TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan dan Renumerasi Jasa Medis pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.

(1)

SURABAYA

TUGAS AKHIR

Nama : Lukman Arif Sanjani NIM : 08.41010.0182 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : Lukman Arif Sanjani NIM : 08.41010.0182 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(3)

Salah satu tugas dari departemen Human Resources and Development (HRD) dan departemen keuangan adalah melakukan penghitungan gaji dan remunerasi jasa medis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, pihak HRD dan keuangan mengalami kendala yang menyebabkan proses penghitungan menjadi lama. Kendala yang terjadi dikarenakan banyaknya data yang harus diolah secara manual, seperti penghitungan gaji dan penghitungan jasa medis. Proses manual terpaksa dilakukan karena sistem fingerprint dengan database sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) masih menjadi dua sistem yang belum terintegrasi.

Berdasarkan kasus tersebut, dibutuhkan sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan database pada mesin fingerprint dan SIMRS untuk membuat pekerjaan tersebut dapat dihitung secara otomatis.

Aplikasi mendapat nilai 3.52 pada range 1 sampai 4 pada hasil evaluasi yang dihitung menggunakan metode skala likert dari 10 responden yang berarti aplikasi berada dalam range “baik”. Aplikasi yang dibangun juga terbukti melakukan penghitungan gaji dan remunerasi jasa medis lebih cepat dari sebelumnya dimana biasanya HRD menghabiskan 22 menit hanya untuk menghitung 1 pegawai, tetapi dengan menggunakan aplikasi ini, sistem hanya membutuhkan waktu 0,7848 detik untuk melakukan penghitungan gaji.

Keyword : Gaji, remunerasi jasa medis.


(4)

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Pegawai dan Remunerasi Jasa Medis pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata 1 pada Jurusan Sistem Informasi di STIKOM Surabaya. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang benar-benar memberikan masukan dan dukungan kepada Penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Orang tua dan saudara penulis yang selalu memberikan dukungannya, baik secara material maupun spiritual kepada penulis.

2. Ibu Dr. Sulis Janu Hartati, M.T selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama proses pembuatan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Pantjawati S, S.Kom., M.Eng., OCA selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama proses pembuatan Tugas Akhir ini.


(5)

ijin dan bersedia meluangkan waktu kepada Penulis untuk melakukan survei dan wawancara untuk memberikan informasi serta selalu memberi support kepada penulis.

6. Indra Prasetyo dan Rizki Alfiasca yang telah menjadi notulen dan moderator yang baik dan selalu memberi support disaat jalannya sidang tugas akhir.

7. Syarif Hidayatullah, Adam Endvy, Shelgi, Vanesha Pradipta, Fitria Aini, Hartiningrum, Risdian Mulya, serta sahabatku yang lain yang telah banyak memberikan dorongan semangat selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

7. Teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan semangat selama saya menempuh kuliah.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir yang dikerjakan masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan agar sistem ini dapat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga Tugas Akhir ini dapat diterima dan bermanfaat bagi penulis dan semua pihak

Surabaya, Februari 2014

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Sistem Informasi ... 7

2.2. Model Pengembangan ... 8

2.3. Rumah Sakit ... 9

2.4. Sumber Daya Manusia ... 10

2.5. Penggajian ... 11

2.6. Remunerasi Jasa Medis ... 11

2.7. Analisa dan Perancangan Sistem ... 12

2.8. Unified Modeling Language ... 13

2.9. Database Management System ... 14

2.10. Software Testing ... 15

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16

3.1. Analisa Masalah ... 16

3.1.1. Identifikasi Masalah... 16

3.1.2. Analisis Sistem ... 18

3.2. Perancangan Sistem ... 20

3.2.1 Planning Iteration Phase ... 24


(7)

3.2.2 Iteration to Release Phase ... 25

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 116

4.1. Kebutuhan Implementasi ... 116

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 116

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Keras ... 117

4.1.3. Pembuatan Program ... 117

4.1.4. Instalasi Aplikasi ... 118

4.2. Implementasi Sistem ... 118

4.2.1. Login ... 118

4.2.2. Modul Master ... 119

4.2.3. Modul Penjadwalan Shift ... 133

4.2.4. Verifikasi Jadwal Shift ... 134

4.2.5. Export Log Pegawai ... 135

4.2.6. Verifikasi Overtime ... 136

4.2.7. Modul Penghitungan Gaji ... 137

4.3. Evalusi ... 138

4.3.1. Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 138

BAB V PENUTUP ... 175

5.1. Kesimpulan... 175

5.2. Saran ... 176

Daftar Pustaka ... 177

LAMPIRAN ... 179


(8)

1.1. Latar Belakang

Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS) adalah rumah sakit yang terletak di Jalan Raya Manyar No. 9 Surabaya yang berdiri sejak tanggal 20 Desember 2010. RSBS sendiri memiliki bermacam departemen dari yang sifatnya medis maupun non-medis. Salah satu departemen non-medis di sini adalah departemen sumber daya manusia. Menurut Hariandja (2007: 2), tugas dari manajemen sumber daya manusia yang juga disebut manajemen personalia adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan sumber daya manusia 2. Pengorganisasian sumber daya manusia

3. Pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan sumber daya manusia 4. Pengembangan sumber daya manusia

5. Pemberian kompensasi

6. Pengintegrasian sumber daya manusia 7. Pemeliharaan sumber daya manusia 8. Pelepasan sumber daya manusia

Salah satu tugas dari departemen SDM adalah penghitungan gaji pegawai yang termasuk dalam fungsi pemberian kompensasi dimana gaji merupakan hak yang harus diberikan pada pegawai setelah pegawai melakukan kewajibannya. Kesulitan disini terjadi karena banyaknya data yang harus diolah secara manual sedangkan deadline waktu penyelesaian penghitungan gajinya hanya singkat dikarenakan penghitungan gaji harus menunggu terkumpulnya form lembur pada


(9)

hari yang ditentukan dan jarak antara pengumpulan form lembur dengan penggajian hanya berbeda beberapa hari saja yang secara tidak langsung memaksa SDM harus melakukan lembur yang tidak efisien pada setiap akhir bulan agar gaji pegawai bisa dibayar tepat pada waktunya. Selain itu, jarak antara cut off tanggal penghitungan gaji dengan tanggal pembayaran yang rata-rata bisa mencapai 5 hari setelah cut off, bisa berdampak negatif juga pada pegawai seperti berkurangnya motivasi kerja pegawai yang memiliki keterkaitan terhadap tingkat kedisiplinan absensi pegawai.

Kesulitan akan pekerjaan yang dilakukan secara manual juga dirasakan oleh departemen keuangan dimana setiap bulan mereka harus melakukan lembur karena mencatat tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tiap-tiap dokter sebagai akibat dari tidak adanya fitur menampilkan rincian tindakan dokter dan total pembayaran jasa medis pada sistem informasi manajemen rumah sakit yang saat ini telah terpasang.

Untuk membantu menyelesaikan kendala yang dialami oleh departemen SDM dan departemen Keuangan di RSBS, maka dibutuhkanlah Sistem Informasi Penghitungan Gaji Pegawai dan Remunerasi Jasa Medis. Sistem penghitungan gaji bermula dari perencanaan absensi pegawai, penghitungan total jam kerja yang didapat dari mesin fingerprint, jumlah jam lembur dengan ditambah dengan komponen lain. sehingga menghasilkan total take home pay dan slip gaji yang diberikan pada pegawai. Komponen lain yang dimaksud adalah gaji pokok, tunjangan operasional, dan tunjangan transportasi. Gaji pokok dan tunjangan transportasi pada tiap karyawan jumlahnya berbeda tergantung dari tingkat golongan karyawan. Jumlah tunjangan operasional tiap bulan nilainya selalu


(10)

berbeda karena tunjangan operasional dipengaruhi oleh penghasilan RSBS pada bulan sebelumnya, selain itu jumlah tunjangan operasional juga dipengaruhi oleh tingkat jajaran jabatan karyawan. Kekurangan jam kerja karena tidak masuk kerja akan memotong nilai dari tunjangan operasional dan tunjangan transportasi sedangkan keterlambatan akan menjadi variable tersendiri yang akan mengurangi nilai take home pay.

