Dari ke 6 file tersebut, kemudian di digitasi ulang dan diambil data data pokok yang dibutuhkan. Sebagai contoh file eksisting lahan yang terdapat banyak data yang
tidak dibutuhkan, maka pada file ini di ekstrak data yang penting saja. Begitu juga data kelerengan didapatkan setelah proses digitasi ulang file kontur.
Kemudian untuk data lainnya seperti sarana kesehatan Point dan sarana pendidikan Point didapatkan dari website infogresik.com yang kemudian di
digitasi ulang, agar data yang didapatkan bisa di korelasikan dengan data yang lainnya.
3.5 Model Proses
Dalam perancangan aplikasi sistem informasi geografis ini diperlukan analisa terlebih dahulu terhadap data
– data yang ada, sehingga dengan adanya analisa dan proses yang benar akan menghasilkan sebuah sistem pendukung
keputusan yang mampu menjelaskan logika dan mentransformasikan dari data masukan menjadi data keluaran. Berikut ini prosedur dan proses dalam menentuka n
kesesuaian lahan permukiman
3.5.1 Prosedur dan Proses
Prosedur dan Proses ini bertujuan untuk memperjelas dan menunjukka n sebuah proses dalam alur dan cara kerja sebuah sistem. Dengan adanya prosedur
dan proses ini, diharapkan sistem yang akan dibuat akan berjalan sesuai dengan prosedur. Berikut ini prosedur dan proses yang disusun dalam bentuk diagram
berjenjang.
Gambar 3.1 Diagram Berjenjang
Pada proses pada diagram diatas adalah proses yang terjadi pada Webmap untuk mengetahui peruntukan permukiman di Gresik. Di dalam diagram ini
digambarkan sistem utama memiliki 3 jenis proses, yaitu Manajemen Data, Analisa kesesuaian lahan, dan Laporan analisa data. Masing
– masing proses memiliki sub proses lagi, diantaranya :
1. Manajemen data memiliki sub proses data spasial dan data atribut. Data ini diperoleh dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah.
2. Kemudian proses Analisa kesesuaian lahan memiliki sub proses analisa potensi lahan dan analisa kesesuaian permukiman. Data inilah yang saya olah
sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu keputusan untuk mengeta hui lahan permukiman yang berpotensi di Gresik.
Webmap untuk mengetahui peruntukan lahan
permukiman di Kab. Gresik
Manajemen Data
Analisa Kesesuaian Lahan
Laporan Analisa Data
Analisa Potensi Lahan
Analisa Kesesuaian Permukiman
1
1.1 1.2
1.3
1.2.1 1.2.2
3. Sedangkan proses laporan analisa data hanya memiliki satu sub proses, yaitu laporan hasil analisa. Laporan ini yang diperlukan Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pembangunan Daerah. Yang kemudian Badan pemerintahan ini menggunakan laporan itu untuk menentukan persebaran permukiman. Selain
itu para developer perumahan juga bisa mengajukan izin atau meminta informasi ke badan pemerintahan tentang lahan permukiman yang berpotensi
terletak di wilayah mana.
3.5.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD adalah Alat yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem terstruktur Struktur Analys And Design. Fungsi DFD
untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir dan data tersebut akan disimpan.
Selain dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur, DFD juga merupakan
dokumentasi dari sistem yang baik. Proses Analis
merupakan perangkat
dari power designer yang
memungkinkan user untuk mempresentasikan proses di dalam sistem informasi nya Context Diagram untuk Webmap untuk Mengetahui
Peruntukan Lahan
Permukiman di Kabupaten Gresik.
DFD pada Webmap untuk Mengetahui Peruntukan Lahan Permukiman di Kabupaten Gresik ini tediri dari proses Context Diagram, DFD Level 1 hingga
DFD level 2.
a. Context Diagram Webmap untuk Mengetahui Peruntukan Lahan Permukiman di Kabupaten
Gresik. Pada context diagram ini menunjukkan semua proses dalam satu proses tunggal proses 0. Yang dapat dilihat pada gambar External Entity yang
menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem ada dua.
