10
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada model nilai du d 4-du yaitu 1.786 1.811 2.214, maka tidak terjadi autokorelasi.
G. Pembahasan
1. Pengaruh struktur aktiva terhadap leverage.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan hasil bahwa struktur aktiva TANGB mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap leverage. Hasil uji t memperoleh nilai t
hitung
t
tabel
-2.140 - 1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.0350.05, besar nilai koefisien
regresi untuk variabel struktur aktiva TANGB adalah -0.642 dengan
parameter negatif maka H
1
diterima. Artinya besar kecilnya struktur aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Berdasarkan parameter dari
koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika struktur aktiva perusahaan naik maka akan berdampak terhadap rendahnya leverage.
Aset tetap pada perusahaan perbankan pada tahun 2008-2011 relatif rendah, sehingga fixed asset perusahaan dibiayai oleh equity-nya daripada
dengan leverage-nya. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Ayanda, et al 2013 dan Amidu 2007 yang menyatakan bahwa struktur aktiva
berpengaruh signifikan negatif terhadap leverage.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap leverage.
Dalam pengujian hipotesis yang kedua, yang menguji ukuran perusahaan FSIZE terhadap leverage, mendapatkan hasil bahwa variabel
ukuran perusahaan FSIZE diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
3.438 1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.001 0.05, dan nilai koefisien regresi
0.006 dengan parameter positif, sehingga H
2
diterima. Artinya besar
kecilnya ukuran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Berdasarkan parameter dari koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika ukuran perusahaan naik maka akan berdampak terhadap meningkatnya
leverage.
11
Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Sambharakreshna 2010 dan Ayanda, et al 2013 yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan tehadap leverage. Semakin besar suatu perusahaan maka cenderung kebutuhan modal juga semakin besar, salah
satu alternatif pemenuhan kebutuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan eksternal yang bersumber dari hutang Sambharakreshna, 2010.
3. Pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap leverage.
Dalam pengujian hipotesis yang ketiga, yang menguji pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap leverage mendapatkan hasil bahwa nilai t
hitung
t
tabel
0.854 1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.395 0.05, sehingga
H
3
ditolak. Besarnya koefisien regresi 0.013. Artinya besar kecilnya tingkat
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Hasil tersebut berkebalikan dengan hasil penelitian Joni dan Lina 2010 yang menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh
signifikan terhadap leverage. Namun berdasarkan parameter koefisien regresi penelitian Indrajaya, et al 2011 menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh tehadap leverage.
4. Pengaruh profitabilitas terhadap leverage.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan hasil bahwa profitabilitas PROF mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Hasil uji t memperoleh nilai t
hitung
t
tabel
-5.047 -1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 0.05, besar nilai koefisien regresi untuk variabel
profitabilitas PROF adalah -1.840 dengan parameter negatif maka H
4
diterima. Berdasarkan parameter dari koefisien regresi dapat dijelaskan
bahwa jika profitabilitas perusahaan naik maka akan berdampak terhadap rendahnya leverage.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Indrajaya, et al 2011 dan Joni dan Lina 2010 yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap leverage. Semakin besar profitable perusahaan,