c Sosiolinguistik dapat membantu kita untuk menentukan atau memilih
variasi bahasa mana yang akan kita gunakan yang sesuai dengan situasi dan fungsinya.
Sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang bertujuan menemukan prinsip- prinsip yang mendasar beberapa bahasa. Dengan
jalan lebih komprehensif dan dengan melibatkan perhitungan penga ruh berbagai konteks sosial. Penelitian dengan pendekatan sosiolinguistik
terhadap karya sastra harus dapat menjelaskan adanya beberapa variasi bahasa, variasi tuturan seperti dialek, gaya bahasa, ragam bahasa, dan
tingkat tutur http:bemuinmalang.org?pilih=lihatid=34.
2. Kedwibahasaan dan Diglosia
a. Kontak Bahasa
Bahasa yang bertemu dengan bahasa lain pasti terjadi kontak, kontak bahasa adalah pengaruh bahasa yang satu dengan bahasa yang lain
secara langsung ataupun secara tidak langsung. Kontak bahasa yang menimbulkan interferensi sering dianggap peristiwa negatif, karena
masuknya unsur-unsur bahasa pertama ke dalam bahasa kedua atau sebaliknya menyimpang dari kaidah bahasa masing- masing.
Proses terjadinya kontak bahasa dalam suatu interaksi linguistik harus mengetahui hubungan peran yang ada di antara peserta percakapan
http:bemuinmalang.org?pilih=lihatid=34.
b. Kedwibahasaan
Istilah bilingualisme Inggris: bilingualism dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Dari istilahnya secara harfiah
sudah dapat dipahami apa yang dimaksud dengan bilingualisme yaitu berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa. Secara
sosiolinguistik, bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara
bergantian Chaer dan Agustina, 2004:111-112. Kedwibahasaan bukanlah gejala bahasa sebagai sistem melainkan
sebagai gejala penuturan, bukan ciri kode melainkan ciri pengungkapan, bukan bersifat sosial melainkan individual. Kedwibahasaan juga
merupakan karakteristik pemakaian bahasa. Kedwibahasaan dirumuskan sebagai praktik pemakaian dua bahasa yang sama baiknya secara
bergantian oleh seorang penutur
http:www.blogger.comfeeds2991661017634027304postsdefault. Ciri-ciri kedwibahasaan secara garis besarnya sebagai berikut.
a Digunakannya dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau kelompok
orang, tetapi kedua bahasa itu tidak mempunyai fungsi atau peranan sendiri-sendiri di dalam masyarakat pemakai bahasa.
b Penggunaan bahasa itu semata-mata karena kebiasaan dan kemampuan
saling mengganti di antara pembicara dan lawan bicara. c
Digunakannya dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau sekelompok orang yang menuntut adanya dua bahasa dan pemakaian bahasa baik
secara individu maupun kelompok. http:foraagustina.wordpress.com20080410perkembangan-kognitif.
c. Diglosia