Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pencapaian prestasi dinasional berikutnya. Lebih lanjut Sukmadinata 2010:254 menjelaskan, “Pengambilan sampel berdasarkan tujuan
atau purposive sampling, pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian”. Adapun ciri-ciri khusus sampel purposive menurut
Lincoln dan Guba dalam Sugiyono, 2012;219, yaitu : 1
Emergent sampling desainsementara, 2 Serial selection of sample unitmenggelinding seperti bola salju snowball, 3
Continuous adjustment orfocusing of the sampledisesuaikan dengan kebutuhan, 4 Selection to the point of redundancydipilih
sampai jenuh.
Dalam penelitian ini, meskipun penelitian berkenaan dengan gambaran kondisi fisik atlet anggar, namun tujuannya lebih diarahkan
pada gambaran kondisi fisik atlet anggar kadet dan junior maka sampelnya difokuskan pada atlet anggar kadet dan junior team Jawa Barat yang
pengambilan sampel secara purposive dikarenakan sampel bisa dijadikan gambaran maupun acuan untuk pencapaian prestasi di nasional berikutnya.
3. Alur Penelitian
Untuk memperlancar proses penelitian maka perlu dilakukan langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini. Alur
penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar
proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar dalam rangka melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
desain penelitian yang digunakan adalah seperti yang tertera pada halaman 62
OBSERVASI
DATA POPULASI DAN TES KONDISI FISIK
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Penelitian
4. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, sehingga dibutuhkan alat ukur yang baik. Instrumen merupakan suatu alat yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Seperti yang dikemukakan Sugiyono 2012:102, “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sos ial yang diamati”. Alat ini
merupakan agar dapat data yang dapat digunakan pada suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument dengan metode
observasi. “Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data dengan jalan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung” Sukmadinata,2010:220. Penulis melakukan data
dengan cara mengamati kegiatan yang berlangsung. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan dengan cara tes.
Arikunto dalam Nurhasan dan Cholil 2007:3, “tes adalah merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
KESIMPULAN
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Hasil dari tes tersebut berupa tes kondisi fisik.Tes ini
mengacu pada jenis tes fisik secara umum yang diperlukan pada cabang olahraga anggar. Terdapat beberapa factor yang penting untuk mengukur
tes kondisi fisik secara umum pada cabang olahraga anggar, kekuatan power otot lengan dan tungkai kaki, daya tahan otot lokal lengan, otot
local tungkai kaki, dan otot local perut, kemampuan anaerobic dan aerobic, serta kemampuan teknik. Dari beberapa factor kondisi fisik secara umum
tersebut akan mempengaruhi hasil dan prestasi olahraga anggar khususnya di Jawa Barat, adapun klasifikasi tes kondisi fisik secara umum yang
peneliti gunakan dan penjelasan dari instrumen-instrumen tersebut adalah seperti yang tertera pada halaman 64
1. Kekuatan
a. Power otot lengan
1 Two hand medicine ball put
a Tujuan :
Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kekuatan otot lengan dan bahu.
b Alatfasilitas
I. Kursitempat duduk
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
II. Bola medicine
III. Meteran
IV. Kamerahandycam
c Pelaksanaan
Orang coba duduk tegak dikursi, sambil kedua tangan memegang bola medicine. Sehingga bola tersebut menyentuh dada.
Kemudian kedua tangan mendorong bola tersebut kedepan sejauh mungkin.Sebelum orang mencoba mendorang bola medicine,
seutas tali dilingkaran pada dada orang coba dan ditarik ke belakang, sehingga badan bersandar pada kursi. Hal ini untuk
mencegah agar orang coba pada waktu mendorong tidak dibantu oleh gerakan badan ke depan. Orang coba diberi kesempatan
sebanyak 3 kali percobaan.
d Skor
Jarak tolakan yang terjauh dari 3 kali percobaan, yang diukur mulai dari tepi luar kursi sampai batastanda dimana bola
medicine tersebut jatuh.Jarak diukur dengan cm. b.
Power otot tungkai kaki 1
Standing broad jump a
Tujuan
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kekuatan otot tungkai kaki.
b Alatfasilitas
I. Pita ukuranmeteran
II. Matraslantai yang datar
c Pelaksanaan
Orang coba berdiri pada papan tolak dengan lutut ditekuk sampai membentuk sudut kurang lebih 45 derajat, kedua lengan
lurus ke belakang.Kemudian orang coba menolak kedepan dengan kedua kaki.Orang coba diberi kesempatan 3 kali percobaan.
d Skor
Jarak lompatan terbaik yang diukur mulai dari tepi dalam papan tolak sampai batas tumpuan kakibadan yang terdekat
dengan papan tolak, dari 3 kali percobaan.
2. Kemampuan aerobic
a. Bleep test
1 Tujuan
Untuk mengetahui dan mengukur kapasitas oksigendaya tahan aerob
2 Alatfasilitas
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
I. Lapanganruangan luas dan sepanjang 22 meter atau lebih
II. SoundPita kaset
III. Meteran untuk lintasan
IV. Stopwatch
3 Pelaksanaan
Tested harus berlari dan menyentuhmenginjak salah satu kaki pada garis akhir dan berputar untuk kembali berlari setelah
bunyi terdengar tunggu sampai bunyi “bleep” terdengar.Lari bolak balik terdir dari beberapa tingkatan, setiap tingkatan terdiri
dari beberapa balikan.Setiap tingkatan ditandai dengan bunyi “bleep” sebanyak tiga kali, sedangkan setiap balikan ditandai
dengan bunyi bleep. Tested dianggap todak mampu apabila dua kali berturut turut tidak dapat menyentuhkanmenginjakkan
kakinya pada garis.
4 Skor
Dihitung dari besarnya VO2 Max ditentukan dahulu pada tingkatan dan balikan paling akhir yang dapat dilakukan
testedpeserta. 3.
Kemampuan anaerobic
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Lari 20 meter
1 Tujuan
Untuk mengetahui dan mengukur kapasitas oksigen anaerob 2
Alatfasilitas I.
Stopwatch II.
Meteran III.
Lintasan IV.
Peluit 3
Pelaksanaan Orang coba berdiri di belakang pada start, dengan sikap
start melayang.Pada aba- aba “ya” lalu peserta berusaha lari secepat
mungkin mencapai finish.Tiap orang coba diberikan kesempatan 2 kali percobaan.
4 Skor
Jumlah waktu tempuh yang terbaik dari 2 kali kesempatan. 4.
Daya tahan otot a.
Otot local lengan 1
Push up a
Tujuan Mengukur komponen daya tahan local otot lengan ekstensor
b Alatfasilitas
Bidang yang datar
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c Pelaksanaan
Orang cobang berbaringdengan sikap telungkup, kedua tangan dilipat disamping badan. Kedua tangan menekan lantai dan
diluruskan, Sehingga badan terangkat, sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus. Setelah ini turunkan badan dengan
cara membengkokkan lengan pada siku, sehingga dada menyentuh lantai. Lakukan gerak tersebut secara berulang-ulang dan kontinyu
sampai orang coba tak dapat mengangkat badannya lagi. d
Skor Jumlah gerakan sit up yang benar yang dapat dilakukan
oleh orang coba tersebut. b.
Otot local Perut 1
Sit up a
Tujuan Mengukur komponen daya tahan local otot perut
b Alatfasilitas
Matras
c Pelaksanaan
Orang coba tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan dibelakang kepala, kedua kaki dilipat sehingga lutut
membentuk sudut 90 derajat. Seorang pembantu memegang
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
erat-erat kedua pergelangan kaki orang coba dan menekannya pada saat orang coba bangun.Orang coba berusaha bangun
sehingga berada dalam sikap duduk dan kedua siku dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia kembali ke sikap semula.
Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang, sampai orang coba tak mampu mengangkat badannya lagi. Perhatikan agar sikap
tungkai selalu membentuk sudut 90 derajat, pada waktu melakukan sit up.
d Skor
Jumlah gerakan sit up yang betul, yang dapat dilakukan oleh orang coba.
5. Kemampuan teknik anggar
a.Kuhadja fencing test 1
Tujuan Untuk mengukur dan mengetahui kemampuan teknik
serangan olahraga anggar 2
Alatfasilitas I.
Senjata anggar II.
Sasaranpopi anggar III.
Stopwatch IV.
Ruangan V.
Kamera
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Pelaksanaan
Target sasaran serangan yang berbentuk lingkaran dengan garis jari-jari 30 cm, target ini dibagi menjadi 5 daerah yang
dimulai pada titik tengah garis jari-jari 6 cm. dengan tusukan nilai 5.Lingkaran kedua dengan garis jari-jari 12 cm, dengan tusukan
nilai 4.Lingkaran ketiga dengan garis jari-jari 18 cm, dengan tusukan nilai 3.Lingkaran keempat dengan garis jari-jari 24 cm,
dengan tusukan nilai. 2. Lingkaran kelima dengan garis jari-jari 30 cm, dengan tusukan nilai 1. Tusukan yang jatuh tepat pada garis
batas lingkaran diberi nilai sesuai dengan lingkaran diatasnya dan tusukan yang jatuh diluar target tidak diberi nilai.
Tested berdiri dalam keadaan on guard menghadap ke arah sasaran yang telah disiapkan.Setelah aba-
aba “ya” testee melakukan serangan ke arah sasaran sebanyak mungkin dalam waktu 15 detik.
4 Skor
Jumlah nilai yang diperoleh selama melakukan serangan dalam waktu 15 detik. Berikut contoh gambar kuhadja fencing tes
pada halaman 72
Idon Jaya Wiguna, 2013
Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar Kadet Dan Junior Dalam Pembinaan Prestasi Team Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Kuhadja Fencing Test
5. Prosedur pengolahan data