama Kebun Binatang Bandung.

Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata rekreasi edukasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Kebun Binatang Bandung digunakan sebagai sarana konservasi untuk menjaga kelangsungan hidup. Saat itulah Kebun Binatang Bandung menjadi daya tarik wisata. Kebun Binatang itu sendiri selalu dijadikan sarana untuk melakukan wisata edukasi, sarana untuk mempelajari berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Untuk menunjang segala kegiatan wisata, Kebun Binatang Bandung ini di lengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti, mushola, toilet, gedung pertunjukan seni, area parkir, kios makanan & minuman dan kios souvenir, tempat duduk di taman-taman. Selain memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang kegiatan pariwisata, Kebun Binatang Bandung juga memiliki berbagai macam jenis atraksi wisata yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung kesana.

Kebun Binatang Bandung memiliki berbagai macam atraksi wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kebun Binatang Bandung. Atraksi wisata unggulan kebun binatang ini yaitu koleksi hewan dan berbagai macam jenis hewan, keberagaman, kemenarikan dan keterawatannya dan tumbuhan yang ditawarkan oleh Kebun Binatang Bandung. Kebun Bintang Bandung memiliki banyak atraksi pendukung yang mulai berkembang dan lebih menarik lagi, seperti tunggang unta, tunggang gajah, berfoto bersama merak, ular dan monyet dan banyak lagi. Selain itu Kebun Binatang Bandung lebih banyak lagi menarik wisatawannya melalui taman bermain dan taman hiburan untuk anak-anak.


(21)

6

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

Atraksi wisata pendukung inilah yang dapat menarik perhatian wisatawan selain bisa menikmati atraksi wisata unggulan kebun binatang.

Atraksi wisata merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kegiatan pariwisata. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata adalah adanya atraksi wisata. Karena atraksi wisata merupakan daya tarik untuk wisatawan dan alasan penting untuk wisatawan datang ke suatu destinasi. Tanpa adanya atraksi wisata dalam suatu kawasan akan mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung, tidak sedikit wisatawan yang menyatakan bahwa kondisi dan keadaan atraksi yang ada di Kebun Binatang Bandung ini sekarang kurang menarik lagi dan cukup memprihatinkan, karena keadaan atraksi wisata yang ada disana sudah mulai tidak terawat, seperti kebersihan kandang yang mulai kotor dan keadaan fisik hewan yang sangat mengkhawatirkan.

Dalam unsur-unsur pariwisata, ada empat macam yang dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk datang ke suatu destinasi salah satunya adalah atraksi wisata. Atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang ingin berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata. Maka dari itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Keputusan

Berkunjung Wisatawan di Kebun Binatang Bandung".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam penelitan sebagai berikut:

1. Bagaimana atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung?

2. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung? 3. Bagaimana pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan


(22)

7

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ini antara lain:

1. Mengidentifikasi atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung

2. Mengidentifikasi keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

3. Menganalisis pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian diatas ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan Resort & Leisure, khususnya mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan serta dapat memberikan gambaran dan pengetahuan yang luas bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menberikan masukan dan acuan kepada pihak pihak pengelola Kebun Binatang Bandung serta pihak lainnya yang berkaitan dengan bidang pariwisata dalam upaya mengembangkan atraksi wisata dengan tujuan mengetahui keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung.

E. Sistematika Penulisan 1. BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi opersional dan sistematika penulisan.


(23)

8

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 2. BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pada bab ini akan membahas kajian-kajian teoritis yang mendukung dalam penyusunan proposal skripsi beserta teori-teori para ahli yang terkait, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

3. BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan membahas metode penelitian meliputi lokasi penelitian, populasi, sampel, instrumen yang digunakan, teknik pengumpulan data dan analisis data.

4. BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan menjelaskan pembahasan yang akan diteliti.

5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah dan beberapa saran dan rekomendasi baik itu untuk penulis maupun untuk pembaca.


(24)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

No. Daftar FPIPS : BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kebun Binatang Bandung yang terletak di Jl. Kebon Binatang No. 6 Tamansari Kota Bandung. Berada di Kota Bandung dekat dengan pusat kota dengan lokasi yang dekat dengan perguruan tinggi ITB dan aliran Sungai Cikapundung. Kebun Binatang Bandung ini masuk ke dalam area Bandung Utara dengan mempunyai titik koordinat 6° 53' 37" S, 107° 36' 29" E. Kebun Binatang Bandung terletak kurang lebih 6 KM dari pusat Kota Bandung.

