Nur Ismi Maharani, 2015 PENGARUH DATING ANXIETY DAN KESEPIAN TERHADAP ADIKSI INTERNET PADA DEWASA AWAL
LAJANG DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bahasa Inggris. Kemudian dilakukan Expert Judgement terhadap kajian psikologi oleh dua orang dosen ahli psikologi yaitu, Helli Ihsan, M.Si
dan Medianta Tarigan, M.Psi. Instrumen ini terdiri dari 18 item
pernyataan yang disusun berdasarkan 3 aspek penting dalam adiksi internet yaitu,
time management and performance
,
withdrawal and social
problem dan,
reality substitute
. Koefisien reabilitas kuesioner ini sebesar 0.88 atau reliabel.
b. Pengisian instrumen
Pada skala tersebut subjek diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan dengan memberikan tanda checklist
√ pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan
keadaan diri subjek. Alat ukur ini terdiri dari 18 item, dengan alternatif jawaban 1 jarang 2 kadang kadang 3 sering dan 4 seringkali 5
selalu.
c. Penyekoran
Penyekoran jawaban responden pada instrumen adiksi internet dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1 Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Skoring skala adiksi internet
Pilihan Jawaban Nilai Pernyataan
Favorable Unfavorable
Jarang 1
5 Kadang-kadang
2 4
Sering 3
3 Seringkali
4 2
Selalu 5
1
2 Menjumlahkan seluruh skor pada instrumen adiksi internet yang
diperoleh responden.
Nur Ismi Maharani, 2015 PENGARUH DATING ANXIETY DAN KESEPIAN TERHADAP ADIKSI INTERNET PADA DEWASA AWAL
LAJANG DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3 Menentukan mean dan standar deviasi yang kemudian dibuat
kategorisasi berdasarkan mean dan standar deviasi tersebut. Berikut adalah kategorisasi untuk variabel adiksi internet.
Tabel 3.6 Kategorisasi Skala Adiksi internet
Kategori Skor adiksi internet
Sangat tinggi X
8.298
Tinggi
6.304
X ≤
8.298
Cukup Tinggi
4.310
X ≤
6.304
Cukup Rendah
2.316
X ≤
4.310
Rendah
0.322
X ≤
2.316
Sangat Rendah X ≤
0.322 Selain keempat alat ukur di atas, kuesioner dalam penelitian ini juga
akan mencantukan identitas subjek dan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan faktor demografis dalam penelitian ini. Identitas meliputi nama
inisial, usia, pekerjaan, status berpacaran, dan pengalaman berpacaran.
G. Proses pengembangan instrumen
Peneliti menggunakan 3 alat ukur yang sudah ada, yaitu alat ukur yang berbahasa asing Bahasa Inggris. Peneliti melakukan modifikasi dan alih
bahasa terhadap alat ukur tersebut. Peneliti memutuskan menggunakan alat ukur tersebut karena memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.
1. Uji Konten expert judgement
Peneliti melakukan
uji konten
dengan melakukan
expert judgment
.Pertama, peneliti melakukan expert judgment pada ahli bahasa yaitu Dr. Doddy Rusmono MILS untuk mengalih bahasakan item-item yang
terdapat pada alat ukur tersebut. Kedua, peneliti juga melakukan expert judgment
terhadap 2 dosen psikologi untuk memberikan penilaian apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak
diungkap terhadap item-item yang digunakan dalam alat ukur.
2. Uji Keterbacaaan
Uji keterbacaan dilakukan agar meminimalisir kesalahan persepsi mengenai kalimat yang digunakan.Hal ini penting, karena kalimat yang
digunakan harus efektif, efisien, dan mudah dimengerti oleh responden.