4. ASAL PENDERITA
• Penderita yang dirujuk ke RSPI-SS adalah penderita yang oleh petugas kesehatan dari rumah sakit yang merujuk sudah dapat diidentifikasi bahwa penderita tersebut adalah kasus flu burung.
• Rumah Sakit yang melakukan rujukan sebaiknya menghubungi petugas Triage RSPI-SS untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam rangka penerimaan penderita tersebut termasuk
pengiriman kendaraan ambulans 118 yang akan menjemput kasus yang dirujuk tersebut ke rumah sakit rujukan RSPI-SS .
• Penderita yang datang sendiri dan diduga menderita gejala-gejala flu burung diarahkan untuk ke ruang Triage Instalasi Rawat Darurat IRD RSPI-SS.
• Penderita yang datang sendiri ke poliklinik penyakit parupenyakit dalampenyakit anak, setelah dilakukan pemeriksaan dan diduga menderita flu burung dapat dibawa langsung
keruangan Isolasi.
5. TEMPAT PENDAFTARAN PENDERITA TPP
• Adalah tempat yang disediakan oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk melakukan pendaftaran penderita dalam rangka pemeriksaan kesehatan oleh tim Medis
Rumah Sakit. • Pada TPP tersebut harus ditempatkan petugas yang telah dilatih untuk melakukan seleksi
terhadap seluruh penderita yang mengalami keluhangejala sesuai gejala flu burung. • Petugas TPP tersebut akan mengarahkan penderita yang telah dicurigai menderita gejala flu
burung tersebut untuk diperiksa di ruang Triage IRD.
6. TRIAGE INSTALASI RAWAT DARURAT :
• Rawat darurat Emergency adalah suatu keadaan dimana penderita memerlukan pemeriksaan dan tindakan medis segera dan apabila tidak segera dilakukan dapat berakibat fatal bagi
penderita. • Triage adalah ruangan yang mempunyai fungsi untuk melakukan seleksi terhadap penderita flu
burung, dimana semua petugas telah melakukan kewaspadaan standart. • Seleksi pertama dilakukan oleh perawat yang telah dilatih dengan berpedoman pada gejala-
gejala flu burung dan faktor risikonya, sekaligus melakukan pemeriksaan awal sebelum dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan lanjutan.
35
• Seleksi kedua adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Triage, yang melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai standar pelayanan medik mengenai flu burung yang ada.
• Jika diperlukan pemeriksaan penunjang diagnostik, maka dokter segera melakukan oleh petugas Khusus pemeriksaan laboratorium sederhana dan foto toraks pada penderita tersebut.
• Dari hasil pemeriksaan diagnostik fisik dan penunjang tersebut, dokter dapat memulangkan atau segera merawat penderita tersebut sesuai indikasi.
• Untuk pasien rujukan dari rumah sakit non rujukan maka petugas hanya melakukan konfirmasi pemeriksaan di Triage waktu yang digunakan seminimal mungkin untuk hal ini.
• Untuk penderita yang akan dirawat, maka dokter Triage segera melaporkan hal rencana perawatan penderita tersebut pada dokter Konsulen jaga pada hari itu, dan dokter Triage harus
mencatat kasus tersebut dalam formulir AI-1.
7. GEJALA FLU BURUNG :
• Demam 38oC • Nyeri tenggorokan
• Batuk, pilek, bersin, mialgia • Pada keadaan yang berat timbul respiratory distress akibat pneumonia virus.
• Adanya kontak dalam 7 hari terakhir dengan unggas di peternakan terutama jika unggas tersebut menderita sakitmati.
8. LABORATORIUM
• Petugas laboratorium telah melakukan kewaspadaan standart. • Spesimen darah EDTA, Beku Serum diambil diruang perawatan isolasi. Spesimen darah,
usap tenggorokan yang telah diambil tersebut disimpan dalam media tertentu oleh petugas laboratorium dan petugas dari Badan Litbangkes akan datang mengambil spesimen tersebut
untuk diperiksa sebagai konfirmasi diagnosis. • Rutin :
o Darah Lengkap: hemoglobin, hitung lekosit, hitung jenis lekosit, trombosit, laju endap darah. o AlbuminGlobulin
o SGOTSGPT o Ureum, Kreatinin
36
o Creatine Kinase • Analisis Gas Darah.
• Mikrobiologi : o Pemeriksaan gram dan basil tahan asam
o Kultur SputumUsap tenggorokan • Pemeriksaan Serologi :
Dapat dilakukan Rapid test terhadap virus Influenza walaupun mungkin hasilnya tidak terlalu tepat, dan deteksi antibodi ELISA serta deteksi antigen HI, IFFA
9. RADIOLOGI