1
A. Pendahuluan
Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana aktualisasi diri. Namun, tidak jarang informasi yang diberitakan
dalam media massa berkembang menjadi sebuah polemik karena perbedaan konsep pemikiran dan persepsi masing-masing individu. Hal itu senada dengan
pernyataan Sobur 2004: 111 bahwa di balik fungsi media massa yang nampaknya sudah komunikatif, sesungguhnya terdapat fungsi internal yang tidak
disadari telah menentukan pemikiran, persepsi, opini, dan bahkan perilaku orang. Media massa memandang gejala ini secara kritis. Oleh media, karikatur
dianggap efektif untuk mengkritisi suatu kondisi sosial yang sedang bergejolak. Sobur 2004: 111, menyatakan bahwa karikatur dimunculkan dengan tujuan
utama menyindir atau memperingatkan. Karikatur tidak hanya menjadi pelengkap media massa, tetapi telah menjadi suatu hal yang harus ada, misalnya dalam
media massa online inilah.com. Karikatur dalam halaman editorial inilah.com dimunculkan sebagai wahana kritis terhadap suatu permasalahan sosial.
Sebagai contoh konflik yang terjadi antara Banggar Badan Anggaran DPR dan KPK. Secara cerdas redaksi inilah.com menerbitkan karikatur dengan topik
“BANGGAR VS KPK”. Topik tersebut digambarkan dengan sosok dua Gladiator pertarung berpakaian perang yang bertuliskan “BANGGAR” dan “KPK”
dengan masing-masing pedang yang beradu. Tidak hanya menggambarkan keperkasaan Banggar dan KPK seperti Gladiator, tetapi konflik kedua pihak
layaknya Gladiator yang sedang berperang. Sindiran yang disembunyikan dalam karikatur tersebut menjadi hal yang menarik untuk dianalisis.
Untuk menghindari pembiasan tafsir dalam analisis karikatur, maka harus dihubungkan dengan dinamika sosial Setiawan, 2002: 17. Dengan demikian,
analisis karikatur harus dihubungkan dengan realitas sosial. Hal yang melatarbelakangi munculnya kritikan dalam karikatur dapat dijadikan salah satu
pilihan acuan analisis karena pada hakikatnya sebuah kritik atau sindiran tidak muncul tanpa adanya suatu permasalahan yang melanggar salah satu aspek
2
kehidupan sosial. Seperti pada topik “BANGGAR VS KPK”, media mengangkat
topik tersebut karena kasus itu melanggar aspek moral dan etika. Para kaum terhormat yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat justru memberikan
contoh negatif, yaitu “perang”. Hal seperti itu yang nantinya akan dihubungkan oleh peneliti dalam menganalisis karikatur ini.
Selain itu, ideologi media perlu untuk dianalisis. Menurut Sobur 2004: 114 tujuan media massa ialah menyampaikan informasi dengan benar, tetapi
praktiknya kebenaran tersebut sangat ditentukan oleh jalinan kepentingan. Media massa harus berimbang dan netral dalam penyajian sebuah informasi, tidak bisa
disisipi oleh sebuah kepentingan yang dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap suatu hal. Dengan demikian, peneliti berinisiatif untuk menganalisis
ideologi inilah.com. B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan di kota Surakarta pada bulan April hingga November. Sumber pemerolehan data utama dalam penelitian ini ada pada
halaman edoitorial inilah.com. Selain itu, peneliti juga memperoleh data pendukung yang peneliti peroleh dari beberapa jurnal ilmiah, skripsi, dan
beberapa portal berita online. Untuk mengungkap jenis-jenis kritik dalam karikatur peneliti menggunakan metode padan referensial. Metode padan
merupakan analisis yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 15. Adapun unsur
penentu dalam penelitian ini ialah konteks tuturan dan penanda lingual. Selanjutnya, peneliti juga menggunakan metode analisis wacana kritis guna
mengungkap ideologi media inilah.com. Narendra 2008: 140 juga mengungkapkan bahwa tujuan dari analisis wacana kritis adalah mengkritisi
ideologi yang melatarbelakangi sebuah wacana dengan jalan menelanjangi asumsi-asumsi kebenaran yang sering kali sudah menjadi pemikiran umum dalam
masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menelanjangi
ideologi yang berada dibalik terbitnya karikatur.
3
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Bentuk Kritik dalam Karikatur K