Sumber: Google Maps (2014)

Gambar 3.1

Lokasi Kebun Binatang Bandung B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan atau keterkaitan antara atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan berkunjung di Kebun Binatang Bandung dan mencari tau pengaruhnya antara variabel atraksi wisata dan variabel keputusan wisatawan.


(25)

30

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah Atraksi wisata yang akan menjadi variabel X dan yang menjadi variabel terikatnya (dependent variable) adalah keputusan berkunjung yang menjadi variabel Y.

Pada penelitian ini, subjek yang dijadikan sebagai responden adalah wisatawan yang mengunjungi Kebun Binatang Bandung. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang memeiliki tujuan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai hubungan dan pengaruhnya antara fenomena yang akan diuji. Dengan menggunakan metode penelitian ini maka peneliti akan mendapatkan data selanjutnya dan kemudian akan dilakukan penyusunan data, analisis data serta mendeskripsikan variabel yang diteliti.

1. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian yang akan dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menentukan jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, sehingga segala tujuan peneliti akan tercapai. Adapun yang penulis adalah deskriptif verfikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian ini menggambarkan atau memecahkan masalah secara sistematis, faktual akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Metode ini merupakan metode analisis data dengan cara mendeskripsikan hasil data dari penelitian yang dapat berupa tabel, diagram, grafik dan semua data yang berupa angka-angka dari hasil penelitian.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 8) menyatakan bahwa Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(26)

31

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Menurut Utami dan Mahadewi (2012, hlm. 140) mengemukakan bahwa dalam metode penelitian kuantitatif ada beberapa proses yang harus dilakukan yaitu:

a. Proses analisis data kuantitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber (wawancara, pengamatan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya), mereduksi data dengan cara membuat abstraksi (rangkuman inti), menyusun dalam satuan-satuan, dikategorisasi, koding, mengadakan pemeriksaan keabsahan data dan menafsirkan data menjadi suatu teori substansi dengan menggunakan beberapa metode tertentu.

b. Proses analisis data kuantitatif secara garis besar dapat dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu editing, coding, frekuensi, tabulasi dan analisis data.

2. Variabel Penelitian

Variabel adalah unsur dari objek yang akan diteliti, merupakan objek yang melekat pada objek penelitian tersebut. Sedangkan variabel penelitian adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasikan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiono (2013, hlm. 38) menyatakan bahwa Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan dilakukan penelitian, yaitu:

a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak berubah karena variabel lain. Fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variable lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah atraksi wisata.

Dasar penelitian ini menggunakan teori dari Pitana dan Diarta, (2009, hlm. 130 ) yang menyatakan bahwa “Atraksi destinasi merupakan elemen -elemen yang terkandung dalam destinasi dan lingkungan didalamnya yang secara individual atau kombinasinya memegang peranan penting dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut”. Sedangkan


(27)

32

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

menurut Shackley (dalam Fandeli, 2001, hlm. 237) menyatakan bahwa dalam suatu destinasi, terdapat beberapa atraksi dari kekayaan alam (natural attraction) dan sebagian atraksi buatan (man made attraction).

b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung atau terpengaruhi oleh variabel lain. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel yang terpengaruh. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan berkunjung.

Dengan dasar teori menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Sumarwan, 2002, hlm. 289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dan menurut Kotler dan Keller (2012, hlm. 166) mengemukakan enam keputusan berkunjung yang dilakukan oleh pembeli, diantaranya adalah Pilihan Produk atau Jasa, Pilihan Merk (brand), Pilihan Penyalur, Waktu kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran.

Sebelum melakukan penelitian. Variabel-variabel penelitian diturunkan menjadi sebuah indikator yang berdasarkan dari teori-teori yang berkaitan. Teori ini diambil berdasarkan masing-masing variabel yang akan diteliti. Pengoperasian variabel yang menjadi objek ini menggunakan skala ordinal. Dan ditunjukan dengan nomer urut sebelum akhirnya dijadikan pernyataan dalam kuesioner. Operasional variabel merupakan pengoperasian variabel-variabel penelitian ini dapat dilihat dan dijelaskkan pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Variabel (X) Atraksi Wisata Shackley (dalam Fandeli, 2001, hlm. 237) menyatakan bahwa Dalam 1.Natural Attraction (Atraksi Alamiah)

Tumbuhan Keragaman tumbuhan di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 1

Keterpeliharaan

tumbuhan di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 2


(28)

33

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

suatu destinasi, terdapat beberapa atraksi dari kekayaan alam (natural attraction) dan sebagaian atraksi buatan (man made attraction).

