Manfaat Audit Prosedur Audit

8

2.1.3. Manfaat Audit

Jusup 2014:51 mengemukakan terdapat empat manfaat audit yaitu: 1 Akses ke pasar modal Undang-undang pasar modal mewajibkan perusahaan publik untuk diaudit laporan keuangannya agar bisa didaftarkan dan bisa menjual sahamnya di pasar modal. Tanpa laporan keuangan yang diaudit perusahaan akan ditolak untuk melakukan akses ke pasar modal. 2 Biaya modal menjadi lebih rendah Perusahaan-perusahaan kecil sering kali mengaudit laporan keuangannya dalam rangka mendapatkan kredit dari bank atau dalam upaya mendapatkan persyaratan pinjaman yang lebih menguntungkan. 3 Pencegah terjadinya kekeliruan dan kecurangan Apabila para karyawan mengetahui bahwa perusahaan akan diaudit oleh auditor independen, mereka cenderung untuk lebih berhati-hati agar dapat memperkecil terjadinya kekeliruan dalam pelaksanaan fungsi akuntansi dan memperkecil kemungkinan terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Selain itu, karena asersi-asersi dalam laporan keuangan akan diverifikasi, hal itu bisa mengurangi kemungkinan manajemen melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan. 4 Perbaikan dalam pengendalian dan operasional Berdasarkan observasi yang dilakukan selama auditor melaksanakan audit, auditor independen sering kali dapat memberikan berbagai saran 9 untuk memperbaiki pengendalian intern dan mencapai efisiensi operasi yang lebih besar dalam organisasi klien. Manfaat ekonomis biasanya lebih dirasakan oleh perusahaan kecil dan menengah.

2.1.4. Prosedur Audit

Jusup 2014:220, prosedur audit adalah intruksi detil yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit berlangsung. Prosedur sering dinyatakan dengan instruksi yang cukup spesifik sehingga auditor dapat mengikuti intruksi tersebut selama audit berlangsung. Menurut SA 500 prosedur audit yang dapat digunakan untuk memperoleh bukti audit adalah sebagai berikut: 1 Inspeksi, mencakup pemeriksaan atas catatan atau dokumen, baik internal maupun eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain, atau pemeriksaan fisik atas suatu aset. 2 Observasi, terdiri dari melihat langsung suatu proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain. 3 Konfirmasi eksternal, merupakan bukti audit yang diperoleh auditor sebagai respons langsung tertulis dari pihak ketiga pihak yang mengonfirmasi, dalam bentuk kertas, atau secara elektronik, atau media lain. 4 Perhitungan ulang, terdiri dari pengecekan akurasi perhitungan matematis dalam dokumen atau catatan. Perhitungan ulang dapat dilakukan secar manual atau secara elektronik. 10 5 Pelaksanaan kembali, adalah pelaksanaan prosedur atau pengendalian secara independen oleh auditor yang semula merupakan bagian pengendalian entitas. 6 Prosedur analitis, terdiri dari pengevaluasian atas informasi keuangan yang dilakukan dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dengan data non keuangan. 7 Permintaan keterangan, terdiri dari pencarĂ­an informasi atas orang yang memiliki pengetahuan, baik keuangan maupun non keuangan, di dalam atau di luar entitas.

2.1.5. Kertas Kerja