HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE SISWI KELAS VII SMP ANGKASA

  

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE

SISWI KELAS VII SMP ANGKASA

Fitria

Ni Nyoman Sri Anjani

  Akademi Kebidanan Kartini Bali

  kirei25fitria@gmail.com

  Email :

  

Abstract: Nutritional Status Of Relationship With Age Menarche

In Female Class VII Student Of SMP Angkasa. The purpose of this study was to analyze

  the relationship between nutritional status and age of menarche in female students class

  VII student. This research uses observational analytic with cross sectional. The study was conducted in SMP Angkasa with a sample of 48 respondents on April 2016. The sampling technique used is systematic sampling. Measurement of nutritional status and age of menarche using interview guide and dikolerasikan with Spearman's Rank. Based on the results of the calculation of BMI (body mass index) were carried out on 48 respondents. Nearly half of that 29 (60.4%) of respondents had a normal nutritional satus, a small portion 8 (16.7%) girls had menarche age is not appropriate. The result of Spearman's Rank correlation n result correlation coefficient correlation r equal to 0.509 with p value <0.05.

  

Abstrak : Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Siswi Kelas VII SMP

Angkasa. Penelitian ini bertujuan adalah untuk menganalisis hubungan antara status

  gizi dengan usia menarche pada siswi kelas VII SMP Angkasa. Metode penelitian ini

  

analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP

  Angkasa dengan populasi adalah seluruh siswi SMP Angkasa kelas VII, VIII, dan kelas

  IX dengan jumlah sampel 48 orang pada bulan April 2016. Teknik sampling yang digunakan adalah systematic sampling. Pengukuran status gizi dan usia menarche menggunakan pedoman wawancara dan dikolerasikan dengan Spearman’s Rank. Berdasarkan hasil perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh) yang dilakukan terhadap 48 responden didaptkan hampir setengahnya yaitu 29(60,4%) siswi memiliki satus gizi normal, sebagian kecil 8(16,7%) siswi memiliki usia menarche yang tidak sesuai. Hasil uji kolerasi

  Spearman’s Rank diperoleh hasil koefisien kolerasi r sebesar 0,509 dengan

  p value < 0,05. Kata Kunci: Status Gizi, Usia Menarche

  Remaja menurut WHO (World Health

  Organitation) adalah suatu masa ketika

  individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai saat mencapai kematangan seksual, dengan usia remaja awal 10-14 tahun, remaja akhir 15-20 tahun (Sarwono, 2010).

  Jumlah remaja di Indonesia sangat besar yaitu remaja berusia 10 sampai 24 tahun adalah 60 juta orang atau 30% dari jumlah penduduk sebanyak 220 juta orang (BBKKBN, 2012). Di Jawa Tengah jumlah remaja yang berusia di atas 10

  • – 14 tahun sebesar 56,598 jiwa (BPS Jawa Tengah, 2012).

  Remaja masih sangat sedikit mengetahui tentang asupan pangan yang baik untuk tubuhnya, Menurut Soetardjo (2011), remaja putri merupakan golongan umur yang sensitif terhadap prilaku makan, golongan ini mulai menjaga penampilan tubuh diantaranya melalui pembatasan diet, termasuk tidak sarapan.

  Gizi seorang anak bertambah baik maka masa pubertasnya dapat menjadi lebih cepat (Proverawati, 2009). Faktor- faktor yang mempengaruhi usia menarche, antara lain status gizi, pola makan, status ekonomi keluarga, dan aktivitas olahraga.

  Status gizi dapat diinterpretasikan dari Indeks Masa Tubuh (IMT) seseorang.

  IMT ditentukan oleh berat badan dan tinggi badan. Berat badan sangat mempengaruhi status gizi dalam kaitannya terhadap usia menarche. Hal ini disebabkan oleh adanya adipocyte-derived

  hormone leptin yang berasal dari lemak

  tubuh yang diduga dapat mempengaruhi masa awal pubertas. Peningkatan LH berhubungan dengan peningkatan estradiol dan awal menarche. Jadi penurunan usia menarche berkaitan dengan meningkatnya berat badan. Rata-rata usia menarche juga bisa dijadikan patokan untuk menentukan abnormalitas dalam menarche. Seseorang dikatakan mengalami pubertas prekoks (lebih cepat dari normal) apabila menarche terjadi dibawah usia 8 tahun dan mengalami pubertas tarda (terlambat) bila menarche terjadi di atas usia 18 tahun keadaan tersebut merupakan keadaan patologis akibat gangguan hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Usia menarche yang terus menurun bisa jadi patokan usia untuk pubertas patologis juga mengalami penyesuaian (Uche-Nwachi et al, 2007). Studi pada 1166 remaja putri umur 12-16 tahun di Inggris menunjukkan usia menarche adalah 12 tahun 11 bulan, dibandingkan 20-30 tahun yang lalu . studi yang dilakukan di Amerika juga menunjukkan adanya penurunan usia menarche 1-3 bulan perdekade. Selama 20 tahun terakhir ini di Moscow, usia menarche meningkat dari 12 tahun enam Yunani dan Kanada, terutama bagi mereka yang berbadan kurus dan aktivitasnya yang tinggi ( Kabir, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Yogyakarta, SMP Muhammadiyah 1 dari sepuluh siswi kelas VII, delapan siswi sudah mengalami menstruasi, sedangkan dua siswi belum mengalami menstruasi. Enam orang siswi mendapatkan menarche pada usia kurang lebih 12 tahun, dua orang pada usia kurang lebih 11 tahun, pada delapan siswi yang sudah mengalami menarche ini setelah dilakukan pengukuran IMT (Indeks Masa Tubuh) didapatkan hasil lima orang termasuk katagori normal, tiga orang gemuk, sedangkan pada dua orang siswi yang belum menarche termasuk katagori kurus (Sukriani, 2010). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi dengan usia menarche pada siswi kelas VII SMP Angkasa.

  METODE

  13

  10

  4 VII D

  25

  12

  3 VII C

  27

  13

  2 VII B

  27

  1 VII A

  Jenis penelitian ini merupakan jenis studi

  No. Kelas Frekuensi (f) (%)

  Berdasarkan diatas dari 48 responden hampir setengahnya yaitu 13(27%) responden berada di kelas VIIA dan, hampir setengahnya yaitu 13(27%)

  HASIL Tabel 1 Distribusi Frekuensi berdasarkan kelas di SMP Angkasa

  dengan bantuan program komputer yaitu SPSS.

  Spearman’s Rank pada tingkat kepercayaan 95%

  menggunakan rumus korelasi

  problability sampling yaitu systematic sampling . Data dianalisis dengan

  VII yang berjumlah 91 siswi. Perhitungan adalah 48 orang siswi kelas VII. Tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik

  seluruh siswi SMP Angkasa kelas VII, VIII, dan kelas IX sebanyak 290 siswi. Sedangkan peneliti hanya meneliti kelas

  analitik observasional. Populasi adalah

  21 Total 48 100 setengahnya yaitu 12(25%) responden berada di kelas VII C dan sebagian kecil yaitu 10(21%) responden di kelas VII D.

  Berdasarkan Status Gizi Siswi Kelas VII SMP Angkasa

  25

  2 Normal 8 27,5 9 31,0 3 10,3 9 31,3

  16

  1 Kurus 1 6,25 1 6,25 1 6,25 13 81,25

  12 th 13th F % f % f % f % f

  11 th

  No. Status Gizi

Usia Menarche

Total 10th

  13 22 45,8 Jumlah 48 100

  4

  12 4 8,4

  3

  11 10 20,8

  2

  12

  Berdasarkan tabel diatas dari

  10

  1

  Umur (tahun) Frekuensi (f) (%)

  3 Gemuk 3 6,3 Jumlah 48 100 No.

  2 Normal 29 60,4

  1 Kurus 16 33,3

  Tabel 4 Distribusi Frekuensi Status Gizi dengan Usia Menarche No. Kategori Status Gizi Frekuensi(f) (%)

  48 responden, hampir setengahnya yaitu 12(25%) responden usia menarche 10 tahun, sebagian kecil yaitu 10(20,8%) responden usia menarche 11 tahun, dan sebagian kecil yaitu 4(8,4) responden usia menarche 12 tahun, dan hampir setengahnya yaitu 22 (45,8%) responden usia menarche 13 tahun.