di Kebun Binatang

Bandung

Hewan Kebersihan kandang

hewan di Kebun

Binatang Bandung

Ordinal 4

Keterawatan hewan di

Kebun Binatang

Bandung

Ordinal 5

Keberagaman koleksi

hewan di Kebun

Binatang Bandung

Ordinal 6

Kelengkapan

lingkungan kandang

hewan di Kebun

Binatang Bandung

Ordinal 7

2.Man Made Attraction (Buatan Manusia) Taman bermain

Keamanan taman

bermain di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 8

Kesesuaian lahan taman bermain di

Kebun Binatang

Bandung

Ordinal 9

Keterawatan taman bermain di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 10

Kenyamanan taman

bermain Kebun

Binatang Bandung

Ordinal 11

Hewan tunggang

Keamanan hewan

tunggang di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 12

Keterawatan hewan tunggang di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 13

Kenyamanan hewan tunggang di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 14

Perahu air Keamanan perahu air di

Kebun Binatang

Bandung

Ordinal 15

Keterawatan perahu air di Kebun Binatang Bandung

Ordinal 16


(29)

34

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

di Kebun Binatang Bandung Variabel (Y) Keputusan Berkunjung (Kotler dan Keller 2012, hlm. 166) menyatakan bahwa dalam melakukan suatu keputusan berkunjung terdapat enam indikator sebelum melakukan suatu keputusan, yaitu pilihan produk atau jasa, pilihan merek, pilihan penyalur, pemilihan waktu berkunjung, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Pilihan produk atau jasa Keunggulan Produk

Keunggulan atraksi wisata alami seperti koleksi hewan dan tumbuhan

Ordinal 18

Keunggulan atraksi wisata buatan seperti taman bermain, hewan tunggang dan perahu air

Ordinal 19

Manfaat Produk

Pengetahuan yang didapatkan setelah mengunjungi Kebun Binatang Bandung

Ordinal 20

Penyegaran kembali fikiran yang setelah mengunjungi Kebun Binatang Bandung

Ordinal 21

Pemilihan Produk

Pemilihan Kebun

Binatang Bandung

sebagai tujuan

berwisata

Ordinal 22

Keunikan Produk

Keunikan Kebun

Binatang Bandung

Ordinal 23 Pilihan

Merek (Brand)

Ketertarikan pada nama

Ketertarikan pada nama

“Kebun Binatang

Bandung”

Ordinal 24

Kepopuleran produk

Kepopuleran daya tarik wisata Kebun Binatang Bandung

Ordinal 25

Kesesuaian harga dengan

merek

Kesesuaian harga tiket dengan koleksi hewan,

tumbuhan, taman

bermain dan atraksi lainnya yang diberikan

Ordinal 26

Pilihan penyalur

Berkunjung secara langsung

Keinginan untuk

berkunjung langsung tanpa agen atau perantara

Ordinal 27

Pemilihan waktu berkunjung Berkunjung saat weekend

Keinginan untuk

berkunjung saat libur akhir pekan (weekend)

Ordinal 28


(30)

35

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

pembelian pernah

berkunjung

wisatawan

Merekomen-dasikan

Keinginan untuk

merekomendasikan

Kebun Binatang

Bandung

Ordinal 30

Berkunjung kembali

Keinginan untuk

berkunjung kembali ke

Kebun Binatang

Bandung

Ordinal 31

Metode Pembayaran Kemudahan melakukan pembayaran Kemudahan

mendapatkan tiket melalui internet (online)

Ordinal 32

Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti (2014)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm.

80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Berdasarkan pengertian diatas, maka pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diambil untuk menjadi subjek penelitian. Menurut Sugiono (2013, hlm. 81) sampel adalah:

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat di berlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif (mewakili).


(31)

36

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah sebagian wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung dilihat dari data kunjungan wisatawan selama lima tahun terakhir dari tahun 2009-2013 yang di catat oleh pengelola Kebun Binatang Bandung yaitu Yayasan Margasatwa Tamansari. Dengan menggunakan rata-rata jumlah wisatawan dari tahun 2009 sampai 2013 yang datang ke Kebun Binatang Bandung adalah sebanyak 808,334 wisatawan.

