Respon Jamaah Haji Tahun 2013 Terhadap Bimbingan Manasik Haji Kbih Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

FIRDAUS

NIM: 109053100010

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

i

Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat Muslim yang telah mencapai

istitho’ah (mampu), disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak secara fisik-material maupun spiritual. Penyelenggaran ibadah haji di Indonesia dilakukan oleh dua pihak yaitu, pemerintah dan swasta. Penyelenggaraan ibadah haji menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dan menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, dan kenyamanan yang diperlukan oleh warga negara yang menunaikan ibadah haji. Dengan demikian ibadah haji memerlukan adanya pengolahan khusus yang mengurusi masalah kegiatan haji yang didalamnya menyangkut pelayanan-pelayanan yang akan diberikan kepada calon jamaah haji. Salah satunya yaitu memberikan bimbingan ibadah haji.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan manasik haji dan respon jamaah haji terhadap bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Bagaimana pelaksanaan bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa dan bagaimana respon jamaah terhadap bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Untuk penelitian ini, menggunakan metode kuantitatif dengan hasil penyajian dalam bentuk deskriptif, yang mana hasil data tersebut diperoleh dari angket yang disebarkan oleh penulis kepada responden, observasi, wawancara, dokumentasi. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa catatan tertulis dari hasil wawancara, angket, dan dokumentasi. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur yang terkait dengan judul penelitian.

Dari hasil penelitian ini tampak bahwa 78% jamaah haji merasa puas terhadap bimbingan manasik yang diberikan KBIH Darunnisa dari awal bimbingan hingga pemberangkatan ke Tanah Suci. Secara lebih rinci dilakukan pengkategorian tingkat kepuasan bimbingan dimana 74% merasakan puas pada skala sedang terhadap waktu, tempat dan fasilitas dalam bimbingan, 74% merasa puas pada skala sedang terhadap narasumber yang memberikan bimbingan manasik haji, untuk materi sebagai bekal jamaah 80% merasa puas pada skala sedang terhadap materi yang telah disampaikan. 60% merasa puas pada skala sedang terhadap metode bimbingan manasik haji dan 64% merasa puas pada skala sedang terhadap media yang digunakan dalam bimbingan manasik haji.


(6)

ii

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga tangan ini mampu menorehkan kata demi kata untuk menjadi sebuah karya yang bermakna. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada para Nabi dan Rasul, Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman. Karena beliau lah yang menjadi suri tauladan terbaik bagi seluruh manusia dan alam semesta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil, karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A dan H. Mulkanasir, BA., Spd, MM selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Haji dan Umrah.


(7)

iii

petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kepada Tim Penguji Skripsi dalam sidang Munaqosyah, sehingga penulis mendapatkan masukan dan saran demi kebaikan skripsi penulis.

5. Bapak dan Mamah tersayang, H. Firman dan Hj. Cicih yang terus mendidik, menyayangi, dan membimbing penulis sehingga penulis bersemangat untuk terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak dan Mamahku tersayang terima kasih untuk semua yang kalian berikan padaku dukungan materil, doa dan semangat, semoga Allah SWT membalas dengan limpahan kasih sayang, Ridho, Kebarokahan dan kebaikan hidup didunia maupun akherat, daus sayang banget sama bapak dan mamah, dan pasti terus berjuang untuk menjadi kebanggan keluarga.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis dan penulis pun dapat mengamalkan kembali ilmu yang telah diberikan.

7. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang


(8)

iv

Shaulah, S.Ag selaku Sekretaris KBIH Darunnisa yang telah mengijinkan, meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada penulis untuk melakukan penelitian, sehingga penelitian yang penulis lakukan berjalan dengan baik. Semoga Allah SWT memberikan banyak kebarokahan dan kebaikan bagi seluruh pihak yang terdapat di dalam KBIH Darunnisa.

9. Seluruh keluargaku tercinta, Teteh Lia dan Aang Iip, Teteh Nurjanah, dan sepupuku Nurul Ichsan yang telah memberikan semangat, doa, nasehat, keceriaan, selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

10.Nur Fazri Abadiah yang sudah memberikan warna yang indah, semangat yang besar, doa, motivasi dan cinta bagi penulis yang tak terhingga nilainya. Semoga kamu istiqomah untuk selalu menemani penulis dalam suka maupun duka.

11.Teman-teman seperjuangan Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah angkatan 2009 yang penulis banggakan, Aulia, Romantika, Fitri, Sri, Ibnu, Yusuf, Aldi, Ilham, Nizar, Noor, Fahrul, Faqih, Lukman, Rivai, Fadilah, Syukron, Ichwan. Terima kasih untuk kenangannya, seru-seruannya, diskusinya dan kebersamaanya. Semoga silaturahim ini dapat berlangsung hingga akhir hayat dan di akherat nanti, Aminn..


(9)

v

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu namun tidak mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantu.

Akhir kata penulis berharap semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan, doa dan harapan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat umumnya kepada semua pihak, khususnya diri pribadi penulis.

Jakarta, Oktober 2013


(10)

vi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Pustaka ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. TINJAUAN TEORITIS TENTANG RESPON DAN BIMBINGAN MANASIK HAJI A. Respon ... 8

1. Pengertian ... 8

2. Macam-Macam Respon ... 9

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon ... 11

B. Bimbingan Manasik Haji ... 12

1. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Bimbingan ... 12

2. Metode dan Bentuk Bimbingan ... 15


(11)

vii

C. Populasi dan Sampel ... 20

D. Variabel Penelitian ... 21

E. Sumber Data ... 23

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24

G. Teknis Analisis Data ... 25

BAB IV. DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. KBIH DARUNNISA CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN 1. Sejarah Berdirinya Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darunnisa ... 28

2. Visi dan Misi KBIH Darunnisa ... 29

3. Struktur Organisasi KBIH Darunnisa ... 31

4. Program kerja KBIH Darunnisa ... 32

5. Profil Jama’ah Haji ... 36

B. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Manasik Haji ... 37

C. Respon Jama’ah Terhadap Bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan . 40 1. Analisis Waktu, Tempat dan Fasilitas ... 40


(12)

viii

6. Kategori Tingkat Kepuasan ... 69 7. Hasil Analisis ... 71

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 73 B. Saran-Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

ix

Tabel 4.2 Prosentase penilaian responden terhadap lokasi yang diselenggarakan dalam bimbingan manasik haji ... 42 Tabel 4.3 Prosentase penilaian responden terhadap fasilitas yang

disediakan dalam penyelenggaraan bimbingan manasik haji ... 43 Tabel 4.4 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 44 Tabel 4.5 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji ... 45 Tabel 4.6 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 45 Tabel 4.7 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 46 Tabel 4.8 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji ... 47 Tabel 4.9 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 47 Tabel 4.10 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 48 Tabel 4.11 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji ... 49 Tabel 4.12 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 49 Tabel 4.13 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi


(14)

x

kepada jamaah ... 51 Tabel 4.16 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 52 Tabel 4.17 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji ... 53 Tabel 4.18 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 53 Tabel 4.19 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 54 Tabel 4.20 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji ... 55 Tabel 4.21 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 55 Tabel 4.22 Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi

narasumber dalam bimbingan manasik haji ... 56 Tabel 4.23 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah

narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji ... 56 Tabel 4.24 Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan

narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah ... 57 Tabel 4.25 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman

jamaah terhadap materi Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah ... 58 Tabel 4.26 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman


(15)

xi

Qiran)... 60

Tabel 4.29 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina) ... 61

Tabel 4.30 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hikmah Haji Mabrur ... 62

Tabel 4.31 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hukum-hukum Islam yang Berkaitan dengan Haji ... 63

Tabel 4.32 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Etika Jamaah Sebelum & Selama Berhaji ... 63

Tabel 4.33 Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Ziarah Ketempat-tempat Bersejarah .. 64

Tabel 4.34 Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah yang digunakan dalam bimbingan manasik haji ... 65

Tabel 4.35 Prosentase penilaian responden terhadap metode praktek yang digunakan dalam bimbingan manasik haji ... 66

Tabel 4.36 Prosentase penilaian responden terhadap metode dialog dan tanya jawab yang digunakan dalam bimbingan manasik haji .. 67

Tabel 4.37 Prosentase penilaian responden terhadap buku pelatihan manasik haji yang digunakan dalam bimbingan manasik haji . 68 Tabel 4.38 Prosentase penilaian responden terhadap alat infocus yang digunakan dalam bimbingan manasik haji ... 69

Tabel 4.39 Statistik skor kepuasan jamaah haji ... 69

Tabel 4.40 Interpretasi skor kepuasaan jamaah haji ... 70


(16)

1

A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaran ibadah haji di Indonesia dilakukan oleh dua pihak yaitu, pemerintah dan swasta. Pemerintah dipandang sebagai pelayan yang

nonprofit oriented. Sedangkan swasta adalah pelayan yang profit oriented. Penyelenggaraan ibadah haji menjadi tanggung jawab pemerintah, berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan, Keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Jamaah haji.1

Dengan demikian bahwa ibadah haji merupakan kegiatan penting yang memerlukan adanya pengolahan khusus yang mengurusi masalah kegiatan haji yang didalamnya menyangkut pelayanan-pelayanan yang akan diberikan kepada calon jamaah haji. Salah satunya yaitu memberikan bimbingan ibadah haji.

Bimbingan ibadah haji merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait. Diantara bimbingan tersebut berupa pemberian pengetahuan tentang tata cara ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan ibadah haji Rasulullah SAW.

1


(17)

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

(ﻢﻜﻜﺳﺎﻨﻣ ﲏﻋ ﺍﻭ ﺬﺧﺄﺘﻟ)

“Ambillah dariku tata cara haji (manasik) kamu.” (HR. Muslim dan lainnya).

Maka, menjadi kewajiban Muslimin untuk meneladani Rasulullah SAW, dengan melaksankan manasik haji yang telah diajarkannya.2 Pemberian bimbingan tersebut sangat penting karena melihat calon jamaah haji yang majemuk dalam hal pendidikan, usia, apa lagi dalam tingkat pemahaman terhadap manasik haji.

Setiap pelaksanaan bimbingan manasik haji haruslah secara optimal dan professional untuk menghindar setiap permasalahan yang dihadapi. Termasuk didalamnya yang mempunyai peran penting dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji dari aspek pembinaaan adalah kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Yang dimaksud penulis disini adalah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan tujuan KBIH bahwasanya memberikan bimbingan manasik haji kepada jamaah harus dilakukan. Hal ini untuk mewujudkan kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Sejak dari pendaftaran sampai pelaksanaan ibadah haji.

Berbekal ilmu pengetahuan, KBIH Darunnisa, siap melayani dan membimbing kaum muslimin menjalankan ibadah haji sesuai tuntunan sunnah Rasulullah SAW serta berusaha meraih haji yang mabrur.

2

M uhammad bin Abdul Aziz al-M usnad, Fat w a-Fat w a Haji & Umrah (Jakart a: PT. Imam Asy-Syafi’I, 2007) hal. 4


(18)

Penulis mengambil KBIH Darunnisa sebagai subjek penelitian karena KBIH adalah salah satu lembaga keagamaan yang terjun dalam bidang bimbingan ibadah haji, yang dalam pelaksanaannya harus benar-benar amanah dan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku.

Keberhasilan penyelenggara haji melalui KBIH dapat dilihat dari aspek kemandirian jamaah haji. Hal ini dapat dilihat seberapa besar penilaian jamaah atas kinerja yang diberikan oleh KBIH tersebut. Kemandirian jamaah akan ditentukan oleh kualitas bimbingan yang diberikan oleh KBIH, baik atau burukkah bimbingannya atau seberapa baikkah jamaah dapat menerima bimbingan yang diberikan oleh KBIH tersebut. Untuk itu dalam menciptakan kemandirian jamaah perlu adanya bimbingan yang baik agar materi yang disampaikan dengan mudah dapat diterima oleh calon jamaah haji.

Maka penilaian tentang kemandirian jamaah menjadi prioritas utama dimana tingkat respon jamaah haji terhadap pelaksanaan bimbingan manasik haji yang diberikan haruslah sesuai dengan harapan dan keinginan jamaah. Tentunya sebagai penyelenggara KBIH harus mengetahui faktor-faktor apa yang dianggap sangat penting oleh jamaah, agar mereka menguasai pelaksanaan kegiatan manasik haji.

Pihak KBIH harus melakukan penilaian terhadap faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jamaah agar menjadi jamaah mandiri, apakah sudah sesuai atau terpenuhi. dengan begitu Yayasan Darunnisa


(19)

mewujudkannya dengan membuka KBIH Darunnisa untuk menjadikan jamaah mandiri dalam menjalankan ibadah dan mendapatkan haji yang mabrur.

Dan berdasarkan berbagai uraian yang tertulis diatas, maka penulis telah membuat dan mengkaji sebuah penelitian berjudul “RESPON JAMA’AH HAJI TAHUN 2013 TERHADAP BIMBINGAN MANASIK HAJI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) DARUNNISA CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih spesifik lagi dan tujuan yang akan dicari dari penelitian ini tercapai dengan baik dan jelas, maka peneliti akan lebih memfokuskan pada pelaksanaan bimbingan manasik haji dan respon jamaah Haji Tahun 2013 mengenai kegiatan bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalahnya adalah:

a. Bagaimana pelaksanaan bimbingan Manasik Haji yang dilaksanakan oleh KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan?


(20)

b. Bagaimana respon jamaah haji terhadap kegiatan bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan dari peneliti ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan manasik haji yang dilaksanakan oleh KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui secara mendalam respon jama’ah haji terhadap bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dan sumbangan pemikiran dakwah khususnya pada kosentrasi Manajemen Haji dan Umrah.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam upaya kemajuan pelaksanaan kegiatan organisasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.


(21)

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun skripsi sebelumnya penulis telah melakukan penelitian lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah. Adapun tinjauan pustakanya adalah karya Tuti Yuliati yang berjudul, “Manajemen Bimbingan Manasik Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Multazam Tangerang”. Dalam laporan penelitian Tuti Yuliati menggambarkan tentang manajemen bimbingan yang diterapkan dan digunakan oleh KBIH Multazam Tangerang.

Ali Hasan Trisatya dengan karya ilmiahnya yang berjudul “Respon Jamaah Haji 2010 Terhadap Pelayanan PT. Arofah Satya Prakarsa Tour Jakarta”. Dalam hasil karya ilmiah ini Ali Hasan Trisatya menekankan kepada respon jama’ah haji 2010 terhadap pelayanan.

Sedangkan judul skripsi penulis adalah Respon Jama’ah Haji Terhadap Bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Dalam hal ini dilihat dari segi judul berbeda, baik itu dari segi pembahasan yang diteliti sungguh jauh berbeda, yaitu materi yang penulis bahas adalah tentang respon jama’ah Haji Tahun 2013 terhadap Bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, penelitian ini terdiri dari lima bab penulisan, yang perinciannya sebagai berikut:


(22)

BAB I, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari, latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II, berisi tentang tinjauan teoritis yang membahas teori-teori yang menunjang dan yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis.

BAB III, berisi tentang metodologi penelitian, yang terdiri dari model dan desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknis analisa data.

BAB IV, deskripsi dan analisis data, berupa gambaran KBIH Darunnisa yang terdiri dari sejarah berdirinya KBIH Darunnisa, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja, profil jamaah KBIH Darunnisa, dan kegiatan bimbingan Manasik Haji di KBIH Darunnisa yang kemudian penulis analisis respon tersebut dalam pengalamannya.

BAB V Penutupan, didalam bab ini terdapat kesimpulan terkait penelitian ini dan saran-saran untuk lembaga terkait.


(23)

8

A. Respon dan Ruang Lingkupnya 1. Pengertian Respon

Respon dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tanggapan, reaksi, jawaban.1 Dalam Kamus Ilmiah Populer, respons berarti reaksi, jawaban, reaksi balik.2 Sedangkan dalam

Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, respons adalah reaksi psikologi metabolic terhadap tibanya suatu rangsangan, ada yang bersifat otomatis seperti refleksi dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali.3

Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil pengertian bahwa respons menurut bahasa adalah reaksi balik atau tanggapan dari seseorang atau orang banyak terhadap suatu peristiwa yang telah terjadi. Dengan demikian yang dimaksud dengan respons tersebut sama juga tanggapan.

Dapat disimpulkan bahwa respon sama halnya dengan tanggapan. Oleh karena itu, Penulis akan menguraikan beberapa pendapat mengenai pengertian tanggapan, sebagai berikut:

1

Depart em en Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakart a: Balai Pust aka, 2005), cet .ke-3, h.952

2

Pius A.Part ant o dan M . Dahlan Al-Barr y, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), h.674

3

Save D Dagun, Kam us Besar Ilmu Penget ahuan, (Jakart a: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusant ara, 1997), h.964


(24)

a. Abu Ahmadi, tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan pada objek yang telah diamati, dan objek tersebut tidak lagi berada dalam ruang atau waktu pengamatan. Jadi jika proses pengamatan telah berhenti, hanya kesannya saja yang tertinggal. Maka itulah yang disebut tanggapan.4

b. Agus Sujanto, tanggapan adalah pengamatan yang tinggal dalam kesadaran kita yang sedang mengamati.5

c. M. Alisuf Sabri, tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.6

Dengan demikian, respon, tanggapan atau jawaban, muncul disebabkan oleh adanya suatu gejala atau peristiwa yang mendahuluinya. Sehubungan dengan adanya stimulus, khususnya terhadap sesorang, maka akan muncul sebuah respon atau tanggapan yang dilihat, didengar dan dirasakan.

2. Macam-Macam Respon

Menurut teori yang dikemukakan oleh Stellen Mchaffe respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.

4

Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakart a, Rineka Cipt a, 1992). Cet . Ke-3, h.64 5

Agus Sujant o, Psikologi Kepribadian, (Jakart a:Aksara Baru, 1991), h.30 6

M . Alisuf Sabri, Pengant ar Psikologi Umum dan Perkembangan,(Jakart a: Pedoman Ilmu Jaya, 1993) Cet . Ke-1, h,60


(25)

Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh masyarakat.

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul bila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan.7

Berdasarkan teori yang dikutip dari Psikologi Komunikasi

karangan Jalaludin Rahmat, maka penulis membagi respon menjadi tiga bagian yaitu kognitif, afektif, konatif.

Respon kognitif berkaitan erat dengan pengetahuan, kecerdasan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.

Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap, dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khlayak terhadap sesuatu.

Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan kegiatan atau kebiasaan berprilaku.

7

Jalaludin Rahmat , Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Rem aja Rosdakarya, 1999), h.218.


(26)

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Tanggapan yang dilakukan sesorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya. Hal itu perlu diketahui agar individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan. Karena tidak semua individu dapat melakukan stimulus dengan baik, sebab tergantung dari individu itu sendiri dalam menanggapi stimulus. Stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung kepada dua faktor, yaitu:

a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap suatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada pada lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang yang menyebutnya dengan faktor stimulus.8

Manusia memiliki alat indera yang sesuai dengan fungsinya, oleh karena itu harus terus diperhatikan dengan cara menggali segala sesuatu yang ada disekitarnya. Allah telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alat inderanya dalam menggali lingkungan eksternal. Seperti yang dikatakan oleh Bimo

8


(27)

Walgito “alat indra itu penghubung antara individu dengan dunia luarnya”.9

B. Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Secara etimologis “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti menunjukan, bimbingan, menuntun, ataupun membantu.

Kata “bimbingan” bila dilihat dari segi bahasa berarti menunjukan, memberi jalan atau menuntun orang lain kearah yang bermanfaat atau yang lebih bermanfat bagi dirinya, baik dihari ini, esok atau yang akan datang.10

Para ahli bahasa mendeskripsikan pengertian bimbingan mempunyai pendapat yang berbeda-beda, namun pada intinya mengandung arti dan tujuan yang sama, hal ini dimaksudkan agar dapat memunculkan suatu pemahaman yang sempurna.

Dewa ketut sukardi, menyatakan bahwa bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada sesorang agar mampu mengembangkan potensi-potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengerti dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan

9

Ibid, h.6 10

M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bim bingan dan Penyuluh Agama, (Jakar t a: PT. Golden Terayon Press, 1998) cet ke-6, h.1


(28)

hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain.11

Menurut Bernard dan Fulmer, bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realitas pribadi setiap individu.12

Berdasarkan definisi bimbingan yang telah dikemukakan para ahli diatas, penulis dapat menarik kesimpulan tentang arti bimbingan yaitu merupakan pemberian bantuan yang berkesinambungan pada orang atau sekelompok orang yang membutuhkan dalam memecahkan masalah-masalah dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal dengan harapan individu tersebut dapat mengatasi sendri masalah yang dihadapinya sehingga ia dapat mengecap kebahagiaan hidup.

Fungsi dan Tujuan Bimbingan a. Fungsi Bimbingan

Menurut Dewa Katut Sukardi, bila ditinjau dari sifatnya, layanan bimbingan dapat berfungsi:13

11

Dew a Ket ut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Jakar t a: Rineka Cipt a,2000) cet ke-1, h.19

12

Prayit no dan Erman Amt i. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakart a: Rineka Cipt a, 1999), cet . ke-1, h.19

13

Dew a Ket ut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Jakart a: Rineka Cipt a,2000) cet ke-1, h.26-27


(29)

1) Fungsi preventif, layanan bimbingan ini dapat berfungsi sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.

2) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu.

3) Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami individu (terbimbing).