Sistem remunerasi diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada sekarang untuk menghasilkan laporan tindakan dokter secara otomatis. Data tindakan dokter yang didapat dari SIMRS tidak serta merta ditampilkan tetapi akan diolah terlebih dahulu dengan membagi nilai tindakan dokter menurut persentase kebijakan sesuai kebijakan dari pihak manajemen RSBS sehingga dihasilkan nominal jasa dokter dan nominal jasa rumah sakit. Perbedaan persentase pembagi nilai tindakan akan berbeda antara dokter tetap dan dokter tamu. Sistem informasi ini dibuat untuk membantu departemen SDM dan Keuangan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang relatif lebih singkat sehingga jam kerja yang ada jadi lebih efektif dan motivasi pegawai menjadi lebih meningkat. Sistem juga bisa menampilkan monitoring absensi pegawai sehingga memudahkan departemen SDM dalam memantau absensi pegawai.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu, bagaimana merancang bangun sistem informasi penggajian dan remunerasi jasa medis pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.


(11)

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini yang dibuat agar sistem tidak menyimpang dari tujuan awal, yaitu:

1. Sistem hanya melibatkan komponen dalam ruang lingkup SDM yang berhubungan dengan penggajian pegawai yang saat ini diterapkan.

2. Sistem remunerasi hanya menggunakan informasi yang diambil dari database sistem informasi manajemen rumah sakit yang sekarang telah terpasang di Rumah Sakit Bedah Surabaya.

3. Sistem hanya mengasumsikan bahwa pegawai melakukan absen sesuai pada jadwal yang telah dijadwalkan sebelumnya

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu membangun sistem informasi penggajian pegawai dan remunerasi jasa medis pada rumah sakit bedah Surabaya.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dibuatnya tugas akhir ini diharapkan sistem nantinya dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk Departemen Sumber Daya Manusia

a. Penyimpanan data pegawai menjadi lebih teratur dengan menyimpan dalam database sehingga memudahkan departemen SDM untuk mencari informasi pegawai akan menjadi lebih mudah.

b. Mendapat informasi kedisiplinan pegawai dilihat dari jam datang dan presensi pegawai.


(12)

2. Untuk Departemen Keuangan

a. Mendapatkan informasi laporan gaji pegawai sebagai acuan nominal untuk men-transfer gaji pegawai

b. Mendapatkan informasi rincian tindakan beserta total nilai nominal uang yang harus dibayarkan sebagai reward untuk tindakan yang telah dilakukan dokter.

c. Mencetak laporan informasi remunerasi dokter. 3. Untuk Supervisor Bagian

a. Mempermudah supervisor dalam mengkomunikasikan jadwal shift pegawai dengan SDM.

b. Mempermudah supervisor dalam mengkomunikasikan jumlah jam lembur pegawai dengan SDM.

1.6. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal – hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai serta sistematika penulisan laporan tugas akhir ini

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dan mendukung dalam

pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori yang dibahas meliputi Analisis Sistem, Perancangan Sistem, Sistem Informasi, Model


(13)

Pengembangan, Rumah Sakit, Sumber Daya Manusia, Penggajian, Remunerasi Jasa Medis, Analisa Perancangan Sistem, Unified Modelling Language, Database Management System, dan Software Testing

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesain Tugas Akhir mulai dari menganalisa permasalahan, membuat document flow, system flow, desain use case, sequence diagram, class diagram, merancang desain form dan merancang uji coba.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat, proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap evaluasi.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan tentang hasil berupa kesimpulan dan saran.


(14)

2.1. Sistem Informasi

Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem. Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefinisikannya. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 47), sistem informasi terdiri dari input, proses dan output seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Pada proses terdapat hubungan timbal balik dengan 2 (dua) elemen, yaitu kontrol kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data, baik berupa karakter-karakter huruf maupun berupa numerik. Saat ini data bisa berupa radio maupun video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan output yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan atau report maupun solusi dari proses yang telah dijalankan.

Gambar 2.1 Proses Sistem Informasi (Sumber: Herlambang dan Tanuwijaya, 2005: 46)

Sedangkan menurut Sutabri (2004: 36), sistem informasi terdiri dari komponen-komponan yang saling berinteraksi yaitu:


(15)

a. Komponen masukan, yaitu data yang masuk kedalam sistem informasi yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menhasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen keluaran, yaitu komponen yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

d. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran yang membantu mengendalikan sistem secara keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras.

e. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lainnya. Basis data tersimpan dalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang memanipulasinya. Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan untuk keperluan penyediaan informasi.

2.2. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan pada rancang bangun sistem ini adalah menggunakan Iterative Waterfall Model. Iterative waterfall model sendiri adalah pengembangan dari waterfall model. Waterfall model sendiri adalah alur pengembangan sistem dimulai dari planning, analysis, design, implementation, operation & maintenance. Waterfall model dirancang agar alur pengembangan


(16)

berjalan secara sempurna tanpa adanya perbaikan yang mengharuskan developer untuk menambahkan fitur-fitur baru apabila ada permintaan baru dari user. Dalam pengembangan software yang sesungguhnya hal itu sangatlah sulit diterapkan karena dalam perjalanannya, pengembangan software pasti akan membutuhkan perubahan entah dari segi desain ataupun dari segi perancangan. Maka dari itu, waterfall model dikembangkan lagi menjadi iterative waterfall model yang memungkinkan developer untuk mendesain ulang dan merencanakan ulang pengembangan sistem dengan syarat perubahan tidak sampai mengubah tujuan utama dibuatnya sistem. Gambar dari iterative waterfall model dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2.2 Iterative Waterfall Model (Sumber: Mall, 2009: 41)

2.3. Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


(17)

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Menurut Siregar dan Amalia (2004: 7), rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit,

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna,

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.4. Sumber Daya Manusia

Menurut Sembiring (2010: 4), sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai keseluruhan penentuan dan pelaksanaan bebagai aktivitas, policy, dan


(18)

program yang bertujuan mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan.

Dengan demikian berdasarkan definisi ini, sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan dam maksud perusahaan tersebut didirikan, mencakup perekrutan tenaga kerja, mengembangkan potensi dan keterampilan tenaga kerja yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja agar memberikan keuntungan semaksimal mungkin bagi perusahaan yang bersangkutan.

2.5. Penggajian

Kata penggajian berawal dari kata gaji yang berarti bentuk balas jasa atau penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya (Aqimuddin & Kusmagi, 2010: 174 ). Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Menurut Amsyah (2005: 39) Penggajian adalah proses dimana karyawan menerima gaji dan upah.

2.6. Remunerasi Jasa Medis

Di dalam bahasa Indonesia, kata remunerasi berarti pemberian hadiah, penghargaan, dan imbalan atas jasa kepaada pegawai dalam suatu institusi. Remunerasi jasa medis pada dasarnya adalah besaran nilai jumlah uang yang harus diterima oleh tenaga medis sebagai kompensasi atas kinerja yang dilakukan


(19)

berkaitan dengan risiko dan tanggung jawab profesi dari pekerjaannya. Tenaga medis disini yang dimaksud adalah dokter sesuai dengan undang-undang republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 50(d) yang menyatakan bahwa dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak menerima imbalan jasa. Untuk memudahkan dalam pendistribusiannya, maka remunerasi jasa medis dikonkritkan dalam bentuk nominal. Dalam penghitungan remunerasi jasa medis di RS Bedah Surabaya, penghitungan nominal jasa medis untuk dokter telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan presentase dari nominal harga tindakan. Sebuah nominal tindakan dibagi menjadi tiga yaitu dokter, bahan dan Administrasi RS. Dalam sistem ini, penulis mengolah data dengan mengambil data yang terdapat dalam kolom dokter pada database Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang sebelumnya telah diintegrasikan dengan aplikasi. Total nominal jasa medis yang diterima oleh dokter nantinya sudah dikurangi oleh jumlah pajak dengan ketentuan seperti pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Tabel Ketentuan Presentase Pajak Jasa Dokter Jumlah Nominal Jasa Medis Dalam

Sebulan

Persentase Pajak

Rp 0 – Rp 50.000.000 2,5%

Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 7,5% Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 12,5%

Rp 500.000.000 ++ 15%

2.7. Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan


(20)

yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisa sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat (Jogiyanto, HM, 1990: 23).

