Entitas Luar Pelaku Sistem Kebutuhan Data

5. Kelas bernilai 1 merah yang menandakan sangat tidak cocok Dari pewarnaan kelas inilah, pengguna bisa mendapatkan informasi lokasi atau wilayah mana saja yang berpotensi untuk dijadikan lokasi wilayah permukiman dan lokasi wilayah mana saja yang sangat tidak cocok untuk permukiman. Pada pilihan terakhir, pengguna juga bisa mengetahui lokasi permukiman mana yang saat ini berpotensi dan telah sesuai dengan rekomendasi dari badan pemerintahan, dan lokasi permukiman mana yang tidak berpotensi.

3.2 Entitas Luar

Pada webmap ini terdapat entitas luar yang saling berhubungan dan memiliki peran masing – masing. Peran dari entitas tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 1. Webmap Peruntukan Lahan Permukiman Kabupaten Gresik. Webmap ini akan memberikan informasi tentang persebaran permukima n, persebaran industri, posisi sungai, letak jalan, jenis tanah di tiap – tiap wilayah, dll. Dari informasi tersebut, bisa diketahui lokasi wilayah mana yang cocok untuk permukiman. 2. Pengguna Investor Developer Perumahan Pengguna disini berperan sebagai investor atau developer perumahan yang bisa memanfaatkan webmap untuk mengetahui wilayah peruntukan permukima n yang berpotensi. 3. Administrator Administrator yang dimaksud disini ialah Badan Perencanaan, Penelitian dan pembangunan Daerah yang bertugas untuk mengupdate data pada sistem webmap, sehingga ketika ada data baru akan segera diupdate dan digenerate ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal.

3.3 Pelaku Sistem

Pelaku sistem dalam Webmap untuk mengetahui peruntukan lahan permukiman di Kab. Gresik ini adalah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Gresik yang bertugas sebagai administrator Webmap.

3.4 Kebutuhan Data

Dalam membuat Sistem Informasi Geografis ini membutuhan data – data yang valid dan real, dimana data ini hanya berupa shapefile yang didapatkan dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah. Data tersebut antara lain : 1. Shapefile batas administrasi desa Polygon 2. Shapefile sungai Polyline 3. Shapefile jalan Polyline 4. Shapefile kontur Polyline 5. Shapefile jenis tanah Polygon 6. Shapefile eksisting lahan Polygon Dari ke 6 file tersebut, kemudian di digitasi ulang dan diambil data data pokok yang dibutuhkan. Sebagai contoh file eksisting lahan yang terdapat banyak data yang tidak dibutuhkan, maka pada file ini di ekstrak data yang penting saja. Begitu juga data kelerengan didapatkan setelah proses digitasi ulang file kontur. Kemudian untuk data lainnya seperti sarana kesehatan Point dan sarana pendidikan Point didapatkan dari website infogresik.com yang kemudian di digitasi ulang, agar data yang didapatkan bisa di korelasikan dengan data yang lainnya.

3.5 Model Proses