Dan dari seluruh populasi yang diperoleh, maka penelitian ini hanya mengambil beberapa sampel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel yang diharapkan 100 persen dapat bisa mewakili populasi yang ada. Dalam penelitian jumlah populasi yang jumlahnya terlalu banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel yang kita ambil dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan ukuran sampel menggunaka rumus Slovin sebagai berikut:

n = __ N___ 1+(N x e2) Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Populasi

e = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan

(nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil)

Berdasarkan rumus Slovin diatas maka jumlah sampel terpilih dari populasi wisatawan selama satu tahun adalah sebagai berikut:

n = __ N___ 1+(N x e2)

n = __ 808,334 ___ 1+( 808,334 x (0,1)2 ) n = __ 808,334___


(32)

37

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

8,083.34 n = 99,99

Jumlah sampel (n) 99,99 dibulatkan menjadi 100 orang

Dari perhitungan diatas maka jumlah sampel yang dapat mewakili jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 100 responden. Setelah mendapatkan jumlah sampel yang mewakili dari populasi yang ada teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan sampling insidental. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 84) menyatakan bahwa “Teknik Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan sampling

insidental menurut Sugiyono (2013, hlm. 85) adalah “Teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Dari mana data yang dibutuhkan peneliti bisa didapatkan yaitu secara langsung dalam penelitian maupun data yang sudah tersedia. Pada penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai data sumber yang dicari. Untuk memperoleh data primer, penulis menggunakan metode kuesioner dan wawancara untuk mengetahui keputusan berkunjung wistawan melalui jenis atraksi yang ada di


(33)

38

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Kebun Binatang Bandung. Data primer merupakan data langsung hasil penelitian yanh didapatkan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data tangan kedua atau data yang diperoleh dari pihak lain yang sebelumnya sudah ada yang tidak berasal dari subjek penelitiannya melainkan dari sumber laporan atau data statistik yang sudah tersedia. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang berasal atau yang telah tersedia dari pihak kedua atau pihak pengelola lokasi penelitian atau yayasan Kebun Binatang Bandung yaitu Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung.

Bedasarkan jenis sumber data yang diperlukan peneliti, peneliti membagi dua bagian dalam mendapatkan sumber data berdasarkan jenisnya. Dalam penelitian ini penulis membutuhkan sumber-sumber data dari jenisnya yaitu primer dan sekunder. Berikut merupakan jenis data dan sumber data berdasarkan pembagiannya yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber Data

Profil Wisatawan yang

berkunjung ke Kebun Binatang Bandung

Primer Kuesioner wisatawan oleh peneliti

Persepsi Wisatawan mengenai atraksi wisata di Kebun Binatang Bandung

Primer Kuesioner wisatawan oleh peneliti

Persepsi Wisatawan mengenai keputusan berkunjung

wisatawan ke Kebun Binatang bandung

Primer Kuesioner wisatawan oleh peneliti

Jumlah data Kunjungan

Wisatawan ke Kebun Binatang Bandung

Sekunder Dokumen Yayasan Margasatwa Tamansari

Profil Perusahaan, Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung

Sekunder Dokumen yayasan Margasatwa Tamansari


(34)

39

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam melakukan pengumpulan data agar pengumpulan data tersebut mudah dan sistematis. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 102) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini instrumen pertama yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrumen penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian dengan jumlah responden yang banyak. Responden dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal terkait yang akan peneliti lakukan. Dimana peneliti akan memberikan uraian pernyataan dari variabel-variabel yang diteliti dimana dari setiap pernyataan-pernyataan tersebut akan diberi skor.

Jawaban dari setiap item pertanyaan dan pernyataan yang diberikan pada responden diberikan skor dengan nilai tertinggi 5 dan skor terendah dengn nilai 1. Contoh dari penyusunan angket dengan menggunakan Skala Likert adalah sebagai berikut:

Petunjuk: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia!

Tabel 3.3 Contoh Kuesioner

Skor 5 berarti Sangat Setuju Skor 4 berarti Setuju

Skor 3 berarti Cukup Setuju

No. Pertanyaan atau pertnyataan Jawaban


(35)

40

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Skor 2 berarti Tidak Setuju

Skor 1 berarti Sangat Tidak Setuju

2. Observasi

Intrumen penelitian yang kedua adalah observasi. Dimana peneliti akan melakukan observasi ke lokasi penelitian dengan mencari tahu persepsi wisatawan dan keputusan berkunjung wisatawan. Observasi ini digunakan karena penelitian yang dilakukan bersifat perilaku manusia (Sugiyono, 2013, hlm. 121).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Rianse (2008, hlm. 213) mengemukakan bahwa Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terdapat dilokasi penelitian atau mencatat data yang sudah tersedia di sumber-sumber data.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian dengan mengamati dan menganalisis keadaan di Kebun Binatang Bandung.

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 142) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respoden untuk dijawabnya.

