6
2. Latar Belakang Munculnya Kritik dalam Karikatur a. Permasalahan Aspek Hukum A1
Tiga aksi teror di Solo, Jawa Tengah, terjadi di pos polisi. Sebanyak tiga korban jatuh dari pihak kepolisian. Bahkan, seorang korban
meninggal dunia dalam serangan terakhir yang berlangsung kemarin sore di pos polisi Pasar Modern Singosaren, Solo. Polisi yang tengah
berjaga, Bripka Dwi Data Subekti, tewas tertembus empat peluru yang dilepaskan pelaku dari jarak dekat tempo.co, 1 September 2012.
Dari kutipan berita tersebut terdapat penanda lingual korban meninggal
dunia yang mengindikasikan adanya tindak kriminilitas pembunuhan. b. Pemasalahan Aspek Kepatutan A2
Penyimpangan aspek kepatutan, yaitu pada K 10 dengan judul Tenda 15 Milyar Untukmu Presidenku.
Menurut saya tidak perlu itu, jadi silahkan tanya ke komisi yang berkaitan, kata Marzuki, di Gedung DPR, Jakarta. Menurut dia,
pembelian tenda khusus presiden senilai Rp15 miliar itu hanya pemborosan APBN. Sebab, masyarakat lebih membutuhkan dana
tersebut. Saya kira lebih baik dana itu untuk bencana alam, tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu inilah.com, 12
September 2012.
Kutipan berita inilah.com tersebut jelas memperlihatkan adanya faktor ketidak-pantasan dalam wacana pengadaan tenda seharga 15 miliar.
Kalimat pembelian tenda khusus presiden senilai Rp15 miliar itu hanya pemborosan APBN. Sebab, masyarakat lebih membutuhkan dana tersebut
menandakan ketidak-pantasan jika APBN Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara sebesar itu hanya untuk membeli sebuah tenda. c. Permasalahan Aspek Demokrasi A3
Beberapa karikatur muncul juga karena adanya penyimpangan aspek demokrasi, yaitu K 13 yang terbit pada 17 September 2012.
Kita harus tersinggung, kalau tidak tersinggung salah. Tetapi kita sikapi ketersinggungan tersebut dengan sikap yang baik, lakukan
protes kalau perlu dengan cara baik, jangan sampai anarki. Karena
7
Pak SBY juga protes, Presiden Mesir juga protes, Gubernur Jabar juga ikut protes, kata dia republika.co.id, 14 September 2012.
Indonesia merupakan
negara demokrasi.
Masyarakat bebas
menyuarakan aspirasinya secara langsung atau tidak langsung. Demonstrasi merupakan pemandangan yang wajar di negara demokrasi seperti
Indonesia. Namun, jika demonstrasi dihiasi dengan nuansa anarkisme merupakan suatu hal yang menyimpang dari nilai demokrasi itu sendiri.
Seperti himbauan dalam kutipan berita di atas untuk melakukan protes cara
baik dan jangan sampai anarki. d. Permasalahan Aspek Pendidikan A4
Penyimpangan aspek pendidikan juga menjadi pemicu munculnya salah satu karikatur yang peneliti analisis, yaitu pada K 19.
Data yang dihimpun dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, kasus tawuran pada 2010 ada sebanyak 102 kasus. 2011
mengalami penurunan atau hanya sekira 96 kasus. Sementara, sejak Januari hingga Agustus 2012 kasus tawuran pelajar sudah terjadi
sebanyak 103 kali. Angka ini mungkin saja akan berubah, mengingat tahun 2012 masih menyisakan sekira empat bulan lagi okezone.com,
27 September 2012.
Angka tawuran yang melibatkan pelajar seperti data yang dirilis KPAI dalam kutipan berita tersebut sunguh mengkhawatirkan. Jika masih terus
berkelanjutan maka benar, bahwa sebagian besar pemuda kita merupakan
pemuda harapan Nusakambangan. e. Permasalahan Aspek Sosial A5
Penyimpangan aspek sosial terdapat pada K 2, yaitu tentang konflik kaum Sunni dan Syiah di Sampang, Madura.
Terulangnya peristiwa penyerangan komunitas Syiah di Sampang Madura, sungguh telah mencoreng kerukunan umat beragama di
Indonesia. Ironisnya, peristiwa ini terjadi di Sampang yang merupakan komunitas muslim NU yang selama ini dikenal dengan
toleransi beragamanya yang kuat. Dan sebenarnya, beberapa tradisi di kalangan NU, sedikit banyak dipengaruhi atau banyak kesamaan
8
dengan tradisi-tradisi di kalangan Syiah kompasiana.com, 28 Agustus 2012.
Dalam kutipan berita tersebut terdapat satuan lingual telah mencoreng kerukunan umat beragama di Indonesia yang menandakan bahwa
kerukunan dan kerukunan umta beragama merupakan ciri dari kehidupan sosial di Indonesia. Dengan adanya kasus tersebut, maka dapat merusak
citra Indonesia sebagai negara yang beragam dan dapat hidup bersama. f. Permasalahan Aspek Keamanan A6
Permasalahan keaman menjadi latar belakang munculnya K 4 dan K 8. Dua karikatur itu merupakan wujud kekhawatiran masyarakat
Indonesia terhadap maraknya aksi terorisme. Tiga aksi teror di Solo, Jawa Tengah, terjadi di pos polisi. Sebanyak
tiga korban jatuh dari pihak kepolisian. Bahkan, seorang korban meninggal dunia dalam serangan terakhir yang berlangsung kemarin
sore di pos polisi Pasar Modern Singosaren, Solo. Polisi yang tengah berjaga, Bripka Dwi Data Subekti, tewas tertembus empat peluru yang
dilepaskan pelaku dari jarak dekat tempo.co, 1 September 2012.
Aksi terorisme sering kali menimbulkan korban jiwa. Hal tersebut sangat mengganggu keamanan dan membuat resah masyarakat. Maka dari
itu, kartunis menerbitkan karikaturnya sebagai usaha untuk mengkritisi
situasi yang mengganggu keamanan tersebut. g. Permasalahan Aspek Politik A7
Isu SARA yang menghiasi Pilkada DKI sebagai gejolak politik yang menjadikan alasan kartunis menerbitkan K 1.
TEMPO.CO ,
Jakarta -Masa kampanye pemilihan gubernur DKI
Jakarta putaran kedua masih jauh dari mula. Namun, aksi jegal kandidat sudah berlangsung sejak pekan pencoblosan ini. Salah satu
indikasinya adalah penyebaran informasi yang menjatuhkan pasangan lain. Setidaknya empat broadcast message BM melalui layanan
perpesanan BlackBerry diterima Tempo dalam sepekan terakhir berisi sindiran ke kandidat. Semuanya mengandung unsur SARA tempo.co,
15 Juli 2012.
9
Fakta pada kutipan berita tersebut menguatkan anggapan adanya politik SARA untuk menjatuhkan salah satu pasangan dalam Pilkada DKI.
Pertarungan dalam Pilkada merupakan pertarungan visi misi, bukan pertarungan SARA.
h. Permasalahan Aspek Keagamaan A8 Agama menjadi salah satu alasan kartunis menerbitkan karikaturnya,
yaitu pada K 12. REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan menilai wajar jika umat muslim di Indonesia merasa tersinggung, marah, geram dan protes terhadap film Innocence of
Muslims yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW republika.co.id, 14 September 2012.
Menurut cuplikan berita tersebut, film Innocence of Muslims jelas merupakan film yang melanggar aspek kehidupan beragama karena telah
menghina Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menjadi panutan umat Islam di seluruh dunia.
Tabel 02 Latar Belakang Munculnya Kritik dalam Karikatur
K Permasalahan
A1 A2
A3 A4
A5 A6
A7 A8
K 1 √
√ √
K 2 √
√ √
K 3 √
√ K 4
√ √
K 5 √
K 6 √
K 7 √
K 8 √
K 9 √
K 10 √
K 11 √
K 12 √
√
10
K 13 √
√ K 14
√ K 15
√ √
K 16 √
K 17 √
√ K 18
√ K 19
√ K 20
√
3. Ideologi Media