Latar Belakang Masalah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPATENTANG CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP PADA TUMBUHAN MELALUI METODE INKUIRI.

Nia Karnia, 2013 Upaya meningkatkan hasil belajar siswa Pada pembelajaran ipatentang ciri khusus makhluk hidup pada tumbuhanmelalui metode inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalahlembaga pendidikan sebagaitempat belajar secara formal, dengantujuanuntuk membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik atau siswa melalui proses pembelajaran itu sendiri. Sedangkan fasilitas, sarana, media, sumber dan tenaga kependidikan merupakan fasilitator yang membantu, memotivasi, dan membimbing peserta didik untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar. Namun berhasil atau tidaknya proses pembelajaran secara langsung ditentukan oleh pribadi pendidik dan peserta didik yang sedang melakukan proses pembelajaran. Adapunkeberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar dan cara peserta didik belajar, karena baik atau tidaknya hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dapat dirasakan oleh pendidik dan peserta didik itu pula. Dapat dikatakan adanya keberhasilan pada proses pembelajaran ditandai dengan adanya suatu perubahan pada diri peserta didik.Padasaatmerencanakanpembelajaran guru mempertimbangkankarakteristiksiswa yang menjaditanggungjawabnya. Menurut Piaget Ari ddk, 2007 mengemukakan “anakusiasekolahdasar 7- 11 tahun perkem banganberfikirnyaberadapadatahapoperasionalkonkrit”.Padatahapinianakm emerlukanpengalamanfisiksepertimanipulasibendakonkrituntukmembentukpengal amanlogikaberpikirnya. Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk melakukan suatu perubahan yang menuju kearah keberhasilan dalam proses pembelajaran tentu saja memerlukan kerja keras, terutama dari guru sebagai fasilitator yang paling berperan. Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran, karena mempunyai peran yang sangat besar untuk membimbing peserta didik agar mencapai prestasi serta mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar. Tingkat keberhasilan Pendidikan dilihat dari pembelajaran dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya hal tersebut tenaga pendidik atau guru dituntut untuk bisa merencanakan pembelajaran dengan baik, agar dapat meningkatkan motivasidanhasil belajar siswa. diantaranya dengan menggunakan model atau metode pembelajaran yang menarik minat belajar siswa, sehingga potensi yang dimiliki oleh peserta didik akan mudah tergali dan berkembang secara optimal. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA hendaknya dimulai dengan mengenalkan masalah yang harus diatasi oleh peserta didik, materi dalam pembelajaran IPA tidak hanya berupa teori saja tetapi ada sesuatu yang harus dipraktikan langsung oleh siswa. Dengan demikian siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan cara diskusi kelompok dan melakukan percobaan. Agar siswa dapat membandingkan antara teori dengan kebenaran hasil uji coba atau praktik.Karena IPA merupakan bagian dari mata yang diajarkan disekolah, yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta berpadu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran IPA di sekolah dasar sebagai wahana pendidikan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan keterampilan proses, kemampuan memecahkan masalah, pengamatan, kebiasaan bekerja dan mandiri, jujur, berdisplin, memiliki sikap sosial yang baik, serta berbagai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Pada kenyataannya, sekarang pembelajaran IPA seolah-olah asing bagi siswa, terutama dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena guru jarangmengaitkankonsepdenganpengalamansiswa, disampingitumengajarkansuatutopik IPA, guru kurangpahamakanmanfaatsiswabelajartopik IPA tersebutbagikehidupannyadenganlingkunganhidupnya. Hal tersebutakanberakibatburukterhadapanakdanbidangpengajaranitusendiri, apabiladibiarkanberlarut-larut, disampingakanmenjauhkan IPA dengandunianyataanakjugaakanmembuatkanpersepsianakterhadap IPA menjadikurangbaik. Salah satu penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPA adalah guru dalam memberikan pembelajaran IPA banyak menekankan pada prosedural yaitu menekankan pada penguasaan pengetahuan saja tanpa memberikan pengertian dan percobaan serta observasi terhadap lingkungan dan potensi yang dimiliki siswa. Berdasarkan pengalaman para guru, permasalahan dalam pembelajaran IPA diantaranya anak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Di lain pihak minat belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dirasa kurang efektif, hal ini dibuktikan dengan kurang antusias siswa terhadap pembelajaran dengan tidak memperhatikan pelajaran, tidak mengerjakan PR, serta hasil belajar IPA melalui test sumatif atau kegiatan evaluasi lainya. Sebagian besar siswa memiliki kesulitan dalam memahami konsep sebagaimana yang biasa diajarkan, yaitu menggunakan suatu yang abstrak dan melalui metode ceramah. Mereka sangat membutuhkan pengalaman konsep- konsep yang berhubungan dengan tempat belajar dan masyarakat pada umumnya. Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topikpokok bahasan, tetapi yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan untuk kehidupan. Guru harusmenggunakanstrategi untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a Plan, method, or series of activities designed to achieves a farticular educational goal J. R. David, 1976 dikutip dalam Asep Herry dkk, 2008. Jadi dalam hal ini seorang guru harus memiliki strategi dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya dengan memilih metode pembelajaran. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Kondisi yang terjadi SD Negeri Sukawangi dalam pembelajaran IPA di kelas VI, khususnya dilihat dari kemampuan siswa yang diperoleh melalui evaluasi masih belum maksimal karena nilainya masih dibawah KKM. Hal ini terjadi karena adanya kejenuhan dan kurang efektifnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu peneliti akan mencoba menyelesaikan masalah yang terjadi dilapangan dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan metode inkuiri khususnya dalam pembelajaran IPA tentang Ciri Makahluk Hidup pada Tumbuhan di kelas VI SD Negeri Sukawangi 2 Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, dengan tujuan agar hasil belajar siswa lebih meningkat.

B. Rumusan Masalah