Hubungan volume lalu lintas dengan kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan KH.Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barang Kabupaten Bekasi

(1)

SURAT KETERANGAN

PENYERAHAN HAK EKSLUSIF

Yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak pengelola penelitian menyatakan bersedia:

“Bahwa hasil penelitian dapat di online-kan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 28 Agustus 2013

Mengetahui, Pembimbing


(2)

LEMBAR PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

Bandung, 28 Agustus 2013 Perihal : Lembar Pernyataan Bukan Plagiat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arif Rahman

NIM : 1.06.09.009

Judul TA : Identifikasi Perkembangan Kegiatan Rumah Makan di Jalan Padalarang - Ciburuy Setelah Pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak Tugas Akhir/Karya Ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Komputer Indinesia.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN VOLUME LALU LINTAS

DENGAN KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA

DI JALAN KH. AHMAD MARIUK KECAMATAN CIKARANG BARAT KABUPATEN BEKASI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Achmad Alfan Rifa’i 10609003

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal: 28 Agustus 2013


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Achmad Alfan Rifa’i

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 05 Oktober 1991

Agama : Islam

Kota/Kab. : Kab. Bekasi Suku Bangsa : Sunda Warga Negara : Indonesia

Alamat Kost : Kel. Cikutra Kec. Cibeunying Kidul, Bandung Telephone : 083820343145

Email : achmadalfan266@yahoo.com

Pendidikan

SD : SD Negri Cibuntu 06 (1997 - 2003)

SMP : SMP Negri 2 Tambun Selatan (2003 - 2006) SMU : SMA Negeri 1 Tambun Selatan (2006 - 2009) Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia, Bandung (2009 - 2013)

(Program Sarjana (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota) Pengalaman Organisasi

1) SMP 2 Tambun Selatan : Sekolah Sepak Bola SMP Negri 2 Tambun Selatan 2) SMAN 1 Kadugede : Anggota Paskibra, Anggota Osis

3) Perguruan Tinggi : HIMA Planologi UNIKOM Bandung (2009-2013) Penelitian yang Pernah Dilakukan

Studio Proses Perencanaan : Identifikasi Dampak Perkembangan TIK terhadap Pola Pergerakan (Orang dan Barang) Di Kota Bandung. UNIKOM, Bandung 2010.

Studio Perencanaan Kota : Studi Pengembangan Kawasan Perkotaan Di Kota Banjar. UNIKOM, Bandung, 20011.

Studio Perencanaan Wilayah : Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasari Berbasis Agroforestri. UNIKOM, Bandung 2012.


(5)

Kerja Praktik Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan.

Pengalaman Seminar

Seminar “Pemecahan Rekor Muri dengan Peserta Terbanyak dan Waktu Terlama Merakit dan Instalasi PC” Lab Hardware UNIKOM, 4 Januari 2013 (bersertifikat)

Kemampuan Komputer :

 Microsoft office (word, excel, powerpoint)

 ArcGIS  Auto CAD  Sketchup  Corel Draw


(6)

HUBUNGAN VOLUME LALU LINTAS

DENGAN KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA

DI JALAN KH. AHMAD MARIUK KECAMATAN CIKARANG BARAT

KABUPATEN BEKASI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Achmad Alfan Rifa’i

1.06.09.003

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W, yang senantiasa menjadi ilham dalam tiap arah pekerjaan.

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Hubungan Volume Lalu Lintas dengan Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi” ini merupakan salah satu syarat kelulusan Mata kuliah Tugas Akhir, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan adanya usaha serta do’a dari penulis maupun dari pihak-pihak lainnya. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibunda tercinta (Misih Lestari) sumber ketulusan doa, mata air, cinta dan kasih sayang yang hangat dan murni;

2. Ayahanda tercinta (Natrom Alvian) yang telah mencurahkan segala kasih sayang, perhatian dan dukungan lahir dan batin kepada penulis;

3. Adikku (Shielvia Rifahti) tersayang yang selalu memberikan dorongan, dukungan dan do’a selama ini;

4. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia;

5. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer;

6. Ibu Rifiati Safariah. ST., MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan dosen penguji dalam pelaksanaan sidang yang telah membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan serta memberikan masukan dan arahan dalam memperbaiki laporan Tugas Akhir ini;


(8)

iii

7. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir.,MT., selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberi masukan dan dukungan serta semangat sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;

8. Bapak Tatang Suheri, ST.,MT., selaku Wali kelas serta dosen yang telah membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;

9. Ibu Dr. Ir. Lia Warlina, M. Sc., selaku dosen penguji dalam pelaksanaan sidang ujian yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam memperbaiki laporan Tugas Akhir ini.

10.

Serly Nur Wulandari, yang telah menemani dengan rasa sabar dalam suka dan duka serta tidak pernah lelah memberikan semangat dan do’a kepada penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini;

11.Sahabat Penulis angkatan 2009; Ahmad Syarif, Andy Andrean, Angga Sastranegara, Amboday Bolo Boli, Arif Rahman, Bhuna Hunam, Chriys Tommy, Christian EE Dura, Candra Setiawan, Deni Supriatna, Ifan M Sofyan, Jakomina Meiske Muabuay, Mifartz Fadiz, Margarida MGL Soares, Ridho Agustian, Rizal Purnama Nugraha, Salim Derlen, Sahal Abdul Fatah, Laode Ismail Munajad, Yogi Destriansyah, (alm) Marianus B. Raja Kappa terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang indah dan menyenangkan selama ini, semoga persahabatan kita tidak akan pernah putus;

12.Teman teman sepembimbing (Andy Andrean, Arif Rahman, Yudi Supriatna). Terimakasih telah mengajarkan arti semangat berusaha sampai titik akhir perang. Bergetar rasa salutku kepada semangat kalian.

13.Teh Vitri yang selalu hadir di Sekretariat Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota terima kasih sudah memberikan kemudahan dalam mengurusi surat-surat izin;

14.Keluarga Besar Bapak Apih yang bersedia menerima penulis menempati kediamannya selama tiga tahun dan memberikan rasa kekeluargaan yang sangat hangat;

15.Anak-anak Gang Damai dan Post yang selalu memberikan keceriaan dalam semangat;


(9)

iv

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis sadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, Banyak keterbatasan-keterbatasan baik dalam penyajian maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis dengan senang hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dijadikan acuan didalam penyempurnaan penulisan Tugas Akhir nanti.

Bandung, September 2013


(10)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Sasaran ... 2

1.4 Ruang Lingkup ... 2

1.4.1 Lingkup Wilayah ... 2

1.4.2 Lingkup Materi ... 2

1.4.3 Lingkup Waktu ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 5

1.5.2 Metode Analisis ... ... 5

1.5.3 Bagan Alir Penelitian ... ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Sistem Transportasi ... 9

2.1.1 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan ... 10

2.1.2 Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan ... 11

2.1.3 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan ... 11


(11)

v

2.2 Karakteristik Perdagangan dan Jasa ... 12

2.2.1 Kategori Kegiatan Ekonomi ... ... 12

2.2.2 Tinjauan Perilaku Perdagangan ... 13

2.3 Analisis Korelasi ... 13

2.3.1 Tipe Tipe Variabel ... 13

2.3.2 Skala Pengukuran ... 14

2.3.3 Korelasi Parametrik Pearson ... 16

BAB III GAMBARAN UMUM ... 17

3.1 Profil Jalan KH. Ahmad Mariuk ... 19

3.2 Profil Kegiatan Perdagangan dan Jasa ... 20

3.2.1 Jenis Produk Makanan dan Minuman ... 20

3.2.2 Jenis Produk Barang ... 20

3.2.3 Jenis Produk Jasa ... 21

3.2.4 Tahun Berdiri Perdagangan dan Jasa ... 22

3.2.5 Jam Pengoperasian Perdagangan dan Jasa ... 23

3.3 Profil Umum Lalu Lintas ... 24

BAB IV ANALISIS VOLUME LALU LINTAS DENGAN KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA... 25

4.1 Analisis Volume lalu Lintas ... 26

4.2 Jumlah Kegiatan Pengunjung Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Paling Ramai dan Paling Sepi ... 26

4.3 Analisis Korelasi Volume lalu Lintas dan Jasa ... 29

4.3.1 Analisis Korelasi antara Total Volume Lalu Lintas dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan jasa pada Jam Ramai dan jam Sepi... 31

4.3.2 Analisis Korelasi antara Jumlah Kendaraan Pertipe Dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Pada Jam Puncak dan Jam Sepi ... 31


(12)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Rekomendasi ... 37

5.3 Kelemahan Studi ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

38

DAFTAR PUSTAKA

- UU Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

- Departemen Pekerjaan Umum, Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

- Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesi.

- Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.

- Masry, Maringan M.M, 2003, “Ekonomi Transportasi”, Ghalia Indonesia, Jakarta.

- Khisty, Jhotin, 2003, “Dasar Dasar Rekayasa Transportasi”, Erlangga, Jakarta.

- Kusnandar, Erwin, 2009, “Pengkinian Manual Kapasitas Jalan

Indonesia 1997”, Pusat Litbang dan Jembatan, Bandung.

- Ofyar, Tamin. Z, 1997, “Perencanaan dan Permodelan Transportasi”, ITB, Bandung.

- Alrahman, Wiraya, 1989, “Identifikasi Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengelompokan Kegiatan Perdagangan”, ITB, Bandung

- Alrahman, Wiriya, 1989. “Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengelompokan Kegiatan Perdagangan Jeans di Jalan

Cihampelas Kota Bandung”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi

Institut Teknologi Bandung

- Mutiara, Suci Sarie, 2010, “ Pengaruh Kegiatan Komersial Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan (Studi Kasus: Jatinangor Town Square, Toserba Griya, Dan Rest Area Di Jalan Raya Jatinangor), Universitas Komputer Indonesia, Bandung


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab pendahuluan sebelum sistematika pembahasan.

1.1

Latar Belakang

Kabupaten Bekasi merupakan bagian dari wilayah Jabodetabek yang kegiatan industrinya berkembang pesat. Salah satu kawasan industri yang berada di Kabupaten Bekasi adalah Kawasan Industri MM2100 yang memiliki luas kurang lebih 3 Ha. Kawasan industri ini menyebabkan bangkitan dan tarikan pergerakan orang maupun barang. Jalan yang paling terbebani oleh bangkitan dan tarikan tersebut adalah Jalan Kalimalang. Padahal Jalan Kalimalang tidak hanya melayani bangkitan dan tarikan dari Kawasan MM2100 saja tetapi juga dari kawasan lainnya.

Volume lalu lintas yang tinggi menyebabkan beban Jalan Kalimalang melebihi kapasitasnya sehingga para pengguna jalan khususnya untuk akses kawasan MM2100 mencari jalan alternatif yaitu Jalan KH. Ahmad Mariuk. Kegiatan di koridor jalan tersebut didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa, sementara itu tidak banyak pemukiman di sekitarnya. Oleh sebab itu ada kemungkinan volume lalu lintas berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa.

1.2

Rumusan Masalah

Dengan adanya pergerakan lalu lintas dan berkembangnya kegiatan perdagangan dan jasa maka pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah:


(15)

2

2. Bagaimana pola kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan. KH. Ahmad Mariuk?

3. Apakah ada hubungan kegiatan perdagangan dan jasa dengan volume lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk?

1.3

Tujuan dan Sasaran

Dari latar belakang serta rumusan masalah yang telah dijelaskan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara volume lalu lintas dengan kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan KH Ahmad Mariuk. Adapun sasaran studi untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah:

1. Teridentifikasinya gambaran volume lalu lintas di Jalan. KH. Ahmad Mariuk.

2. Teridentifikasinya pola kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan. KH. Ahmad Mariuk.

1.4

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang akan diuraikan pada bagian ini mencakup tiga bagian yaitu ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi dan ruang lingkup waktu yang akan dijelaskan berikut ini.

1.4.1 Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah untuk studi ini adalah ruas Jalan KH. Ahmad Mariuk yang terletak di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Lokasi penelitian dibatasi mulai dari pertigaan Jalan Raya Setu Cibuntu (Gg. KH Ahmad Mariuk) sampai Kawasan Industri MM2100, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.1. 1.4.2 Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penelitian ini dikelompokkan dari sasaran dan tujuan yaitu volume lalu lintas, kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan KH Ahmad Mariuk serta hubungan antara keduanya.

a. Volume lalu lintas dikelompokkan menjadi 6 (enam) tipe kendaraan, seperti dapat dilihat pada tabel I.1.


(16)

3

Tabel I.1

Pengelompokan Tipe Kendaraan

Kelompok Tipe Kendaraan Jenis Kendaraan

Kendaraan Bermotor  Tipe 1 Truk  Tipe 2 Bus Besar

 Tipe 3 Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 Sepeda Motor

Kendaraan Tidak Bermotor

 Tipe 6 Sepeda, Becak Sumber : MKJI ( Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

b. Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan kegiatan ekonomi tersier, Lingkup materi perdagangan dan jasa meliputi jumlah kegiatan per tipe jenis produk, jam ramai dan jam sepi pengunjung serta intensitas kegiatan perdagangan dan jasa. Idealnya setiap produk diteliti masing masing jenis dan produknya namun dalam penelitian ini hanya dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis produknya.

Tabel I.2

Pengelompokan Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Kelompok Produk Jenis Kegiatan

Makanan dan Minuman - Rumah Makan - Warung Minuman - PKL

- Warung Barang - Asesoris Motor

- Toko Baju - Toko Sepatu - Konter Pulsa - Toko Kelontong - Mini Market Jasa - Warnet

- Bengkel - FotoCopy

- Service Komputer - Cuci Steam Motor Sumber : Survei Pendahuluan

c. Hubungan antara volume lalu lintas berdasarkan jumlah kendaraan per tipe dengan jumlah kegiatan perdagangan dan jasa pada jam ramai dan jam


(17)

4

sepi diperoleh dari analisis korelasi. Analisis Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linear antara dua variabel atau lebih dan hubungan variabel yang dilihat adalah yang mempunyai nilai korelasi yang searah (berbanding lurus), karena logikanya adalah bahwa jika volume lalu lintas mempunyai hubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa hubungannya adalah searah.

1.4.3 Lingkup Waktu

Traffic Counting dilakukan pada hari Senin, karena hari Senin biasanya merupakan hari paling ramai pada hari kerja. Waktu yang ditetapkan untuk traffic counting adalah selama 14 jam dari jam 06.00 WIB sampai jam 20.00 WIB.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Studi


(18)

5

1.5

Metodologi Penelitian

Kebutuhan data dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Hal yang sama berlaku untuk metode analisis.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung terhadap obyek/persoalan dalam wilayah studi yaitu dari pertigaan Jalan Raya Setu Cibuntu (Gg.KH. Ahmad Mariuk) sampai Kawasan Industri MM2100. Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data volume kendaraan yang lewat berdasarkan tipenya dengan menggunakan metode traffic counting. Sedangkan data yang terkait dengan kegiatan perdagangan dan jasa diperoleh melalui penyebaran kuesioner.

Tabel I.3

Metode Pengumpulan Data

Sasaran Kebutuhan Data Metode

Gambaran Volume Lalu Lintas

- Jumlah Kendaraan Per tipe (Tipe 1, Tipe 2, Tipe 3, Tipe 4, Tipe 5, Tipe 6) perjam dari jam 06.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Traffic Counting

Pola Kegiatan Perdagangan dan

Jasa

- Jumlah Kegiatan Pertipe Produk Perdagangan dan Jasa

Menghitung Langsung - Jam ramai dan Jam Sepi Pengunjung Perdagangan

dan Jasa

Kuesioner

1.5.2 Metode Analisis

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Analisis Deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan berdasarkan sasaran dan tujuan berikut:

a. Gambaran Volume Lalu lintas

Pada tahap ini digunakan metode analisis deskriptif dari hasil traffic counting sehingga dapat diketahui volume lalu lintas pertipe kendaraan perjam.

b. Pola Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Pada tahap ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan tentang jumlah kegiatan perdagangan dan jasa pada jam ramai dan jam sepi pengunjung pada setiap kelompok produk perdagangan dan jasa.


(19)

6

c. Hubungan Volume Lalu Lintas dengan Kegiatan Perdagangan dan Jasa Analisis ini dilakukan metode deskriptif dan korelasi yaitu dengan mengkorelasikan antara volume lalu lintas kendaraan per tipe dengan jumlah kegitan perdagangan dan jasa pada jam ramai dan jam sepi.

Tabel I.4 Metode Analisis

Sasaran Variabel Metode

Gambaran Volume Lalu

Lintas Jumlah Kendaraan Pertipe Deskriptif

Pola Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Pada

Jam Ramai

Deskriptif Jumlah Kegiatan

Perdagangan dan Jasa Pada Jam sepi

Hubungan Volume Lalu Lintas dengan Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Volume Lalu Lintas Per tipe Kendaraan

Deskriptif, Korelasi Pearson Jumlah Kegiatan

Perdagangan dan Jasa Pada Jam Ramai

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Pada

Jam Sepi

1.5.3 Bagan Alir Penelitian

Kabupaten Bekasi khususnya Kecamatan Cikarang Barat adalah salah satu kecamatan terbesar di Kabupaten Bekasi, adanya kawasan industri menjadi alasan bagi pendatang dari luar daerah untuk memadati kecamatan ini. Kawasan Industri MM2100 lah yang menjadi incaran para pendatang. Kawasan MM2100 merupakan kawasan besar di Kabupaten Bekasi dengan luas kurang lebih 3 Ha yang menyebabkan bangkitan dan tarikan yang besar. Jalan utama untuk menuju kawasan tersebut adalah jalan Kalimalang yang memang sudah terlalu padat dan menjadikan jalan KH. Ahmad Mariuk sebagai jalan alternatif. Perkembangan


(20)

7

perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk juga bertambah. Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas studi ini ingin melihat hubungan antara volume lalu lintas dengan kegiatan perdagangan dan jasa.

Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian

1.6

Sistematika Penelitian

Sistematika disusun dari 5 bab yang berisiskan Pendahuluan yaitu menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab pendahuluan sebelum sistematika pembahasan. Selanjutnya Tinjauan Pustaka yang mengkaji literatur pendukung materi dalam penyusunan laporan tugas akhir.

Perkembangan kegitan industri di Kabupaten Bekasi

Peningkatan volume lalu lintas akibat peningkatan bangkitan dan tarikan kegiatan industri di Kabupaten Bekasi

Peningkatan Jumlah Penduduk di Kabupaten Bekasi Jalan KH. Ahmad Mariuk berfungsi

sebagai jalan alternatif

Peningkatan kegiatan perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk

Volume lalu lintas meningkat di Jalan KH. Ahmad Mariuk

Pola kegiatan perdagangan dan jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk

Hubungan volume lalu lintas dengan kegiatan perdagangan dan jasa


(21)

8

Gambaran Umum Wilayah yang berisikan tentang gambaran umum wilayah analisis mengenai profil Jalan KH. Ahmad Mariuk, profil kegiatan perdagangan dan jasa dan profil lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk. Selanjutnya Analisis Kondisi Lalu Lintas Serta Kegiatan Perdagangan dan Jasayang berisikan mengenai hasil dan pembahasan data yang diperoleh dari responden yang berkaitan dengan judul laporan tugas akhir. Selanjutnya Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dan saran terhadap isi laporan tugas akhir, dimana saran dan masukan yang diberikan merupakan saran yang bersifat membangun.


(22)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan beberapa kajian teoretis dari literatur yang terkait dengan studi ini yaitu sistem transportasi, karakteristik perdagangan dan jasa, serta analisis korelasi.

2.1

Sistem Transportasi

Sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa subsistem dimana masing-masing mikro tersebut akan saling terkait dan saling mempengaruhi seperti terlihat pada gambar di bawah ini;

Sumber: Perencanaan dan Permodelan Transportasi (ITB), Tamin, O. Z. Tahun 1997.

Gambar 2.1

Sistem Transportasi Makro

1. Sistem Kegiatan (Transport Demand)

Penduduk dengan kegiatannnya (demand sitem) Membentuk suatu system kegiatan. System kegiatan dipengaruhi oleh beberapa hal. Kegiatan peduduk akan dipengaruhi oleh karateristik sosial ekonominya, sedangkan system kegiatan yang berhubungan dengan barang akan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti sektor kegiatan, wilayah, kawasan, dll. Kegiatan dengan kualitas dan kuantitas yang

Sistem Kegiatan (Transport Demand)

Sistem Jaringan (Transport Supply)

Sistem Pergerakan

(Traffic)


(23)

10

tinggi akan menyebabkan tingginya pergerakan yang dihasilkan, baik dari segi jumlah, frekuensi, jarak, moda, maupun pemusatan temporal dan spatial.

2. Sistem Jaringan ( Prasarana Transportasi/Transport Supply)

Transportasi bertujuan untuk dapat mengantarkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan atau pergerakan disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kegiatan, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, diperlukan barang dari tempat lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem jaringan yang baik yang dapat menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Sistem jaringan merupakan jaringan infrastuktur dan pelayanan transportasi yang menunjang pergerakan penduduk dengan sistem kegiatannya (supply system). Jaringan infrastuktur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi akan menyebabkan tingginya kualitas dan kuantitas pergerakan yang dihasilkan 3. Sistem Pergerakan (Lalu Lintas/Traffic)

Adanya perbedaan kegiatan antara satu tempat dan tempat lain yang ditunjang dengan tersedianya sistem jaringan yang mengghubungkan berbagai kegiatan tersebut, menciptakan suatu pergerakan baik orang maupun barang. Pergerakan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap lokasi. Pergerakan memilki karakteristik yang berbeda-beda yang didasarkan pada tujuan, lokasi, asal-tujuan, waktu perjalanan, jarak atau lama perjalanan, moda dll. Sistem pergerakan sangat dipengaruhi oleh sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada

4. Sistem Kelembagaan

Interaksi antara sistem kegiatan dan jaringan jalan akan menimbulkan sistem pergerakan. Suatu sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah dan sesuai dengan lingkungan akan tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh suatu sistem rekayasa dan menjemen lalu lintas yang baik melalui sistem kelembagaan. Permasalahan kemacetan yang sering terjadi timbul karena kebutuhan transportasi lebih besar dari prasarana yang tersedia atau prasarana yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

2.1.1 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan

Sistem penggunaan tanah atau sistem kegiatan akan mempunyai suatu tipe kegiatan tertentu yang dapat memproduksi pergerakan (trip production) dan dapat


(24)

11

menarik pergerakan. sistem tersebut merupakan suatu gabungan dari berbagai sistem pola kegiatan tata guna tanah seperti sistem pola kegiatan social, ekonomi, kebudayaan dan lain lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari, yang tidak dapat dipenuhi oleh pengguna tanah bersangkutan. Besarnya pergerakan yang ditimbulkan tersebut sangat berkaitan erat dengan jenis atau tipe dan intensitas kegiatan yang dilakukan.

2.1.2 Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan

Pergerakan tersebut baik berupa pergerakan manusia dan barang, jelas membutuhkan suatu moda transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda transportasi tersebut dapat bergerak. Prasarana transportasi yang diperlukan merupakan sistem makro kedua yang biasa dikenal sebagai sistem jaringan, meliputi jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, stasiun kereta api, bandara dan pelabuhan laut. Penyediaan prasarana prasarana transportasi sangat tergantung pada dua faktor yaitu pertumbuhan ekonomi dan dana umum.

2.1.3 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan

Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu pergerakan manusia atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan atau barang. Dalam upaya untuk menjamin terwujudnya suatu sistem pergerakan yang aman, nyaman, lancar, murah dan sesuai dengan lingkungannya, maka dalam sistem transportasi makro terdapat suatu system mikro lainnya yang disebut sistem kelembagaan. Sistem ini terdiri atas individu, kelompok, lembaga, instansi pemerintah serta swasta yang terlibat dalam masing masing sistem mikro.

2.1.4 Pengaruh Pergerakan dalam Aktivitas

Terjadinya pergerakan spasial disebabkan oleh adanya keinginan untuk melakukan sesuatu aktivitas yang ditempuh melalui perjalanan menuju lokasi aktivitas, dimana lokasi tersebut ditimbulkan oleh para tata guna lahan kota tersebut. Aspek aspek yang berhubungan dengan pergerakan spasial antara lain:

a. Pola perjalanan orang, yang dipengaruhi oleh sebaran tata guna lahan suatu kota.

b. Pola perjalanan barang, yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi dan konsumsi.


(25)

12

2.2

Karakteristik Perdagangan dan jasa

Perdagangan adalah semua tindakan yang tujuannya menyampaikan barang untuk tujuan hidup sehari hari, prosesnya berlangsung dari produsen kepada konsumen. Orang yang pekerjaannya memperjualbelikan barang atas prakarsa dan resiko dinamakan pedagang

Kawasan perdagangan dan jasa merupakan kawasan campuran antara kegiatan perkantoran, perdagangan, jasa dan pergudangan. Aktivitas yang ada pada kawasan ini saling menunjang. Pengaturan agak berbeda pada kegiatan perkantoran pemerintah, dimana kawasan ini tidak bercampur dengan kegiatan lain. Besar-kecilnya fisik kawasan, akan sangat ditentukan oleh skala pelayanan yang proporsional terhadap jumlah penduduk (regional, kota, sub kota) dan sesuai dengan hirarki kota (metropolitan, besar, sedang, kecil).

2.2.1 Kategori Kegiatan Ekonomi

Pada umumnya kegiatan ekonomi digolongkan menjadi tiga katagori berdasarkan bahan baku dan hasil akhir dari kegiatan tersebut. Ketiga kategori tersebut adalah :

a. Kegiatan primer, yaitu kegiatan produktif yang mengekstrasi sumber daya alam secara langsung, misalnya pertanian, perkebunan, perternakan, pertambangan.

b. Kegiatan sekunder, yaitu kegiatan yang mengolah atau memproses produk primer untuk member nilai tambah dan kegunaan dari produk tersebut, kegiatan ini sering disebut dengan kegiatan industry pengolahan

c. Kegiatan tersier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat pelayanan daripada produktif, karena yang dihasilkan bukan barang, meliputi kegiatan distributife (jasa perdagangan, supermarket, rumah makan, shopping mall, lembaga keuangan, kegiatan pemerintah, dan jasa pelayanan yang sifatnya pribadi (jasa poliklinik, rumah sakit, hotel, dan entertainment)


(26)

13

2.2.2 Tinjauan Perilaku Perdagangan

Produsen dan konsumen merupakan dua faktor yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Perilaku dari produsen sangat berkaitan dengan perilaku dari konsumen itu sendiri.

