24
penggunaan portofolio dan penilaian diri. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistemastis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan BSNP, 2006: x. Evaluasi dilakukan bukan hanya terhadap hasil belajar tetapi juga proses belajar. Hal ini sangat penting
sebab evaluasi terhadap proses belajar pada dasarnya evaluasi terhadap ketrampilan intelektual secara nyata.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini tesis dari Dwi Ari Listiyani yang berjudul “Pelaksanaan Kurikulum 2004 di SMA Negeri
Kabupaen Sukoharjo”, disimpulkan : 1 peranan dan fungsi guru sejarah dalam proses belajar mengajar dan penerapan kurikulum baru 2004
sangat penting. 2 guru merupakan kunci dalam mentransfer pengetahuan, nilai dan ketrampilan pada siswa.
Taqdir Supriyono dalam tesisnya “Kurikulum sejarah SMU tahun 1984-1994 di SMU Muhammadiyah Surakarta” disimpulkan : 1
kurikulum 1984 dan kurikulum 1994 masih bersifat teoritis. 2 Realitas pelaksanaan proses belajar mengajar kurikulum 1984 dan kurikulum 1999
sama. Letak perbedaan penelitian Dwi Ari Listiyani dan Taqdir Supriyono dengan penelitian ini adalah Taqdir Supriyono mengkaji implementasi
kurikulum 1994, Dwi Ari Listiyani mengkaji implementasi kurikulum
25
2004, sedangkan penelitian ini mengkaji implementasi KTSP. Relevansinya meneliti implementasi kurikulum mata pelajaran sejarah di
SMA. Setiap perubahan kurikulum masih terjadi kekurangpahaman guru sejarah dalam penerapan proses pembelajaran.
C. Kerangka Pikir
Alur kerangka pikir penelitian ini diawali dari KTSP sebagai elemen yang sangat penting dalam program penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di SMA. Guru sebagai kunci keberhasilan pelaku pembelajaran harus memahami KTSP agar dapat menjabarkan dalam
implementasi KTSP. Silabus yang menjadi pedoman berisi standar kompetensi,
kompetensi dasar,
materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Dari
silabus guru menjabarkan dalam RPP. Dalam menyusun RPP harus mengandung komponen: identitas, kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, media, skenario pembelajaran dan evaluasi Nur Hadi, 2004: 154. RPP yang telah disususn dan dilaksanakan dalam pembelajaran oleh guru
mengalami kendala atau hambatan, untuk itu perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi kendala.
KTSP Pemahaman Guru Sejarah
26
Gambar 1. Skema Alur Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo dengan alasan SMA Negeri 1 Sukoharjo mempunyai standar Ujian Nasional UN dengan
27
nilai standar tinggi sehingga dapat menjadi acuan bagi SMA lain yang mempunyai program bahasa di Kabupaten Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu dan dua, tahun pelajaran 20082009, dalam waktu sembilan bulan Agustus 2008-April
2009.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut
Bogdan dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong 2006: 4 yang dimaksud penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan karya ilmiah
dengan menggunakan atau meneliti data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status
kelompok manusia , suatu objek, atau suatu kelompok kebudayaan. Menurut H.B. Sutopo 2006: 40, penelitian deskripsi menekankan
penyajian data dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya dari objek yang diteliti.
Penelitian ini tanpa didahului suatu hipotesis. Jenis penelitian ini lebih memungkinkan untuk mendapatkan informasi kualitatif yang lebih teliti.
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan keadaan
subjekobjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada
28
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya Nawawi Hadari , 1998: 63. Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan.
Sutopo 2006: 113. Strategi penelitian adalah kasus tunggal. Sesuai permasalahan dalam
penelitian ini yang berkenaan dengan how atau why bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki dan
bila fokus penelitian merupakan fenomena-fenomena kontemporer di dalam konteks kehidupan nyata Yin, 2002: 1. Di samping itu karena fokus
permasalahan penelitian sudah ditentukan dalam proposal sebelum peneliti melaksanakan penelitian sesungguhnya, maka jenis strategi penelitian kasus ini
secara lebih khusus dapat disebut studi kasus terpancang. Lebih lanjut Sutopo menjelaskan bahwa studi kasus terpancang
merupakan studi yang tidak bersifat holistik penuh, tetapi sudah memusat terpancang pada beberapa variabel yang sudah ditentukan sebelum peneliti
terjun ke lapangan, namun demikian sifat holistik ini masih tampak pada berbagai faktor yang dipandang saling terkait, terinteraksi, dan faktor-faktor
selain variabel utama tidak menjadi fokus atau tidak banyak dibahas. Berdasar pengertian tersebut, maka strategi penelitian yang digunakan
adalah tunggal terpancang, karena penelitian ini merupakan studi kasus yang hanya mengarah pada satu kasus yaitu tentang implementasi KTSP Mata
Pelajaran Sejarah pada program bahasa SMA Negeri 1 Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara mendetail mengenai
pemahaman guru terhadap KTSP, penyusunan Rencana Pelaksanaan
29
Pembelajaran RPP, implementasi KTSP mata pelajaran Sejarah di SMA, kendala yang dialami dalam pelaksanaan kurikulum sejarah serta upaya
mengatasi kendala.
C. Data dan Sumber Data