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan; fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan ini dapat membantu para individu dalam memelihara dan mengembangkan pribadinya secara menyeluruh, mantap, terarah, dan berkelanjutan.

b. Tujuan Bimbingan

Tujuan bimbingan menurut Ainurrahim Faqh dalam bukunya

bimbingan dan konseling dalam Islam, dibagi dalam dua; yaitu tujuan secara umum dan khusus, sebagai berikut:

1) Tujuan Umum

Membentuk individu guna mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak.

2) Tujuan Khusus


(30)

b) Membantu individu menghadapi masalah yang sedang dihadapinya

c) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik.

2. Metode dan Bentuk Bimbingan a. Metode Bimbingan

Metode ini merupakan salah satu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Didalam bimbingan bisa dikatakan sebagai suatu cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan. Secara umum ada dua metode dalam bimbingan, yaitu pertama, metode bimbingan individual dan kedua, metode bimbingan kelompok. Metode bimbingan kelompok dikenal juga dengan bimbingan (group guidance) sedangkan metode bimbingan individual dikenal dengan individual konseling.14

1) Metode bimbingan individual, metode ini upaya pemberian secara individual dan langsung bertatap muka (berkomunikasi) antara pembimbing dengan klien.

2) Metode bimbingan kelompok, bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama (kelompok), seperti kegiatan

14

M . Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agam a, (Jakart a: PT. Golden Terayon Press, 1998), cet ke-6, h.43


(31)

diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan untuk menumbuhkan atau mengembangkan potensi-potensi sosial klien atau bimbingan yang diberikan bagi klien yang mengalami kesulitan dalam melakukan kontak sosial dalam masyarakat. Maka melalui bimbingan kelompok secara bertahap klien diberikan peluang untuk berinteraksi dan bergaul dalam kelompoknya.15

b. Bentuk-bentuk bimbingan

Bentuk-bentuk bimbingan dapat dilihat dari segi bidangnya, menurut HM. Arifin di antaranya:

1) Bimbingan dan penyuluhan bidang Vocational Guidance,

yaitu bimbingan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi.

2) Bimbingan dan penyuluhan bidang Educational Giudance, yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dan mengatasi kesukaran dalam belajar.

3) Bimbingan dan penyuluhan bidang Mental Health Guidance, yaitu suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien. Sehingga ia akan memperoleh ketenangan hidup ruhaniah yang sewajarnya seperti yang diharapkan.16

15

M . Lut fi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam(Jakart a: Lembaga Penelit ian UIN Syarif Hidayat ullah-Jakar t a, 2008) hal. 125

16

M . Arifin, Pokok-Pokok Pikiran t ent ang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakart a: Bulan Bint ang, 1979), hlm. 46


(32)

3. Unsur-Unsur Bimbingan Manasik Haji

Untuk mencapai tujuan bimbingan, dalam hal ini manasik haji harus ada beberapa unsur-unsur yang terkait dimana antara satu unsur dengan unsur yang lain tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Subjek (Narasumber)

Subjek yaitu orang yang memberikan bimbingan kepada sesorang. Pelaksananya baik perorangan, organisaasi, maupun badan lain. Seorang pembimbing mempunyai tugas untuk mengarahkan, memberi petunjuk dan membimbing serta bertanggung jawab terhadap orang yang dibimbing.

Seorang pembimbing atau konselor dalam hal ini adalah pembimbing haji harus mempunyai persyaratan. Diantaranya adalah pertama, kemampuan professional (keahlian). Kedua, sifat kepribadian yang (berakhlakul karimah). Ketiga, kemampuan kemasyarakatan (ukhuwah islamiyah). Keempat, taqwa kepada Allah SWT.17

b. Objek (Jamaah)

Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya “kompak atau “bersama-sama”, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang dikerjakan secara bersama-sama dibawa pimpinan seorang imam. Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap,

17

Thohari M usnaw ar, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Islam , (Yogyakart a: UII Pr ess, 1992), hlm. 42


(33)

pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama.

Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia beragama Islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.18

c. Metode

Metode adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh narasumber agar proses bimbingan pada jamaah tercapai sesuai dengan tujuan. Metode ini sangat penting dilakukan agar proses bimbingan tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat jamaah jenuh dan dengan mudah dapat diterima oleh jamaah. d. Media

Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.19

e. Tujuan

Tujuan dari bimbingan manasik haji yaitu untuk membekali jamaah haji dengan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan masalah haji, agar para jamaah dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dan diharapkan para

18

Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehat an Jam aah Haji, (Pusat Kesehat an Haji Kement rian Kesehat an RI: 2010), h.9

19

Lat uher u, M edia Pembelajar an Dalam Proses Belajar M engajar M asa Kini, (Jakart a: Depdikbud. 1988) Hlm. 11


(34)

jamaah haji mempu melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji ditanah suci secara mandiri dan memperoleh haji mabrur.

f. Efek (pengaruh)

Adapun pengaruh dari bimbingan manasik haji ini adalah teori yang diberikan selama ditanah air dapat diperaktekkan secara benar ketika pelaksanaan ibadah haji ditanah suci dan memperoleh haji mabrur dengan perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya.


(35)

20

A. Model dan Desain Penelitian

Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat dengan perhitungan angka yang tepat.

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu suatu metode penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan nyata.1

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Juni 2013 sampai akhir bulan Agustus 2013.

2. Penelitian ini dilakukan di Yayasan KBIH Darunnisa yang beralamat di Jl. Legoso Raya No. 21 Ciputat, 15419 Tangerang Selatan.

C. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Populasi yang menjadi objek penelitian adalah berjumlah 115 orang pada tahun 2013.

1


(36)

2. Sedangkan sampel yang diambil adalah sampel secara acak atau

random sampling. karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dan populasi bersifat homogen2 Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,3 sample penelitian ini meliputi elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal 30 orang. Oleh karena itu penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah nantinya dapat mempengaruhi respon jamaah haji dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

Variabel tersebut adalah respon jamaah terhadap bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Respon Jamaah

A. Kognitif B. Afektif C. Konatif

A. Pengetahuan 1. Kecerdasan 2. Keterampilan

2

Sugiyono, M et ode Penelit ian Bisnis, (Bandung: CV alfabet ha 2003), cet ke-5 h.74 3

Suhar mini Arikunt o, Prosedur Penelit ian: Suat u Pendekat an Prakt ek, (Jakar t a: Rineka Cipt a, 2002)


(37)

B. Perasaan

1. Suka/Senang 2. Percaya diri C. Kecendrungan

1. Berandai-andai 2. Tindakan 3. Kebiasaan Kegaiatan

bimbingan manasik haji

A. Waktu, Tempat, Failitas B. Narasumber C. Materi D. Metode E. Media

A.

1. Waktu pelaksanaan bimbingan manasik haji 2. Tempat pelaksanaan

bimbingan manasik haji 3. Fasilitas bimbingan manasik

haji

B. Pembimbing yang memberikan bimbingan manasik haji

C. Materi yang diberikan dalam bimbingan manasik haji

D. Metode 1. Ceramah 2. Praktek

3. Dialog tanya jawab E. Media


(38)

1. Buku pelatiahan manasik haji 2. Alat infocus

2. Definisi Variabel Operasional Penelitian a. Respon jamaah (Variabel Y)

Respon jamaah haji terhadap bimbingan ibadah haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan adalah: Pengetahuan/ meyakini, menghadapi rintangan/ menghadapi akibat yang ada pada jamaah terhadap kegiatan bimbingan. b. Kegiatan Bimbingan Ibadah Haji (Variabel X)

1) Waktu, Tempat, dan Fasilitas. 2) Narasumber.

