43
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
3.1 Deskripsi Sistem
Webmap yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan webmap untuk mengetahui peruntukan lahan permukiman di Kabupaten Gresik. Dengan adanya
webmap ini diharapkan mampu dalam membantu badan pemerintahan maupun developer perumahan untuk menentukan lahan permukiman yang cocok. Sistem ini
dirancang berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan oleh pihak badan
pemerintahan, sehingga penyusunan sistem ini dibuat berdasarkan acuan dan pedoman yang real dari badan pemerintahan.
Secara garis besar, sistem ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu peta dasar dan peta analisa.
1. Peta Dasar Pada interface awal, webmap akan menyajikan peta dasar Kabupaten Gresik
dengan menampilkan layer sebagai berikut : a. Batas Administrasi Desa
b. Tanah c. Kelerengan
d. Permukiman e. Industri
f. Sungai
g. JalanSarana Pendidikan Sekolah SD, SMP, SMA, Universitas,
dan Perpustakaan
h. Sarana Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas Pada bagian ini, pengguna bisa secara bebas menentukan layer mana saja
yang ingin ditampilkan atau disembunyikan.
2. Peta Analisis Kemudian pada layer sungai, jalan, sarana pendidikan, dan sarana kesehatan
juga memiliki layer tambahan, dimana layer tambahan ini merupakan layer hasil buffer yang akan menampilkan batasan
– batasan lokasi nya, layer inilah yang nanti nya akan diperhitungkan bobot nya berdasarkan batasannya.
Peta analisis ini dibagi menjadi beberapa bagian berikut : a. Peta analisis tanah
Peta analisis tanah ini menjelaskan beberapa jenis tanah di berbagai wilayah. Tabel 3.1 Bobot Jenis Tanah
Jenis Tanah Bobot
Aluvial kelabu tua dengan endapan tanah liat 5
Aluvial hidromof dengan endapan tanah liat 4
Aluvial kelabu dengan endapan tanah liat 3
Mediteran coklat merah san litosol dengan bahan induk batu kapur 2
Grumusol kelabu tua dengan endapan tanah liat 1
b. Peta analisis kelerengan Peta kelerengan yang didapat ini berdasarkan digitasi ulang dari layer kontur
yang kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi peta kelerengan, berikut ini tingkat pembobotan peta analisis kelerengan :
Tabel 3.2 Bobot Kelerengan
Tingkat kemiringan Bobot
– 8 5
8 – 15
4 15
– 25 3
25 – 45
2 45
1
c. Peta analisis akses jalan Peta analisis akses jalan ini menunjukkan wilayah mana yang dekat dengan
akses jalan dan wilayah mana yang tidak tersentuh akses jalan raya, berikut table pembobotannya :
Tabel 3.3 Bobot Jarak Jalan Raya
Jarak dari jalan raya Bobot
– 500 m 5
500 m – 1 km
3 1 km
1
d. Peta analisis jangkauan industri Peta ini menunjukkan jangkauan industri, dimana semakin dekat dengan
industri, akan semakin buruk. Berikut tabel bobot nya :
Tabel 3.4 Bobot Jarak dari Industri
Jarak dari industri Bobot
– 500 m 3
500 m 1
e. Peta analisis jarak sungai Peta ini menunjukkan jarak sekeliling sungai, dimana lebih dekat dari sungai,
maka nilah bobot nya juga semakin tinggi. Tabel 3.5 Bobot Jarak dari Sungai
Jarak dari sungai Bobot
– 1 km 5
1 – 2 km
3 2 km
1
f. Peta analisis jangkauan sarana kesehatan Peta ini menunjukkan wilayah mana yang dekat dengan jangkauan sarana
kesehatan, semakin dekat dengan wilayah sarana kesehatan, maka bobot nya juga semakin tinggi. Berikut datanya :
Tabel 3.6 Bobot Jarak dari Sarana Kesehatan
Jarak dari sarana kesehatan Bobot
– 1,5 km 5
1,5 – 2,5 km
3 2,5 km
1
g. Peta analisis jangkauan sarana pendidikan Peta ini menunjukkan wilayah mana yang dekat dan jauh dari daerah sarana
pendididkan, berikut tabel analisis nya : Tabel 3.7 Bobot Jarak dari Sarana Pendidikan
Jarak dari sarana pendidikan Bobot
– 2 km 5
2 km – 4 km
3 4 km
1
Disamping itu, pengguna juga bisa melihat lokasi – lokasi persebaran
permukiman, industri, sarana kesehatan, sarana pendidikan, dan sebagainya di Kabupaten Gresik ini. Pada tahap selanjutnya, pengguna bisa melihat data apa saja
yang terdapat di masing – masing layer. Misalkan pengguna ingin mengetahui data
lengkap suatu wilayah yang bernama Desa Driyorejo, maka sistem akan menampilkan keseluruhan data yang terdapat pada wilayah tersebut.
Setelah pengguna melihat – lihat data yang telah disajikan, pengguna bisa
membuka satu layer khusus dimana layer ini merupakan hasil dari perhitungan dan penggabungan dari semua layer. Layer ini menampilkan lokasi
– lokasi wilayah mana saja yang cocok dan tidak cocok untuk permukiman. Didalam layer ini terbagi
menjadi 5 kelas, yaitu : 1. Kelas bernilai 5 hijau tua yang menandakan sangat cocok
2. Kelas bernilai 4 hijau muda yang menandakan cocok 3. Kelas bernilai 3 kuning yang menandakan sedang
4. Kelas bernilai 2 orange yang menandakan tidak cocok
5. Kelas bernilai 1 merah yang menandakan sangat tidak cocok Dari pewarnaan kelas inilah, pengguna bisa mendapatkan informasi lokasi
atau wilayah mana saja yang berpotensi untuk dijadikan lokasi wilayah permukiman dan lokasi wilayah mana saja yang sangat tidak cocok untuk
permukiman. Pada pilihan terakhir, pengguna juga bisa mengetahui lokasi permukiman mana yang saat ini berpotensi dan telah sesuai dengan rekomendasi
dari badan pemerintahan, dan lokasi permukiman mana yang tidak berpotensi.
3.2 Entitas Luar