Produsen dalam memilih lokasi kegiatannya cenderung untuk mendekati konsumen, semakin tinggi daya beli konsumen semakin besar kecenderungan produsen untuk memilih lokasi disekitarnya. Disamping itu produsen sangat mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi perkembangan yang telah terjadi

Jika berbicara mengenai lokasi maka akan ditemukan istilah situasi tapak dan situasi lokasi. Untuk mengenali secara teoritis faktor faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi kegiatan usaha oleh pedagang,

2.3

Analisis Korelasi

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linear antara dua variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Hubungan antara variabel dalam uji korelasi bukanlah dalam arti sebab-akibat, melainkan hanya hubungan searah saja. Jadi dalam hal ini persyaratan yang harus dipenuhi adalah sesama variabel bebas tidak boleh saling berkorelasi sedangkan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas harus ada korelasi. Persamaan uji korelasi mempunyai nilai R yang harganya diantara -1 dan 1 (-1 ≤ R ≤ +1). Apabila nilai R mendekati – 1 berarti kedua variabel saling liniear negatif artinya peningkatan nilai dari salah satu variabel akan mengakibatkan penurunan nilai variabel lainnya demikian pula sebaliknya jika nilai R mendekati +1. Namun apabila nilai R mendekati 0 dapat dikatakan bahwa tidak adanya korelasi antara kedua variabel tersebut.

2.3.1 Tipe-Tipe Variabel a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menetukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.


(27)

14

b. Variabel Tergantung

Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.

c. Variabel Moderat

Variabel moderat adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dan variabel tergantung. Variabel moderat merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung.

d. Variabel Kontrol

Dalam penelitian ini peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu antar variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji.

e. Variabel Pengganggu

Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variabel-variabel kongkrit. Ketiga variabel-variabel yaitu variabel-variabel bebas, moderat dan kontrol dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga variabel tersebut dapat dilihat atau diobervasi. Lainnya halnya dengan variabel pengganggu, variabel tersebut bersifat hipotikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.

2.3.2 Skala Pengukuran

Skala pengukuran dalam penelitian ada empat yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam subbab dibawah ini.


(28)

15

a. Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan objek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasikan jenis kelamin, agama, pekerjaan dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sebagai simbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisis datanya.

b. Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang bebeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tentu yang memberikan informasi apakah suatu objek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya

c. Interval

Skala interval memiliki karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu dengan adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau objek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dilakukan operasi aritmatik misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala ini mengunakan statistik parametrik.

d. Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau objek tertentu dengan lainnya

2.4.3 Korelasi Parametrik Pearson

Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval


(29)

16

(parametrik) dimana SPSS menyebutnya sebagai scale. Dalam korelasi tidak dibedakan antara variabel bebas dan variabel tergantung karena fokus pengukuran adalah besar kecilnya hubungan dua variabel yang dikorelasikan. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungannya searah, searah mempinyai makna jika variabel bebasnya besar maka variabel tergantungannya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif, maka jika variabel bebasnya besar maka variabel tergantungnya menjadi kecil. Angka korelasi berkisar antara 0 sampai 1. Dengan ketentuan jika angka mendekatai satu hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika angka korelasi mendekati nol maka hubungan kedua variabel semakin lemah.


(30)

17

BAB III

GAMBARAN UMUM

Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai karakteristik Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Barat Cikarang barat, mencakup Profil Jalan KH. Ahmad Mariuk, Profil Kegiatan Perdagangan dan Jasa, serta Profil Lalu Lintas.

3.1

Profil Jalan KH. Ahmad Mariuk

Jalan KH. Ahmad Mariuk yang terletak pada kelurahan Gandasari Kecamatan Cikarang Barat yang menjadi titik perhatian dalam studi kali ini, Jalan ini menghubungkan Desa Cibuntu tepatnya Jalan Raya Setu menuju Desa Gandasari sampai sisi Kawasan MM2100. Selain menjadi penghubung antar desa, jalan ini menjadi jalan alternalif para pekerja Kawasan MM2100 yang membelokan arusnya dari jalan Kalimalang.

Jalan KH. Ahmad Mariuk memiliki lebar 5 meter dan panjang 1,5 Km, hampir dari sepanjang jalan ini tidak memiliki saluran draenase, dan jalan ini memiliki dua arah yakni dari batas Jalan Raya Setu menuju sisi Kawasan MM2100 dan begitu sebaliknya. Jalan yang terletak di salah satu sisi pusat kegiatan di Kabupaten Bekasi yaitu Kawasan Industri MM2100 menghubungkan daerah lain dengan Kawasan Industri menjadikan jalan KH. Ahmad Mariuk memiliki peran yang cukup penting dalam sistem jaringan transportasi yang memberikan pelayanan bagi pergerakan para pekerja Kawasan Industri MM2100.

Seiring dengan padatnya jalan KH. Ahmad Mariuk, jalan ini juga memiliki berbagai macam jenis perdagangan dan jasa seperti produk makanan dan minuman, produk barang dan produk jasa. Adapun sebaran gunalahan pada jalan KH. Ahmad Mariuk yang memiliki lapisan bangunan pada sisi jalan ini, lapisan pertama pada kanan dan kiri sisi jalan ini langsung bersisian pada perdagangan dan jasa. Lapisan kedua adalah pemukiman masyarakat Kelurahan Gandasari Kecamatan Cikarang Barat.


(31)

18

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 3.1 Kegiatan di Koridor Jalan KH. Ahmad Mariuk

Sumber : Peta Rupa Bumi

Gambar 3.2 Peta Jaringan Jalan


(32)

19

3.2

Profil Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Seiring dengan meningkatnya jumlah pendatang dan perindustrian di Kabupaten Bekasi khususnya Kawasan MM2100, hal ini menyebabkan menambah pesatnya kepadatan penduduk maupun lalulintas di jalan KH. Ahmad Mariuk, selain itu jumlah perdagangan dan jasa di Kabupaten bekasi juga mengalami peningkatan khususnya yang terjadi pada Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat.

Jenis Perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi terdiri dari tiga golongan yaitu makanan dan minuman, Barang dan Jasa

Tabel III.1

Jenis Produk Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk

NO JENIS PRODUK JUMLAH

MAKANAN DAN MINUMAN 38

1 Rumah Makan 17

2 PKL 7

3 Warung Minuman 3

4 Warung 11

BARANG 17

5 Asesoris Motor 2

6 Toko Baju 2

7 Toko Sepatu 1

8 Konter Pulsa 9

9 Toko Kelontong 2

10 Mini Market 1

JASA 9

11 Warnet 3

12 Bengkel 3

13 Foto Kopi 1

14 Service Komputer 1

15 Cuci Steam Motor 1

TOTAL 64


(33)

20

3.2.1 Jenis Produk Makanan dan Minuman

Jenis produk perdagangan dan jasa khususnya makan dan minuman di jalan KH. Ahmad Mariuk terdiri dari rumah makan, PKL, warung minuman dan warung. Diagram di bawah menunjukan bahwa jenis perdagangan dan jasa khususnya makanan dan minuman paling banyak yaitu jenis rumah makan sebanyak 17 usaha, selanjutanya warung sebanyak 11 usaha, PKL sebanyak 7 usaha dan warung minuman sebanyak 3 usaha

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 3.3

Diagram Jumlah Perdagangan dan Jasa Jenis Makanan dan Minuman

3.2.2 Jenis Produk Barang

Jenis produk perdagangan dan jasa khususnya jenis barang di jalan KH. Ahmad Mariuk terdiri asesoris motor, toko baju, toko sepatu, konter pulsa, toko kelontong dan mini market. Diagram di bawah menunjukan bahwa jenis perdanganan dan jasa khususnya jenis barang paling banyak yaitu konter pulsa sebanyak 9 usaha, selanjutnya asesoris motor sebanyak 2 usaha, toko baju sebanyak 2 usaha, toko kelontong 2 usaha, toko sepatu 1 usaha dan mini market 1 usaha.


(34)

21

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 3.4

Diagram Jumlah Perdagangan dan Jasa Jenis Barang

3.2.3 Jenis Produk Jasa

Jenis produk perdagangan dan jasa khususnya jenis jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk terdiri warnet, bengkel, foto kopi, service komputer, dan cuci steam motor. Diagram di bawah menunjukan bahwa jenis perdanganan dan jasa khususnya jenis jasa paling banyak yaitu warnet dan bengkel sebanyak 3 usaha, selanjutnya foto kopi, service komputer, dan cuci steam motor yang masing masing sebanyak 1 usaha.

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 3.5

Diagram Jumlah Perdagangan dan Jasa Jenis Jasa


(35)

22

3.2.4 Tahun Awal Berdiri Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk tumbuh seiringan dengan semakin banyaknya para pekerja dari Kawasan Industri MM2100 yang membelokan arahnya ke jalan ini. Pertumbuhan perdagangan dan jasa mulai beroperasi sejak tahun 2003 saat ini, peningkatan signifikan perdagangan dan jasa membuka usahanya yaitu pada tahun 2004 sejumlah 13 usaha. Semakin lama semakin ramai sehingga melonjak lagi pada tahun 2009 sebanyak 12 usaha, dan sampai saat ini sangat ramai akan perdagangan dan jasa dijalan lingkungan tersebut sebanyak 64 usaha di jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

Tabel III.2

Jumlah Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Tahun Awal Berdiri

Tahun Jumlah

2003 8

2004 13

2005 8

2006 2

2007 8

2008 9

2009 12

2010 1

2011 2

2012 1

Total 64

Sumber : Hasil survei lapangan

Sumber: Hasil survei lapangan

Gambar 3.6


(36)

23

3.2.5 Jam Pengoperasian Perdagangan dan Jasa

Perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk setiap harinya mulai beroperasi membuka usahanya dari jam 05.00 WIB dan sampai jam 01.00 WIB keesokan harinya.

Tabel III.3

Jam Operasi Perdagangan dan Jasa

Jam Buka Operasi

(WIB)

Jumlah Usaha

Jam Tutup Operasi

(WIB)

Jumlah Usaha

05.00 1 18.00 2 05.30 2 19.00 1 06.00 27 20.00 4 06.30 1 21.00 11 07.00 13 21.30 1 08.00 11 22.00 11 09.00 2 23.00 2 15.00 3 00.00 1 16.00 4 01.00 1 Sumber : Hasil survei lapangan

Sumber : Hasil survei lapangan Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 3.7 Gambar 3.8

Diagram Jam Buka Pengoperasian Diagram Jam Tutup Pengoperasian


(37)

24

3.3

Profil Umum Lalu Lintas

Pada umumnya masyarakat melakukan mobilitasi dengan menggunakan moda transportasi, sehingga moda transportasi bergerak pada sistem jaringan yang ada sebagai suatu sistem pergerakan. Bagian dari sistem transportasi yang seharusnya dapat melayani pergerakan moda ataupun manusia dikatakan sebagai suatu sistem jaringan yang sehausnya dapat mendukung sistem pergerakan. Hampir setiap hari Jalan KH Ahmad Mariuk dilalui oleh para pekerja Kawasan Industri MM2100. Hal ini terjadi karena adanya pembelokan arus para pekerja menghindari kemacetan di Jalan Kalimalang. Kepadatan dijalan ini pun terjadi hampir setiap hari terutama pada hari senin sampai sabtu.

Kendaraan yang melintasi jalan KH. Ahmad Mariuk ini cukup beragam mulai dari bus, bus kecil, pick up, sedan, sepeda motor, truk dan Kendaraan ringan lainnya seperti sepeda dan becak. Dari banyaknya jenis kendaraan yang melintas, kendaraan bermotor lah yang paling banyak, hal ini menyebabkan volume lalu lintas pun terbilang padat.

Permasalahan yang ada pada sistem transportasi di Jalan KH. Ahmad Mariuk banyak terdapat pada sistem jaringan yang ada. Isu sistem transportasi yang ada di Jalan KH. Ahmad Mariuk berkaitan dengan Kinerja jaringan diantaranya adalah:

a. Kinerja sistem jaringan jalan kurang mendukung sistem pergerakan dan sistem perdagangan dan jasa. Beban volume lalu lintas yang cukup tinggi yang diikuti dengan kecepatan rendah terutama pada siang dan sore hari, pada umumnya jalan ini memang belum berada pada kinerja terbaik dan belum dapat mendukung sistem pergerakan secara optomal.

b. Penyalahgunaan fungsi fasilitas jalan.

Seringkali hal hal yang dapat mengurangi kinerja jaringan jalan di Jalan KH. Ahmad Mariuk adalah tingginya hambatan samping yang biasa ditimbulkan lewat penyalahgunaan fasilitas, seperti misalnya trotoar dan sisi drainase yang ada disisi jalan yang dijadikan tempat parkir kendaraan dari perdagangan dan jasa di jalan tersebut, tentu saja hal ini menjadi penghambat laju pergerakan lalu lintas.


(38)

25

BAB IV

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME LALU LINTAS

DENGAN KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA

Bab ini menjelaskan mengenai analisis wilayah studi di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi yang mencakup Analisis Volume Lalu Lintas, Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Ramai dan Sepi Pengunjung, Analisis Korelasi Volume Lalu Lintas dengan Karakteristik Kegiatan Perdagangan dan Jasa.

4.1

Analisis Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas dihitung dari suatu titik pengamatan pada suatu waktu tertentu. Waktu pengamatan pada studi ini dilakukan pada hari senin yang merupakan hari kerja yang paling optimal, untuk pembagian jam pengamatan dilakukan dari jam 06.00 WIB sampai 20.00 WIB. kendaraan tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe 4 dan tipe 6 relatif sedikit, sedangkan tipe 5 (sepeda motor) lebih dari 90% nya paling banyak melintas.

Volume lalu lintas dapat dilihat pada Tabel IV.1, dimana keadaan total volume lalu lintas paling tinggi pada jam 06.00 – 07.00 WIB sebesar 851 unit dan jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 964 unit. Kendaraan yang paling banyak melintas pada jam tersebut adalah kendaraan tipe 5 yaitu sepeda motor jam 06.00 – 07.00 WIB sebanyak 880 unit dan jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 942 unit.

Tabel IV.1

Volume Lalu Lintas (Unit)

Jam (WIB) Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 6 Total

06.00 - 07.00 0 1 2 7 880 1 891 07.00 - 08.00 0 1 1 12 552 4 570 08.00 - 09.00 0 1 2 6 99 0 108 09.00 - 10.00 3 2 2 10 111 0 128 10.00 - 11.00 0 0 0 9 84 4 97 11.00 - 12.00 3 3 0 10 88 0 104 12.00 - 13.00 1 0 0 8 60 0 69 13.00 - 14.00 0 0 0 4 73 1 78 14.00 - 15.00 0 2 1 12 158 3 176 15.00 - 16.00 0 1 0 14 324 3 342 16.00 - 17.00 0 2 3 11 513 0 529


(39)

26

Jam (WIB) Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 6 Total

17.00 - 18.00 0 0 2 14 942 6 964 18.00 - 19.00 1 0 0 14 317 0 332 19.00 - 20.00 1 1 1 11 189 2 205 Sumber : Hasil Analisis, 2013

Keterangan :

 Tipe 1 : Truk  Tipe 2 : Bus Besar

 Tipe 3 : Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 : Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 : Sepeda Motor

 Tipe 6 : Sepeda, Becak

4.2

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam

Ramai dan Jam Sepi Pengunjung

Kegiatan Perdagangan dan Jasa pada produk makanan dan minuman, barang dan jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk memiliki waktu aktivitas pengunjung yang hampir sama setiap harinya. Pembagian waktu aktivitas pengunjung terbagi menjadi dua yaitu jam ramai dan jam sepi. Berikut adalah penjabaran waktu aktivitas pengunjung perdagangan dan jasa:

a. Jam Ramai Pengunjung

Aktivitas Perdagangan dan Jasa pada setiap jenis produk memiliki jam ramai masing masing. Dari 64 usaha yang ada, 35 usaha waktu pengunjung yang memiliki jam ramai pengunjung pada jam 16.00 – 19.00 WIB. Produk yang paling mendominasi dari jumlah tersebut adalah produk makanan dan minuman yaitu sebanyak 24 usaha perdagangan dan jasa yang mengaku ramai pengunjung pada jam 17.00 – 18.00 WIB. Produk barang cenderung relatif pada pada jam 16.00 – 19.00 WIB. Produk Jasa dominan mengaku ramai pengunjung pada jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 4 usaha perdagangan dan jasa. Berikut adalah tabel dan diagram aktivitas pengunjung jam ramai.


(40)

27

Tabel IV.2

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Ramai pengunjung

Jam (WIB)

Jumlah Kegiatan Perkelompok Makanan

dan Minuman

Barang Jasa

06.00 - 07.00 0 0 0 07.00 - 08.00 0 0 0 08.00 - 09.00 0 0 0 09.00 - 10.00 0 0 0 10.00 - 11.00 0 0 0 11.00 - 12.00 0 0 0 12.00 - 13.00 0 0 0 13.00 - 14.00 0 0 0 14.00 - 15.00 0 0 0 15.00 - 16.00 0 0 0 16.00 - 17.00 3 4 1 17.00 - 18.00 24 7 4 18.00 - 19.00 2 5 2 19.00 - 20.00 9 1 2

Sumber : Hasil survei lapangan

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 4.1

Diagram Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Ramai pengunjung

a. Jam Sepi Pengunjung

Aktivitas Perdagangan dan Jasa pada setiap jenis produk memiliki jam sepi masing masing. Dari 64 usaha yang ada, 16 usaha waktu pengunjung


(41)

28

tersepi pada jam 09.00 – 10.00 WIB, yang paling dominan mempunyai waktu sepi pengunjung pada jam 09.00 – 10.00 WIB adalah produk makanan dan minuman. Dan tidak ada satu pun jenis perdagangan dan jasa yang memiliki waktu sepi pengunjung pada jam 16.00 sampai 18.00 WIB.

Tabel IV.3

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Sepi pengunjung

Jam (WIB)

Jumlah Kegiatan Perkelompok Makanan dan

Minuman Barang Jasa

06.00 - 07.00 0 1 1 07.00 - 08.00 1 0 0 08.00 - 09.00 5 1 0 09.00 - 10.00 11 2 3 10.00 - 11.00 5 2 3 11.00 - 12.00 3 6 2 12.00 - 13.00 1 3 0 13.00 - 14.00 3 2 0 14.00 - 15.00 1 0 0 15.00 - 16.00 1 0 0 16.00 - 17.00 0 0 0 17.00 - 18.00 0 0 0 18.00 - 19.00 4 0 0 19.00 - 20.00 3 0 0

Sumber : Hasil survei lapangan

Sumber : Hasil survei lapangan

Gambar 4.2

Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan Jam Sepi Pengunjung


(42)

29

4.3

Analisis Korelasi Volume Lalu Lintas dengan Karakteristik

Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Perbandingan antara karakteristik lalu lintas dengan karakteristik kegiatan perdagangan dan jasa bertujuan untuk mengetahui apakah berkembangnya perdagangan dan jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi berhubungan dengan pergerakan lalu lintas yang melewati jalan tersebut.

 Perbandingan karakteristik volume lalu lintas dengan jumlah kegiatan perdagangan dan jasa pada tabel IV.4 diatas menunjukan bahwa nilai total volume tertinggi pada jam 17.00 – 18.00 WIB yaitu 964 unit dan jam operasi perdagangan dan jasa pada jam ramai yang memiliki nilai tertinggi pada produk makanan dan minuman yang mengaku ramai pengunjung sebanyak 24 usaha pada jam 17.00 – 18.00 WIB. Produk barang cenderung relatif pada pada jam 16.00 – 19.00 WIB. Produk jasa juga terdapat 4 usaha yang mengaku ramai pengunjung pada jam 17.00 – 18.00 WIB. ini menunjukan adanya pergerakan lalu lintas yang tinggi berbanding lurus dengan jumlah pengunjung perdagangan dan jasa pada jam ramai yaitu pada jam 17.00 – 18.00 WIB

 Pada tabel IV.4 khususnya jam sepi pengunjung dari 64 unit usaha tidak ada yang mengaku bahwa jam 17.00 – 18.00 WIB terdapat sepi pengunjung yang artinya semua perdagangan dan jasa mengaku pada jam 17.00 – 18.00 WIB adalah waktu ramai pengunjung.

Tabel IV.4

Perbandingan Total Volume Lalu Lintas

dengan jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Jam Ramai dan Jam Sepi

Jam (WIB)

Total Volume

Lalu Lintas

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

06.00 - 07.00 891 0 0 0 0 1 1 07.00 - 08.00 570 0 0 0 1 0 0 08.00 - 09.00 108 0 0 0 5 1 0 09.00 - 10.00 128 0 0 0 11 2 3


(43)

30 Jam (WIB) Total Volume Lalu Lintas

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

10.00 - 11.00 97 0 0 0 5 2 3 11.00 - 12.00 104 0 0 0 3 6 2 12.00 - 13.00 69 0 0 0 1 3 0 13.00 - 14.00 78 0 0 0 3 2 0 14.00 - 15.00 176 0 0 0 1 0 0 15.00 - 16.00 342 0 0 0 1 0 0 16.00 - 17.00 529 3 4 1 0 0 0 17.00 - 18.00 964 24 7 4 0 0 0 18.00 - 19.00 332 2 5 2 4 0 0 19.00 - 20.00 205 9 1 2 3 0 0

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Dalam penelitian ini digunakan jenis korelasi bivariat, yaitu korelasi antara satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. Analasis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi person.

Korelasi pearson adalah korelasi yang digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval (parametrik). Korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Korelasi ini bersifat non-parametrik. Angka korelasi dapat berupa angka positif (+) atau angka negatif (-). Adapun ketentuan angka korelasi dapat dilihat pada Tabel IV.10

Tabel IV.5

Penentuan Angka Korelasi Penentuan Angka Korelasi Penentuan Angka

Korelasi Interval

Koefisien Tingkat Hubungan

0 - 0,25 Korelasi sangat lemah > 0,25 - 0,5 Korelasi cukup > 0,50 - 0,75 Korelasi kuat > 0,75 – 1,00 Korelasi sangat kuat Sumber: SPSS Teori dan Latihan Menggunakan SPSS versi 12


(44)

31

4.3.1 Analisis Korelasi antara Total Volume dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa pada Jam Ramai dan Jam Sepi

Dengan menggunakan analisis korelasi sederhana (pearson) yang tertera pada Tabel IV.6, hubungan antara Total Volume Kendaraan dengan jam ramai perdagangan dan jasa cukup signifikan, hubungan antara total volume kendaraan dengan jam ramai produk makanan dan minuman, barang dan jasa mendapat hubungan yang kuat dan nilai korelasi terbesar yaitu hubungan antara total volume kendaraan dengan produk makanan dan minuman sebesar 0,567. Artinya volume kendaraan pada Jalan KH. Ahmad Mariuk paling tinggi berbanding lurus pada jam ramai pengunjung perdagangan dan jasa, semakin banyak kendaraan yang lewat semakin ramai juga pengunjung semua produk perdagangan dan jasa pada jam yang sama dan semakin sedikit kendaraan yang lewat, semakin sedikit juga pengunjung semua perdagangan dan jasa pada jam yang sama.

Tabel IV.6

Korelasi antara Total Volume Lalu Lintas

dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Jam Ramai dan Jam Sepi

Korelasi

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -0,440 -0,237 Sumber : Hasil Analisis,2013

4.3.2 Analiasis Korelasi antara Jumlah Kendaraan Pertipe dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Pada Jam Ramai dan Jam Sepi Dengan menggunakan analisis korelasi sederhana (pearson) yang tertera pada Tabel IV.7, hubungan antara jumlah kendaraan pertipe dengan jam operasi perdagangan dan jasa adanya hubungan yang kuat pada beberapa hubungan antara jumlah kendaraan per tipe dengan jumlah kegiatan kelompok produk perdagangan dan jasa pada jam ramai dan jam sepi.

 Kendaraan tipe 1 mempunyai nilai korelasi yang kuat pada semua jenis produk perdagangan dan jasa jam sepi dengan nilai 0,612, 0,665 dan 0,569 yang artinya sepinya pengunjung semua produk perdagangan dan jasa jika


(45)

32

dihubungkan pergerakan kendaraan tipe 1 sangat signifikan kendaraan tipe 1 sangat jarang dan hanya lewat bukan pada jam ramai. Semakin sedikit kendaraan tipe 1 maka perdagangan dan jasa dari semua produk juga sepi.

 Kendaraan tipe 3 mempunyai hubungan yang cukup kuat pada jam ramai semua produk perdagangan dan jasa, yang artinya kendaraan tipe 3 cukup mempengaruhi ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam ramai karena kendaraan tipe 3 melintasi jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai.

 Kendaraan tipe 4 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan jam sepi pengunjung kegiatan perdagangan dan jasa produk jasa. Artinya kendaraan tipe 4 lebih dominan lewat pada jam ramai sehingga jam sepinya produk perdagangan dan jasa hanya beberapa saja yang lewat.

 Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan semua jenis produk perdagangan dan jasa dengan nilai korelasi 0,575, 0,530, 0,521. Artinya kendaraan tipe 5 lebih dominan melewati jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai dan menjadi kendaraan yang paling banyak melintasi jalan tersebut sehingga ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam ramai mempunyai hubungan yang kuat dengan kendaraan tipe 5. Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan jam sepi kegiatan perdagangan dan jasa produk makanan dan minuman karena sepinya pengunjung produk makanan dan minuman berbanding lurus dengan sedikitnya pergerakan kendaraan tipe 5 pada jam yang sama.

 Kendaraan tipe 6 mempunyai nilai korelasi yang kuat dengan jam ramai produk makanan dan minuman dan produk jasa senilai 0,681 dan 0,535 yang artinya adanya hubungan yang kuat antara kendaraan tipe 6 dengan jam ramai jenis produk makanan dan minuman dan produk jasa. Selain itu kendaraan tipe 6 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan produk barang dengan nilai korelasi 0,330. Artinya semua jenis produk perdagangan dan jasa pada jam ramai mempunyai hubungan dengan kendaraan tipe 6 karena kendaraan tipe 6 lebih banyak melewati jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai.


(46)

33

Tabel IV.7

Korelasi Jumlah Kendaraan Per tipe

dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Jam Ramai dan Jam Sepi

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 1 -0,145 -0,151 -0,104 0,612 0,665 0,569

Tipe 2 -0,216 -0,194 -0,248 -0,315 0,256 -0,050

Tipe 3 0,314 0,319 0,244 -0,025 -0,338 -0,064

Tipe 4 -0,417 -0,475 -0,516 0,234 0,139 0,444

Tipe 5 0,575 0,530 0,521 0,748 -0,448 -0,249

Tipe 6 0,681 0,330 0,535 -0,318 -0,448 -0,154

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -0,440 0,237

Sumber : Hasil Analisis,2013 Keterangan :

 Tipe 1 : Truk  Tipe 2 : Bus Besar

 Tipe 3 : Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 : Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 : Sepeda Motor


(47)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini menjelaskan tentang penutup dari hasil studi Pengaruh Kondisi Lalu Lintas Terhadap Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi berisikan kesimpulan dan rekomendasi.

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut;

1. Kondisi lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk memiliki nilai Total Volume Kendaraan tertinggi pada jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 964 unit. Alasan tingginya nilai Total Volume Kendaraan pada waktu tersebut karena adanya pergerakan arus pulang para pekerja Kawasan Industri MM2100. Dan kendaraan yang paling banyak melintas pada jam tersebut adalah kendaraan Tipe 5 yaitu sepeda motor dengan jumlah jam 06.00 – 07.00 WIB sebanyak 880 unit dan jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 942 unit.

2. Aktivitas kegiatan pengunjung Perdagangan dan Jasa pada setiap jenis produk memiliki jam ramai. Dari 64 usaha yang ada, 35 usaha waktu pengunjung yang memiliki jam ramai pengunjung pada jam 16.00 – 19.00 WIB dan produk yang paling mendominasi dari jumlah tersebut adalah produk makanan dan minuman memiliki jam ramai pengunjung pada jam 17.00 - 18.00 WIB.

3. Kondisi pergerakan lalu lintas yang tinggi jam 17.00 – 18.00 WIB dengan nilai total volume lalu lintas sebnyak 964 unit berbanding lurus dengan ramai pengunjung pada jam operasi perdagangan dan jasa yang artinya saat volume lalu lintas tinggi yang diakibatkan oleh arus pulang Kawasan Industri MM2100 juga berakibat pada ramainya pengunjung perdagangan dan jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk. Menurut analisis korelasi sederhana (pearson). Hubungan yang kuat adalah pada korelasi antara jumlah kendaraan tipe 5 dengan jam ramai


(48)

35

pada semua jenis produk perdagangan dan jasa sebesar 0,575, 0,530 dan 0,521. Kendaraan Tipe 3 mempunyai hubungan yang cukup kuat pada jam ramai semua jenis produk perdagangan dan jasa, yang artinya kendaraan tipe 3 cukup mempengaruhi ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam sibuk. Kendaraan tipe 6 mempunyai nilai korelasi yang tinggi dengan jam ramai produk makanan dan minuman dan produk jasa senilai 0,681 dan 0,535 yang artinya adanya hubungan yang kuat antara kendaraan tipe 6 dengan jam sibuk jenis produk makanan dan minuman dan produk jasa. Selain itu kendaraan tipe 6 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat pada produk barang dengan nilai korelasi 0,330. Kendaraan tipe 1 juga mempunyai nilai korelasi yang kuat pada semua jenis produk perdagangan dan jasa jam sepi dengan nilai 0,612, 0,665 dan 0,569 yang artinya sepinya pengunjung semua produk perdagangan dan jasa jika dihubungkan pergerakan kendaraan tipe 1 sangat signifikan karena kendaraan tipe 1 sangat jarang dan hanya melewati dan tidak berhenti di Jalan KH.Ahmad Mariuk. Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan jenis produk makanan dan minuman pada jam sepi sebesar 0,748 yang artinya jika tipe 5 tidak melewati Jalan KH. Ahmad Mariuk dan mengunjungi perdagangan dan jasa maka produk makanan dan minuman akan sepi.

Tabel V.1

Korelasi Jumlah Kendaraan perunit dengan

Jam Ramai dan Jam Sepi Pengunjung Perdagangan dan Jasa

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 1 -0,145 -0,151 -0,104 0,612 0,665 0,569

Tipe 2 -0,216 -0,194 -0,248 -0,315 0,256 -0,050

Tipe 3 0,314 0,319 0,244 -0,025 -0,338 -0,064

Tipe 4 -0,417 -0,475 -0,516 0,234 0,139 0,444


(49)

36

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 5 0,681 0,330 0,535 -0,318 -0,448 -0,154

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -440 0,237

Sumber : Hasil Analisis Keterangan :

 Tipe 1 : Truk  Tipe 2 : Bus Besar

 Tipe 3 : Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 : Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 : Sepeda Motor

 Tipe 6 : Sepeda, Becak

4. Hubungan antara total volume lalu lintas dengan jam ramai produk makanan dan minuman, barang dan jasa terdapat hubungan yang kuat Artinya volume kendaraan pada Jalan KH. Ahmad Mariuk paling tinggi berbanding lurus pada jam ramai pengunjung perdagangan dan jasa, semakin banyak kendaraan yang lewat semakin ramai juga jumlah kegiatan perdagangan dan jasa semua produk perdagangan dan jasa pada jam yang sama dan semakin sedikit kendaraan yang lewat, semakin sedikit juga kegiatan pengunjung semua produk perdagangan dan jasa pada jam yang sama.

Tabel V.2

Korelasi antara Total Volume dengan Jam Ramai Operasi Perdagangan dan Jasa

Unit

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -0,440 -0,237 Sumber : Hasil Analisis,2013


(50)

37

5.2

Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang ingin penulis sampaikan dari hasil studi Pengaruh Kondisi Lalu Lintas Terhadap Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kebupaten Bekasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk pihak pemerintah membenahi infrastruktur jalan di Jalan KH. Ahmad Mariuk agar tingkat pelayanan jalannya semakin baik sehingga pengguna jalan merasa nyaman dan tidak ada hambatan dalam melintasi jalan tersebut ataupun menjadi pengunjung dari perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk

2. Adanya kerjasama antar pihak pemerintah daerah dengan pihak Kawasan Industri MM2100 dalam menangani membenahi infrastruktur jalan demi meningkatkan tingkat pelayanan jalan di jalan KH. Ahmad Mariuk

3. Untuk para masyarakat setempat ataupun pemilik perdagangan dan jasa baik produk makanan dan minuman, barang dan jasa harus mengadakan lahan parkir yang layak untuk para pengunjungnya agar tidak menghambat laju lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk.

5.3

Kelemahan Studi

Penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan. Diantaranya yaitu:  Studi tidak melihat karakteristik pergerakan yang berdasarkan

aktivitas-aktivitas masyarakat selain kegiatan pergerakan para pekerja kawasan Industri MM2100.

 Kurangnya kajian untuk pedoman perdagangan dan jasa dan karakteristik lalu lintas khususnya di Jalan KH. Ahmad Mariuk.


(1)

dihubungkan pergerakan kendaraan tipe 1 sangat signifikan kendaraan tipe 1 sangat jarang dan hanya lewat bukan pada jam ramai. Semakin sedikit kendaraan tipe 1 maka perdagangan dan jasa dari semua produk juga sepi.  Kendaraan tipe 3 mempunyai hubungan yang cukup kuat pada jam ramai

semua produk perdagangan dan jasa, yang artinya kendaraan tipe 3 cukup mempengaruhi ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam ramai karena kendaraan tipe 3 melintasi jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai.

 Kendaraan tipe 4 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan jam sepi pengunjung kegiatan perdagangan dan jasa produk jasa. Artinya kendaraan tipe 4 lebih dominan lewat pada jam ramai sehingga jam sepinya produk perdagangan dan jasa hanya beberapa saja yang lewat.  Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan semua

jenis produk perdagangan dan jasa dengan nilai korelasi 0,575, 0,530, 0,521. Artinya kendaraan tipe 5 lebih dominan melewati jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai dan menjadi kendaraan yang paling banyak melintasi jalan tersebut sehingga ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam ramai mempunyai hubungan yang kuat dengan kendaraan tipe 5. Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan jam sepi kegiatan perdagangan dan jasa produk makanan dan minuman karena sepinya pengunjung produk makanan dan minuman berbanding lurus dengan sedikitnya pergerakan kendaraan tipe 5 pada jam yang sama.  Kendaraan tipe 6 mempunyai nilai korelasi yang kuat dengan jam ramai

produk makanan dan minuman dan produk jasa senilai 0,681 dan 0,535 yang artinya adanya hubungan yang kuat antara kendaraan tipe 6 dengan jam ramai jenis produk makanan dan minuman dan produk jasa. Selain itu kendaraan tipe 6 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan produk barang dengan nilai korelasi 0,330. Artinya semua jenis produk perdagangan dan jasa pada jam ramai mempunyai hubungan dengan kendaraan tipe 6 karena kendaraan tipe 6 lebih banyak melewati jalan KH. Ahmad Mariuk pada jam ramai.


(2)

Tabel IV.7

Korelasi Jumlah Kendaraan Per tipe

dengan Jumlah Kegiatan Perdagangan dan Jasa Jam Ramai dan Jam Sepi

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 1 -0,145 -0,151 -0,104 0,612 0,665 0,569

Tipe 2 -0,216 -0,194 -0,248 -0,315 0,256 -0,050

Tipe 3 0,314 0,319 0,244 -0,025 -0,338 -0,064

Tipe 4 -0,417 -0,475 -0,516 0,234 0,139 0,444

Tipe 5 0,575 0,530 0,521 0,748 -0,448 -0,249

Tipe 6 0,681 0,330 0,535 -0,318 -0,448 -0,154

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -0,440 0,237

Sumber : Hasil Analisis,2013 Keterangan :

 Tipe 1 : Truk  Tipe 2 : Bus Besar

 Tipe 3 : Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 : Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 : Sepeda Motor


(3)

34

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini menjelaskan tentang penutup dari hasil studi Pengaruh Kondisi Lalu Lintas Terhadap Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi berisikan kesimpulan dan rekomendasi.

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut;

1. Kondisi lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk memiliki nilai Total Volume Kendaraan tertinggi pada jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 964 unit. Alasan tingginya nilai Total Volume Kendaraan pada waktu tersebut karena adanya pergerakan arus pulang para pekerja Kawasan Industri MM2100. Dan kendaraan yang paling banyak melintas pada jam tersebut adalah kendaraan Tipe 5 yaitu sepeda motor dengan jumlah jam 06.00 – 07.00 WIB sebanyak 880 unit dan jam 17.00 – 18.00 WIB sebanyak 942 unit.

2. Aktivitas kegiatan pengunjung Perdagangan dan Jasa pada setiap jenis produk memiliki jam ramai. Dari 64 usaha yang ada, 35 usaha waktu pengunjung yang memiliki jam ramai pengunjung pada jam 16.00 – 19.00 WIB dan produk yang paling mendominasi dari jumlah tersebut adalah produk makanan dan minuman memiliki jam ramai pengunjung pada jam 17.00 - 18.00 WIB.

3. Kondisi pergerakan lalu lintas yang tinggi jam 17.00 – 18.00 WIB dengan nilai total volume lalu lintas sebnyak 964 unit berbanding lurus dengan ramai pengunjung pada jam operasi perdagangan dan jasa yang artinya saat volume lalu lintas tinggi yang diakibatkan oleh arus pulang Kawasan Industri MM2100 juga berakibat pada ramainya pengunjung perdagangan dan jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk. Menurut analisis korelasi sederhana (pearson). Hubungan yang kuat adalah pada korelasi antara jumlah kendaraan tipe 5 dengan jam ramai


(4)

pada semua jenis produk perdagangan dan jasa sebesar 0,575, 0,530 dan 0,521. Kendaraan Tipe 3 mempunyai hubungan yang cukup kuat pada jam ramai semua jenis produk perdagangan dan jasa, yang artinya kendaraan tipe 3 cukup mempengaruhi ramainya pengunjung perdagangan dan jasa pada jam sibuk. Kendaraan tipe 6 mempunyai nilai korelasi yang tinggi dengan jam ramai produk makanan dan minuman dan produk jasa senilai 0,681 dan 0,535 yang artinya adanya hubungan yang kuat antara kendaraan tipe 6 dengan jam sibuk jenis produk makanan dan minuman dan produk jasa. Selain itu kendaraan tipe 6 juga mempunyai hubungan yang cukup kuat pada produk barang dengan nilai korelasi 0,330. Kendaraan tipe 1 juga mempunyai nilai korelasi yang kuat pada semua jenis produk perdagangan dan jasa jam sepi dengan nilai 0,612, 0,665 dan 0,569 yang artinya sepinya pengunjung semua produk perdagangan dan jasa jika dihubungkan pergerakan kendaraan tipe 1 sangat signifikan karena kendaraan tipe 1 sangat jarang dan hanya melewati dan tidak berhenti di Jalan KH.Ahmad Mariuk. Kendaraan tipe 5 juga mempunyai hubungan yang kuat dengan jenis produk makanan dan minuman pada jam sepi sebesar 0,748 yang artinya jika tipe 5 tidak melewati Jalan KH. Ahmad Mariuk dan mengunjungi perdagangan dan jasa maka produk makanan dan minuman akan sepi.

Tabel V.1

Korelasi Jumlah Kendaraan perunit dengan

Jam Ramai dan Jam Sepi Pengunjung Perdagangan dan Jasa

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 1 -0,145 -0,151 -0,104 0,612 0,665 0,569

Tipe 2 -0,216 -0,194 -0,248 -0,315 0,256 -0,050

Tipe 3 0,314 0,319 0,244 -0,025 -0,338 -0,064

Tipe 4 -0,417 -0,475 -0,516 0,234 0,139 0,444


(5)

Jumlah Kendaraan

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Tipe 5 0,681 0,330 0,535 -0,318 -0,448 -0,154

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -440 0,237

Sumber : Hasil Analisis Keterangan :

 Tipe 1 : Truk  Tipe 2 : Bus Besar

 Tipe 3 : Pick Up, Truk Kecil, Bus Kecil  Tipe 4 : Sedan, Jeep, Station Wagon  Tipe 5 : Sepeda Motor

 Tipe 6 : Sepeda, Becak

4. Hubungan antara total volume lalu lintas dengan jam ramai produk makanan dan minuman, barang dan jasa terdapat hubungan yang kuat Artinya volume kendaraan pada Jalan KH. Ahmad Mariuk paling tinggi berbanding lurus pada jam ramai pengunjung perdagangan dan jasa, semakin banyak kendaraan yang lewat semakin ramai juga jumlah kegiatan perdagangan dan jasa semua produk perdagangan dan jasa pada jam yang sama dan semakin sedikit kendaraan yang lewat, semakin sedikit juga kegiatan pengunjung semua produk perdagangan dan jasa pada jam yang sama.

Tabel V.2

Korelasi antara Total Volume dengan Jam Ramai Operasi Perdagangan dan Jasa

Unit

Jam Ramai Jam Sepi

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Makanan dan Minuman

Barang Jasa

Total Volume Lalu

Lintas

0,567 0,521 0,510 -0,522 -0,440 -0,237


(6)

5.2

Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang ingin penulis sampaikan dari hasil studi Pengaruh Kondisi Lalu Lintas Terhadap Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Jalan KH. Ahmad Mariuk Kecamatan Cikarang Barat Kebupaten Bekasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk pihak pemerintah membenahi infrastruktur jalan di Jalan KH. Ahmad Mariuk agar tingkat pelayanan jalannya semakin baik sehingga pengguna jalan merasa nyaman dan tidak ada hambatan dalam melintasi jalan tersebut ataupun menjadi pengunjung dari perdagangan dan jasa di jalan KH. Ahmad Mariuk

2. Adanya kerjasama antar pihak pemerintah daerah dengan pihak Kawasan Industri MM2100 dalam menangani membenahi infrastruktur jalan demi meningkatkan tingkat pelayanan jalan di jalan KH. Ahmad Mariuk

3. Untuk para masyarakat setempat ataupun pemilik perdagangan dan jasa baik produk makanan dan minuman, barang dan jasa harus mengadakan lahan parkir yang layak untuk para pengunjungnya agar tidak menghambat laju lalu lintas di Jalan KH. Ahmad Mariuk.

5.3

Kelemahan Studi

Penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan. Diantaranya yaitu:  Studi tidak melihat karakteristik pergerakan yang berdasarkan

aktivitas-aktivitas masyarakat selain kegiatan pergerakan para pekerja kawasan Industri MM2100.

 Kurangnya kajian untuk pedoman perdagangan dan jasa dan karakteristik lalu lintas khususnya di Jalan KH. Ahmad Mariuk.