3) Materi. 4) Metode. 5) Media.

E. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan data primer dan data skunder yaitu:

1. Primer yaitu data yang dikumpulkan dari hasil penelitian, yang diperoleh melalui:

a. Kuisoner yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan/ angket/ daftar isian terhadap jamaah haji.


(39)

b. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Sekunder yaitu data yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan untuk mencari konsep dari teori-teori yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini seperti buku-buku, internet, majalah, brosur, serta catatan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Angket, yaitu alat pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada responden penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memberikan angket kepada jamaah haji yang mengikuti bimbingan Manasik Haji.

2. Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewancara dengan pihak penyelenggara (Ibu Hj. Ersi Shaulah, S.Ag selaku Sekretaris KBIH Darunnisa) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara).

3. Observasi, penulis melakukan observasi di Yayasan Darunnisa dan terlibat langsung dalam kegiatan penelitian dilapangan dengan mengikuti kegiatan bimbingan Manasik Haji dan mencari data-data lain sebagai penunjang.


(40)

4. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penelitian, dapat berupa buku, majalah, artikel, foto, gambar dan lain-lain.

G. Teknis Analisa Data

Setelah data yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi ini sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknik analisis data atau desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan maksud untuk menjawab perumusan masalah tentang sejauh mana respon jamaah terhadap bimbingan ibadah haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

Pada metode ini penulis menggunakan skala 5 tingkat (likert) yang terdiri dari:

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Kelima penilaian tersebut kemudian diberi bobot untuk Respon Jamaah dan kegiatan bimbingan KBIH Darunnisa dengan bobot sebagai berikut:

1. SS jawaban Sangat Setuju diberi bobot = 5 2. S jawaban Setuju diberi bobot = 4 3. CS jawaban Cukup Setuju diberi bobot = 3 4. TS jawaban Tidak Setuju diberi bobot = 2 5. STS jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot = 1


(41)

Pengertian dari deskriptif kuantitatif, yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklarifikasikan, mentabulasikan, dan dilakukan dengan perhitungan statistik.

Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yang mewakili oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan kegiatan bimbingan ibadah haji yang diberikan oleh KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan kepada jamaah haji. Dan Y merupakan respon jamaah haji.

Adapun teknis analisis data dari penelitian ini adalah dengan: 1. Menghitung rata-rata

Mean adalah nilai tengah atau kecendrungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu segi pengamatan.

Rumus: = ∑

n Keterangan:

= rata-rata ∑ = Pengamatan

= Jumlah Pengamatan.4

4

Anas Sudijono. Pengant ar St at ist ik Pendidikan. (Jakart a: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 81


(42)

2. Standar deviasi

Adalah seberapa jauh nilai pengamatan tersebut di sekitar nilai rata-rata.

Rumus:

SD = ∑ −(∑ ) ____________

( -1) Keterangan:

SD = Simpangan Deviasi = Jumlah Pengamatan i = Jumlah Pengamatan ke i

= Jumlah Pengamatan ke ii 3. Rumus frekuensi relative

Adalah perhitungan rasio atau bilangan persen. Rumus:

P = x 100% Keterangan: P = Presentase

= Frekuensi

= Jumlah Pengamatan5

5


(43)

28

A. KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan 1. Sejarah Berdirinya KBIH Darunnisa

Bermula pada pertengahan tahun 1960 dengan mengajak kaum ibu di lingkungan Legoso Pisangan Ciputat untuk belajar mengaji dan memperdalam Islam, Hj. Rusydiyah Sabuki secara terus menerus berupaya mengembangkan “Darunnisa” yang berarti “Rumah Perempuan” dengan berbagai kegiatannya, memberikan santunan Yatim Piatu, Dhuafa, Janda dan Jompo serta mendirikan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) serta Umrah dan belakangan mengembangkan sekolah Islam (SD-SMP-SMA) Madinatul Ilmi. Darunnisa sendiri menjadi sebuah yayasan baru tahun 1991.1

Adapun KBIH Darunnisa terbentuk pada april 1990 dan dilatarbelakangi oleh keinginan para jamaah dan masyarakat sekitar yang ingin menunaikan ibadah haji dibawah bimbingan Hj. Rusydiyah Sabuki dibantu putra ke-5 H. Royhan Sabuki. Dalam menjalankan operasionalnya KBIH Darunnisa mengacu pada Undang-undang No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji dan keputusan Mentri Agama RI No. 396 tahun 2003 tentang penyelenggara Haji dan Umrah, serta keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Banten NO. Kw.

1

Waw ancara pr ibadi dengan Ibu Hj. Er si, Sekret aris KBIH Darunnisa. Tangerang 23 Agust us 2013


(44)

28.3/3/HJ.09/1954A/2010 tentang izin Operasional KBIH Propinsi Banten.2

Berawal dari 11 orang jamaah, hingga kini alumni jamaah haji Darunnisa berjumlah 2.216 orang. Kepuasan jamaah secara kualitatif dapat terukur dari banyaknya jamaah yang bergabung dengan KBIH Darunnisa atas anjuran teman ataupun kerabat yang pernah bergabung sebelumnya. Upaya evaluasi secara berkala juga dilakuakan KBIH Darunnisa guna minimalisir segala kekurangan dan hambatan/kendala yang terjadi selama proses di Tanah Air maupun di Tanah Suci.

Dalam perkembangannya, KBIH Darunnisa berupaya untuk tetap menjalin tali silaturahmi dengan bentuknya Ikatan Persaudaraan Haji Darunnisa, antara lain dengan pertemuan berkala baik dari tiap angkatan maupun lintas angkatan seperti, pengumpulan dana/paket santunan Ramadhan dan Idul Fitri, paket perlengkapan sekolah diawal tahun ajaran baru, pengajian bulanan dan berbagai kegiatan lainnya.

2. Visi dan Misi KBIH Darunnisa

Adapun Visi dan Misi KBIH Darunnisa adalah: a. Visi

Menjadi kelompok bimbingan ibadah haji yang terpercaya dengan kualitas pelayanan prima.

b. Misi

2


(45)

1) Melayani jamaah dengan sebaik-baiknya 2) Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan 3) Berupaya membantu jamaah meraih Haji Mabrur

4) Meningkatkan kesadaran bahwa pada setiap harta yang dimiliki terdapat hak orang lain.

Visi dan Misi Darunnisa tercermin dari orientasi sosial dan tujuan nya. Orientasi sosial yang menjadi pijakan awal bagi terbentuknya KBIH Darunnisa tercermikan dari tujuan yang telah tertanam, yakni melayani jamaah dengan sebaik-baiknya, dengan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dan dengan penuh harapan menjadikan jamaah menjadi haji mabrur. Selain itu keberadaan KBIH memberikan kontribusi dalam memperlancar dan mengembangkan berbagai kegiatan yayasan, khususnya santunan bagi Lansia, Anak-anak Yatim Piatu, Janda dan Fakir Miskin yang saat ini tidak hanya diarea legoso-ciputat dan sekitarnya, tetapi juga di Desa Kemanisan Serang Banten (Masjid Nurul Huda- yang telah didirikan oleh Yayasan Darunnisa pada tahun 2005) serta bagi pendirian dan kelangsungan Sekolah Madinatul Ilmi di Jl. H. Kipin Legoso Raya Pisangan Ciputat. Peruntukan dana tersebut merupakan ladang amal bagi para jamaah, dan diyakini sebagai pintu keberkahan serta kemudahan disegala urusan jamaah selama di Tanah Suci.3

3 Ibid,


(46)

3. Struktur Organisasi Kerja KBIH Darunnisa

Struktur Organisasi Kerja KBIH Darunnisa

Pembimbing

DR. H. Ahmadi Rojali J.

Pembimbing

Drs. H.Sukron Makmun

Pembimbing

Ir. H. Ruhamaben

Humas

Hj. Siti Aminah

Wakil Sekretaris

Hj. Yanti Roslianti

Sekretaris

Hj.Ersi Shaulah

Ketua

Drs. H. Royhan Sabuki

Bendahara

Hj. Evi Sofiha

Wakil Pembina

Hj.Eha Roichatul Djanah

Pembina

Hj. Rusydiyah Sabuki

Pembimbing

H. Adro’ie Musleh

Pembimbing

H. Aad Rusyad Nurdin

Pembimbing

Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban


(47)

Pembina kelompok bimbingan ibadah haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan:

Pembina : Hj. Rusydiyah Sabuki Wakil Pembina : Hj. Eha Roichatul Djannah Ketua : Drs. H. Royhan Sabuki Sekretaris : Hj. Ersi Shaulah, S.Ag Wakil Sekeertaris : Hj. Yanti Roslianti Bendahara : Hj. Evi Sofiha, S.Sos Humas : Hj. Siti Aminah

Pembimbing : Ir. H. Ruhamaben, MSAe Pembimbing : Drs. H. Sukron Makmun, MA

Pembimbing : DR. H. Ahmadi Rojali Jawab, Lc, MA, LLM Pembimbing : Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA Pembimbing : H. Aad Rusyad Nurdin, SH. MKn Pembimbing : H. Adro’I Musleh, S.Ag.4

4. Program Kerja KBIH Darunnisa a. Teknik Pelaksanaan

Pendaftaran dimulai lebih awal sebelum diumumkan KEPPRES/ MENAG guna memberikan pelayanan yang baik dan terencana dan ditutup hingga terpenuhinya jumlah kuota (kuota terbatas).

Syarat-syarat yang diperlukan:

4 Ibid,


(48)

1) Pas photo terbaru berwarna, background putih, besar kepala 80% dengan ukuran

3 X 4 = 30 lembar 4 X 6 = 10 lembar

2) Menyerahkan foto copy KTP 3 lembar

3) Menyerahkan foto copy Kartu Keluarga 3 lemabar 4) Mengisi formulir SPPH dari Kemenag

5) Mengisi formulir Bank disiapkan oleh Bank

Setelah melengkapi semua persyaratan diatas, BPIH awal yang harus dikelurkan disetor atau ditransfer ke rekening Bank yang ditujukan oleh KBIH Darunnisa yaitu Bank Mandiri langsung ke nomor rekening pihak KBIH Darunnisa.

b. Kesehatan

1) Pemeriksaan fisik di Puskesmas sesuai domisili masing-masing dengan membawa KTP + Foto Copy BPIH.

2) Pemeriksaan EKG, rontgen thorax, laboratorium meliputi: darah lengkap, urine lengkap, golongan darah, kolesterol, gula darah, asam urat, trigliserid, kreatinin, ureum, test hamil. 3) Suntik meningitis dilakukan 1-2 bulan sebelum keberangkatan


(49)

c. Perlengkapan

1) PAKET DARUNNISA:

PRIA WANITA

Bahan batik bahan batik

Kain ihram Mukena

Baju koko Bergo

Sajadah Sajadah

Tas biru kuning Tas biru kuning Kantong sandal Kantong sandal Buku panduan Buku panduan

Notes Notes

2) PAKET ONH: Koper Besar Tas tenteng Tas paspor

Buku panduan + buku do’a manasik 3) PAKET BANK

Kain ihram/mukena Jaket

d. Penginapan

Untuk penginapan jamaah selama di Makkah dan Madinah sudah disiapkan langsung oleh KEMENAG, jamaah bisa langsung menempati penginapan begitu tiba di Tanah Suci.


(50)

e. Transport

Jamaah haji KBIH Darunnisa dalam perjalanannya menggunakan transport yang telah disiapkan oleh KEMENAG dari pemberangkatan hingga kembali keTanah Air dan selama di Tanah Suci menggunakan bus AC.

f. Makanan

Untuk makanan KBIH Darunnisa menyediakan fasilitas pelayanan makanan berupa makan 3x sehari dengan menu masakan Indonesia.

g. Fasilitas lain

Biaya sudah termasuk:

1) Akomodasi atau Penginapan

2) Setoran BPIH/ONH ke pemerintah via bank yang ditunjuk 3) Perlengkapan ibadah

4) Dll

biaya belum termasuk (hal-hal yang bersifat pribadi) 1) Dam

2) Qurban

3) Biaya telephon 4) Cuci pakaian


(51)

5. Profil Jamaah Haji KBIH Darunnisa

Adapun data yang penulis himpun dari hasil penelitian, jamaah haji tahun 2013 antara lain sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Jumlah jamaah haji yang mendaftar di tahun 2013 pada kelompok Bimbingan Ibadah Hjai (KBIH) Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan sejumlah 115 jamaah yang terdiri dari 43 jamaah pria dan 72 jamaah wanita.

2. Umur/Usia

Berdasarkan data yang penulis peroleh, usia jamaah haji KBIH Darunnisa yang berangkat tahun 2013 adalah:

Usia 20-an = 1 orang jamaah Usia 30- an = 16 orang jamaah Usia 40- an = 42 orang jamaah Usia 50-an = 40 orang jamaah Usia 60-an = 13 orang jamaah Usia 70-an = 3 orang jamaah 3. Wilayah Tempat Tinggal

Kebanyakan dari jamaah haji tahun 2013 yang mendaftar di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darunnisa bertempat tinggal di wilayah Tangerang Selatan.


(52)

B. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji adalah penjelasan-penjelasan dalam bentuk tuntunan atau petunjuk kepada calon jamaah haji tentang tatacara perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji yang mempunyai tujuan untuk membekali calon jamaah haji dengan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan haji agar jamaah dapat melaksanakan seluruh kegiatan haji berdasarkan tuntunan hajinya Rasulullah SAW sehingga diharapkan nantinya para calon jamaah dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji secara mandiri dan memperoleh predikat haji yang diterima oleh Allah SWT.

Untuk mencapai itu, penyelenggara manasik KBIH Darunnisa memberikan bimbingan di Tanah Air sebanyak 12 kali pertemuan setiap seminggu 2 kali yang dilaksanakan di Yayasan Darunnisa. Setelah bimbingan manasik haji dengan materi juga dengan praktek lapangan, jamaah selalu dianjurkan untuk bertanya yang berkaitan dengan masalah haji baik pada waktu bimbingan manasik haji maupun diluar bimbingan. Kemudian diadakan bimbingan tahap terakhir yang bersifat pemantapan sekaligus merupakan pembekalan akhir kepada calon jamaah haji, pembimbingan pemantapan dilaksanakan menjelang keberangkatan calon jamaah haji ke Tanah Suci. Jadi bagi jamaah yang kurang faham mengenai manasik haji dan masalah yang berkaitan dengan haji bisa menanyakan kembali kepada pembimbing agar nantinya ketika pelaksanaannya di Tanah Suci para jamaah dapat melakukan dengan benar.


(53)

Adapun ketika pelaksanaan haji di Tanah Suci para jamaah dibagi kedalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 10-13 orang jamaah dengan 1 orang ketua kelompok yang dilihat bisa sedikit banyak membantu jamaah yang kurang faham sejak mulai pelaksanaan haji hingga kepulangan ke Tanah Air.

Adapun dalam penyampaian materi dan pengajaran sekitar pelaksanaan haji KBIH Darunnisa menggunakan jasa orang-orang untuk memberikan materi manasik Haji dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Menguasai Bahasa Arab

Penguasaan bahasa Arab ini sangat diperlukan sekali karena bahasa yang digunakan di Tanah Suci itu menggunakan bahasa Arab sehingga memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di Tanah Suci.

2. Pengetahuan mendalam mengenai ilmu agama Islam, seluk-beluknya, hukum-hukum sayar’I dan sebagainya.

3. Berwawasan luas, yaitu pengetahuan yang berupa wawasan umum. 4. Pengetahuan yang mendalam dalam hal pelaksanaan haji dan

pengenalan daerah di Tanah Suci.

Dedikasi yang tinggi dalam usaha bimbingannya, yaitu kesungguhan, kesabaran, dan ikhlas dalam memberikan bimbingan kepada jamaahnya yang bermacam-macam dari segi karakteristik sifat, tingkat sosial, umur dan pendidikan.5

5


(54)

Adapun Materi-materi yang disampaikan dalam manasik haji KBIH Darunnisa berpedoman pada buku-buku yang diterbitkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia. Dan buku-buku tersebut diberikan kepada jamaahnya sebagai buku pegangan manasik haji, selain itu juga KBIH Darunnisa membuat diktat (ringkasan) mengenai manasik haji untuk mempermudah jamaah dalam memahami manasik haji. Karena isi dari diktat tersebut adalah tentang cara pelaksanaan haji secara praktis dan pembahasannya lebih singkat dan padat.

Adapun materi yang disampaikan, meliputi:

1. Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah. 2. Kesehatan Jamaah Haji.

3. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji.

4. Tatacara Berhaji (Tamattu, Ifrad, dan Qiran). 5. ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina). 6. Hikmah Haji Mabrur.

7. Hukum-Hukum Islam Yang Berkaitan Dengan Haji. 8. Etika Jamaah Sebelum & Selama Berhaji.

9. Ziarah Ketempat-Tempat Bersejarah.

Adapun metode yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yaitu dengan metode ceramah, praktek, dialog dan tanya jawab. Sedangkan Media yang digunakan dalam bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa terlebih dahulu menyesuaikan dan meninjau tempat yang digunakan dari berbagai segi dan keuntungannya dengan


(55)

mempertimbangkan faktor-faktor kegiatan yang akan dilaksanakan, fasilitas atau alat perlengkapan yang diperlukan serta keadaan lingkungannya. Maka KBIH Darunnisa menggunakan beberapa tempat yaitu:

1. Untuk pemberian materi kepada jamaah haji dilaksanakan di Yayasan Darunnisa.

2. Sedangkan untuk praktik Ibadah Haji dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede.

C. Respon Jama’ah Terhadap Bimbingan Manasik Haji KBIH Darunnisa Ciputat Tangerang

Adapun respon jamaah terhadap bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan adalah:

1. Analisis Waktu Tempat dan Fasilitas a. Penyediaan waktu manasik haji

Didalam ini dijelaskan mengenai respon jamaah secara rinci, untuk penyediaan waktu yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan manasik haji, Pertemuan bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa sebanyak 12 kali yang diselenggarakan seminggu 2 kali.

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada waktu yang diberikan dalam bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.


(56)

Tabel 4.1

Prosentase penilaian responden terhadap waktu yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

22 70 4 4 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penyediaan waktu yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 70% responden menjawab setuju, 22% responden menjawab sangat setuju, 4% responden menjawab cukup setuju, dan 4% responden menjawab tidak setuju.

b. Penyediaan Tempat Manasik Haji

Didalam ini dijelaskan mengenai respon jamaah secara rinci, untuk penyediaan tempat yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan manasik haji, pelaksanaan bimbingan manasik haji diselenggarakan di Yayasan KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada lokasi yang diselenggrakan dalam bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.


(57)

Tabel 4.2

Prosentase penilaian responden terhadap lokasi yang diselenggarakan dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

26 54 18 2 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap lokasi yang diselenggarakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 54% responden menjawab setuju, 26% responden menjawab sangat setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

c. Penyediaan fasilitas manasik haji

Didalam ini dijelaskan mengenai respon jamaah secara rinci, untuk penyediaan fasilitas yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan manasik haji, fasilitas yang diberikan bertujuan untuk kemudahan dan kelancaran kegiatan bimbingan manasik haji KBIH Darunnisa.

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada penyediaan fasilitas yang diberikan penyelenggara dalam bimbingan mansik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.


(58)

Tabel 4.3

Prosentase penilaian responden terhadap fasilitas yang disediakan dalam penyelenggaraan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

40 48 8 4 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap fasilitas yang sediakan dalam penyelenggaraan bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 48% responden menjawab setuju, 40% responden menjawab sangat setuju, 8 responden menjawab cukup setuju, dan 4% responden menjawab tidak setuju. 2. Analisis Narasumber

Didalam ini dijelaskan mengenai respon jamaah secara rinci, untuk Narasumber yang telah menyampaikan bimbingan materi manasik haji, Dalam penyampaian bimbingan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain: penguasaan narasumber terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan Keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan materi manasik haji kepada jamaah

Penyampaian materi dilakukan oleh 7 Narasumber yang masing-masing membawa 1 atau 2 materi. Narasumber yang menyampaikan bimbingan adalah:


(59)

a. Hj. Rosdiyah Sabuki

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (Hj. Rosdiyah Sabuki) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

28 46 16 10 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 46% responden menjawab setuju, 28% responden menjawab sangat setuju, 16 responden menjawab cukup setuju, dan 10% responden menjawab tidak setuju.


(60)

Tabel 4.5

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

22 64 10 4 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 64% responden menjawab setuju, 22% responden menjawab sangat setuju, 10% responden menjawab cukup setuju, dan 4% responden menjawab tidak setuju.

Tabel 4.6

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

22 52 24 2 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 52% responden menjawab setuju, 22% responden menjawab sangat setuju, 24


(61)

responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

b. Dr. H. Fajar Siddik

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (Dr. H. Fajar Siddik) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

36 52 8 4 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 52% responden menjawab setuju, 36% responden menjawab sangat setuju, 8% responden menjawab cukup setuju, dan 4% responden menjawab tidak setuju.


(62)

Tabel 4.8

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

20 42 30 8 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah yang digunakan narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 42% responden menjawab setuju, 20% responden menjawab sangat setuju, 8% responden menjawab cukup setuju, dan 8% responden menjawab tidak setuju.

Tabel 4.9

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

20 54 24 2 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 54% responden menjawab setuju, 20% responden menjawab sangat setuju, 24%


(63)

responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

c. Dr. H. Royhan

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (Dr. H. Royhan) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

30 44 20 6 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 44% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab sangat setuju, 20% responden menjawab cukup setuju, dan 6% responden menjawab tidak setuju.


(64)

Tabel 4.11

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

18 44 18 18 2

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 44% responden menjawab setuju, 18% responden menjawab sangat setuju, 18% responden menjawab cukup setuju, 18% responden menjawab tidak setuju, dan 2% responden menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 4.12

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

18 48 24 10 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 48% responden menjawab setuju, 18% responden menjawab sangat setuju, 24%


(65)

responden menjawab cukup setuju, dan 10% responden menjawab tidak setuju.

d. H. Adro’ie Musleh, Sag

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (H. Adro’ie Musleh, Sag) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.13

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

18 50 22 8 2

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 50% responden menjawab setuju, 18% responden menjawab sangat setuju, 22% responden menjawab cukup setuju, 8% responden menjawab tidak setuju, dan 2% responden menjawab sangat tidak setuju.


(66)

Tabel 4.14

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

20 52 22 6 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 52% responden menjawab setuju, 20% responden menjawab sangat setuju, 22% responden menjawab cukup setuju, dan 6% responden menjawab tidak setuju.

Tabel 4.15

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

40 56 4 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 56% responden


(67)

menjawab setuju, 40% responden menjawab sangat setuju, dan 4% responden menjawab cukup setuju.

e. Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.16

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

50 36 14 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 50% responden menjawab sangat setuju, 36% responden menjawab setuju, dan 14% responden menjawab cukup setuju.


(68)

Tabel 4.17

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

44 42 14 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 44% responden menjawab sangat setuju, 42% responden menjawab setuju, dan 14% responden menjawab cukup setuju.

Tabel 4.18

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

36 42 22 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 42% responden menjawab setuju, 36% responden menjawab sangat setuju, dan 22% responden menjawab cukup setuju.


(69)

f. H. Sukron Makmun, MA

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (H. Sukron Makmun, MA) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.19

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

30 60 10 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 60% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab sangat setuju, dan 10% responden menjawab cukup setuju.


(70)

Tabel 4.20

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

28 60 12 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 60% responden menjawab setuju, 28% responden menjawab sangat setuju, dan 12% responden menjawab cukup setuju.

Tabel 4.21

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

36 54 10 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 54% responden menjawab setuju, 36% responden menjawab sangat setuju, dan 10% responden menjawab cukup setuju.


(71)

g. Ir. H. Ruhamaben

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah terhadap penguasaan narasumber (Ir. H. Ruhamaben) terhadap materi, metode ceramah narasumber, dan keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.22

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

32 52 10 6 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 52% responden menjawab setuju, 32% responden menjawab sangat setuju, dan 10% responden menjawab cukup setuju.


(72)

Tabel 4.23

Prosentase penilaian responden terhadap metode ceramah narasumber yang digunakan bimbingan manasik haji Sangat

Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

24 58 18 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap penguasaan materi narasumber dalam bimbingan manasik haji yang diterima sebesar 58% responden menjawab setuju, 24% responden menjawab sangat setuju, dan 18% responden menjawab cukup setuju.

Tabel 4.24

Prosentase penilaian responden terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

34 46 20 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah terhadap keberhasilan narasumber dalam penyampaian bimbingan manasik haji kepada jamaah yang diterima sebesar 46% responden menjawab setuju, 34% responden menjawab sangat setuju, dan 20% responden menjawab cukup setuju.


(73)

3. Analisis Materi

Didalam ini dijelaskan mengenai respon jamaah secara rinci, untuk materi yang diberikan oleh penyelenggara manasik haji dalam bimbingan KBIH Darunnisa. Ini berarti pihak KBIH Darunnisa harus mampu membimbing/menjelaskan sesuai dengan materi yang telah diberikan.

Materi ini untuk bekal jamaah dari pendaftaran hingga pemberangkatan dan ditanah air maupun ditanah suci dalam melaksanakan kegiatan ibadah haji. Penyelenggara memberikan 9 materi kepada jamaah, yang diharapkan jamaah dapat menguasai dan memahami materi yang diberikan penyelenggara, yang antara lain ialah:

a. Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah.

Tabel 4.25

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)


(74)

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tinjauan Haji Menurut Al-Qur’an dan Sunnah yang diterima sebesar 48% responden menjawab setuju, 38% responden menjawab sangat setuju, 12% responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

b. Kesehatan Jamaah Haji

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Kesehatan Jamaah Haji.

Tabel 4.26

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Kesehatan Jamaah Haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

24 58 18 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Kesehatan Jamaah Haji yang diterima sebesar 58% responden menjawab setuju, 24% responden menjawab sangat setuju, dan 18% responden menjawab cukup setuju.


(75)

c. Syarat, Rukun dan Wajib Haji

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Syarat, Rukun dan Wajib Haji.

Tabel 4.27

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Syarat, Rukun dan Wajib Haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

28 48 24 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Syarat, Rukun dan Wajib Haji yang diterima sebesar 48% responden menjawab setuju, 28% responden menjawab sangat setuju, dan 24% responden menjawab cukup setuju.

d. Tatacara Berhaji (Tamattu, Ifrad, dan Qiran)

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tatacara Berhaji (Tamattu, Ifrad, dan Qiran).


(76)

Tabel 4.28

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tatacara Berhaji (Tamattu, Ifrad, dan Qiran)

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

30 58 12 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Tatacara Berhaji (Tamattu, Ifrad, dan Qiran) yang diterima sebesar 58% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab sangat setuju, dan 12% responden menjawab cukup setuju.

e. ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina)

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina).

Tabel 4.29

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina)

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)


(77)

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi ARMINA (Arafah Muzdalifah dan Mina) yang diterima sebesar 58% responden menjawab setuju, 26% responden menjawab sangat setuju, 14% responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

f. Hikmah Haji Mabrur

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hikmah Haji Mabrur.

Tabel 4.30

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hikmah Haji Mabrur

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

30 54 16 0 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hikmah Haji Mabrur yang diterima sebesar 54% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab sangat setuju, dan 16% responden menjawab cukup setuju.


(78)

g. Hukum-hukum Islam yang Berkaitan dengan Haji

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hukum-hukum Islam yang Berkaitan dengan Haji.

Tabel 4.31

Prosentase penilaian responden pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hukum-hukum Islam yang Berkaitan dengan Haji

Sangat Setuju (%)

Setuju (%) Cukup Setuju (%)

Tidak Setuju (%)

Sangat Tidak Setuju (%)

38 48 12 2 0

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Hukum-hukum Islam yang Berkaitan dengan Haji yang diterima sebesar 48% responden menjawab setuju, 38% responden menjawab sangat setuju, 12% responden menjawab cukup setuju, dan 2% responden menjawab tidak setuju.

h. Etika Jamaah Sebelum & Selama Berhaji

Dari populasi sebanyak 50 responden (jamaah haji tahun 2013) yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitiannya terhadap respon jamaah pada tingkat pemahaman jamaah terhadap materi Etika Jamaah Sebelum & Selama Berhaji.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)