Dari definisi diatas maka penulis akan menyebarkan kuesioner kepada seluruh wisatawan sebesar 100 orang responden berdasarkan sampel yang telah didapatkan.


(36)

41

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Teknik pengumpulan data yang diambil oleh penulis yaitu dengan menggunakan studi dokumentasi untuk mengambil kondisi yang ada dilokasi penelitian untuk memberikan gambaran umum mengenai Kebun Binatang Bandung.

G. Pengujian Intrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah cara untuk menguji instrumen penelitian, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk itu, sebelum peneliti menyebarkan kuesioner pada sampel responden yang mewakili populasi, instrumen yang berupa kuesioner ini harus diuji validitasnya dengan cara pengujian validitas pada 30 orang untuk menguji keabsahan dari instrumen penelitian sebelum instrumen penelitian ini disebarkan kepada seluruh sampel penelitian yang sebenarnya. Menurut Sujarweni (2012, hlm. 77) menyatakan bahwa:

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya.

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010, hlm. 133) menyatakan

bahwa “Item yang memiliki korelasi positif dengan kriterium (skor total)

serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi”. Dan skor yang dianggap menjadi syarat minimum adalah jika r = 0,361. Rumus korelasi yang digunakan penulis dalam pengujian validitas ini adalah dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:


(37)

42

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara dua variabel n = jumlah responden

∑X = jumlah skor X

(∑X)2 = kuadrat jumlah skor X ∑Y = jumlah skor Y

(∑Y)2 = kuadrat jumlah skor Y ∑XY = jumlah hasil skor X dan Y

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf tertentu. Artinya, adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Dalam mengolah data, peneliti menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam mengaplikasikan rumus penghitungan uji validitas instrumen penelitian dengan berteorikan koefisien korelasi. Kriteria Uji jika rhitung > rtabel maka data dinyatakan valid. Setelah data/instrumen dinyatakan valid, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4

Tabel Koefisien Korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah


(38)

43

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

Pada penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel X yaitu atraksi wisata yang terdiri dari sub variabel atraksi alami dan atraksi buatan dan validitas dari variabel Y yaitu keputusan berkunjung yang terdiri dari sub variabel pemilihan produk, pemilihan merk, pemilihan saluran pembelian, pemilihan waktu berkunjung dan jumlah pembelian. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan software SPSS versi 20. Berikut merupakan hasil pengujian validitas dari masing-masing pertanyaan:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

No Variabel Pernyataan Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Keterangan 1

Atraksi Wisata (X)

P1 0,727 0,361 Valid

2 P2 0,651 0,361 Valid

3 P3 0,608 0,361 Valid

4 P4 0,744 0,361 Valid

5 P5 0,680 0,361 Valid

6 P6 0,568 0,361 Valid

7 P7 0,524 0,361 Valid

8 P8 0,641 0,361 Valid

9 P9 0,481 0,361 Valid

10 P10 0,605 0,361 Valid

11 P11 0,718 0,361 Valid

12 P12 0,763 0,361 Valid

13 P13 0,704 0,361 Valid

14 P14 0,711 0,361 Valid

15 P15 0,464 0,361 Valid

16 P16 0,622 0,361 Valid

17 P17 0,571 0,361 Valid

18

Keputusan Berkunjung (Y)

P18 0,428 0,361 Valid

19 P19 0,603 0,361 Valid

20 P20 0,398 0,361 Valid

21 P21 0,539 0,361 Valid

22 P22 0,436 0,361 Valid

23 P23 0,496 0,361 Valid

24 P24 0,456 0,361 Valid

25 P25 0,569 0,361 Valid

26 P26 0,568 0,361 Valid


(39)

44

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

28 P28 0,638 0,361 Valid

29 P29 0,361 0,361 Valid

30 P30 0,745 0,361 Valid

31 P31 0,589 0,361 Valid

32 P32 0,369 0,361 Valid

Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti menggunakan Software SPSS 20.0 (2014) Koefisien validitas dinyatakan valid apabila nilai yang dihasilkan lebih dari 0,361. Berdasarkan tabel 3.5 hasil pengujian variabel X dan variabel Y dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak (Santoso dalam Utami dan Mahadewi, 2012, hlm. 140). Uji Realibilitas adalah dasar pengambilan keputusan apakah angket (instrumen) handal jika hasil pengujian terhadap reabilitas dengan menggunakan teknik uji product moment serta teknik alpha cronbach dinyatakan realibel pada tingkat signifikan (0,6) dan bisa dianggap andal.

