METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di kawasan pesisir Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Gambar 8. Pengumpulan data dilakukan selama 1 bulan pada bulan Maret 2006. Waktu tersebut seluruhnya digunakan untuk melakukan pengambilan data primer di sekitar lokasi penelitian. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan sebelum dan sesudahnya. Gambar 8. Lokasi penelitian di Kawasan Pesisir Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir 1983, metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, obyek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang current condition. Adapun tujuan penggunaannya adalah untuk memberikan diskripsi, gambaran, fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam pelaksanaan penelitian ini metode deskriptif yang digunakan adalah pendekatan survei dan studi korelasi. Studi survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi di lapangan yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Sedangkan studi korelasi berdasarkan Consuelo 1988 dalam Umar 2004 merupakan studi yang bertujuan untuk memberikan gambaran adanya hubungan antar variabel, dalam hal ini adalah variabel kesejahteraan masyarakat kesehatan dan pendapatan dengan pencemaran lingkungan, variabel kondisi sosial ekonomi pendidikan, umur, pendapatan, pekerjaan dengan keinginan masyarakat untuk berpartisipasi membayar willingness to pay dalam pengendalian lingkungan yang sudah tercemar dan perbaikan lingkungan. Dengan demikian, peneliti dapat mmengetahui ada tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruh variabel pencemaran terhadap variabel kondisi kesejahteraan mesyarakat kesehatan dan pendapatan dan untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar keinginan masyarakat untuk membayar dalam pengendalian dan perbaikan kondisi lingkungan yang tercemar. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan sebagai bahan analisis penelitian ini terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif terdiri atas data kondisi kesehatan, biaya pengeluaran kesehatan, pendapatan masyarakat serta data pendukung lain tentang kondisi masyarakat yang berada di sekitar kawasan yang tercemar lingkungan. Sedangkan data kualitatif terdiri atas respon atau keinginan masyarakat untuk berpartisipasi membayar willinsness to pay, dan persepsi masyarakat tentang pengendalian lingkungan dan pengelolaan kedepan. Berdasarkan sumber data, data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Menurut Umar 2004, data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yaitu individu, kelompok masyarakat atau dari objek secara langsung, melalui wawancara, kuesioner, pengamatan atau pengukuran.sedangkan data sekunder didefenisikan sebagai data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan ditampilkan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder digunakan sebagai pendukung data primer untuk membantu tahap analisis tujuan penelitian. Data primer diperoleh melalui survei, observasi langsung ke lokasi penelitian,dan wawancara dengan responden. Data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik sosial ekonomi seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kondisi kesehatan, biaya kesehatan, jumlah tanggungan keluarga responden. Selain itu juga data mengenai persepsi responden tentang pengendalian, rehabilitasi lingkungan tercemar dan pengelolaan lingkungan kedepan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi pemerintah dan lembaga-lembaga terkait di Kecamatan Medang Kampai dan Kota Dumai. Data sekunder berupa kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi penelitian, citra satelit lokasi penelitian Tabel 4. Tabel 4. Jenis, Metode dan Tujuan Pengambilan Data. NO DATA METODE TUJUAN A Data Primer 1. kondisi sosial ekonomi masyarakat pendidikan pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan, dll. Wawancara, Kuisioner Untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi respon masyarakat. 2. Respon masyarakat Wawancara kuisisoner Untuk mengetahui respon masyarakat dalam bentuk WTP 3. Aspirasi masyarakat Wawancara kuisioner Untuk mengetahui aspirasi masyarakat tetang faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan kedepan B Data Sekunder 4. Data kondisi sosial ekonomi dan lingkungan Monografi kecamatan, BPS Kota Dumai penelitian terdahulu Untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian 5. Data kesehatan masyarakat Buku Kesehatan Puskesmas Untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat 6. Citra Satlit Landsat 2006 Bakorsurtanal Untuk pemetaan lokasi kegiatan Teknik Penentuan Sampel Responden Responden dalam penelitian ini adalah kelompok-kelompok masyarakat berdasarkan pekerjaan yang ada di lokasi penelitian, yaitu kelompok nelayan, pedagang, pegawai negeri, buruh industri, swasta, tani, peternak, dan pengerajin. Teknik pengambilan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan secara comvinience sampling dan purposive sampling. Comvinience sampling yaitu pengambilan responden yang mudah di temui dan mempunyai kemampuan sebagai responden Nazir,1988. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat, dengan jumlah responden 10 dari jumlah populasi masing-masing kelompok masyarakat. Sedangkan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sempel responden berdasarkan pertimbangan tertetu tokoh, dan tau tetang kondisi lokasi dan merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok masyarakat. Teknik penentuan jumlah sampel dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut Ridwan, 2004: 1 2 + = Nd N n Dimana: n = jumlah sampel responden yang akan diukur N = jumlah populasi dalam masing-masing kelompok masyarakat d = presisi yang ditetapkan 10 mengacu pada Umar, 2004 Teknik Analisa Data Analisis Dampak Pencemaran Vs Kondisi Kesejahteraan Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya serta besarnya dampak pencemaran lingkungan terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang tinggal dan melakukan aktivitas di kawasan di sekitar kawasan pesisir yang terkena pencemaran lingkungan. Dalam hal ini variabel kesejahteraan yang digunakan adalah perubahan kondisi kesehatan, perubahan pengeluaran biaya kesehatan dan perubahan pendapatan masyarakat sebelum terjadi pencemaran dengan saat ini dan beberapa tahun kedepan. Metode analisis yang digunakan adalah metode valuasi ekonomi dengan pendekatan Contingan Valuation Methode CVM. Formulasi yang umum digunakan untuk mengetahui perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah sebagai melalui pendekatan fungsi permintaan dari WTP masyarkat dengan formulasi sebagai berikut, Adrianto 2006: 3 3 2 2 1 1 1 X X X WTP n i i β β β β + + + = ∑ = Sedangkan untuk mengetahui nilai uang kompensasi di masa lalu dilakukan dengan compounding dengan formulasi t r CF 1 1 + = dan masa nilai uang kompensasi yang akan datang dilakukan discounting dengan formulasi t r DF 1 + = . Untuk data yang tidak bisa diperoleh dari responden mengenai dampak kerugian dari pencemaran tersebut adalah dengan menggunakan proxy harga pasar, yaitu memberikan penilaian melalui nilai harga pasar yang berlaku pada saat itu dan berlaku di lokasi masyarakat berada. Metode biaya pengobatan Cost of Illness digunakan untuk memperkirakan biaya morbiditas akibat perubahan yang menyebabkan orang menderita sakit. Total biaya dihitung baik secara langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung yaitu mengukur biaya yang harus disediakan untuk perlakukan penderita lain meliputi: biaya berobat di puskesmas atau rumah sakit, biaya perawatan selama penyembuhan, biaya obat-obatan, atua biaya pelayanan kesehatan lainnya. Biaya tidak langsung mengukur nilai kehilangan produktivitas akibat seseorang menderita sakit. Biaya tidak langsung diukur melalui penggandaan upah oleh kehilangan waktu karena tidak bekerja. Taksiran biaya tidak termasuk rasa sakit yang diderita dan biaya penderitaannya sendiri. Umumnya digunakan untuk menilai dampak polusi udara terhadap morbiditas. Analisis Keinginan Berpartisipasi Masyarakat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi keinginan membayarWTP dalam pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Logit, mengacu pada Ramanathan, 1998. Regresi Logit merupakan suatu analisis regresi yang didasarkan pilihan responden, dalam hal ini adalah ada tidaknya keinginan masyarakat untuk berpartisipasimembayar WTP. Sehingga hasil akhirnya adalah probabilitas masyarakat untuk berpartisipasi WTP dalam pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan kedepan. Adapun formula regresi logit, sebagai berikut: k k X X X X e e k k β β β β β β + + + + = = = + + + ... 1 X I 1 Y E P 1 1 ... i i 1 1 Dimana : P i = sebuah kemungkinan dengan Yi=1 β ° = Intersep X1 = Kenyamanan di kawasan pesisir Medang Kampai X2 = Usia X3 = Tingkat pendidikan X4 = Jenis pekerjaan X5 = Rata-rata pendapatan perbulan X6 = Banyaknya tanggungan keluarga K = Banyaknya X e = Exp β = Odd ratio Li = ln Persamaan tersebut di atas disebut dengan persamaan logistiklogit. Dimana Li dikenal dengan logit, yang merupakan logaritma dari rasio sebelumnya dan linear dalam variabel independen dan parameter. Metode estimasinya adalah Maximum Likelihood Estimator MLE dan koefisien yang didapatkan konsisten. Pengujian Model Regresi Logit Uji Wald Uji Wald digunakan untuk menguji perbedaan pengaruh antara taraf atribut yang peubah bonekanya bernilai 1 dengan taraf lain dari atribut yang semua peubahnya bernilai nol. H0: βi = 0 H1: βi ≠ 0 Dimana : βi = Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga koefisien X. SE βi = Galat kesalahan dari βi Odd Ratio Odd ratio merupakan kemunculan dari peubah respon Y=1 sebesar exp β kali jika taraf atribut yang peubah bonekanya bernilai 1 muncul, dibandingkan dengan taraf atrtibut tersebut yang semua peubah bonekanya bernilai 0 muncul. Dengan kata lain, odd ratio merupakan interpretasi dari sebuah peluang. Kebaikan Model Berbeda dengan regresi linear, dalam regresi logit, tingkat kebaikan model dapat dilihat secara langsung dari Percentge Correct dalam Clasification Table. Semakin besar persentase nilai yang muncul, semakin bagus model yang digunakan. Omnibus Test of Model Coefficient Omnibus Test Coefficient digunakan untuk melihat apakah model yang digunakan nyata atau tidak. Dalam metode pengujian ini terdapat nilai Chi-square yang merupakan rasio likelihood antara ’model dengan variabel’ dengan ’model tanpa variabel’. Interpretasi Koefisien Jika koefisien bertanda + maka odd ratio akan lebih dari 1. jika variabelnya merupakan skala nominal dummy maka Dummy=1 memiliki kecenderungan untuk Y=1 sebesar exp β kali dibandingkan dengan Dummy=0. jika variabelnya bukan Dummy maka semakin besar X maka exp β ≥1. sehingga semakin besar pula kecenderungan untuk Y = 1. Analisis Nilai Partisipasi Masyarakat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui nominal partisipasi keinginan membayarWTP masyarakat dalam rangka pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan kedepan. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah Contingent Valuation Method CVM dengan pendekatan referendum tertutup dichotomous choice Hanley dan Spash, 1993. Pendekatan ini digunakan karena metode ini di lapangan lebih memudahkan responden memahami maksud dan tujuan dari penelitian dibandingkan metode yang lain. Penelitian ini akan terfokus pada besarnya WTP dari responden masyarakat Dumai khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kilang minyak. Analisis Faktor Kunci Pengelolaan Lingkungan Analisis ini bertujuan untuk mengetahui dan merumuskan skenario pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan ke depan berdasarkan persepsi masyarakat. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode analisis prospektif partisipatif Participatory Prospective AnalysisPPA. Metode PPA digunakan untuk memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan berdasarkan respon dan aspirasi stakeholder dalam hal ini adalah kelompok-kelompok masyarakat pesisir di kecamatan Medang Kampai Dumai. Kegunaan analisis prospektif adalah untuk: 1 memperediksikan tindakan strategis yang perlu dilakukan dan 2 melihat apakah perubahan dibutuhkan dimasa depan atau tidak. Analisis prospektif sangat tepat digunakan dalam analisis strategi kebijakan Bourgoise, 1999; Hardjomijojo, 2003. Metode PPA merupakan pengembangan dari program Delphi yang menggunakan pendapat atau aspirasi stakeholder untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini stakeholder yang akan menjadi responden adalah perwakilan stakeholder yang paham tentang kondisi lingkungan di kawasan yang tercemar. Dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh dari masing-masing kelompok masyarakat, yaitu nelayan, pedagang, peternak, Pegawai Negeri, Buruh Pabrik, Petani, Pengrajin dan Pengusaha. Adapun tahapan dalam metode PPA berdasarkan Bourgoise 1990 dan Godet 2000 dalam Hardjomijojo, 2003 adalah: 1 Definisi permasalahan dan tujuan sistem yang dikaji, dengan tujuan untuk memeprmudah masyarakat memahami permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. 2 Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap tujuan tersebut yang akan dicapai, dengan melakukan kajian literatur dan analisi kebutuan menurut masyarakat berdasarkan hasil wawancara atau kuesisoner. 3 Penilaian pengaruh langsung antar faktor. Semua faktor yang teridentifikasi akan dinilai pengaruh langsung antar faktor sebagaimana disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Hasil matriks gabungan persepsi masyarakat diolah dengan perangkat lunak analisis prospektif dengan menggunakan teknik statistika untuk menghitung pengaruh langsung global, ketergantungan global, kekuatan global dan kekuatan global tertimbang Tabel 9. Tabel 5. Pedoman penilaian metode PPA. Skor Keterangan 0 Tidak ada pengaruh 1 Berpengaruh kecil 2 Berpengaruh sedang 3 Berpengaruh sangat kuat Tabel 6. Pengaruh langsung antar faktor Dari Terhadap A B C D E F G A B C D E F G Hasil perhitungan divisualisasikan dalam Diagram Pengaruh dan Ketergantungan antar faktor seperti terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Diagram pengaruh dan ketergantungan sistem. Faktor Bebas UNUSED Ketergantungan P e n g a r u h Faktor Terikat OUTPUT Faktor Penentu INPUT Faktor Penghubung STAKE

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN