Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sugiyono 2009, hlm.90 mengemukakan bahwa analisis data kualitatif sebelum masuk penelitian lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama di lapagan. Peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan ke PKBM Taboo mengenai program Art Education untuk memperoleh data sementara untuk menentukan fokus masalah. 2. Analisis selama di lapangan Menurut Sugiyono 2009, hlm.92 mengemukakan bahwa Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Menurut konsep Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2009, hlm.91, mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification.. a Reduksi data, Setelah melakukan penelitian dilapangan, maka peneliti akan memperoleh jumlah data yang banyak sehingga peneliti harus menganalisis data dengan cara mereduksi. Seperti halnya menurut Sugiyono 2009, hlm.92 semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono 2009, hlm. 92. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini peneliti mengolah dan memilih hasil pengumpulan data sehingga dapat diketahui hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu peneliti meringkas secara sistematis sehingga dapat diketahui pokok-pokok permasalahan yang penting. Data-data yang direduksi terdiri dari hasil wawancara, observsi, studi dokumentasi yang berkaitan dengan fokus penelitian. b Data Display penyajian data Menurut Sugiyono 2009, hlm. 95 dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart , dan sejeninya. Sedangkan menurut Miles dan Huberman Sugiyono 2009,hlm.95 menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif, dan disarankan dalam melakukan display data selain dengan teks naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network jejaring kerja dan chart. Maka pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan untuk memudahkan memperoleh kesimpulan dari lapangan, maka dibuat matrik atau bagan. Matriks sangat berguna untuk melihat hubungan antara data. Kode digunakan agar data yang banyak dapat dikendalikan. c Conclusion drawing verification Tahap akhir pada analisis data adalah penarikan kesimpulan, seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman Sugiyono 2009, hlm.99 langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut. Menurut Sugiyono 2009, hlm.99 kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Pada penelitian kualitatif, kesimpulan yang diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dibuat peneliti. Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional

Untuk menjaga terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dari pembahasan penelitian, maka peneliti memberikan batasan istilah definisi agar sesuai dengan apa yang dimaksud, yaitu sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan menurut Sudjana 1992, hlm. 9 penyelenggaraan pendidikan luar sekolah adalah sesuatu kegiatan yang dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi 2. Program Art Education bidang industri batik fraktal ini merupakan suatu kegiatan kecakapan hidup yang dipersiapkan oleh PKBM Taboo. Kegiatan ini sebagai wadah untuk pengembangan potensi dan kreativitas masyarakat pengrajin batik melalui keterampilan pembuatan batik fraktal yang sudah berkembang menjadi industri di daerah Dago Pojok Bandung. Selain itu kegiatan ini mampu mendorong masyarakat pengrajin batik untuk mengembangkan kreativitas yang muncul melalui kegiatan produksi sehingga menghasilkan produk yang memiliki ciri khas serta nilai jual yang memberikan dampak adanya kegiatan wirausaha, saling membantu, dan perolehan peningkatan pendapatan dari hasil penjualan produk 3. Kreativitas sebagaimana disebutkan oleh Roger Munandar 2012,hlm.18 menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktulisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang, dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Kreativitas dalam penelitian ini adalah adanya dorongan untuk berkembang dan menggali potensi sehingga peserta memiliki kemampuan dalam membuat serta mengkreasikan batik fraktal menjadi produk yang kreatifinovatif berdasarkan hasil pemikirannya sendiri. 4. Masyarakat menurut KBBI merupakan sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang merek anggap sama. Masyarakat pada penelitian ini adalah pengrajin batikpeserta program Art Education bidang industri batik fraktal. kbbi.web.idmasyarakat Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan dalam bab IV, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Proses penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terkait mengenai penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal ini, pada proses penyelenggaraannya telah dilaksanakan berdasarkan kebutuhan peserta melalui tahapan pengelolaan program, diantaranya proses perencanaan, pelaksanaan yang didalamnya terdapat proses pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, serta evaluasi yang didalamnya terdapat proses pengembangan tindak lanjut. Tahapan pengelolaan program tersebut dilakukan untuk mengetahui ketercapaian program sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan mampu memunculkan adanya pengembangan kreativitas pada masyarakat pengrajin batik. Melalui penyelenggaraan program ini, kreativitas peserta muncul dan berkembang dengan baik karena adanya penyedian sarana prasana yang memadai, pendampingan, pengawasan serta proses bimbingan dari pihak penyelenggara dan tutor ketika kegitan produksi berlangsung sehingga peserta mampu menghasilkan beberapa produk batik fraktal yang memiliki ciri khas dan nilai jual yang memberikan keuntungan bagi pihak penyelenggara maupun peserta.

2. Hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti

program Art Education bidang industri batik fraktal Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian setelah mengikuti program Art Education bidang industri batik fraktal ini peserta mampu mengembangkan kreativitasnya dalam kegiatan produksi, hal ini terbukti bahwa peserta dapat memperoleh kreativitas yang dilihat melalui dimensi atau pendekatan empat P, yaitu Pribadi kreatif, Press, Proses dan Produk. Keempat dimensi tersebut saling berkaitan guna mengetahui pengembangan kreativitas peserta. Hasil pengembangan kreativitas dari kegiatan ini yaitu munculnya keinginan atau