Sedangkan menurut Sujarweni (2012, hlm. 186), menyatakan bahwa “Realibilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variable dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner”. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan, jika nilai Alpha > dari 0,60 maka reliabel.

Untuk melakukan pengujian relibilitas menggunakan rumus sebagai berikut:

- Keterangan :

R = koefisien realibility instrument (cronbachalfa) k = banyaknya butir pertanyaan


(40)

45

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

α2

= total varians

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat signifikan

5 % maka item pertanyan dinyatakan reliabel.

b. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikan

5 % maka item pertanyan dinyatakan tidak reliabel.

Selanjutnya jika keofeisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu :

a. < 0,20 : hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b. 0,20 -< 0,40 : hubungan yang kecil (tidak erat)

c. 0,40 -<0,70 : hubungan yang cukup erat d. 0,70 -<0,90 : hubungan yang erat (reliabel)

e. 0,90 -<1,00 : hubungan yang sangat erat (sangan reliabel)

Dari data yang telah diolah peneliti maka dihasilkan hasil pengukuran uji realibilitas instrumen penelitian atraksi wisata terhadap keputusan wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Berdasarkan hasil pengolahan data, variabel X dan Y dalam penelitian ini reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel No of

Item Alpha

Titik

Kritis Keterangan

Atraksi Wisata (X) 17 0,918 0,6 Sangat Reliabel

Keputusan Berkunjung (Y) 15 0,801 0,6 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan peneliti menggunakan Software SPSS 20.0

Koefisien reliabilitas dinyatakan reliabel jika memiliki nilai lebih lebih besar dari 0,6. Berdasarkan tabel 3.6 hasil pengujian reliabilitas pada variabel X dan variabel Y nilai yang didapatkan lebih besar dari 0,6, hal ini menyatakan bahwa variabel X dan variabel Y dinyatakan reliabel.


(41)

46

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam data kuantitatif yaitu salah satunya dengan menggunakan deskriptif dan verifikatif. Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik deskriptif dan teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Untuk menjawab rumusan masalah nomer 1 yaitu bagaimana atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung dan rumusan masalah nomer 2 yaitu bagaimana keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Binatang Bandung, penulis akan menjelaskannya dengan statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang akan menganalisis angka-angka yang didapat berdasarkan hasil kueisioner yang terdapat pada garis kontinum. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah nomer 3 yaitu bagaimana pengaruhnya antara variabel X (atraksi wisata) terhadap variabel Y (keputusan berkunjung) penulis menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Yaitu teknik menganalisis data untuk mencari pengaruh antara dua variabel jika salah satu variabelnya dinaikan atau diturunkan nilainya.

1. Deskriptif

Teknik analisis data yang pertama dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Dimana teknik statistik deskriptif ini adalah teknik mendeskripsikan angka-angka pada data yang diperoleh. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 147) menyatakan bahwa

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.

Dengan menjelaskan dua variabel yang ada dipenelitian ini. Teknik deskriptif menjelaskan dua variabel yang didapatkan peneliti melalui kuesioner yang telah disebar ke sampel yang telah ditentukan.

Suatu daftar yang berisikan pertanyaan untuk mengetahui pendapat responden mengenai penilaian wisatawan terhadap atraksi wisata yang sudah ada dalam kuesioner adalah dengan menganalisisnya dalam bentuk deskriptif. Analisis kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono


(42)

47

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

(2013, hlm. 93) mengemukakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan pendekatan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang daat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap suatu objek. Karena pembuatannya relatif mudah dan tingkat reliabilitasnya tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pertanyaan atau pernyataan dengan Skala Likert adalah:

a. Bentuk standar Skala Likert adalah 1-5.

b. Sebaiknya jumlah item berkisar 25-30 pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur sebuah variabel, sehingga reliabilitasnya cenderung tinggi. c. Buatlah item dalam bentuk positif dan negatif dalam porsi yang seimbang

serta ditempatkan secara acak.

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner, setiap data yang terkumpul mempunyai score atau jumlah skor ideal masing-masing yang akan di ukur dan digambarkan menggunakan garis kontinum. Garis kontinum menurut Sugiyono (2013, hlm. 95) menyebutkan bahwa ketentuan untuk mencari nilai interval dalam garis kontinum digunakan rumus sebagai berikut:

1. Nilai indeks maksimum = jumlah pertanyaan x jumlah skala tertinggi x responden

2. Nilai indeks minimum = jumlah pertanyaan x jumlah skala terendah x responden

3. Jarak interval = nilai indeks maksimal : kelas interval

Secara kontinum, garis yang didapat dari score hasil kuesioner dapat di gambarkan dari garis kontinum. Berikut adalah gambar garis kontinum dalam penelitian ini sebagai berikut:


(43)

48

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

I II III IV V

A B C D E Gambar 3.2

Garis Kontinum

Keterangan:

I = Sangat Tidak Baik/ Sangat Rendah II = Tidak Baik/ Rendah

III = Cukup Baik/ Cukup Tinggi IV = Baik/ Tinggi

V = Sangat Baik/Sangat Tinggi

Garis kontinum merupakan salah satu teknik untuk menafsirkan jumlah score data yang didapatkan melalui kuesioner. Dengan tujuan untuk mencari tahu letak suatu kondisi yang diukur dengan persepsi seseorang melalui skor kemudian digambarkan dalam sebuah garis. Berdasarkan gambar 3.2 terdapat 5 interval yang menggambarkan suatu keadaan yaitu, sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Suatu range kategori diambil dari titik tengah antara Dan terdapat range yang membatasi kategori satu dengan lainnya yaitu:

A : range kategori sangat tidak baik/ sangat rendah B : range kategori tidak baik/ rendah

C : range kategori cukup baik/ cukup tinggi D : range kategori baik/ tinggi

E : range kategori sangat baik/ sangat tinggi

2. Verifikatif

Menurut Arikunto (2008, hlm. 7) menyatakan bahwa “Penelitian Verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan”. Data yang diperoleh berupa data primer maupun sekunder, dimana data primer yang didapat merupakan hasil dari penyebaran kuesioner yang


(44)

49

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS :

disebarkan kepada wisatawan yang dijadikan sebagai sampel agar peneliti mendapatkan data yang relavan.

Penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara atraksi wisata dengan keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung atau merupakan teknik untuk menjawab pertanyaan nomer 3. Sebelum teknik analisis ini dilakukan, data ordinal yang didapat oleh peneliti setelah mengumpulkan data melalui kuesioner diubat menjadi data interval menggunakan Method of Succsesive Interval (MSI).

Setelah data yang didapat sudah menjadi interval, penelitian ini mambutukan uji asumsi klasik regresi sebagai salah satu syarat yang harus dilakukan dan dioenuhi sebelum melakukan analisis Regresi Linier Sederhana. Kemudian melakukan teknik analisis Regresi Linier Sederhana dan setelah itu dilakukan uji hipotesis untuk menjawab jawaban atau dugaan sementara dan setelah itu melakukan pengujian uji koefisien determinasi, yaitu untuk mencari tau seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y.

a. Method of Susccesive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linier Sederhana, data yang diperoleh dari jawaban responden merupakan data mentah yang berbentuk data ordinal. Agar data dapat diolah dengan menggunakan metode regresi linier sederhana semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu di transpormasikan menjadi skala interval, dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI)

Tahap-tahap perhitungan Method of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.


(1)

58

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : nilai variabel Y yang diberikan kepada Keputusan Berkunjung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (kd) yaitu:

Sumber : Sugiyono, 2012

Keterangan :

kd = Koefisien determinasi r = koefisien korelasi

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisienan Determinasi

Interval Koefisienan Tingkat pengaruh

0 % - 19,99 % Sangat lemah

20 % - 39,99 % Lemah

40 % - 59,99 % Sedang

60 % - 79,99 % Kuat

80 % - 100 % Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono 2012

Nilai interpretasi koefisienan determinasi diatas merupakan batas interval yang merupakan suatu alat pengukuran seberapa besar hasil pengujian koefisien determinasi dan dimana tingkat pengaruh yang dihasilkan dari hasil pengujian berada pada interval persen dimana dengan dapat mengartikan tingkat perngaruh dari hasil interval koefisienan pada tabel 3.10.


(2)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

112

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Atraksi wisata merupakan salah satu unsur pariwisata yang terlibat dalam industri pariwisata yang dapat mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Berdasarkan hasil penelitian dan teori-teori yang berkaitan mengenai atraksi wisata dan keputusan berkunjung. Maka diketahui atraksi wisata dan keputusan berkunjung wisatawan yang ada di Kebun Binatang Bandung sebagai berikut:

1. Atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung sudah berada pada kategori yang baik. Hal ini dapat diidenfitikasikan bahwa atraksi-atraksi yang ada di Kebun Binatang Bandung memiliki keadaan dan kondisi yang baik, seperti hewan, tumbuhan, taman bermain, hewan tunggang dan perahu air. Berdasarkan atraksi-atraksi yang dimiliki oleh Kebun Binatang Bandung ini yang mengidentifikasikan atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang bandung ini dapat dikategorikan memiliki kondisi dan keadaan yang sudah baik.

2. Keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung berada pada kategori yang tinggi. Wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang Bandung memiliki tingkat keputusan yang tinggi seperti, pilihan produk atau jasa, pilihan merek (brand), pilihan penyalur (dealer), pilihan waktu kunjungan, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang Bandung memiliki keputusan yang sudah tinggi.

3. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung sebesar 30,47%


(3)

113

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 dan memiliki hubungan yang positif. Artinya jika atraksi wisata di Kebun

Binatang Bandung semakin baik maka akan meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Sedangkan sebesar 69,53% lainnya wisatawan yang datang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti wisatawan seperti fasilitias, aksesibilitas, imej dan harga.

B. Saran

Berdasarkan uraian simpulan sebelumnya, dapat dilihat bahwa skor yang didapatkan setiap indikator dan sub-variabel memperoleh skor tertinggi dan skor terendah. Maka saran yang akan diberikan penulis kepada pihak pengelola untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan mengevaluasi skor terendah yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut merupakan hasil analisis penulis berdasarkan hasil yang didapatkan, yaitu:

1. Perahu air merupakan salah satu atraksi wisata di Kebun Binatang Bandung yang membutuhkan perawatan yang lebih dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang melakukan aktivitas perahu air. Pihak pengelola harus lebih memperhatikan keselamatan wisatawan yang beraktivitas perahu air di Kebun Binatang Bandung dengan meningkatkan keamanan dengan melengkapi perlengkapan keselamatan wisatawan seperti

life jacket atau rompi keselamatan.

2. Metode Pembayaran merupakan salah satu keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Binatang Bandung. Namun metode pembayaran yang ada di Kebun Binatang saat ini masih menggunakan metode secara langsung. Sehingga pengelola perlu melakukan inovasi baru agar wisatawan dapat lebih mudah untuk mendapatkan tiket masuk ke Kebun Binatang Bandung, seperti penyediaan tiket masuk yang dapat diperoleh wisatawan melalui internet secara online. Hal ini dapat lebih memudahkan wisatawan yang berada di luar Kota Bandung yang ingin berkunjung untuk dapat memperoleh tiket secara mudah.


(4)

114

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 3. Kebun Binatang Bandung memiliki daya tampung yang sangat besar. Kebun

Binatang Bandung dapat menampung sebanyak 50.000 wisatawan pada libur besar nasional seperti libur Idul Fitri, Tahun Baru dan Natal. Sedangkan pada hari-hari biasa menampung sekitar 700-3000 wisatawan perhari. Dan Daya tampung ideal yang seharusnya diperhatikan pengelola demi kenyamanan wisatawan sebesar 10.000-15.000 wisatawan perhari. Hal yang harus diperbaiki pengelola adalah strategi baru dalam kegiatan promosi yang dapat menarik kunjungan wisatawan pada hari biasa seperti kegiatan study tour anak sekolah agar tidak menumpuk pada akhir pekan. Agar ada kesesuaian jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung pada hari biasa dan hari libur akhir pekan.


(5)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Angkasa. Fandeli, C. (2001). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas

kehutanan UGM.

Goldner, C. R. (1999). Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Printed in the United scases of America.

Hurriyati, R. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: ALFABETA.

Indriyanti, N. (2013). Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan

Pengunjung untuk Berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Kotler, P dan Keller, K. L. (2012). Marketing management 14th edition. New

jersey: Pearson Education, inc.

Kurniawan, K. R. (2013). Analisis Tanggapan Wisatawan mengenai Benda

Koleksi terhadap Keputusan Berkunjung ke Museum Sribaduga. (skripsi),

Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahadewi, E. N. M. dan Utama, I. G. B. R. (2012). Metode Penelitian

Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Nurwulan. (2011). Pengaruh Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung di

Taman Wisata Alam Telaga Patengan. (Skripsi), Universitas Pendidikan

Indonesia.

Pendit, N, S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Pendit, N. S. (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Pramita.

Pitana, I. G dan Diarta, I. K. S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: C.V Andi Offset.


(6)

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan

Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Setiadi, J, N. (2010). Perilaku Konsumen, Edisi Revisi. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujarweni, V. W. dan Poly, E. (2012). Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumarwan, U. (2002). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayumedia Publishing. Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Pramita.

Yoeti, O. A. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yussita, R. F. (2013). Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Motivasi Wisatawan

Berkunjung Wisatawan di Kawasan Wisata Alam Telaga Remis Kabupaten Kuningan. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.