  Berdasarkan tabel diatas dari

  VII SMP Angkasa

  Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Menarche Siswi kelas

  3(6,3%)responden berada pada status gizi gemuk

  48 responden, hampir setengahnya yaitu 16(33,3%) responden berada pada status gizi kurus dan, lebih dari setengahnya yaitu 29(60,4%) responden berada pada status gizi normal dan, sebagian kecil

  29

  48

  48 Uji statistik yang telah dilakukan

  3 Total

  3 Gemuk 3 100

  Asumsi peneliti bahwa status gizi seseorang berkaitan erat dengan dengan asupan makanan yang dikonsumsinya.

  bantuan windows SPSS Versi 17, pada tingkat kepercayaan 95% dengan hasil diperoleh hasil koefisien kolerasi r = 0,509 yang terletak antara 0,40

  Spearman’s Rank melalui

  menggunakan

  48

  Berdasarkan tabel 4 diperoleh data dari 48 responden hampir setengahnya yaitu 16 (13,3%) responden berada pada status gizi kurus, diantaranya yang berumur 10 tahun sebagian kecil yaitu 1 (6,25%), 11 tahun sebagian kecil yaitu 1 (6,25%) 12 tahun sebagian kecil yaitu 1 (6,25%), dan yang berumur 13 tahun sebagian besar yaitu 13 (81,25%). Lebih dari setengahnya yaitu 29 (60,4%) responden berada pada status gizi normal, diantaranya yang berumur 10 tahun hampir setengahnya yaitu

  N

  48 U_MENARC Correlation Coefficient .509(**) 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .

  48

  Coefficient 1.000 .509(**) Sig. (2-tailed) . .000 N

  Tabel 5 Hubungan Status gizi dengan kejadian menarchea S_Gizi U_Menarche Spearman's rho S_GIZI Correlation

  9 (31,3%). Sebagian besar yaitu 3 (100%) responden berada pada status gizi gemuk, diantaranya yang berumur 10 tahun sebagian besar yaitu 3 (100%).

  8 yaitu 9 (31,0%), 12 tahun sebagian kecil yaitu 3 (10,3%), dan yang berumur 13 tahun hampir setengahnya yaitu

  • – 0,599 dengan p value = 0,000 < 0,05. Berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan status gizi dengan usia menarche.

  

PEMBAHASAN Dari hasil penelitian mengenai

  Seseorang yang mendapatkan asupan hubungan hubungan status gizi dengan gizi yang baik atau gizi yang lebih akan usia menarche siswi kelas VII SMP mempengaruhi hormon pertumbuhan Angkasa dapat disimpulkan sebagai khususnya mempercepat kematangan berikut: 1) Lebih dari setengahnya siswi hormon reproduksi untuk mendapatkan kelas VII SMP Angkasa memiliki status menarche dini atu tepat pada waktunya, gizi normal, 2) Hampir setengahnya mendapatkan asupan gizi yang kurang usia menarche yang sesuai yaitu berusia akan menyebabkan penurunan fungsi 13 tahun. 3) Ada hubungan yang reproduksi mengakibatkan lamanya signifikan tentang status gizi dengan usia menarche. menarche.

  Menurut uji statistik nilai p yang didapatkan adalah 0,000. Hal ini berarti p

  < 0,05 maka ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Paath, dkk. (2005) Gizi dalam kesehatan status gizi dengan usia menarche pada

  reproduksi. Jakarta : EGC.

  SMP Negeri 22 Bandar Lampung (Sylvia, Fitria 2015). Berdasarkan hasil

  Proverowati. (2009) Gizi untuk perhitungan indeks masa tubuh (IMT)

  Kebidanan. Yokyakarta: Nuha

  yang dilakukan terhadap respoden siswi di medika. Rumengan SMP Angkasa yang kemudian berhubungan dengan usia menarche

  Sylvia V, Saftarina F. 2015. Hubungan responden. Hasil uji statistik hubungan

  Status Gizi dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri di SMP Negeri

  antara status gizi dengan usia menarche

  22 Bandar Lampung . Medical

  didapatkan p value 0,000 (p< 0,01). Hal Journal of Lampung University, 18-25 ini berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan usia menarche.

  Sarwono, S. W. 2010. Psikologi Remaja, Edisi Revisi, Jakarta : PT Raja Grafindo

  SIMPULAN

  Almastsier, S., S., Soetardjo, S., Soekatri, M (2011). Gizi Seimbang dalam

  Daur Kehidupan . Jakarta: PT

  Gramedia Pustaka Utama Kabir, A., Torkan, J., & Hakemi, L. (2007). Evaluation of age at

  enarche and relevant factors in physically active Iranian girls. International . Journal of

  Endocrinologi and Metabolism,2, 52-60

  Uche-Nwachi, E.O., dkk. 2007. Mean Age

  of Menarche in Trinidad and Its Relationship to Body Mass Index Ethinicity and Mothers Age of Menarche . Journal of Biological

  Sciences. 2007. Trinidad: Science Publications