VRS Teknis
Effisiensi CRS
Teknis Effisiensi
Efficiency Scale
................................... 2.19 atau jika dilihat dari gambar 2.5, scale efficiency-nya adalah:
A.Pv A.Pc
A.P A.Pv
A.P A.Pc
SE
Untuk DMU 2 memiliki Technical Efficiency CRS sebesar 80 dan Technical Efficiency VRS sebesar 90 dan Scale Efficiency 88.9. apabila output CRS
DEA dan VRS DEA sama, dengan kata lain Scale Efficiency sama dengan 1, maka DMU tersebut dikatakan telah beroperasi secara optimal.
2.4.7 Pembatasan Bobot Weight Restriction
Dalam model DEA, efisiensi ditentukan dengan memberikan bobot tertentu terhadap input dan output dari DMU, sehingga rasio antara jumlah output yang
dibobotkan dengan jumlah input yang dibobotkan akan maksimal. Terlepas dari batasan bahwa bobot untuk input atau output tidak bersifat negatif total weight
inputoutpu ≤ 1 , maka secara implisit, pembatasan bobot adalah kombinasi bobot tersebut tidak membuat nilai salah satu DMU lebih besar dari satu. Dengan
adanya fleksibilitas bobot, berarti jika suatu unit didefinisikan sebagai relatif tidak efisien, maka hal ini merupakan suatu pernyataan yang kuat, karena struktur bobot
yang digunakan benar-benar merepresentasikan nilai unit yang dievaluasi. Fleksibilitas bobot merupakan perbedaan utama antara DEA dengan analisa
fungsi produksi klasik. Fleksibilitas bobot ini dapat dipahami dengan dua pengertian yaitu :
32
1 . Tidak ada nilai yang diberikan sebelumnya pada bobot, namun bobot haruslah merupakan suatu nilai positif.
2 . Faktor yang sama mungkin mendapat bobot yang berbeda dalam menentukan efisiensi DMU yang berbeda.
Namun, fleksibilitas bobot ini menyebabkan DEA memiliki kemampuan membedakan descriminating power yang lemah. Dalam DEA, unit yang
memiliki rasio tertinggi antara satu output dengan satu input akan efisien atau hampir mencapai efisien, dengan memberikan bobot tertinggi pada rasio tersebut
dan memberikan bobot minimum ε pada input dan output yang lain. Rasio yang demikian mungkin terdapat pada banyak unit, sejumlah hasil perkalian dari
jumlah output dikali jumlah input. Artinya dalam analisa DEA dengan tiga input dan empat output, terdapat kemungkinan adanya dua belas unit yang efisien.
Berkaitan dengan hal ini, jumlah unit yang dievaluasi seharusnya lebih banyak dari jumlah output dikali jumlah input, agar didapatkan kemampuan membedakan
antara unit-unit tersebut. Pertimbangan lain dengan adanya flesibilitas bobot, maka suatu unit yang
efisien, mungkin disebabkan oleh kombinasi bobotnya, bukan oleh sifat efisien sebenarnya dari unit tersebut. Pendekatan untuk mengatasi kelemahan DEA ini
adalah dengan pembatasan bobot weight restriction, yaitu memformulasikan batasan tambahan mengenai bobot untuk menjamin semua faktor menjadi
pertimbangan dalam nilai efisiensi dan batasan maksimum untuk menjaga agar suatu faktor tidak direpresentasikan secara berlebihan. Namun penentuan batasan
untuk bobot harus sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan terjadinya kecenderungan semua unit diukur dengan bobot yang sama. Jadi pembatasan
33
bobot merupakan kombinasi dari fleksibilitas bobot untuk tiap unit di satu sisi DEA penggunaan bobot yang sama untuk seluruh sistem pada sisi yang lain.
34
2.4.8 Most Productive Scale Size MPSS