PERKEMBANGAN PERIBAHASA BAHASA INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN: KAJIAN PADA JUDUL ARTIKEL DI HARIAN KOMPAS

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penelitian berjudul ”Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks
Kekinian: Kajian pada Judul Artikel di Harian Kompas” merupakan fenomena baru
dalam berbahasa yang disampaikan khusus oleh kelompok profesional di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan aplikasi-aplikasinya. Kelompok profesional menulis di
media massa karena pola pikir mereka ”memberontak” terhadap lingkungan sekitar, baik
yang biotik maupun yang abiotik. Hasil pemikiran yang berupa tulisan tergolong
mendalam dan khalayak /masyarakat pembaca mendapatkan pola pemikiran baru,
misalnya tentang pengelolaan lingkungan, kependidikan, perpolitikan, kesehatan,
manajemen, atau lainnya yang semuanya berelasi dalam kehidupan dan peradaban.
Pola pikir inilah yang menghasilkan wujud peribahasa baru yang berbeda dengan
peribahasa yang diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hal yang menonjol berupa
situasi dan kondisi yang global, seperti “Disiplin tak harus Kejam” (Kompas, 20 April
2007), “Harmoni Kunci bagi Peradaban Maju” (Kompas, 20 April 2007), “Menyadap
Pinus Menjaga Hutan” (Kompas, 20 April 2007), “Menolak Warisan Utang Sejarah”
(Kompas, 11 Mei 2007), “Memberi Informasi Meminimalisasi Resiko” (Kompas, 24
September 2007), dan “Menggali Masa Lalu Mencari Jati Diri” (Kompas, 7 September
2007), dan lain-lainnya. Adapun peribahasa yang diajarkan di sekolah didominasi setting

Melayu, terutama daerah Minangkabau.

1

Perkembangan peribahasa Minangkabau dalam arus modernisasi seperti
perkembangan pantun, yakni mulai luntur. Seperti pengakuan Muhammad Ali Achmad,
tenaga pengajar di SMP Negeri 5 Tanjung Pinang, pembawa acara dalam hajatan, seperti
upacara-upacara adat menilai bahwa kebiasaan berpantun di kalangan generasi muda di
pulau Bintan, daerah yang kerap dijuluki Melayu yang sebenar-benarnya Melayu,
kebiasaan berpantun sudah mulai luntur.
Pantun dan tradisi berpantun adalah hasil kesusastraan asli Melayu yang menjadi
khazanah kebudayaan Indonesia yang hidup sejak lama, terutama di sebagian besar
wilayah Sumatra dan Kalimantan (Abror, 2009:v) Uniknya tradisi ini lahir dan
berkembang dalam masyarakat yang tidak terpelajar, bahkan buta huruf. Penyampaian
dan penyebaran sejak dulu hanya berlangsung dalam bentuk lisan, namun dipandang
penting dalam kehidupan orang Melayu karena menyampaikan pikiran, perasaan,
berhibur, memberi nasihat, pengajaran, dan dakwah.
Dalam konteks kekinian, di saat sains dan teknologi telah menjadi atribut
kebudayaan modern pantun dan tradisi berpantun akan surut dilaksanakan di masyarakat.
Tuturan yang berkembang di media massa yang diekspresikan kaum cendekiawan

bernilai hikmah, akan tetapi belum menjadi bahan pembelajaran bahasa Indonesia.
Tuturan inilah yang layak diteliti dan mengandung inspirasi untuk memikirkan apakah
hasil budaya yang berkonteks Melayu saja yang digunakan untuk bahan pembelajaran
bahasa di sekolah.

2

Rumusan Masalah
Ada 4 hal yang dirumuskan dalam penelitian ini.
(a) Bagaimanakah bentuk tuturan yang bernilai peribahasa?
(b) Apa sajakah konteks yang melatarbelakangi munculnya peribahasa?
(c) Aspek kebudayaan apa saja yang mendapatkan sumbangan melalui munculnya
peribahasa baru?
(d) Siapa aktor yang melahirkan bentuk ungkapan bernilai peribahasa?

3

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rahman. 2009. Pantun Melayu: Titik Temu Islam dan Budaya Lokal

Nusantara. Yogyakarta: LKiS.
Ahmad, Sabaruddin. 1953. Seluk-Beluk Bahasa Indonesia. Medan: U.P.
Anggaeni, Dina. 2005. ”Analisis Kualitas Pelayanan kepada Tamu Cafe Wiryowidagdo
di Hotel Quality Solo”. Tugas Akhir DIII, Akademi Pariwisata
Sahid Surakarta. Surakarta: Percetakan Saiful.
Ari Setyowati, Ragil, dll. 2007. ” ”Wacana Sticker Gaul: Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan
Pemanfaatannya dalam Komunikasi”. Kajian Linguistik dan
Sastra. Vol 8. No. 1. Pebruari 2007.
Darmasoetjipta, F.S. 1985. Kamus Peribahasa Jawa dengan Penjelasan Kata-kata dan
Pengertiannya. Yogyakarta: Kanisius.
Hani. 2005. 1001 Kisah Teladan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Kompas. 2007. ”Pak Ali, Guru Pantun dari Bintan”. Kompas, 27 Desember 2007.
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Mardiwasito, L. 1980. Peribahasa dan Seloka Bahasa Jawa. Jakarta: Depdikbud Proyek
Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS. 2009. Pendidikan Perdamaian Berbasis
Islam. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Cetakan kesembilan. Yogyakarta:
C.V. Karyono.


59

Sudaryanto. 2003. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Sunanda, Adyana; Atiqa Sabardila; dan Agus Budi Wahyudi. 2003. ”Penelitian tentang
Bentuk dan Makna Wacana Sticker”. Laporan Penelitian Dosen
Muda.

Sumber Data
Kompas. 2007. ”Satu Menit Pencerahan, Satu Menit Kearifan”. Kompas, 5 Maret
2007.
---------. 2007. ” Disiplin Tak Harus Kejam”. Kompas, 14 April 2007.
---------. 2007. ”Harmoni Kunci Peradaban Maju”. Kompas, 20 April 2007.
---------. 2007. ”Menyadap Pinus, menjaga Hutan”. Kompas, 20 April 2007.
---------. 2007. ” Menolak Warisan Utang Sejarah”. Kompas, 11 Mei 2007.
---------. 2007. ”Memaksimalkan Komunikasi Meningkatkan Produktivitas”.
Kompas, 22 Mei 2007.
---------. 2007. ”Memberi Informasi Meminimalisasi Resiko”. Kompas, 24 Mei
2007.
---------. 2007. ”Kesempurnaan Hidup bukan dari Materi”. Kompas, 7 September

2007.
---------. 2007. ”Menggali Masa Lalu, Mencari Jati Diri. Kompas, 7 September
2007.

60

----------. 2007. ”Jika Berbeda, Toleransi Dikedepankan”. Kompas, 11 Oktober
2007.
----------. 2007. ”Memelintir Kebijakan, Menyalahkan Wartawan”. Kompas, 9
Nopember 2007.
----------. 2007. ”Sertifikasi Guru, Pendidikan Tanpa Logika”. Kompas, 20
Nopember 2007.
----------. 2007. ”Perjalanan Pangan, Perjalanan Peradaban”. Kompas, 23
Nopember 2007.
----------. 2007. ”Pers Sehat, Masyarakat Sehat”. Kompas, 23 Nopember 2007.
----------. 2007. ”Mendengkur Bisa Membunuh Diam-diam”. Kompas, 23 Nopember
2007.
----------. 2007. ”Memantau Kerumbu Karang Menyelamatkan Karimunjawa”. Kompas,
25 Nopember 2007.
---------. 2007. ”Menanam Dahulu Baru Menebang”. Kompas, 10 Desember 2007.

---------. 2007. ”Lawan Kekerasan dengan Hidup Adil”. Kompas, 11 Desember 2007.
---------. 2007. ”Kekayaan Bisa Dipuja atau Dicaci”. Kompas, 16 Desember 2007.
---------. 2007. ”RUU-RUU Pengancam Kebebasan Pers”. Kompas, 19 Desember 2007.
---------. 2007. ”Hakikat Korban adalah Solidaritas.” Kompas, 21 Desember 2007.
---------. 2007. ”Saling Kunjung. Wujud Toleransi Keluarga”. Kompas, 23 Desember
2007.
---------. 2007. ”Memahami Laut, Mencegah Bencana”. Kompas, 26 Desember 2007.
---------. 2008. ”Aktualnya Beragam Ungkapan”. Kompas, 14 Januari 2008.

61

---------. 2008. “Menjadi Relawan, Menebar Kepedulian”. Kompas, 31 Agustus 2008.
---------. 2009. “Wayang Potehi, Perekat Kebersamaan”. Kompas, 19 Januari 2009.
---------. 2009. “Garebeg Sudiro, Akulturasi ala Warga Sudiroprajan Solo”. Kompas, 20
Januari 2009,
---------. 2009. “Menghijaukan Hutan, Menyekolahkan Anak”. Kompas, 3 Pebruari 2009.
---------. 2009. “Teater Kampus Wadah Berbagi dan Beraksi”. Kompas, 7 Pebruari 2009.
---------. 2009. ”Mengelola Sampah, Memelihara Lingkungan”. Kompas, 28 Pebruari
2009.
---------. 2009. ”Membuka Penerbangan, Mendorong Pertumbuhan”. Kompas, 6 Maret

2009.
---------. 2009. ”Manusia Serakah, Harimau pun Marah”. Kompas, 12 Maret 2009.
---------. 2009. ”Merawitkan Naskah, Membaca Sejarah”. Kompas, 22 Maret 2009.

62

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL

PERKEMBANGAN PERIBAHASA BAHASA
INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN: KAJIAN
PADA JUDUL ARTIKEL DI HARIAN KOMPAS

Oleh:
Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.
Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.
DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN
NOMOR: 074/SP2H/PP/DP3M/IV/2009 N0 DIPA: 0863.0/023-4.1/-/2009
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2009
i

RINGKASAN
”Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks Kekinian: Kajian
pada Judul Artikel di Harian Kompas” merupakan fenomena baru dalam berbahasa
yang disampaikan khusus oleh kelompok profesional di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan aplikasi-aplikasinya. Kelompok profesional menulis di media massa
karena pola pikir mereka ”memberontak” terhadap lingkungan sekitar, baik yang biotik
maupun yang abiotik. Pola pikir inilah yang menghasilkan wujud peribahasa baru yang
berbeda dengan peribahasa yang diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian ini bertujuan: (a) menemukan bentuk tuturan yang bernilai
peribahasa, (b) mengidentifikasikan konteks yang melatarbelakangi munculnya
peribahasa, (c) mengkaji aspek kebudayaan apa saja yang mendapatkan sumbangan
lewat munculnya peribahasa baru, dan (d) mengidentifikasikan aktor yang melahirkan
bentuk ungkapan bernilai peribahasa.Metode yang digunakan untuk pengumpulan data
dengan teknik pembacaan teks artikel essay pada judul, tubuh artikel, dan realitas di luar

yang berhubungan dengan penciptaan teks artikel tersebut.
Adapun metode analisisnya berupa analisis bentuk dan analisis isi (content
analysis). Analisis bentuk dengan model analisis sintaksis, yakni dengan menganalisis
pengisi fungsi Subjek dengan Predikat. Adapun analisis isi, yang setingkat dengan
hermeneutik, mengungkap isi pesan yang disampaikan, konteks yang melingkupi, serta
aktor (partisipan) yang menyampaikan artikel. Isi pesan yang akan digali berupa
munculnya norma atau nilai-nilai baru. Kalimat yang berciri proposisi memiliki potensi
sebagai pengantar konsep. Sebagai peribahasa, struktur yang digunakan berupa struktur
sederhana. Kesederhanan ini ditunjukkan oleh unsur pengisi fungsi subjek maupun
predikat. Simpulan penelitian sebagai berikut: Pertama, judul-judul artikel di harian
Kompas ditemukan positif berwujud peribahasa bahasa Indonesia. Bentuk peribahasa
bahasa Indonesia dalam judul artikel yang ditemukan berkonteks kekinian. Temuan ini
merupakan bukti bahwa proses budaya yaitu perkembangan peribahasa bahasa
Indonesia terus berjalan. Kedua, konteks yang melatarbelakangi munculnya peribahasa
adalah peristiwa sosial yang terjadi pada masa kini, contoh: berupa hasil penilaian
karya, praktik pendidikan, mengubah cara berpikir, kekawatiran terhadap lingkungan,
peluncuran buku, pentingnya e-mail, kasus ibu hamil, isu bisnis (property), dan topik
kegiatan seminar. Ketiga, aspek kebudayaan yang mendapat sumbangan melaluit
munculnya peribahasa yang berkonteks kekinian Keempat, penulis artikel adalah yang
berperan sebagai aktor budaya yang melahirkan bentuk ungkapan bernilai peribahasa.

Penulis artikel ini sebagai bagian dari kaum intelektual di Indonesia.
Kata kunci: peribahasa, konteks, judul, dan artikel

iii

SUMMARY
“Development Proverb Indonesian Language with Daily Context: Research to the
Tittles Article at Kompas” was news phenomenon in used language that gifted specially
brought professional groups in the knowledge, technology, and your applied. The
professional groups writer at mass media because they pattern opinion break loss to
environment area biotic and non biotic area. This patterns of opinion made the new
proverbs be different with the proverb in the teaching Indonesian language.
This research purpose: (a) finding form utterance valuable proverb, (b)
identifying the context of background appear proverb, (c) describing the aspect cultural
which exactly that procure contribution through appear proverb and (d) identifying the
actor think out, shape idiom proverb valuable.
Method uses for collecting data was techniques perusal text –article assay at the
tittles, the body article, reality at out side that related to this creating text article. It so
happen method analysis form and content analysis. Analysis form with model analysis
context is analysis –filler function subject and predicates. It so happens content analysis

same level with hermeneutic. Showed contexts massage, context including, as well as
participant that convey articles. The message content will be analyzed the norms or the
new values, the characteristic sentences is the proposisi potensial possess is the
introduction concept. As proverb, structure be used was simple structures, this simplicity
pointed out in filler function subject and predicate. The conclusion this research as
together with: First, the title articles at Kompas had finding the proverb Indonesian
Language, Second, aspect culture get receive contribution via appear proverb with daily
context. Example: shaped product appraisal activity, education practice, change manner
and thinking, afraid about area, the louncshing of books, actor e-mail, the case mother
pregnancy, issue the property, the topic seminar. Third, aspect culture get receive
contribution via appear the proverb with daily context, Fourth, the writer articles was
played role as the actor cultural give birth to idiom valuable proverb. The writer this
like part from the intellectual in Indonesian.
Keywords: proverb, context, daily, title, and article.

iv

KATA PENGANTAR
Konteks telah menyumbangkan perubahan nilai dalam kajian budaya. Media
massa, seperti surat kabar, telah menyumbangkan andil terhadap sosialisasi nilai, yakni
nilai yang semula dalam lingkup terbatas menjadi tidak terbatas (mengglobal). Bahkan,
nilai yang semula bersifat lokal dapat langsung mengglobal dengan kemampuan
teknologi komunikasi.
Eksistensi media massa menjadikan kearifan lokal suatu daerah dapat menjadi
model pembelajaran langsung bagi masyarakat, tanpa melalui pembelajaran formal di
kelas. Peribahasa-peribahasa yang ditemukan di media massa –seperti harian Kompas
telah mengalami percepatan penerimaan oleh masyarakat tanpa harus mengamati secara
konkret praktik masyarakat pendukungnya. Penulis artikel sebagai mediator antara
masyarakat yang melestarikan suatu nilai kearifan lokal dengan calon-calon baru
pengguna atau penerima suatu nilai. Kemampuan berlogika menjadi sarana untuk
mendapat kepercayaan khalayak. Nilai kearifan lokal perlu secara cepat ditransfer oleh
masyarakat.
Penelitian tentang

“Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks

Kekinian: Kajian pada Judul Artikel di Harian Kompas” selesai dilaksanakan.
Keberhasilan penelitian ini berkat bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, ucapan
terima kasih disampaikan kepada:
(1)

Rektor UMS yang telah menciptakan iklim akademik dengan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi secara holistik sehingga memberikan kenyamanan
dalam berkarya;

(2)

Direktur DP2M yang telah membeikan kepercayaan pada para dosen UMS,
khususnya kepada tim peneliti ini, untuk menyelesaikan proposal dengan
penulisan laporan ini sehingga pembangunan bangsa melalui kajian penelitian
dapat terarah;

(3)

Rekan-rekan peneliti di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah yang telah membantu pemikiran demi kejelasan konsep yang
ditawarkan dalam penelitian ini; dan

v

(4)

Anggota keluarga di rumah yang merelakan sebagian waktu untuk membantu
masyarakat akademik untuk pencerdasan bangsa.

Semoga laporan penelitian ini dapat membangkitkan pengembangan ide-ide baru
kreatif sehingga menambah penelitian lain yang lebih komprehensif.

Surakarta, 10 Oktober 2009
Peneliti,

Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.
Drs. Atiqa Sabardila, M.Hum.

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. ii
RINGKASAN ……………………………………………………………………. iii
SUMMARY ………………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
Latar belakang ........................................................................................................ 1
Rumusan Masalah ………………………………………………………............... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT ................................................................... 11

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................................... 14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 16

BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 57
5.1 Simpulan ........................................................................................................... 57
5.2 Saran-Saran ...................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 57
LAMPIRAN

vii