Pengertian Faktor Keperilakuan Organisasi Peneliti Terdahulu Rerangka Pemikiran

2. Kewenangan Pemerintah Daerah

Secara umum, kewenangan pemerintah daerah mencakup sumua urusan dalam pemerintah, kecuali urusan-urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Kewenangan pemerintah daerah, menurut UU No. 32 Tahun 2004, ada kewenangan yang bersifat wajib dan yang bersifat pilihan. Kewenangan bersifat wajib maksudnya adalah yang mencakup semua urusan pemerintahan dalam ukuran daerah. Sementara kewenangan yang bersifat pilihan adalah meliputi segala urusan pemerintah yang secara nyata ada serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah setempat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

3. Keuangan Daerah

Menurut Deddy Supriady Bratakusumah Dadang Solihin 2004 : 379 Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.

4. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Sistem akuntansi pemerintah daerah meliputi serangkaian proses ataupun prosedur, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi danatau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Siti Nurlela dan Rahmawati : 2010

5. Sistem Informasi Keuangan Pemerintah Daerah Implementasi Dan

Kendalanya di Daerah Dalam hal ini sistem informasi dapat di artikan sebagai suatu sistem yang meliputi mendapatkan dan menerima data sebagai input, kemudian mengelola dan menerima data tersebut, serta menghasilkan informasi bagi mereka yang membutuhkan

6. Pengertian Faktor Keperilakuan Organisasi

Luthans 2005 mengemukakan perilaku organisasi sebagai pemahaman, prediksi, dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi. Sikap seseorang dalam merespon sustu inovasi seperti diimplementasikannya sistem akuntansi keuangan daerah berbeda-beda.

7. Peneliti Terdahulu

penelitian yang dilakukan Siti Nurlaela dan Rahmawati 2010 menganalisis pengaruh faktor keperilakuan organisasi terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah di Subosukawonosraten. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa konflik kognitif tidak berhubungan positif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Konflik afektif berhubungan negatif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Hanya dukungan atasan yang berpengaruh untuk meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Penelitian oleh Yuliana 2012 tentang faktor keperilakuan organisasi terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah pada Provinsi Sumatera Barat menunjukan bahwa hanya kejelasan tujuan yang berpengaruh signifikan positif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

8. Rerangka Pemikiran

Berdasarkan teori yang ada, maka dibuat kerangka konseptual untuk menjelaskan, mengungkapkan dan menentukan persepsi keterkaitan antara variabel- variabel yang akan diteliti berpijak dengan teori yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, agar sistem akuntansi dapat terwujud secara secara efektif maka tiga faktor organisasi seperti dukungan atasan, kejelasan tujuan,pelatihan haruslah dipertimbangkan. Jika disuatu instansi pemerintah tidak adanya dukungan atasan, tidak adanya kejelasan tujuan dan masih kurangnya pelatihan akan mengakibatkan sistem akuntansi keuangan daerah tidak dapat berjalan dengan baik. Dukungan Penelitian Terdahulu Manajer Lyna Latifah dan Arifin Sabeni -Dukungan Atasan -Kejelasan Tujun -Pelatihan Sistem -Kejelasan Tujuan -Pelatihan Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dukungan Atasan Merupakan suatu partisipasi atau suatu dorongan yang dilakukan oleh kelompok kecil eksekutif yang terlibat dalam kegiatan perencanaanplanning, penyusunan personalia staffing, pengorganisasian organizing, pengarahan directing dan pengawasan controlling, untuk mengembangkan sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dukungan atasan berpengaruh dalam, mendukung suksesnya implementasi sistem akuntansi keuangan daerah.

9. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada Badan Pengelolaan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi)

0 4 1

Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat)

10 83 54

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengawasan Internal terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Pemerintahan Kabupaten Subang

0 4 1

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Di Pemerintah Kota Bandung)

3 29 3

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran)

1 17 126

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL (Studi Empiris pada Instansi Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul DIY)

7 34 18

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PATI)

1 2 17

SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Dinas Pemerintahan Kota Medan)

0 0 12

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEPARA

1 1 16

PENGARUH AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, MOTIVASI KERJA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DI KABUPATEN KUDUS

1 3 17