Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan. Jadi dapat diatakan bahwa peneliti sebagai instrument kunci pada penelitian kualitatif ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan triangulasi data gabungan yaitu data-data dikumpulan dengan berbagai teknik. Menurut Sugiyono 2009, hlm. 62 mengemukakan bahwa : Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengmpulan data dapat dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara, kuesioner angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara yang mendalam, dokumentasi, dan triangulasi atau gabungan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: 1. Teknik Observasi Teknik observasi dalam penelitian ini menggunakan penelitian partisipan pasif. Menurut Sugiyono 2009, hlm.66 mengemukakan bahwa partisipan pasif passive participation : means the research is present at the scene of action but does not interact or participation, jadi dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi terhadap segala hal yang terdapat dalam program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik, yang bertempat di Dago Pojok Bandung agar memperoleh data secara langsung dan lebih nyata. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi dan menjadi observer saat program sedang berlangsung, peneliti melihat bagaimana penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal, hasil yang diperoleh peserta serta dampak dari mengikuti kegiatan ini. Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan observasi minggu ke 3 bulan Agustus, adapun yang menjadi objek daripada observasi ini adalah masyarakat peserta, para pengelola dan tutor dari program Art Education dan aktitivitas yang dilakukan dalam program. Tabel 3.1 Jadwal Observasi No Hari, tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Lama pengamatan 1 Sabtu, 15 Agustus 2015 Pengelola, Tutor dan peserta Persiapan penyelenggaran program Art Education Bidang industri batik fraktal produksi batik fraktal 09.00-17.00 2 Minggu, 16 Agustus 2015 Tutor dan Peserta Pelaksanaan Program Art Education Bidang industri batik fraktal produksi 09.00-17.00 3 Sabtu, 22 Agustus 2015 Peserta dan tutor Pelaksanaan Program Art Education Bidalang industri batik fraktal produksi 09.00-15.00 4 Minggu, 23 Agustus 2015 Peserta dan tutor Pelaksanaan Program Art Education Bidalang 09.00-13.00 Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Hari, tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Lama pengamatan industri batik fraktal produksi 5. Senin, 24 Agustus 2015 Dokumentasi hasil kegiatan, pihak penyelenggara program, dan tutor Unsur-unsur dalam program Art Education Bidang industri batik fraktal yang diselenggarakan pedoman observasi terlampir 10.00-12.00 2. Teknik Wawancara Menurut Esterberg Sugiyono 2009, hlm. 72 Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam melakuan kegiatan wawancara untuk memperoleh data, peneliti harus menyiapkan intrumen sebagai pedoman wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak bisa diperoleh atau ditemukan melalui observasi. Dalam penelitian kualitaif ini, peneliti menggabungkan teknik penelitian observasi dengan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur yaitu responden menjawab setiap pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti dan peneliti telah mengetahui informasi yang kan diperoleh. Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti harus menyiapkan berupa pedoman wawancara guna memperoleh informasi. Menurut Sugiyono 2009,hlm. 73 dalam melalukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang jelas dan nyata mengenai pengelolaan, hasil kegiatan, dan dampak program Art Education bidang industri batik fraktal dalam upaya mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan 1 orang pihak pengelola,1 Orang tutor, dan perwakilan 2 peserta. Waktu pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2014 di PKBM Taboo Dago Pojok Selama 1 minggu. Tabel 3.2 Jadwal Wawancara No Hari Tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Waktu Wawancara 1 Rabu, 26 Agustus 2015 Pengelola dan tutor 1. Identitas informan 2. Profil lembaga PKBM 14.00-16.30 2. Sabtu, 29 Agutus 2015 Pengelola dan tutor a. Penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal. b. a. Perencanaan program, c. b. Pelaksanaan program d. b. Evaluasi program 13.00-17.15 3 Minggu, 30 Agutus 2015 Pengelola 1. Hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program. a. Pribadi kreatif b. Press dorongan c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah 11.00-15.00 Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Hari Tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Waktu Wawancara mengikuti program a. Saling membelajarkan b. Peningkatan pendapatan c. Pemasaran produk 2 Senin, 31 Agutus 2015 Tutor 1. Hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program. a. Pribadi kreatif b. Press dorongan c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah mengikuti program a. Saling membelajarkan b. Peningkatan pendapatan c. Pemasaran produk 10.00-14.30 5. Rabu, 2 September 2015 Peserta P1 1. Identitas informan 2. Penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal. a. Perencanaan program, b. Pelaksanaan 10.00-13.00 Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Hari Tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Waktu Wawancara program c. Evaluasi program 6. Kamis, 3 September 2015 Peserta P1 1. Hasil perkembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program. a. Pribadi kreatif b. Press dorongan c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah mengikuti program a. Saling membelajarkan b. Peningkatan pendapatan c. Pemasaran produk 10.30-14.00 7. Sabtu, 5 September 2015 Peserta P2 1. Identitas informan 2. Penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal. a. Perencanaan program, b. Pelaksanaan program c. Evaluasi program 11.00-13.30 8 Minggu, 6 September Peserta P2 1. Hasil perkembangan kreativitas yang 14.00-17.30 Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Hari Tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti Waktu Wawancara 2015 diperoleh peserta setelah mengikuti program. a. Pribadi kreatif b. Press dorongan c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah mengikuti program a. Saling membelajarkan b. Peningkatan pendapatan c. Pemasaran produk 3. Teknik Dokumentasi Sugiyono 2009, hlm.82 mengemukakan bahwa Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi ini meruapakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data yang mengahasilkan catatan-catatan penting dari lembaga yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang sah, dan bukan berdasarkan pemikiran. Pada teknik pengumpulan data studi dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data yang berupa foto kegiatan, hasil karyaproduk dari kegiatan, jadwal kegiatan, jadwal piket harian, daftar hadir, profil lembaga dll yang berhubungan dengan permasalahan dari pihak pengelola program agar mendapatkan dapa yang sah dan bukan berdasarkan pemikiran. 4. Triangulasi Menurut Sugiyono 2009, hlm.83 dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam teknik triangulasi ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Dan triangulasi sumber yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan Sugiyono 2009, hlm.88 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dengan adanya hal tersebut, peneliti melalukan analisis data dan dengan meyususunnya secara beraturan atau sistematis yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi, studi dokumenasi dan triangulasi data selama penelitian berlangsung guna memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan,Menurut Sugiyono 2009, hlm.89: Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution 1988 dalam Sugiyono 2009, hlm.89 menyatakan “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungin, teori yang grounded “. Namun dalam peneliian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. 1. Analisis sebelum di lapangan Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sugiyono 2009, hlm.90 mengemukakan bahwa analisis data kualitatif sebelum masuk penelitian lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama di lapagan. Peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan ke PKBM Taboo mengenai program Art Education untuk memperoleh data sementara untuk menentukan fokus masalah. 2. Analisis selama di lapangan Menurut Sugiyono 2009, hlm.92 mengemukakan bahwa Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Menurut konsep Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2009, hlm.91, mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification.. a Reduksi data, Setelah melakukan penelitian dilapangan, maka peneliti akan memperoleh jumlah data yang banyak sehingga peneliti harus menganalisis data dengan cara mereduksi. Seperti halnya menurut Sugiyono 2009, hlm.92 semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono 2009, hlm. 92. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini peneliti mengolah dan memilih hasil pengumpulan data sehingga dapat diketahui hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang