dan terjadilah proses penuaan dini aging. Hormon dehidroepiandrosterone DHEA yang bertugas mengatur sistem metabolisme dan fungsi kerja hormon seperti
estrogen, progesteron, testosteron, serta kortisol, juga menjadi lebih cepat ‘lelah’. Kelelahan ini membuat proses metabolisme di dalam tubuh jadi terganggu.
Akibatnya, anak-anak yang mengalami menarche dini juga lebih berisiko mengalami metabolic syndrome
Pratitasari, 2011, ¶ 4-7.
B. Obesitas
1. Pengertian
Obesitas adalah penimbunan jaringan lemak secara berlebihan akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan pemakaian energi Hidajat, Hidayati
Irawan, 2011, ¶ 1. Istilah obesitas dengan over weight berbeda. Secara definitif, obesitas mengacu
pada kelebihan berat badan yang melebihi antara 10 - 20 dari berat normalnya, sedangkan over weight melebihi 20 dari berat normalnya Sarafino, 1994 dalam
Dariyo, 2004, hal. 24.
2. Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Obesitas pada Anak
Menurut Misnadiarly 2007, hlm. 118, banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya kelebihan berat badan obesitas pada anak, antara
lain: a.
Pola Makan Mengkonsumsi makanan berkalori tinggi seperti makan cepat saji, makanan
yang dibakar dn kudapan memiliki andil dalam peningkatan berat badan. Makanan tinggi lemak biasanya tinggi kalori. Minuman bersoda, kudapan, permen
dan makanan penutup dapat juga menyebabkan terjadinya peningkatan berat
Universitas Sumatera Utara
badan. Makanan dan minuman seperti ini biasanya memiliki kandungan kalori dan gula atau garam yang tinggi.
b. Jarang bergerak
Anak-anak yang jarang bergerak akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan karena mereka tidak membakar kalori melalui aktifitas fisik. Aktivitas
untuk mengisi waktu luang yang tidak membuat mereka banyak bergerak seperti menonton televisi atau bermain video game, memiliki andil terjadinya masalah
ini. c.
Faktor genetik Bila anak berasal dari sebuah keluarga yang rata-rata anggotanya mengalami
kegemukan, dia mungkin secara genetik akan mengalami kelebihan berat badan, terutama bila berada dalam lingkungan di mana makanan tinggi kalori selalu
tersedia dan aktivitas fisik jarang dilakukan. d. Faktor psikologis
Ada sebagian anak-anak yang makan terlalu banyak sebagai pelampiasan bila ada masalah, terutama masalah emosi seperti stres atau kebosanan. Orang tua dari
anak-anak seperti ini biasanya akan memiliki kecenderungan yang sama. d.
Faktor keluarga sosial Biasanya anak-anak tidak belanja untuk keperluan keluarga sehari-hari.
Memang betul, orang tua yang bertanggung jawab menyediakan makanan sehat di dapurdan meninggalkan makanan yang tidak sehat di dalam lemari. Kita tidak
bisa menyalahkan anak-anak bila mereka tertarik pada gula-gula, makanan asin dan makanan berlemak. Lagipula rasa makanan tersebut biasanya memang enak.
Tetapi kita dapat mengendalikan akses yang dimiliki anak-anak pada makanan seperti ini, terutama di rumah.
Universitas Sumatera Utara
3. Gejala Klinis