Penghilangan Tinta Dengan Menggunakan Enzim

2.2 Penghilangan Tinta Dengan Menggunakan Enzim

Heitmann Joyce 2006 menyatakan bahwa perkembangan teknologi masa depan dalam proses penghilangan tinta akan berdasarkan penggunaan enzim. Sampai sekarang sudah banyak ditemukan beberapa enzim yang dapat digunakan dalam proses penghilangan tinta, tidak hanya tinta yang berwarna hitam tetapi tinta yang berwarna lain. Pala et al. 2006 menyatakan penggunaan enzim sebagai agent penghilangan tinta mempunyai banyak kelebihan antara lain lebih efisien, cepat dan ramah, lingkungan. Sykes et al. 1998 menyatakan bahwa penggunaan enzim dengan pH netral dalam proses penghilangan tinta akan mengurangi konsumsi air dan tidak mencemari air dibanding dengan proses konvensional. Perkembangan teknologi penghilangan tinta dengan menggunakan enzim dimulai dari penelitian Cropsey et al. 1994 yang menggunakan enzim untuk meningkatkan kemampuan penghilangan tinta pada kertas bekas. Penelitian ini melibatkan tingkat reaktivitas enzim, waktu reaksi dan juga temperatur. Dalam penelitian Jeffries et al. 1996 penggunaan enzim selulase dapat mempermudah penghilangan tinta yang sulit dihilangkan dengan metode konvensional. Pemberian bahan pengisi seperti surfaktan dapat meningkatkan efisiensi aktivitas enzim. Penelitian ini juga menunjukan peningkatan pada indeks tarik kertas, meningkatkan derajat putih dan peningkatan indek sobek. Sykes et al. 1995 melakukan penelitian penghilangan tinta dengan melibatkan enzim selulase dan enzim hemiselulase. Penelitian ini banyak keuntungannya antara lain menghilangkan tinta tipe toner, mengurangi penggunaan bahan kimia, meningkatkan drainase pulp dalam pembuatan kertas, biaya juga lebih murah dibanding dengan penghilangan tinta konvensional dan energi selama proses lebih kecil. Penelitian skala industri juga pernah dilakukan oleh Heise et el. 1996b. Penelitian ini menggunakan enzim komersial Novozyme 342 dan dilakukan penambahan surfaktan pada proses pengapungan. Penelitian ini menunjukkan penurunan jumlah kotoran secara signifikan pada pulp yang dihasilkan dalam penggunan enzim. Selain itu penelitian ini juga meningkatkan derajat putih kertas, indek sobek, indeks tarik dan meningkatkan viskositas pulp. Stykes et al. 1996a, 1996b melakukan penelitian dengan metode penghilangan tinta yang dilanjutkan dengan bleaching dengan peroksida yang diberi tekanan. Enzim yang digunakan dalam penelitian ini adalah selulase, xylanase, dan hemiselulase. Penelitian ini menunjukkan pemberian tekanan dapat menurunkan jumlah kotoran dibanding dengan pengapungan konvensioanal. Stykes et al. 1998 mengembangkan penelitiannya dengan menggunakan enzim pada pH netral dan melakukan penyaringan dengan tekanan. Penelitian ini ternyata dapat meningkatkan derajat putih, meningkatkan kemampuan penghilangan tinta dan freeness pulp. Cropsey et al. 1998 melakukan penelitian dengan melihat performa enzim pada mesin kertas dalam rangka penghilangan tinta pada kertas bekas. Penelitian ini menunjukkan bahwa enzim selulase dapat meningkatkan derajat putih, freeness, indek sobek, dan indek tarik kertas. Emefarl et al. 2003 diacu dalam Gleisner 2004 mengisolasi enzim selulase dari Chrysosporium yang menghasilkan enzim dengan pH netral untuk aplikasi penghilangan tinta. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pala et al. 2006 pada skala laboratorium menggunakan enzim komersil : enzyme cellucast 1.5 L dan Buzym 2523 yang berhasil menghilangkan tinta dari kertas bekas perkantoran campuran.

2.3 Mekanisme Kerja Enzim dalam Menghilangkan Tinta