2.8. Unified Modeling Language

Menurut Nugroho (2010: 6), UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML dikembangkan oleh 3 pendekar ‘berorientasi objek’, yaitu Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. UML menjadi bahasa yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif obyek antara user dengan developer, antara developer dengan developer, antara developer analisis dengan developer desain dan antara developer desain dengan developer program (Hermawan, 2008: 7).


(21)

2.9. Database Management System

Database management System (DMBS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dengan program pengelolanya. DBMS adalah satu set program yang mengontrol pembuatan, pengaturan, dan penggunaan database. Semua pengaturan ini dilakukan oleh Database Administrator.

Bahasa yang ada pada DBMS :

1. Data Definition Language (DDL)

Skema basis data dibuat dengan menggunakan ekspresi satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation language (DML)

Bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di dalam database.

Fungsi dasar DBMS : 1. Data Definition

DBMS harus dapat melakukan pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat melakukan perubahaan/manipulasi data pada database. 3. Data Security and Integrity

DBMS dapat memeriksa kemanan dan integritas sesuai yang ditentukan oleh DBA.

4. Data recovery and Concurrency

DBMS harus dapat melakukan penanganan terhadap data-data yang hilang akibat kesalahan sistem, kerusakan hard disk, dan lain sebagainya. DBMS


(22)

juga juga harus menjaga concurrency yakni dimana ketika database diakses lebih dari 1 user.

5. Data Dictionary

DBMS harus mempunyai data dictionary.

2.10. Software Testing

Menurut Fatta (2007: 169), pengujian sistem perangkat lunak / software testing adalah bagian dari siklus hidup pengembangan sistem yang melibatkan verifikasi apakah setiap unit yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan sistem yang telah direncanakan.Metode yang akan digunakan untuk melakukan software testing pada aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing adalah testing yang dilakukan berdasarkan spesifikasi kebutuhan program. Cara pengujiannya dilakukan dengan cara mengeksekusi program, kemudian diamati apakah hasilnya telah sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan (Fatta, 2007: 172).


(23)

3.1. Analisa Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mempelajari permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam bentuk aplikasi.

3.1.1. Identifikasi Masalah

Pada langkah identifikasi masalah dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan observasi dan wawancara ke Rumah Sakit Bedah Surabaya, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak HRD pada RS Bedah Surabaya selama ini penghitungan gaji karyawan dilakukan secara semi manual menggunakan software Microsoft Excel. Hal ini memang membantu pada awalnya tapi seiring berkembangnya RS Bedah Surabaya yang berarti bertambahnya jumlah karyawan dibutuhkan waktu lebih banyak untuk memproses penghitungan gaji karyawan yang biasanya penghitungan memakan waktu sampai 4 hari dengan pengerjaan secara overtime. Berikut ini adalah alur manual yang dilakukan oleh HRD RS Bedah Surabaya untuk penghitungan gaji karyawan: 1. Petugas HRD melakukan retrieval data setiap hari pada pukul 09:00. 2. Penghitungan absensi untuk bulan x dihitung sejak tanggal 25 pada bulan

x-1 sampai pada tanggal 25 pada bulan x.


(24)

3. Terdapat bug pada program fingerprint, yaitu tidak bisa menghitung kehadiran untuk karyawan shift malam. Petugas harus memeriksa data mentah dari 200 lebih pegawai untuk memastikan tidak ada absensi yang terlewat. 4. Petugas mengolah data absensi di Excel dengan menginputkan satu persatu

data kedalam formula yang telah di buat di Excel sehingga jadi laporan gaji pegawai pada bulan x.

5. Petugas membuat slip gaji secara manual dari Excel dengan mengganti nominal gaji dan nama pegawai sebanyak jumlah pegawai.

6. Gaji diberikan pada akhir bulan pada hari aktif yaitu senin – jumat. Apabila akhir bulan jatuh pada hari minggu, maka pemberian gaji akan dimajukan menjadi hari jum’at.

Solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan diatas untuk membantu HRD RS Bedah Surabaya melakukan penghitungan gaji adalah sebuah aplikasi yang mampu men-generate data absensi dan melakukan penghitungan berdasarkan beberapa variabel yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga menghasilkan laporan gaji yang diberikan untuk pegawai setiap bulannya.

Document flow pemrosesan penggajian pada RS Bedah Surabaya dapat dilihat pada gambar 3.1.


(25)

Document Flow Pemrosesan Penghitungan Gaji

Finance Human Resource and Development

Mulai

Tanggal 26 Selesai

Cetak Report Absensi System Fingerprint n Report Absensi

Pegawai Hitung Jumlah Dinas Malam &

Status Absent Pegawai Hitung jumlah tunjangan malam / pegawai Hitung jumlah kehadiran / pegawai Laporan pendapatan RS Penghitun gan Gaji Hitung tunjangan operasional Hitung Tunjangan Kesejahteraan Hitung Tunjangan Transport Slip Gaji Selesai Dinas Malam dan Jumlah Absen Tunjangan Malam Kehadiran Data Pegawai Hitung Tunjangan Lain-Lain y Retrieve Absensi Sistem Fingerprint Jumlah Absen

Gambar 3.1 Document Flow Proses Pemrosesan Gaji Secara Manual

3.1.2. Analisis Sistem

Sistem Informasi Penggajian Pegawai & Remunerasi Jasa Medis yang akan diimplementasikan pada RS Bedah Surabaya diharapkan membuat bagian HRD dan Keuangan dapat terbantu dalam menangani proses penggajian pegawai. Berikut adalah beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sistem untuk menunjang HRD dan Keuangan dalam melakukan pengolahan gaji pegawai yaitu:


(26)

1. Input variable penghitungan gaji, seperti data pegawai, gaji pokok, tunjangan dan absensi.

2. Mengeskpor data dari database fingerprint kedalam database aplikasi. 3. Melakukan penghitungan gaji secara otomatis berdasarkan variabel

penghitungan gaji yang telah di-input-kan sebelumnya.

4. Menghasilkan laporan slip gaji dan laporan remunerasi jasa medis.

System flow pemrosesan gaji pada RSBS nantinya akan seperti pada gambar 3.2.

System Flow Pemrosesan Penghitungan Gaji

Finance Human Resource and Development

Selesai Laporan pendapatan RS Mulai System Fingerprint Retrieve Absensi Input Tunjangan Operasional &

Lain-lain

Simpan Tunjangan

Generate Gaji

Gaji Pegawai Slip Gaji Tunjangan

Lain - Lain

r_gaji_organik Input Data Master Simpan Data Master m_tunjangan_ kesejahteraan m_tunjangan_ kesejahteraan m_tunjangan _transport Slip Gaji Laporan Gaji t_log_pegawai


(27)

3.2. Perancangan Sistem

Setelah mengetahui kebutuhan sistemnya, langkah selanjutnya adalah membuat perancangan dan desain sistem. Terdapat beberapa user dalam sistem ini yaitu Pegawai, Dokter, HRD, Manager dan Keuangan. Masing-masing user memiliki hak akses tersendiri dan memiliki user stories tersendiri. Gambaran umum dari Sistem Informasi Penggajian Pegawai dan Remunerasi Jasa Medis dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Gambaran Umum Sistem Informasi Penggajian dan Remunerasi Jasa Medis

Berikut ini adalah user stories yang merupakan penjelasan detil dari gambaran umum sistem. User stories dari aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 User Stories No Story

U01 Sebagai User, saya harus login terlebih dahulu untuk menggunakan aplikasi. U02 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data Pegawai. U03 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data di menu


(28)

Tabel 3.1 User Stories (Lanjutan)

U04 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data di menu Master Pengalaman Kerja.

U05 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data di menu Master History Pendidikan.

U06 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data di menu Master Keterangan.

U07 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data unit U08 Sebagai User,saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data jabatan U09 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data golongan U10 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data masa

kerja

U11 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data shift U12 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data status log U13 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data tunjangan U14 Sebagai User, saya bisa menambah, mengedit, dan menghapus data pada

menu alokasi pegawai

U15 Sebagai User, saya bisa membuat perencanaan jadwal shift

U16 Sebagai User, saya bisa melakukan verifikasi atas perencanaan jadwal U17 Sebagai User, saya bisa melakukan impor data fingerprint pegawai. U18 Sebagai User, saya bisa melakukan verifikasi atas lembur pegawai U19 Sebagai User, saya bisa menginput nilai tunjangan non-generate U20 Sebagai User, saya bisa men-generate gaji pegawai

U21 Sebagai User, saya bisa mencetak slip gaji

U22 Sebagai User, saya bisa melihat nominal remunerasi medis U23 Sebagai User, saya bisa mencetak nominal remunerasi medis U24 Sebagai User, saya bisa mencetak report gaji pegawai

U25 Sebagai User, saya bisa Log Out dari sistem.

Terdapat 5 user yang terhubung langsung dengan sistem ini yaitu HRD, Supervisor, Manager, Accounting dan Administrator. Berikut ini adalah penjelasan dari tiap user:

1. HRD : HRD adalah unit yang mengelola sumber daya manusia pada RS Bedah Surabaya. User inilah yang paling banyak terlibat dalam proses transaksi dalam sistem ini karena memang sistem ini dibuat untuk


(29)

memudahkan HRD dalam mengolah data pegawai dari absensi hingga mencetak slip gaji.

2. Supervisor : Supervisor adalah pimpinan dalam sebuah unit kecil yang bertugas untuk mengkoordinasi staff. Didalam sistem ini supervisor hanya bertugas untuk mengatur jadwal shift pegawai.

3. Manager : Manager adalah pimpinan dalam setiap departemen. Tugas manager adalah untuk melakukan verifikasi dari penjadwalan shift yang telah dibuat oleh supervisor.

4. Accounting : Accounting adalah departemen yang bertugas memanajemen keuangan dalam RS Bedah Surabaya. tugas accounting salah satunya adalah melakukan pembayaran untuk dokter, baik dokter tetap maupun dokter tamu. Dari sana lah dibutuhkan sebuah sistem yang mampu menampilkan nominal jasa medis untuk mempermudah pekerjaan accounting.

5. Administrator : Administrator adalah unit yang ditunjuk oleh pihak manajemen pada RS Bedah Surabaya untuk mengatur keseimbangan sistem. User ini memiliki hak akses untuk masuk ke semua menu yang dimiliki oleh sistem.

Dari user stories yang ada, serta untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada, maka didapatkan modul-modul yang dibutuhkan dalam membangun sistem ini yaitu:

1. Login

Modul login merupakan gerbang awal dari sistem dimana setiap pengguna harus melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses sistem karena hak akses dari tiap pengguna berbeda-beda.


(30)

2. Master

Modul ini terdiri dari beberapa sub modul lagi yaitu Master Pegawai, Master Anak, Master History, Master Pengalaman Kerja, Master Pendidikan, Master Keterangan, Master Unit, Master Jabatan, Master Gaji, Master Shift, Master Gaji, Master Golongan, Master Masa Kerja, Master Shift, Master Status Log, Master Tunjangan Transport, Master Tunjangan Kesejahteraan, Tunjangan Jabatan dan Master Alokasi Pegawai. Modul ini berfungsi sebagai modul untuk menyiapkan berbagai macam data yang nantinya dibutuhkan oleh modul yang lain untuk memproses berbagai transaksi yang ada.

3. Penjadwalan Shift Pegawai

Dalam modul ini pengguna bisa melakukan penjadwalan shift untuk satu bulan kedepan dan dilakukan pada akhir bulan yang telah lewat dan perubahan shift dilakukan kapan saja asal ada otorisasi terlebih dahulu dari atasan masing-masing unit

4. Verifikasi Jadwal Shift

Setelah penjadwalan selama sebulan kedepan telah dibuat, maka atasan melakukan verifikasi pada modul ini perihal kelayakan dari hasil perencanaan jadwal shift.

5. Export Log Pegawai

Modul export adalah menarik data dari database fingerprint ke dalam database sistem ini. Export log akan dilakukan setiap hari oleh HRD agar data absensi pegawai bisa dipantau secara up to date


(31)

6. Verifikasi Overtime

Waktu pulang pegawai sangat bervariasi meskipun telah ditetapkan dalam kebijkan rumah sakit tentang jumlah jam kerja pegawai perharinya. Bisa saja pegawai tidak langsung pulang ketika jam pulang telah berakhir karena ada kepentingan selain kepentingan pekerjaan. Hal seperti inilah yang ditanggulangi dengan keberadaan modul ini. Dengan adanya verifikasi overtime, HRD bisa membedakan kelebihan jam kerja mana yang termasuk lembur atau tidak.

7. Penghitungan Gaji

Modul ini adalah modul utama dalam sistem dimana data-data yang telah tersedia diolah untuk menghitung gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai pada bulan tersebut. Output yang dihasilkan dalam penghitungan ini akan berbentuk Report yang nantinya akan di-generate ke bentuk Portable Document Format (PDF) sehingga nantinya bisa dicetak.

3.2.1 Planning Iteration Phase

Setelah diketahui modul yang akan dibuat, maka disusunlah prioritas pengembangan modul. Jadwal pengerjaan modul-modul tersebut dibagi menjadi beberapa iterasi. Jadwal iterasi ditunjukkan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jadwal Iterasi

Iterasi Modul Implementasi

1 Login User stories U1 dan U25

2 Master User stories U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, U10, U11, U12, U13, U14, dan U24 3 Penjadwalan Shift

Pegawai

User stories U15 4 Verifikasi Jadwal Shift User stories U16 5 Import Log Pegawai User stories U17 6 Verifikasi Overtime User stories U18


(32)

3.2.2 Iteration to Release Phase

Runtutan pengerjaan aplikasi akan disesuaikan dengan urutan dari iterasi yang telah direncakan. Selanjutnya penjelasan dalam tiap modul akan jabarkan dalam bentuk UML. Salah satu diagram UML yang akan digunakan adalah diagram use case dimana pada diagram ini digambarkan hubungan antara aktor dengan proses bisnis yang ada. Diagram use case dari sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada gambar tersebut, use case yang berada diluar kotak menandakan bahwa pekerjaan tersebut berlangsung di luar sistem. Use case yang terdapat dalam lingkup sistem bisa diartikan use case tersebut adalah beberapa fitur yang bisa diakses oleh berbagai actor yang terdapat pada use case tersebut. Pada use case melihat gaji pegawai dan use case melihat data tindakan dokter, actor yang terkait dibebaskan untuk sekaligus menjalankan use case lain yang terhubung pada use case tersebut yaitu use case mencetak slip gaji atau use case mencetak daftar tindakan dokter.

Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Penggajian & Remunerasi Jasa Medis


(33)

Selanjutnya penjelasan dari tiap-tiap modul yang telah dijelaskan sebelumnya akan dibahas menggunakan use case diagram, flow of events, sequence diagram, class diagram, interface design dan unit testing. Penjelasan dari modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:

1. Iterasi Login

Dalam iterasi ini akan dijelaskan bagaimana seorang pengguna melakukan login dan sistem melakukan autentikasi. Pada tabel 3.3 akan ditmpilkan tentang hak akses dari setiap pengguna dalam modul login ini.

Tabel 3.3 Hak Akses Modul Login

HRD Supervisor Manager Accounting Admin

Login

A. Use Case Diagram Modul Login

Pada gambar 3.5 merupakan gambar dari diagram use case login dimana terdapat 5 aktor yaitu HRD, Accounting, Supervisor, Manager dan Admin yang memiliki sifat yang sama, kemudian digeneralisasi menjadi aktor User.


