6
diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan perbankan yang tidak membagikan kebijakan
dividennya.
C. Uji Ketepatan Model
1. Uji statistik F
Uji F digunakan untuk menguji apakah struktur aktiva TANGB, ukuran perusahaan FSIZE, tingkat pertumbuhan GROW, profitabilitas
PROF dan kebijakan dividen DPR, secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap leverage LEV. Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh data sebagai berikut: Untuk variabel leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over
total asset didapatkan hasil bahwa nilai F
hitung
6.742 dengan nilai p-value = 0.000. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva TANGB,
ukuran perusahaan FSIZE, tingkat pertumbuhan GROW, profitabilitas PROF dan kebijakan dividen DPR, secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap leverage. Dari hasil tersebut juga dapat dijelaskan bahwa model goodness of fit.
2. Uji Koefisien Determinasi R
2
Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R
2
dengan bantuan program spss, dalam analisis regresi berganda, diperoleh angka adjusted R
2
sebesar 0.205. Hal ini berarti bahwa 20.5 variasi leverage yang diukur dengan 1
minus equity all over total asset dijelaskan oleh variasi struktur aktiva,
ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan kebijakan dividen. Sementara sisanya sebesar 79.5 diterangkan oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam observasi.
D. Uji Hipotesis Uji statistik t
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi menggunakan
pengujian dua sisi two tailed test dengan α = 5 yang berarti bahwa tingkat
keyakinan sebesar 95. Berdasarkan hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa:
7
a. Nilai t
hitung
untuk variabel struktur aktiva TANGB pada model sebesar
-2.140 -1.981, dan nilai sig sebesar 0.035 5, sehingga H
1
diterima
yang artinya struktur aktiva TANGB mempunyai pengaruh signifikan terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
b. Hasil t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan FSIZE pada model sebesar
3.438 1.981, dan nilai sig sebesar 0.001 5, sehingga H
2
diterima
yang artinya ukuran perusahaan FSIZE berpengaruh signifikan terhadap leverage
yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. c.
Hasil t
hitung
untuk variabel tingkat pertumbuhan perusahaan GROW pada
model sebesar 0.854 1.981, dan nilai sig sebesar 0.395 5, sehingga H
3
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan
GROW tidak berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset
. d.
Nilai t
hitung
untuk variabel profitabilitas PROF pada model sebesar
-5.047 -1.981, dan nilai sig sebesar 0.0005, sehingga H
4
diterima
yang artinya profitabilitas PROF berpengaruh signifikan terhadap leverage
yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. e.
Hasil t
hitung
untuk variabel kebijakan dividen DPR pada model sebesar
0.379 1.981, dan nilai sig sebesar 0.706 5, sehingga H
5
ditolak, dapat
disimpulkan bahwa kebijakan dividen DPR tidak berpengaruh terhadap leverage
yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
E. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji One Kolmogorov-Smirnov
dalam melakukan uji normalitas data.
8
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
Kolmogorov- Smirnov Z
Asymp. Sig. 2- tailed
Unstandardized Residual 1.05
0.221 Keterangan
Normal Sumber: Hasil olah data, 2014
Dari data di atas diketahui bahwa nilai signifikan atau probability dari model nilai signifikan sebesar 0.2210.05 maka data terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi adanya hubungan linear antara variabel independen di dalam regresi berganda. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi berganda
dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation factor VIF . Jika nilai tolerance di atas 0.1 dan VIF di bawah 10 maka model tersebut bebas
dari multikolinearitas Ghozali, 2011:106 . Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Variabel Tolerance
VIF Keterangan
TANGB 0.843 1.186 Bebas Multikolinearitas
FSIZE 0.747 1.339 Bebas
Multikolinearitas GROW 0.924
1.082 Bebas Multikolinearitas
PROF 0.761 1.313 Bebas
Multikolinearitas DPR 0.890
1.124 Bebas Multikolinearitas
Sumber: Hasil olah data, 2014 Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian di atas menunjukkan
bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang