LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

1 Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi yang maksimal. Pembinaan dan olahraga prestasi adalah bagian upaya peningkatan kualitas manusia yang ada di Indonesia, salah satu cara untuk meningkatkan olahraga prestasi dalam peningkatan kualitas manusia di Indonesia yang harus lebih dulu ditingkatkan adalah meningkatkan kesehatan jasmani, mental, rohani masyarakat, serta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan bangga terhadap diri sendiri. Manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Masalah yang sering kali ada dalam diri manusia itu karena adanya rasa kurang percaya diri setiap kali melakukan kegiatan, khususnya dalam kegiatan olahraga berprestasi. Sangat sering sekali terjadi dalam olahraga berprestasi karena kurang rasanya percaya diri akan kemampuan dalam dirinya sehingga dapat menganggu mental para atlet yang membuat atlet tersebut kurang termotivasi untuk meraih prestasi yang seharusnya dapat di capai. Kurang Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu motivasi tersebut karena tidak percaya diri yang diakibatkan karena didalam dirinya tidak dipersiapkan konsep diri yang baik atau konsep diri positif. Seandainya saja jika seorang atlet dapat mengkonsep dirinya dengan baik atau secara positif maka atlet tersebut akan lebih percaya diri dan termotivasi untuk meraih prestasi yang diinginkan. Tetapi jika sebaliknya, dia mengkonsep dirinya secara negative dan kurang baik dia tidak akan merasa percaya diri setiap kali dia melakukan tindakan atau kegiatan. Olahraga prestasi berarti olahraga kompetitif yang mempunyai tujuan akhir yaitu untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya. Dimana setiap orang dapat menggeluti salah satu cabang olahraga yang dinikmati selanjutnya ditujukan untuk berprestasi baik itu ditingkat daerah, nasional, bahkan sampai ditingkat internasional. Olahraga prestasi menurut Lutan 1991:14 : “ Berdasarkan penekanan tujuannya orang mengenal olahraga prestasi olahraga kompetitif yang menekankan pencapaian prestasi, kemenangan atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan. Kondisi fisik termasuk salah satu factor yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi olahraga. Kondisi fisik erat kaitannya dengan performa atlet dalam melakukan aktivitas-aktivitas olahraga baik pada saat latihan terutama dalam suatu pertandingan. Makin tinggi derajat kondisi fisik atlet semakin tinggi pula kemampuan untuk melakukan keterampilan gerak yang dilakukan. Kemampuan teknik dan taktik akan dilakukan Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu secara sempurna apabila kondisi fisiknya prima. Selain itu akan menambah kepercayaan diri dan mental atlet ketika menghadapi latihan atau pun suatu pertandingan. “Perfect fitness result in the best psychology Why ? Because you have more self-confidence and psychological energy if ps ychological factory rely on psysical improvement” Bompa, 1999:54. Dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik merupakan faktor yang penting dalam pencapaian suatu prestasi olahraga. Seni bela diri Anggar dapat diartikan sebagai permainan beladiri yang menggunakan pedang. Karena sebelum adanya bentuk Anggar seperti sekarang, pedang digunakan pada masa Persia, Yunani, Romawi dan Babilonia. Relief yang terdapat di candi Luxor di Mesir menggambarkan adegan pertandingan Anggar sekitar abad 19 sebelum Masehi, menggunakan pedang sebagai alat. Saat itu, permainan pedang juga sudah menggunakan pelindung muka juga pelindung pada ujung pedang agar tidak mencelakakan orang. Disamping itu, ada seorang yang bertugas mencatat hasil pertandingan yang digambarkan dengan indahnya dalam relief tersebut vietry3.wordpress.com20081205sejarah- anggar. Olahraga permainan anggar merupakan salah satu jenis olahraga beladiri dengan menggunakan senjata pedang,anggar yang mula-mula digunakan sebagai salah satu keterampilan dalam peperangan yang diperlukan untuk melindungi diri pada zaman peperangan. Kekuatan Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam menggunakan pedang merupakan salah satu teknik dalam bermain anggar. Pedang tipis dan tajam adalah senjata yang digunakan dalam bermain anggar. Bangsa Indonesia baru mengenal permainan anggar sejak tahun 1940 yaitu pada waktu jaman penjajahan belanda. Penyebar anggar di indonesia adalah perwira tentara belanda sehingga tumbuh dan berkembanglah olahraga anggar di Indonesia, para penggemar olahraga anggar bergabung dalam organisasi yaitu Ikatan Pendekar Anggar Indonesia IPADI. Pada tahun 1953 IPADI menjadi IKASI Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Diharapkan melalui IKASI bermunculan atlet yang berprestasi yang dapat mengharumkan Indonesia di forum Internasional, termasuk perkembangan olahraga anggar di Indonesia pada saat ini sudah berkembang di daerah Jawa Barat. Olahraga anggar salah satu cabang olahraga yang dikembangkan dan dibina di Indonesia, pada umumnya olahraga anggar dimainkan oleh putra putri. Dalam olahraga anggar dikenal ada tiga jenis senjata, yaitu floret foil, degen epee, dan sabel sabre. Setiap senjata memiliki perbedaan baik dalam bentuk, permainan, bidang sasaran dan karakteristik khas teknik tangkisan serta pegangan. Teknik movement and distance dalam olahraga anggar diantaranya meliputi direct attack, one step lunge, redoublemen, dan ballestra, masing-masing teknik digunakan sesuai kebutuhan dan tuntutan pertandingan serta keuntungan yang diperoleh yaitu angka kemenangan. Begitu juga olahraga anggar dilihat dari Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karakteristiknya olahraga ini adalah olahraga yang aktif bergerak sehingga menuntut para atlet memiliki kondisi fisik yang benar-benar prima dalam setiap pertandingannya agar setiap melakukan gerakannya yang berulang- ulang dan cepat bisa bergerak dengan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kondisi fisik terdiri atas beberapa komponen antara lainkekuatan, kecepatan, kelentukan, daya tahan, koordinasi gerak yang baik. Selanjutnya kondisi fisik ini dikembangkan sesuai dengan karakteristik permainan anggar, misalnya power kaki untuk melakukan serangan, kelincahan dan kecepatan pada saat menyerang dan bertahan, koordinasi yang baik untuk melakukan rangkaian gerakan, kekuatan tangan untuk menangkis, daya tahan aerobic dan anaerobic untuk mencegahnya terjadinya kelelahan yang cepat dan berlebihan yang mengakibatkan efek buruk pada pertandingan. Namun berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis sebagai atlet anggar di Jawa Barat, pola pembinaan dalam kepengurusan dan organisasi pada olahraga anggar di Jawa Barat kecenderungan tidak kondusif serta faktor keterkaitannya dengan pola teknis dari luar atau pun dalam yang mempengaruhi pada pembinaan prestasi atlet-atlet muda berpotensial yang tujuannya untuk membawa nama Jawa Barat dikancah nasional dan masa depan atlet-atlet muda tersebut nantinya, karna prestasi merupakan hasil latihan dan kerja keras, kerjasama, para Pembina, pelatih dan atlet itu sendiri. Metode latihan yang tepat dan cocok serta menyentuh Idon Jaya Wiguna, 2013 Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu empat aspek yaitu fisik, teknik, taktik, dan mental diharapakan terjadi perubahan fisik dan psikis. Dalam hal ini Harsono 1998:100 menjelaskan bahwa “ada empat aspek latihan yang diperlukan diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental”. Khususnya dikelas kadet dan yunior yang saat ini sudah mulai terkejar prestasinya oleh propinsi dari daerah-daerah lainnya yang sering menjadi juara umum di nasional. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, kiranya peneliti menganggap penting untuk mengangkat masalah ini dalam penelitian dengan harapan penelitian ini dapat bermanfaat bagi team Jawa barat, juga menjadi acuan dalam menghadapi kejuaraan nasional kadet dan junior yang akan datang. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang profil kondisi fisik dalam pembinaan prestasi atlet anggar kadet dan junior, dan mengambil judul “Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi TeamJawa Barat ”.

B. Rumusan Masalah