(34)

Gambar 3.5 Diagram Use Case Login

B. Flow of Events Modul Login

Flow of event untuk use case login dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Flow of Event Login Deskripsi

Use Case Detail

Keterangan

Deskripsi Use case ini digunakan untuk melakukan autentikasi terhadap use yang akan masuk, dan disini juga akan diatur bagaimana hak akses masing-masing pengguna

Tujuan Pengguna bisa masuk kedalam Sistem Informasi Penggajian Pegawai dan Remunerasi Jasa Medis

Prasyarat Tidak ada Kondisi

akhir Sukses

Pengguna bisa masuk ke dalam aplikasi Kondisi

akhir gagal

Pengguna tidak bisa masuk ke aplikasi karena kesalahan username, kesalahan password, atau kesalahan username dan password

Aktor utama User Aktor

sekunder

Tidak ada

Pemicu Pengguna berada pada halaman login aplikasi Alur Utama

1 Pengguna memasukkan kombinasi username dan password pada form login


(35)

Deskripsi

Use Case Detail

Keterangan

Deskripsi Use case ini digunakan untuk melakukan autentikasi terhadap use yang akan masuk, dan disini juga akan diatur bagaimana hak akses masing-masing pengguna

2 Sistem mengirimkan data user dan melakukan pencocokan dengan database. Jika terjadi error pada koneksi database maka akan masuk ke langkah 2.2. jika kombinasi username dan password salah, maka akan masuk ke langkah 2.1. 3 Sistem akan memindah halaman ke home.php Alur

Alternatif

Langkah Aksi

2.1 Sistem akan mengembalikan ke halaman awal dan kembali ke langkah 1

Alur Error Langkah Aksi

2.2 Sistem akan mengembalikan ke halaman awal dan kembali ke langkah 1

C. Sequence Diagram Modul Login

Sequence diagram untuk use case login dapat dilihat pada gambar 3.6. Pada gambar tersebut dijelaskan alur kemungkinan yang terjadi yang memungkinkan bisa atau tidaknya pengguna masuk ke dalam sistem. Apabila kolom username dan password sesuai dengan data yang terdapat pada database, maka pengguna akan dibawa pada tampilan halaman awal.


(36)

Gambar 3.6 Sequence Diagram pada Use Case Login

D. Class Diagram Modul Login

Relasi antar class pada modul login ditunjukkan oleh gambar 3.7. Pada gambar tersebut, terdapat beberapa class untuk pengamanan login yaitu Class Session, dimana Class Session memiliki fungsi untuk menyimpan sesi login sehingga meskipun aplikasi tidak sengaja tertutup, apabila sesi penggunaan aplikasi masih ada, aplikasi akan otomatis bisa diakses kembali tanpa melakukan login kembali. Sebaliknya apabila aplikasi tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama, Class Session akan mengakhiri sesi tersebut dengan melakukan aksi log out apabila aplikasi tersebut dijalankan kembali.


(37)

Gambar 3.7 Class Diagram pada Use Case Login

E. Desain Interface Modul Login

Desain interface untuk login terdiri dari dua textbox yaitu id_user dan password. Untuk keamanan passwordnya sendiri, setiap passwordnya akan di-generate dalam bentuk MD5 sehingga password tidak bisa diketahui meskipun ada seseorang yang bisa melihat isi kolom password pada database. Desain interface login ditunjukkan pada gambar 3.8.


(38)

F. Unit Testing Modul Login

Skenario tes pada modul login adalah dengan mengimplementasikan fitur unit testing yang dimiliki oleh framework code igniter untuk menguji fungsionalitas dari modul login ini. Skenario testing pada modul login dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Output unit tes class loginTest No Tes

1 loginTest($username = id_user, $password = password) 2 loginTest($username != id_user, $password = password) 3 loginTest($username = id_user, $password != password) 3 loginTest($username != id_user, $password != password)

2. Iterasi Master

Didalam modul master sendiri terdapat beberapa sub-modul lagi yaitu Master Employee, Master Anak, Master Pengalaman Kerja, Master History Pendidikan, Master Keterangan, Master Unit, Master Jabatan, Master Gaji, Master Golongan, Master Masa Kerja, Master Shift, Master Status Log, Master Tunjangan serta Master Alokasi Pegawai. Pada tabel 3.6 akan ditampilkan mengenai hak akses dari setiap pengguna dalam modul master ini.

Tabel 3.6 Hak Akses Modul Master

HRD Supervisor Manager Accounting Admin

M.Employee

M.Anak

M.Pengalaman Kerja M.History Pendidikan

M.Keterangan

M.Unit

M.Jabatan

M.Gaji

M.Golongan


(39)

Tabel 3.6 Hak Akses Modul Master (lanjutan)

HRD Supervisor Manager Accounting Admin

M.Shift

M.Status Log

M.Tunjangan Transport M.Tunjangan Kesejahteraan Alokasi Pegawai

A. Diagram Use Case Modul Master

Berikut ini adalah diagram use case dari modul master yang dapat dilihat pada gambar 3.9. Dalam gambar tersebut bisa dilihat terdapat 2 aktor disana yang memiliki sifat yang sama sehingga digeneralisasi menjadi aktor User serta memiliki 14 use case yang berinteraksi dengan User. Use case tersebut yaitu, use case export data pegawai, manage data pegawai, manage data unit, manage data keterangan, manage data history pendidikan, manage data pengalaman kerja, manage data golongan, manage data gaji, manage data tunjangan, manage data jabatan, manage data status log, manage data shift, manage data masa kerja dan manage data alokasi pegawai. Apabila diperhatikan pada use case tersebut terdapat kata ”manage” pada awalan nama use case yang berarti bahwa tiap use case memiliki proses dasar yang lazimnya terdapat pada modul master yaitu insert, update, delete & view.


(40)

Gambar 3.9 Diagram Use Case Modul Master

A. Flow of Events Modul Master

Pada dasarnya ada 5 proses yang terdapat pada modul master ini yaitu insert, update, delete, view dan export data pegawai. Flow of event berikut ini akan menjelaskan tentang alur proses pada modul master.

a. Flow of Event Insert

Flow of Event untuk insert dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Flow of Event Insert Pada Modul Master Deskripsi

Use case Detail

Keterangan Deskripsi Use case untuk melakukan proses insert data

Tujuan User bisa menambahkan data ke database melalui aplikasi Prasyarat Login

Kondisi Akhir Sukses

User bisa menambahkan data. Kondisi

akhir gagal

Jika terjadi kesalahan dalam query dan koneksi database maka data tidak akan ditampilkan di View


(41)

Tabel 3.7 Flow of Event Insert Pada Modul Master (Lanjutan) Deskripsi Use case Detail Keterangan Aktor sekunder Tidak ada

Pemicu User berada pada halaman master dari data yang akan ditambahkan Alur Utama

1 Use case dimulai ketika user berada pada form master.

2 Use case dimulai ketika user mengisi teks box yang telah tersedia

3 User menekan tombol ”submit”

4 Sistem akan melakukan koneksi database dan memasukkan data yang telah di-input. jika terjadi kesalahan koneksi pada database, maka akan dilakukan langkah 4.1

Alur Alternatif

Langkah Aksi

- -

Alur Error Langkah Aksi

4.1 Jika terjadi kesalahan dalam koneksi database maka alur proses akan kembali pada langkah 1. b. Flow of Event Update

Flow of event untuk melakukan proses update dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Flow of Event Update Pada Modul Master

Deskripsi Use case

Detail

Keterangan Deskripsi Use case untuk melakukan proses update data

Tujuan User bisa mengubah data pada database melalui aplikasi Prasyarat Login

Kondisi Akhir Sukses

User bisa mengubah data. Kondisi

akhir gagal

Jika terjadi kesalahan dalam query dan koneksi database maka data tidak akan ditampilkan di View

Aktor utama User Aktor

sekunder

Tidak ada

Pemicu User berada pada halaman master dari data yang akan diubah. Alur Utama

1 Use case dimulai ketika user berada pada form master.


(42)

Tabel 3.8 Flow of Event Update Pada Modul Master (Lanjutan) Deskripsi

Use case Detail

Keterangan

2 Use case dimulai ketika user masuk kedalam mode view dan menekan tombol didalam kolom ”Actions” pada tabel yang terdapat di Form Master 3 User mengubah data yang tampil pada teks boks

yang tersedia.

4 User menekan tombol ”submit”.

5 Sistem akan melakukan koneksi database dan meng-update data yang telah diubah. jika terjadi kesalahan koneksi pada database, maka akan dilakukan langkah 5.1

Alur Alternatif

Langkah Aksi

- -

Alur Error Langkah Aksi

4.1 Jika terjadi kesalahan dalam koneksi database maka alur proses akan kembali pada langkah 1.

c. Flow of Event Delete

Flow of event untuk proses delete pada modul master dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Flow of Event Delete Pada Modul Master Deskripsi

Use case Detail

Keterangan Deskripsi Use case untuk melakukan proses delete data

Tujuan User bisa menghapus data pada database melalui aplikasi Prasyarat Login

Kondisi Akhir Sukses

User bisa menghapus data. Kondisi

akhir gagal

Jika terjadi kesalahan dalam query dan koneksi database maka data tidak akan ditampilkan di View

Aktor utama User Aktor

sekunder

Tidak ada

Pemicu User berada pada halaman master dari data yang akan dihapus Alur Utama

1 Use case dimulai ketika user berada pada form master.


(43)

Tabel 3.9 Flow of Event Delete Pada Modul Master (Lanjutan) Deskripsi

Use case Detail

Keterangan

2 Use case dimulai ketika user masuk kedalam mode view dan menekan tombol didalam kolom ”Actions” pada tabel yang terdapat di Form Master 3 User menekan tombol ”Oke” pada dialog yang

muncul.

4 Sistem akan melakukan koneksi database dan menghapus data sesuai id yang dituju. jika terjadi kesalahan koneksi pada database, maka akan dilakukan langkah 4.1

Alur Alternatif

Langkah Aksi

- -

Alur Error Langkah Aksi

4.1 Jika terjadi kesalahan dalam koneksi database maka alur proses akan kembali pada langkah 1.

d. Flow of Event Export Data

Flow of event dari proses export data dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Flow of Event Export Data

Deskripsi Use case

Detail

Keterangan Deskripsi Use case untuk melakukan proses export data

Tujuan User bisa memindah data dari database fingeprint ke database aplikasi.

Prasyarat Login Kondisi

Akhir Sukses

User bisa mengimpor data. Kondisi

akhir gagal

Jika terjadi kesalahan dalam query dan koneksi database maka data tidak akan ditampilkan di View

Aktor utama User Aktor

sekunder

Tidak ada

Pemicu User berada pada halaman Master Employee. Alur Utama

1 Use case dimulai ketika user berada pada form Master Employee.

2 Use case dimulai ketika user menekan tombol ”Export Data”


(44)

Tabel 3.10 Flow of Event Export Data Deskripsi

Use case Detail

Keterangan

3 Sistem akan melakukan koneksi database, melakukan proses select dari database sistem fingerprint dan melakukan proses insert ke database SIPP. Jika terjadi kesalahan koneksi pada database, maka akan dilakukan langkah 3.1

Alur Alternatif

Langkah Aksi

- -

Alur Error Langkah Aksi

3.1 Jika terjadi kesalahan dalam koneksi database maka alur proses akan kembali pada langkah 1.

B. Sequence Diagram Modul Master

Berikut ini adalah sequence diagram tiap form yang terdapat dalam modul master yaitu sebagai berikut:

a. Master Pegawai

Sequence diagram untuk use case insert data master pada master pegawai terdapat pada gambar 3.10. Pengguna melengkapi data karyawan pada proses ini karena data yang didapat pada proses impor hanya berupa id fingerprint, nama, dan gelar.


(45)

Gambar 3.10 Sequence Diagram Update pada Master Pegawai

Sequence diagram proses export data pada Master Pegawai dapat dilihat pada gambar 3.11. Class EmployeeModel pada gambar tersebut berisi function yang berfungsi mengambil data dari database sistem fingerprint.


(46)

b. Master Anak

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master anak terdapat pada gambar 3.12, gambar 3.13, dan gambar 3.14.

Gambar 3.12 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Anak


(47)

Gambar 3.14 Sequence Diagram Proses Delete pada Master Anak

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Anak adalah id_fingerprint, id_anak, nama_anak, tempat_lahir, tanggal_lahir, jk (jenis kelamin) dan keterangan. Variabel id_anak disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

c. Master Pengalaman

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master pengalaman terdapat pada gambar 3.15, gambar 3.16, dan gambar 3.17.


(48)

Gambar 3.15 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Pengalaman


(49)

Gambar 3.17 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Pengalaman

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Pengalaman adalah id_fingerprint, id_pengalaman, id_jabatan,

nama_perusahaan, tgl_dari dan tgl_sampai. Variabel id_pengalaman disini

digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

d. Master Pendidikan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master pendidikan terdapat pada gambar 3.18, gambar 3.19, dan gambar 3.20.


(50)

Gambar 3.18 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Pendidikan

Gambar 3.19 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Pendidikan


(51)

Gambar 3.20 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Pendidikan

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Pendidikan adalah id_fingerprint, id_pendidikan, tgl_masuk, tgl_keluar, status,

nama_sekolah, keterangan. Variabel id_pendidikan disini digunakan sebagai

acuan dalam melakukan proses update dan delete.

e. Master Keterangan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master keterangan terdapat pada gambar 3.21, gambar 3.22, dan gambar 3.23.


(52)

Gambar 3.21 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Keterangan

Gambar 3.22 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Keterangan


(53)

Gambar 3.23 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Keterangan

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Keterangan adalah id_fingerprint, id_keterangan, keterangan. Variabel

id_keterangan disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update

dan delete.

f. Master Unit

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master unit terdapat pada gambar 3.24, gambar 3.25, dan gambar 3.26.


(54)

Gambar 3.24 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Unit

Gambar 3.25 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Unit


(55)

Gambar 3.26 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Unit

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Unit adalah id_unit, nama_unit, keterangan. Variabel id_unit disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

g. Master Jabatan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master jabatan terdapat pada gambar 3.27, gambar 3.28, dan gambar 3.29.


(56)

Gambar 3.27 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Jabatan

Gambar 3.28 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Jabatan


(57)

Gambar 3.29 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Jabatan

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Jabatan adalah id_jabatan, nama_jabatan, keterangan. Variabel id_jabatan disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

h. Master Gaji

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master gaji terdapat pada gambar 3.30, gambar 3.31, dan gambar 3.32.


(58)

Gambar 3.30 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Gaji


(59)

Gambar 3.32 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Gaji

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Gaji adalah id_gaji, id_golongan, id_masa_kerja, gaji_pokok. Variabel id_gaji disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

i. Master Golongan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master golongan terdapat pada gambar 3.33, gambar 3.34, dan gambar 3.35.


(60)

Gambar 3.33 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Golongan

Gambar 3.34 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Golongan


(61)

Gambar 3.35 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Golongan

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Golongan adalah id_golongan, golongan. Variabel id_golongan disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

j. Master Masa Kerja

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master kerja terdapat pada gambar 3.36, gambar 3.37, dan gambar 3.38.


(62)

Gambar 3.36 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Masa Kerja


(63)

Gambar 3.38 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Masa Kerja

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Masa Kerja adalah id_masa_kerja, masa_kerja. Variabel id_masa_kerja disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

k. Master Shift

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master shift terdapat pada gambar 3.39, gambar 3.40, dan gambar 3.41.


(64)

Gambar 3.39 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Shift


(65)

Gambar 3.41 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Shift

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Shift adalah id_shift, nama_shift, jam_mulai, jam_selesai, shift_interval,

menit_keterlambatan, beda_hari, warna_shift. Variabel id_keterangan disini

digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

l. Master Status Log

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master status log terdapat pada gambar 3.42, gambar 3.43, dan gambar 3.44.


(66)

Gambar 3.42 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Status Log

Gambar 3.43 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Status Log


(67)

Gambar 3.44 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Status Log

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Status Log adalah id_status, keterangan. Variabel id_status disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

m. Master Tunjangan Transportasi

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master transportasi terdapat pada gambar 3.45, gambar 3.46, dan gambar 3.47.


(68)

Gambar 3.45 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Transportasi


(69)

Gambar 3.47 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Transportasi

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Transportasi adalah id_tunj_trans, id_jabatan, id_golongan, tunj_transport. Variabel id_keterangan disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

n. Master Tunjangan Kesejahteraan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master kesejahteraan terdapat pada gambar 3.48, gambar 3.49, dan gambar 3.50.


(70)

Gambar 3.48 Sequence Diagram Insert Data Master Tunjangan Kesejahteraan


(71)

Gambar 3.50 Sequence Diagram Delete Data Master Tunjangan Kesejahteraan Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Tunjangan Kesejahteraan adalah id_tunj_kesejahteraan, nominal_tunjangan,

id_golongan. Variabel id_tunj_kesejahteraan disini digunakan sebagai acuan

dalam melakukan proses update dan delete. o. Master Tunjangan Jabatan

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master kesejahteraan terdapat pada gambar 3.51, gambar 3.52, dan gambar 3.53.


(72)

Gambar 3.51 Sequence Diagram Insert Data pada Master Tunjangan Jabatan


(73)

Gambar 3.53 Sequence Diagram Delete Data pada Master Tunjangan Jabatan

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Tunjangan Jabatan adalah id_tunj_jabatan, nominal_tunjangan, id_jabatan. Variabel id_tunj_jabatan disini digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

p. Master Alokasi Pegawai

Sequence diagram untuk proses insert, update dan delete pada master alokasi pegawai terdapat pada gambar 3.54, gambar 3.55, dan gambar 3.56.


(74)

Gambar 3.54 Sequence Diagram Proses Insert Data pada Master Alokasi Pegawai

Gambar 3.55 Sequence Diagram Proses Update Data pada Master Alokasi Pegawai


(75)

Gambar 3. 56 Sequence Diagram Proses Delete Data pada Master Alokasi Pegawai

Variabel yang menjadi inputan pada proses insert dan Update pada Master Alokasi Pegawai adalah id_fingerprint, id_stat_pegawai, id_golongan,

id_masa_kerja, tanggal, status. Variabel id_stat_pegawai disini digunakan

sebagai acuan dalam melakukan proses update dan delete.

C. Class Diagram Modul Master

Penggambaran dari relasi class diagram pada modul master adalah sebagai berikut:

a. Master Pegawai

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master pegawai dapat dilihat pada gambar 3.57.


(76)

Gambar 3.57 Class Diagram pada Master Pegawai

b. Master Anak

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master anak dapat dilihat pada gambar 3.58.

Gambar 3.58 Class Diagram pada Master Anak

c. Master Pengalaman

Master Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master pengalaman dapat dilihat pada gambar 3.59


(77)

Gambar 3.59 Class Diagram pada Master Pengalaman

d. Master Pendidikan

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master pendidikan dapat dilihat pada gambar 3.60

Gambar 3.60 Class Diagram pada Master Pendidikan

e. Master Keterangan

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master keterangan dapat dilihat pada gambar 3.61


(78)

Gambar 3.61 Class Diagram pada Master Keterangan

f. Master Unit

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master unit dapat dilihat pada gambar 3.62

Gambar 3.62 Class Diagram pada Master Unit

g. Master Jabatan

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master jabatan dapat dilihat pada gambar 3.63.


(79)

Gambar 3.63 Class Diagram pada Master Jabatan

h. Master Gaji

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master gaji dapat dilihat pada gambar 3.64.

Gambar 3.64 Class Diagram pada Master Gaji

i. Master Golongan

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master golongan dapat dilihat pada gambar 3.65.


(80)

Gambar 3.65 Class Diagram pada Master Golongan

j. Master Masa Kerja

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master masa kerja dapat dilihat pada gambar 3.66.

Gambar 3.66 Class Diagram pada Master Masa Kerja

k. Master Shift

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master shift dapat dilihat pada gambar 3.67.


(81)

Gambar 3.67 Class Diagram pada Master Shift

l. Master Status Log

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master status log dapat dilihat pada gambar 3.68.

Gambar 3.68 Class Diagram pada Master Status Log

m. Master Tunjangan Transportasi

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master tunjangan transportasi dapat dilihat pada gambar 3.69.


(82)

Gambar 3.69 Class Diagram pada Master Tunjangan Transportasi

n. Master Tunjangan Kesejahteraan

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master tunjangan kesejahteraan dapat dilihat pada gambar 3.70.

Gambar 3.70 Class Diagram pada Master Tunjangan Kesejahteraan

o. Master Alokasi Pegawai

Relasi class diagram yang menunjukan berbagai variabel dan fungsi yang terdapat pada master alokasi pegawai dapat dilihat pada gambar 3.71.


(83)

Gambar 3.71 Class Diagram pada Master Alokasi Pegawai

D. Desain Interface Modul Master

Desain user interface ini akan menjadi acuan nantinya dalam mengembangkan aplikasi. Desain user interface pada modul master adalah sebagai berikut

a. Master Pegawai

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form untuk menambahkan data pada master pegawai dapat dilihat pada gambar 3.72, gambar 3.73 dan gambar 3.74, sedangkan untuk desain UI view master pegawai dapat dilihat pada gambar 3.75.


(84)

Gambar 3.73 Desain User Interface Form Input Data Pelengkap


(85)

Gambar 3.75 Desain User Interface Form View Master Pegawai

Desain form input pegawai tetap satu form, tetapi nantinya form input dalam form tersebut bisa di-slide dengan menekan tombol Forward dan Previous.

b. Master Anak

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master anak dapat dilihat pada gambar 3.76 dan gambar 3.77.


(86)

Gambar 3.76 Desain User Interface Tambah Data pada Master Anak

Gambar 3.77 Desain User Interface Lihat View pada Master Anak

c. Master Pengalaman

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master pengalaman dapat dilihat pada gambar 3.78 dan gambar 3.79.


(87)

Gambar 3.78 User Interface Tambah Data pada Master Pengalaman

Gambar 3.79 Desain User Interface Lihat View pada Master Pengalaman

d. Master Pendidikan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master pendidikan dapat dilihat pada gambar 3.80 dan gambar 3.81.


(88)

Gambar 3.80 Desain User Interface Tambah Data pada Master Pendidikan

Gambar 3.81 Desain User Interface Lihat View pada Master Pendidikan

e. Master Keterangan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master keterangan dapat dilihat pada gambar 3.82 dan gambar 3.83.


(89)

Gambar 3.82 Desain User Interface Tambah Data pada Master Keterangan

Gambar 3.83 Desain User Interface Lihat View pada Master Keterangan

f. Master Unit

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master unit dapat dilihat pada gambar 3.84 dan gambar 3.85.


(90)

Gambar 3.84 Desain User Interface Tambah Data pada Master Unit

Gambar 3.85 Desain User Interface Lihat View pada Master Unit

g. Master Jabatan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master jabatan dapat dilihat pada gambar 3.86 dan gambar 3.87.


(91)

Gambar 3.86 Desain User Interface Tambah Data pada Master Jabatan

Gambar 3.87 Desain User Interface Lihat View pada Master Jabatan

h. Master Gaji

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master gaji dapat dilihat pada gambar 3.88.


(92)

Gambar 3.88 Desain User Interface pada Master Gaji

i. Master Golongan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master golongan dapat dilihat pada gambar 3.89.


(93)

j. Master Masa Kerja

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master masa kerja dapat dilihat pada gambar 3.90.

Gambar 3.90 Desain User Interface pada Master Masa Kerja

k. Master Shift

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master shift dapat dilihat pada gambar 3.91 dan gambar 3.92.


(94)

Gambar 3.92 Desain User Interface Lihat View pada Master Shift

l. Master Status Log

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master status log dapat dilihat pada gambar 3.93.


(95)

Master status log berfungsi untuk memanage data status log dimana status log sendiri berfungsi sebagai pembeda antara check in dan check out.

m. Master Tunjangan Transportasi

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master pegawai dapat dilihat pada gambar 3.94.

Gambar 3.94 Desain User Interface pada Master Tunjanngan Transport

n. Master Tunjangan Kesejahteraan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master tunjangan kesejahteraan dapat dilihat pada gambar 3.95.


(96)

Gambar 3.95 Desain User Interface pada Master Tunjangan Kesejahteraan

o. Master Tunjangan Jabatan

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master tunjangan jabatan dapat dilihat pada gambar 3.96.


(97)

Besarnya tunjangan jabatan yang didapat oleh pegawai bergantung pada tingkatan jabatan yang dia miliki, semakin tinggi jabatan, maka nilai tunjangan jabatan yang didapat akan semakin besar. Maka dari itu pada desain form master jabatan terdapat combo box yang berisi id_jabatan yang nantinya sebagai acuan.

p. Master Alokasi Pegawai

Desain user interface yang nantinya akan menjadi acuan dalam membuat form master alokasi pegawai dapat dilihat pada gambar 3.97.

Gambar 3.97 Desain User Interface pada Master Alokasi Pegawai E. Unit Testing Modul Master

Uji coba dalam modul master ini untuk menguji apakah berbagai fungsi yang terdapat dalam modul master dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Desain uji coba modul master dapat dilihat pada tabel 3.11


(98)

Tabel 3.11 Uji Coba Modul Master Test

Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan User stories

1 Menambah data

Field yang tersedia pada

tiap form

Data dalam database dapat ditambahkan sesuai

dengan inputan.

