Kritik Pendidikan J1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Bentuk Kritik dalam Karikatur K

3

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Bentuk Kritik dalam Karikatur K

a. Kritik Pendidikan J1

K 18 mengkritisi permasalahan pelajar masa kini yang gemar tawuran. Kritik disampaikan dengan cara membandingkan pemuda jaman dulu 1945 dan jaman sekarang 2012. Pemuda jaman dulu berikat kepala bendera Merah Putih, membawa bambu runcing dan tertulis pemuda harapan nusa bangsa. Adapun pemuda jaman sekarang pakaian seragam sekolah berantakan, membawa bambu, tas sekolah yang berisi gear dan sabi. Gambar itu tertulis pemuda harapan Nusakambangan. Pemuda jaman sekarang digambarkan sebagai calon- calon pen jahat “kelas kakap” penghuni Nusakambangan. b. Kritik Keagamaan J2 K 12 yang terbit untuk mengkritik keras munculnya film Innocence of Muslim yang sangat bisa memprovokasi peperangan antar agama. Kritik tersebut ditandai dengan munculnya satuan lingual gendeng. Nongol lagi film provokatif murahan penebar kebencian.. Dalam karikatur tersebut juga muncul himbauan agar masyarakat tidak terpancing oleh film yang menghina Nabi tersebut. Hal itu ditandai dengan satuan lingual Jangan terpancing. c. Kritik Hukum J3 K 17 mengkritik mantan Jendral Polri yang tidak memenuhi panggilan KPK Komisi Pemeberantasan Korupsi. Irjen Djoko Susilo dianggap terlibat kasus korupsi pengadaan simulator SIM oleh KPK. Namun, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan munculnya penanda lingual Pak Joko… Pak Joko… Kesini dong… yang diucapkan oleh ketua KPK Abraham Samad dengan menggunakan pengeras suara. Selanjutnya, tokoh primer dalam karikatur 4 mengucap dengar apa pura-pura nggak dengar ya yang menunjukan ketidak-hadirannya memenuhi panggilan KPK. d. Kritik Politik J4 K 16 mengkritik politisi Partai Gerindra Gerakan Indonesia Raya, Prabowo yang dianggap “numpang tenar” kepada pemenang Pilkada, Jokowi. Prabowo salah satu pendukung Jokowi pada saat kampanye. Kemudian hal inilah yang dianggap kartunis sebagai kesempatan bagi Prabowo untuk “numpang nama” demi kepentingan Capres Calon Presiden 2014, apalagi setelah Jokowi dikukuhkan sebagai DKI 1 Gubernur DKI Jakarta. Aksi “numpang tenar” ditandai dengan kalimat ehemmm.. kesempatan nih yee..yang diucapkan oleh tokoh primer dalam karikatur. e. Kritik Demokrasi J5 Adapun K 14 yang juga memiliki maksud kritik demokrasi, yaitu kritikan terhadap rakyat DKI yang masih banyak pemilih Golput Golongan Putih saat pelaksanaan Pilkada DKI 2012. Satuan lingual jangan GOLPUT gunakan hati nurani anda.. merupakan ajakan kartunis kepada masyarakat untuk mengikuti pesta demokrasi di DKI tanpa Golput. Ajakan tersebut menandakan masih tingginya nilai kurang minat masyarakat terhadap pemilihan umum. f. Kritik Keamanan J6 K 3 merupakan bentuk sindiran kepada pihak pihak kepolisian. Karikatur ini bentuk kekhawatiran masyarakat atas gangguan keamanan yang terjadi. Pihak berwajib yang seharusnya bisa melindungi masyarakat justru ikut menjadi korban dalam tindak kejahatan. Hal itu ditandai dengan adanya kalimat Bukan hanya rakyat kecil jadi korban.. Polisi juga tak luput dari sasaran yang dituturkan oleh tokoh primer dalam karikatur dengan ekspresi wajah sedih. Kejadian ini menimbulkan ketidak- percayaan masyarakat kepada polisi sebagai pengayom. 5

g. Kritik Pemerintahan J7

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Kritis Tentang Perbudakan Modern dalam Program Bedah Editorial Media Indonesia di Metro Tv

1 12 95

ANALISIS WACANA KRITIS PADA KARIKATUR DALAM HALAMAN EDITORIAL INILAH.COM Analisis Wacana Kritis Pada Karikatur Dalam Halaman Editorial Inilah.Com.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Wacana Kritis Pada Karikatur Dalam Halaman Editorial Inilah.Com.

2 5 5

KRITIK SOSIAL KARIKATUR SRI MULYANI DALAM SITUS INILAH.COM YANG DIMUAT TANGGAL 02 FEBRUARI 2011 (Studi Semiotik Terhadap Kritik Sosial Karikatur Sri Mulyani Pada Situs Inilah.Com Yang Dimuat Tanggal 02 Februari 2011).

0 0 86

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA MEDIA INILAH.COM (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Media Inilah.com yang Dimuat Pada Edisi 10 Januari 2011).

0 3 80

PEMAKNAAN KARIKATUR “INILAH.COM” PADA SITUS GOOGLE DALAM PENCARIAN GAMBAR DIMUAT 22 NOVEMBER 2009 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Inilah.com” Pada Situs Google Dalam Pencarian Gambar Dimuat 22 November 2009).

1 4 74

I. PENDAHULUAN - Pendayagunaan Kosakata Dalam Wacana Kritik Politik Editorial Koran Tempo: Analisis Wacana Kritis

0 0 11

PEMAKNAAN KARIKATUR “INILAH.COM” PADA SITUS GOOGLE DALAM PENCARIAN GAMBAR DIMUAT 22 NOVEMBER 2009 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Inilah.com” Pada Situs Google Dalam Pencarian Gambar Dimuat 22 November 2009)

0 0 24

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA MEDIA INILAH.COM (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Media Inilah.com yang Dimuat Pada Edisi 10 Januari 2011)

0 0 20

KRITIK SOSIAL KARIKATUR SRI MULYANI DALAM SITUS INILAH.COM YANG DIMUAT TANGGAL 02 FEBRUARI 2011 (Studi Semiotik Terhadap Kritik Sosial Karikatur Sri Mulyani Pada Situs Inilah.Com Yang Dimuat Tanggal 02 Februari 2011)

0 0 28