3. Gejala Klinis
Menurut Hidajat, Hidayati Irawan 2011, ¶ 3, berdasarkan distribusi jaringan lemak, gejala klinis obesitas dibedakan menjadi:
a. Apple shape body distribusi jaringan lemak lebih banyak di bagian dada dan
pinggang. b.
Pear shape body gynecoid distribusi jaringan lemak lebih banyak di bagian
pinggul dan paha.
Secara klinis mudah dikenali karena mempunyai ciri-ciri yang khas, antara lain : 1
Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap. 2
Leher relatif pendek. 3
Dada membusung dengan payudara membesar. 4
Perut membuncit pendulous abdomen dan striae abdomen. 5
Pubertas dini. 6
Genu valgum tungkai berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi kulit.
4. Pemeriksaan dan Diagnosis
Sebagai bagian dari perawatan anak sehat, dokter akan menghitung Indeks Massa Tubuh Body Mass Index. Menurut Astuti 2011, cara untuk menentukan
berat badan ideal salah satunya dengan menghitung indeks massa tubuh. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh adalah sebagai
berikut: Berat badan kg
Indeks massa tubuh = Tinggi badan ² m
Universitas Sumatera Utara
Interpretasi hasil penghitungan IMT menurut Depkes 2002 dalam Astuti, 2011 adalah:
IMT 17,0 : kurus kekurangan berat badan tingkat berat
IMT 17,0 – 18,5 : kurus kekurangan berat badan tingkat sedang
IMT 18,5 – 25,0 : normal
IMT 25,0 – 27,0 : gemuk kelebihan berat badan tingkat ringan
IMT 27,0 : gemuk kelebihan berat badan tingkat berat
5. Komplikasi
Anak yang kelebihan berat badan dapat menderita masalah kesehatan yang cukup serius seperti diabetes dan penyakit jantung dan sering kali juga membawa
kondisi ini sampai ke masa dewasanya. Menurut Misnadiarly 2007, hlm. 124, anak yang kelebihan berat badan memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita:
a. Diabetes tipe 2, resisten terhadap insulin.
b. Sindrom metabolisme: kegemukan terutama di daerah perut, kadar lemak yang
tinggi, takanan darah tinggi, resistensi terhadap insulin, rentan terhadap terbentuknya sumbatan pembuluh darah dan rentan terhadap proses paradangan.
c. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan tingkat blood lipid yang abnormal.
d. Asma dan masalah saluran pernapasan lainnya misalnya napas pendek yang
dapat membuat olah raga, senam atau aktivitas fisik lainnya sulit dilakukan. e.
Masalah tidur. f.
Penyakit liver dan kantong empedu. g.
Pubertas dini: anak yang kelebihan berat badan dapat tumbuh lebih tinggi dan secara seksual lebih matang dari anak-anak sebaya, membuat orang-orang
berharap mereka dapat berlaku sesuai dengan ukuran tubuh mereka, bukan sesuai dengan usia mereka; gadis-gadis yang mengalami kelebihan berat badan sering
Universitas Sumatera Utara
kali menglami siklus menstruasi tidak teratur dan menghadapi masalah fertilitas pada usia dewasanya.
h. Masalah makan.
i. Infeksi kulit.
j. Masalah pada tulang dan persendian.
6. Penatalaksanaan Obesitas