9
lain dalam model regresi, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda maka disebut dengan heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139 . Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
dalam model, dengan menggunakan uji Rank-Spearman. Apabila hasil uji Rank Spearman
menunjukkan nilai signifikan 0.05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Variabel Signifikan
α Keterangan TANGB
0.603 0.05 BebasHeteroskedastisitas
FSIZE 0.308
0.05 Bebas Heteroskedastisitas GROW
0.835 0.05 Bebas Heteroskedastisitas
PROF 0.852
0.05 Bebas Heteroskedastisitas DPR
0.692 0.05 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil olah data, 2014 Hasil uji heteroskedastisitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa
tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikan 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara variabel gangguan satu observasi dengan variabel
gangguan observasi lain Ghozali, 2011:120. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya autokorelasi peneliti menggunakan Uji Durbin-Watson
DW test.
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Regresi Model
Du 1.786 D 1.811
4 – du 2.214
Keterangan BebasAutokorelasi
10
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada model nilai du d 4-du yaitu 1.786 1.811 2.214, maka tidak terjadi autokorelasi.
G. Pembahasan
1. Pengaruh struktur aktiva terhadap leverage.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan hasil bahwa struktur aktiva TANGB mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap leverage. Hasil uji t memperoleh nilai t
hitung
t
tabel
-2.140 - 1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.0350.05, besar nilai koefisien
regresi untuk variabel struktur aktiva TANGB adalah -0.642 dengan
parameter negatif maka H
1
diterima. Artinya besar kecilnya struktur aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Berdasarkan parameter dari
koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika struktur aktiva perusahaan naik maka akan berdampak terhadap rendahnya leverage.
Aset tetap pada perusahaan perbankan pada tahun 2008-2011 relatif rendah, sehingga fixed asset perusahaan dibiayai oleh equity-nya daripada
dengan leverage-nya. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Ayanda, et al 2013 dan Amidu 2007 yang menyatakan bahwa struktur aktiva
berpengaruh signifikan negatif terhadap leverage.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap leverage.
Dalam pengujian hipotesis yang kedua, yang menguji ukuran perusahaan FSIZE terhadap leverage, mendapatkan hasil bahwa variabel
ukuran perusahaan FSIZE diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
3.438 1.981 dengan nilai signifikan sebesar 0.001 0.05, dan nilai koefisien regresi
0.006 dengan parameter positif, sehingga H
2
diterima. Artinya besar
kecilnya ukuran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Berdasarkan parameter dari koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika ukuran perusahaan naik maka akan berdampak terhadap meningkatnya
leverage.