IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNGTUNAI (BLT) DALAM MERINGANKAN BEBAN MASYARAKAT MISKIN(Studi pada Desa Rensing Kec. Sakra Barat Kab.Lombok Timur )

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNGTUNAI (BLT) DALAM
MERINGANKAN BEBAN MASYARAKAT MISKIN(Studi pada Desa
Rensing Kec. Sakra Barat Kab.Lombok Timur )
Oleh: Muhamad Haidir ( 03230078 )
Goverment science
Dibuat: 2009-11-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: IMPLEMENTASI,TUNAI (BLT)
ABSTRAKSI
Permasalahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) banyak memunculkan pro kontra dalam
masyarakat, yang semestinya disertai langkah-langkah rasional dalam situasi dan kondisi saat ini.
Walau kita menyadari bahwa BLT bukanlah langkah terbaik, karena memang tidak segera
membangkitkan daya beli masyarakat. BLT hanya merupakan pemberian kompensasi secara
tunai akibat kebijakan pengurangan subsidi BBM. Tapi menarik kembali dana tunai dari
kantong-kantong kemiskinan bukan langkah strategis, di tengah terpuruknya daya beli
masyarakat, dimana dananya sudah dialokasikan. Oleh karena itu yang penting, kesalahankesalahan pada program BLT tahap berikutnya harus diperbaiki, dari sistem pendataan,
distribusi, dan ada upaya serius meredam konflik horizontal. Dari permasalahan ini mendorong
penulis untuk lebih jauh meneliti tentang bagaimana implementasi program BLT dalam upaya
membantu masyarakat miskin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
pemikiran dalam membantu meringankan beban kemiskinan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data
sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil data yang diperoleh (1). Bahwa implementasi kebijakan program BLT di Desa
Rensing masih kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan informasi yang jelas mengenai
BLT, khususnya bagi yang berhak menerimanya. Karena selama ini seringkali terjadi kerancuan
dalam pendataannya proses pemetaan sasaran program memang seharusnya diberikan kuasa pada
pemerintah paling bawah untuk mewaspai kerancuan dalam proses pemetaannya. Disamping itu
proses verfikasi masih memakai sistem senyataannya jadi masyarakat yang dapat dana BLT
seringkali tidak dapat BLT. (2) Latarbelakang terjadi implementasi yang menyimpang dalam
program Bantuan Langsung Tunai di Desa Rensing adalah pihak kecamatan belum bisa turun
langsung untuk memastikan siapa yang berhak menerima BLT sesuai dengan kriteria kemiskinan
yang telah dicantumkan. Disamping itu seharusnya aparat yang berwenang lebih fokus dalam
melihat kelompok sasaran yang mendapatkan BLT. (3) Akuntabilitas implementasi BLT kurang
profesional mengingat mekanisme penyaluran yang kurang sesuai dengan program dan tata cara
yang telah ditentukan, sehingga dalam penyalurannya terkesan pragmatis.
Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan
program BLT di Desa Rensing masih kurang maksimal. Disamping itu proses pendataan masih
memakai sistem senyataannya jadi masyarakat yang dapat dana BLT seringkali tidak dapat BLT.
Disamping itu pihak kecamatan belum bisa turun langsung untuk memastikan siapa yang berhak

menerima BLT sesuai dengan kriteria kemiskinan yang telah dicantumkan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan sedapat mungkin kebijakan pemerintah tentang program ini
dapat memunculkan terobosan inovatif untuk membuat kesejahteraan warga miskin semakin

meningkat, baik SDM nya maupun produktivitasnya, sehingga secara tidak langsung kebijakan
BLT ini akan memiliki misi pendidikan kepada rakyat. Efisiensi yaitu layanan oleh aparatur desa
terkait dengan pemberian BLT diharapkan dapat memunculkan terobosan inovatif untuk
membuat layanan semakin cepat, tepat dan merata bagi warga miskin. Aspek sarana yaitu
layanan terhadap masyarakat (warga misikin) hendaknya dapat memunculkan terobosan inovatif
yang menyangkut secara langsung kepentingan masyarakat khususnya warga miskin, dari tiga
saran ini maka kebijakan pemerintah yang akan datang diharapkan dapat betul-betul menyentuh
masyarakat miskin dengan secara jelas mengetahui profil kemiskinan, sehingga dalam proses
pendataan tidak terkesan berpihak.

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

8 128 118

Respon Masyarakat Dalam Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin Di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan

8 106 138

IMPLEMENTASI BANTUAN LANNGSUNG TUNAI (BLT) PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Payaman Kec. Solokuro Kab. Lamongan)

0 27 2

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DALAM MERINGANKAN BEBAN MASYARAKAT MISKIN Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk)

0 3 30

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan DAU)

0 11 2

Peranan Gender Dalam Peningkatan Efektivitas Bantuan Langsung Tunai (Blt) Terhadap Masyarakat Miskin Pada Konteks Pengembangan Masyarakat

1 16 30

TAP.COM - IMPLEMENTASI BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT MISKIN ... 255 694 1 PB

0 0 11

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

0 0 34

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

0 0 10

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

0 0 12