Gambar 3.2 Diagram Konteks
Pada DFD Context diagram diatas menjelaskan bahwa Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah memberikan menginput data Industri,
permukiman, administrasi desa, sarana kesehatan, sarana pendidikan, kelerengan, tanah, jalan, dan sungai. Kemudian sistem melakukan perhitungan analisa terhadap
Data Sungai Data Jalan
Data Tanah Data Kelerengan
Data Sarana Pendidikan
Data Sarana Kesehatan Data Administrasi
Desa Data Permukiman
Data Industri
Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pembangunan
Daerah Badan
Pemerintahan dan Investor
1 GIS Peruntukan
Permukiman
Data potensi lahan permukiman
Data Kondisi Permukiman
Informasi potensi lahan permukiman
Informasi Kondisi Permukiman
Laporan peruntukan lahan permukiman
Laporan kondisi permukiman
data tersebut. Setelah itu Badan pemerintahan, developer perumahan dan investor bisa melakukan permintaan ke sistem untuk menampilkan informasi lahan
permukiman yang berpotensi. Kemudian untuk yang terakhir, sistem memberika n sebuah laporan kepada BPPD tentang hasil analisa data, dimana hasil analisa data
itu merupakan penentuan kesesuaian lahan permukiman yang berpotensi. b. Data Flow Diagram Level 1
Gambar 3.3 Diagram Level 1
Data Permukiman Data Sungai
Data Jalan Data Tanah
Data Sarana Pendidikan
Data Sarana Kesehatan Data Kelerengan
Data Hasil Analisa Badan
Pemerintahan dan Investor
Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pembangunan
Daerah 1.1
Manajemen Data 1.3
Laporan Analisis Data
1.2 Analisa
Kesesuaian Lahan
Hasil Analisa
Jalan Sungai
Permukiman Industri
Administrasi Desa Kelerengan
Sarana pendidikan Sarana Kesehatan
Data Potensi Lahan Permukiman
Data Kondisi Permukiman
Tanah Data Hasil Analisa
Industri Permukiman
Sungai Jalan
Tanah Administrasi Desa
Kelerengan Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan Informasi kondisi
permukiman Informasi potensi
lahan permukiman
Laporan peruntukan lahan permukiman
Laporan Kondisi permukiman
Data Industri
Data Industri Data Permukiman
Data Sungai Data Jalan
Data Tanah Data Administrasi
Desa Data Kelerengan
Data Sarana Pendidikan
Data Sarana Kesehatan
Pada DFD level 1 ini merupakan sub proses dari Diagram context. Terdapat tiga proses dalam level 1 ini, yaitu Manajemen data, Analisis kesesuaian lahan, dan
Laporan analisis data. Kemudian terdapat juga dua entitas luar, yaitu Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah dan Badan Pemerintah dan
Investor maupun developer perumahan. Selain itu juga terdapat 10 buah tabel pada geodatabase, yaitu tabel Industri, tabel permukiman, tabel sungai, tabel akses jalan,
tabel jenis tanah, tabel batas administrasi desa, tabel kelerengan, tabel sarana pendidikan, tabel sarana kesehatan, dan tabel hasil analisis.
Pada proses manajemen data, berfungsi untuk menginput data spasial kedalam sistem yang kemudian disimpan kedalam geodatabase. Setelah itu proses Analis is
kesesuaian lahan memanggil data dari geodatabase untuk di analisa, dan dari hasil analisa tersebut diinput kedalam tabel Hasil analisa. Kemudian hasil analisa
diproses oleh sistem laporan. Entitas luar BPPD bertugas untuk menginputkan data, sedangkan Badan
pemerintahan dan investor meminta informasi mengenai lahan yang berpotensi untuk permukiman. Entitas badan pemerintahan dan investor menginput data ke
proses analisis guna mencari informasi tentang lahan yang potensial, kemudian proses analisis menerusan ke tabel hasil analisis, setelah itu proses laporan
mengambil data analisis yang kemudian memberikan informasi lahan kepada kedua entitas luar, yaitu BPPD dan Badan pemerintahan serta Investor.
c. Data Flow Diagram Level 2
Gambar 3.4 Diagram Level 2
DFD level 2 ini menjelaskan tentang proses Analisa Kesesuaian Lahan yang memiliki dua sub proses yaitu Analisa potensi lahan dan analisis kesesuaian
permukiman. Proses analisa potensi lahan berfungsi untuk menentukan wilayah mana yang berpotensi untuk dijadikan permukiman, sedangkan proses analis is
kesesuaian permukiman berfungsi untuk menunjukkan permukiman mana yang sudah sesuai dan wilayah permukiman mana yang tidak sesuai.
Proses analisa potensi lahan mengambil data dari geodatabase yang kemudian di analisa untuk diambil kesimpulan wilayah yang berpotensi dan yang
tidak berpotensi, kemudian hasil analisa tersebut diinput kedalam tabel hasil
Data Sungai
Informasi kondisi permukiman
Badan Pemerintahan
dan Investor 1.2.1
Analisa Potensi Lahan
1.2.2 Analisis
kesesuaian permukiman
Informasi potensi lahan permukiman
Data jalan Data tanah
Data kelerengan Data sarana
pendidikan Data sarana kesehatan
Data Industri Industri
Permukiman Sungai
Jalan Tanah
Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan
Kelerengan
Hasil Analisa
Data permukiman Data analisa potensi
lahan
Data analisa potensi lahan
analisa. Kemudian proses analisa potensi lahan mengirim informasi kepada Badan pemerintahan atau Investor.
Sedangkan untuk proses analisis kesesuaian lahan mengambil data dari tabel hasil analisa dan tabel permukiman, kemudian data hasil analisa dan data
permukiman dianalisis untuk mendapatkan informasi permukiman mana yang sudah sesuai penempatan wilayahnya dan permukiman mana yang tidak sesuai.
3.6 Model Data