Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Hari Rachmat Wijaya, 2014 Penerapan levels of inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi IPBA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Arikunto 2012, hlm. 87 Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = skor tiap butir soal. Y = skor total tiap butir soal. N = jumlah siswa. Berikut ini adalah interpretasi nilai koefisien korelasi rxy menurut Arikunto 2012, hlm. 89 sebagai berikut: Tabel 3.3 Interpretasi Validitas Butir Soal VALIDITAS BUTIR SOAL Nilai rxy Interpretasi 0,81 rxy 1,00 Sangat tinggi 0,61 rxy 0,80 Tinggi 0,41 rxy 0,60 Cukup 0,21 rxy 0,40 Rendah 0,00 rxy 0,20 Sangat rendah b. Analisis Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dengan kata lain, reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama pada situasi yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R. 20 karena instumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda dan jumlah soal yang diuji coba ganjil sehingga tidak bisa menggunakan rumus belah dua. Rumus K-R.20 adalah sebagai berikut : ∑ Arikunto 2012, hlm. 115 Keterangan : n = banyaknya item Hari Rachmat Wijaya, 2014 Penerapan levels of inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi IPBA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S = standar deviasi p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = p-1 Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,81 r 1,00 Sangat tinggi 0,61 r 0,80 Tinggi 0,41 r 0,60 Cukup 0,21 r 0,40 Rendah 0,00 r 0,20 Sangat rendah Arikunto, 2012, hlm. 89 c. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Menurut Arikunto 2012, hlm. 222, soal yang baik adalah “soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. ” Rumus untuk mencari indeks kesukaran proporsi P: JS B P  Arikunto 2012, hlm. 223 dengan P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Interpretasi tingkat kesukaran adalah sebagai berikut Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir soal TINGKAT KESUKARAN Nilai Interpretasi 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Arikunto, 2012, hlm. 225 Hari Rachmat Wijaya, 2014 Penerapan levels of inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi IPBA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Analisis Daya Pembeda Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak pandai berkemampuan rendah Arikunto, 2012, hlm. 226. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan: B A B B A A P P J B J B D     Arikunto 2012, hlm. 228 Dengan J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda DAYA PEMBEDA Nilai Interpretasi 0,00 - 0,20 Jelek 0,21 - 0,40 Cukup 0,41 - 0,70 Baik 0,71 - 1,00 Baik sekali Negatif Tidak baik dibuang Arikunto, 2012, hlm. 232

H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen secara empirik dilakukan agar instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur prestasi belajar siswa. Data hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar kemudian dianalisi untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes dipakai dalam penelitian. Adapun analisi data hasil uji coba instrumen meliputi uji validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini. Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Tes Prestasi belajar Hari Rachmat Wijaya, 2014 Penerapan levels of inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi IPBA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Validitas Keterangan Nilai TK Kategori Nilai DP Kategori Nilai rxy Kategori 1 0,46 Sedang 0,7 Tinggi 0,43 Cukup Dipakai 2 0,89 Mudah 0,1 Jelek 0,03 S-rendah Dibuang 3 0,35 Sedang 0,6 Baik 0,54 Cukup Dipakai 4 0,92 Mudah 0,3 Cukup 0,58 Cukup Dipakai 5 0,59 Sedang 0,4 Baik 0,40 Rendah Dipakai 6 0,62 Sedang 0,5 Baik 0,49 Cukup Dipakai Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Tes Prestasi belajar 7 0,68 Sedang 0,4 Baik 0,35 Rendah Dipakai 8 0,51 Sedang 0,5 Baik 0,39 Rendah Dipakai 9 0,38 Sedang 0,4 Baik 0,08 S-rendah Dibuang 10 0,41 Sedang 0,3 Cukup 0,36 Rendah Dipakai 11 0,68 Sedang 0,8 Tinggi 0,61 Tinggi Dipakai 12 0,84 Mudah 0,2 Cukup 0,06 S-rendah Dibuang 13 0,35 Sedang 0,4 Baik 0,30 Rendah Dibuang 14 0,51 Sedang 0,9 Tinggi 0,67 Tinggi Dipakai 15 0,78 Mudah 0,6 Baik 0,59 Cukup Dipakai 16 0,89 Mudah 0,2 Cukup 0,19 S-rendah Dibuang 17 0,43 Sedang 0,7 Tinggi 0,56 Cukup Dipakai 18 0,92 Mudah 0,0 Jelek 0,11 S-rendah Dibuang 19 0,38 Sedang 0,0 Jelek 0,11 S-rendah Dibuang 20 0,76 Mudah 0,0 Jelek 0,11 S-rendah Dibuang