U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, U10, U11, U12,

U13, U14

2 Mengedit data

User melakukan aksi klik pada

tombol

Data yang telah terdapat dalam database bisa

dirubah.

U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, U10, U11, U12,

U13, U14

3 Menghapus data

User melakukan aksi klik pada

tombol

Data yang telah berada dalam database bisa

dihapus.

U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, U10, U11, U12,

U13, U14 4 Mengkspor

data Menekan tombol export data pada master employee

Data dalam database karyawan dapat terisi data dari database

fingerprint.

U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, U10, U11, U12,

U13, U14

3. Iterasi Penjadwalan Shift Pegawai

Proses perencanaan penjadwalan dilakukan oleh supervisor dari tiap unit untuk menentukan jadwal shift pegawai yang ada dalam unit tersebut. Penjadwalan inilah yang nantinya dijadikan acuan dalam penghitungan absensi pegawai dengan cara dicocokkan dengan realisasi absensi tiap hari. Pada tabel 3.12 akan ditunjukkan hak akses dari modul ini.

Tabel 3. 12 Hak Akses Modul Penjadwalan Shift Pegawai

HRD Supervisor Manager Accounting Admin


(99)

A. Diagram Use Case Modul Penjadwalan Shift Pegawai

Berikut ini adalah diagram use case dari modul master penjadwalan yang dapat dilihat pada gambar 3.98.

Gambar 3.98 Diagram Use Case Modul Penjadwalan Shift

B. Flow of Events Modul Penjadwalan Shift Pegawai

Modul penjadwalan memiliki 3 fungsi utama yaitu input penjadwalan, view penjadwalan dan update penjadwalan. Modul telah dilengkapi dengan fitur filter staff yang memungkinkan hanya staff yang berada dibawah supervisor pada department tersebut yang hanya tampil untuk direncanakan penjadwalannya. Berikut ini adalah flow of event dalam modul penjadwalan shift pegawai.


(100)

a. Flow of Event Input Penjadwalan

Flow of event untuk input penjadwalan shift pegawai dapat dilihat pada tabel 3.14

Tabel 3.13 Flow of Event Insert Penjadwalan Shift Pegawai Deskripsi

Use case Detail

Keterangan

Deskripsi Use case untuk melakukan proses insert data

Tujuan User bisa menambahkan data penjadwalan ke database melalui aplikasi

Prasyarat Login Kondisi

Akhir Sukses

User bisa menambahkan data. Kondisi

akhir gagal

Jika terjadi kesalahan dalam query dan koneksi database maka data tidak akan ditampilkan di View

Aktor utama User Aktor

sekunder

Tidak ada

Pemicu User berada pada halaman Penjadwalan. Alur Utama

1 Use case dimulai ketika user berada pada form Penjadwalan.

2 Use case dimulai ketika user mengisi teks box yang telah tersedia

3 User menekan tombol ”Generate Schedule”

4 Sistem akan melakukan koneksi database dan memasukkan data yang telah di-input. jika terjadi kesalahan koneksi pada database, maka akan dilakukan langkah 4.1

Alur Alternatif

Langkah Aksi

- -

Alur Error Langkah Aksi

4.1 Jika terjadi kesalahan dalam koneksi database maka alur proses akan kembali pada langkah 1.

b. Flow of Event Input Penjadwalan

Flow of event untuk input penjadwalan shift pegawai dapat dilihat pada tabel 3.15.


(1)

dengan baik mengingat pada realitanya import dilakukan tiap hari bukan 10 hari sekali.

3. Load Testing : Testing load view telah diuji coba pada modul hitung gaji dengan rincian sebagai berikut:

- Load form login = 0,1224 detik - Load beranda = 0,1515 detik

- Load Form Gaji Organik = 0,3302 detik - Generate Gaji = 0,1806

Total pemrosesan gaji pegawai memakan waktu 0,7848 dihitung dari waktu yang dibutuhkan oleh sistem.

4. Ad Hoc Testing : Terdapat sebuah perntanyaan terkait program, apakah orang dengan tanggal lahir melebihi hari ini dapat didaftarkan pada sistem sebagai pegawai. Sistem telah diberikan batasan, tanggal lahir pegawai harus kurang dari 19 tahun dari tanggal sekarang.

5. Exploratory Testing : validation telah digunakan pada textbox numeric, tanggal serta textbox yang harus diisi.

6. Usability Testing : Hasil kuesioner menunjukkan angka 3,52 yang berarti dari baik dari segi tampilan maupun fungsional program, telah mendapat nilai baik. 7. Smoke Testing : Aplikasi telah dapat berjalan dengan baik mulai dari mengisi data pada form master, merencanakan jadwal, verifikasi jadwal, import absensi log pegawai, input overtime, sampai penghitungan gaji dan penghitungan remunerasi jasa medis.


(2)

174

Berdasarkan pada hasil coba sebanyak 10 test case, uji coba dengan membandingkan output dari data yang diolah secara manual dengan output dari data yang diolah menggunakan aplikasi serta segala fitur yang telah terdapat dalam aplikasi telah memenuhi 25 User Stories yang terdapat didalamnya, uji coba menggunakan penilaian user pada aplikasi menggunakan kuesioner, dan uji coba dengan menggunakan metode black box, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini telah berjalan dengan baik dan benar serta sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.


(3)

5.1. Kesimpulan

Setelah membangun sebuah sistem, uji coba dan evaluasi pada aplikasi ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam uji coba seluruh fitur yang terdapat dalam aplikasi yang dibangun telah melewati tes uji coba yaitu uji coba perhitungan gaji, kuesioner dan uji coba menggunakan metode black box. Hasil dari kuesioner, sistem mendapatkan nilai 3,52 yang berarti aplikasi berada dalam range “baik” sehingga telah dipastikan aplikasi telah memenuhi keinginan client dan aplikasi juga dapat berjalan dengan baik dengan memakan waktu hanya 0,7848 detik pada modul penghitungan gaji dan tetap stabil meskipun pada load yang tinggi karena telah melalui 7 tipe tes pada metode black box testing.

2. Aplikasi yang dibangun, membantu HRD dalam penghitungan gaji dengan fitur generate gaji dimana total gaji bersih yang merupakan output dari program ini telah diuji dan hasilnya akurat.

3. Aplikasi yang dibangun dengan judul sistem infomasi penggajian pegawai dan remunerasi jasa medis telah selesai dibangun dan telah dapat menjalankan fungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna pada user stories dan kemudian dirangkum menjadi beberapa modul, yaitu : master, penjadwalan shift, verifikasi penjadwalan shift, export log pegawai, verifikasi overtime & penghitungan gaji.


(4)

176

5.2. Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat membantu penulis untuk menyempurnakan aplikasi ini, beberapa saran tersebut antara lain:

1. Aplikasi ditambah fitur untuk melihat gaji pegawai melalui grafik agar memudahkan HRD dalam memantau absensi pegawai

2. Aplikasi ditambah fitur untuk mencetak report atau melihat data pegawai secara lengkap


(5)

Amsyah, Zulkfli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia: Jakarta

Armstrong, Michael dan Murlis, Helen. Sistem Penggajian: Pedoman Praktis Bagi Organisasi Kecil dan Menengah. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.

Aqimuddin, Eka An dan Kusmagi, Marye Agung. 2010. Tip Hukum Praktis: Solusi Bila Terjerat Kasus Bisnis. Raih Asa Sukses: Jakarta.

Bryman, Alan. 2012. Social Research Method. Oxford University Press: New York.

Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi: Yogyakarta.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Grasindo: Jakarta.

Herlambang, Soendoron dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi Konsep, Teknologi & Manajemen. Surabaya: Graha Ilmu.

Hermawan, Julius. 2004. Analisa desain dan pemrograman berorientasi obyek dengan UML dan visual basic.net. Andi: Yogyakarta.

Jogiyanto. 1990. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta. Mall, Rajib. 2009. Fundamentals of Software Engineering, 3rd edition. PHI

Learning Private Limited: New Delhi.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Andi offset: Yogyakarta.

Sembiring, Jimmy Joses. 2010. Smart HRD, Perusahaan Tenang Karyawan Senang. Visimedia: Jakarta.

Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.


(6)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran. Diunduh pada 23 Juli 2012 jam 15:11.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit. Diunduh pada 17 Juli 2012 jam 11:23.