b. Mengubah pengukuran pelaksanaan inpeksi terlalu sering frekuensinya
atau kurang atau bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri. c.
Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterprestasikan penyimpangan-penyimpangan .
40
3. Jenis-jenis Pengawasan
Jones dan George mengatakan bahwa “Bila pengawasan dikaitkan
dengan proses produksi baik barang maupun jasa, maka ada tiga jenis tipe pengawasan, yaitu feedforward control, councurrent control dan feedback
control ”.
41
1. Pengawasan pendahuluan feedforward control Pengawasan ini dirancang untuk mengantisiasi masalah-masalah atau
penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan concurrent control
Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dalam suatu prosedur harus disetujui terlebih dahulu, atau syarat tertentu harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan.
40
T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, Hal. 365
41
Jones dan George, yang di kutip oleh Ismail Sholihin, Pengantar Manajemen, Jakarta : ERLANGGA, 2009, Hal.196
3. Pengawasan umpan balik feedback control Pengawasan ini merupakan pengawasan yang dilakukan untuk
mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab- sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang ditentukan, dan
penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, artinya pengukuran
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
42
4. Macam-macam Pengawasan
1. Pengawasan yang bersifat top down, yakni pengawasan yang dilakukan dari
atasan langsung kepada bawahan. 2.
Pengawasan yang bersifat buttom up, yakni pengawasan yang dilakukan dari bawahan kepada atasan.
3. Pengawasan melekat, yakni pengawasan yang termasuk kepada self control,
yaitu atasan maupun bawahan senantiasa mengawasi dirinya sendiri.
43
5. Tujuan Pengawasan
Menurut M. Manulang dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen, tujuan adanya pengawasan adalah untuk mengusahakan agar apa yang direncanakan
menjadi kenyataan dan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi
42
T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, Hal. 362
43
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung ; Pustaka Setia, 2010, Hlm. 114
yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yan dihadapi dalam pelaksanaan serta rencana berdasarkan
penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik pada waktu itu ataupun waktu yang akan datang.
44
Sementara Malayu, S.P. Hasibuan mengatakan bahwa ada tiga tujuan pengawasan, yaitu :
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dari rencana. 2.
Melakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan. 3.
Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana.
45
6. Kriteria Pengawasan Efektif