Pokok Temuan IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

90

B. Pokok Temuan

Berdasarkan sajian data dapat dikemukakan beberapa pokok temuan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Pemahaman Guru Sejarah SMA Negeri 1 Sukoharjo terhadap KTSP

Guru sejarah secara umum belum memahami KTSP secara utuh. Pemahaman guru terhadap KTSP baru pada aspek struktur dan prosedural, secara konseptual belum memahami.

2. Penyusunan Silabus dan RPP Sejarah Program Bahasa

Semua silabus dan RPP yang dibuat oleh guru sejarah di SMA Negeri 1 Sukoharjo secara struktur sudah sesuai dengan KTSP, tetapi esensinya kurang sesuai dengan KTSP. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi sekolah yaitu eksplorasi internet, dan studi pustaka. Pemilihan media dan metode pembelajaran sama untuk semua guru sejarah tetapi tidak mempertimbangkan ketersediaan media LCD, OHP, VCD, Komputer, Laptop, dan media gambar yang tersedia di sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan juga sama yaitu ceramah, diskusi, penugasan, dan tanya jawab. Penilaian masih menekankan pada aspek kognitif dan masih kurang menyentuh aspek afektif.

3. Implementasi Pembelajaran Sejarah Pada Program Bahasa

Pembelajaran KTSP hampir sama pelaksanannya dengan pembelajaran kurikulum 1994. Secara umum penerapannya kurang sesuai dengan KTSP. Hal itu ditunjukkan: 91 a. Metode pembelajaran yang digunakan kurang memberdayakan peserta didik b. Media dan sumber belajar yang digunakan masih menitikberatkan pada buku teks dan kurang memberdayakan sumber belajar dan media belajar lain yang mengaktifkan peserta didik. c. Penilaian yang kurang menyeluruh yaitu hanya menekankan pada aspek kognitif dan kurang menyentuh aspek afektif.

4. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kurikulum Sejarah Program

Bahasa a. Materi sejarah program bahasa ada yang baru yaitu materi karya sastra. b. Keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana pendukung pembelajaran. c. Beban tugas guru terlalu banyak dan membutuhkan waktu, biaya yang lebih banyak dibandingkan pada waktu penerapan kurikulum 1994.

5. Upaya Mengatasi Kendala.

a. Upaya Kepala Sekolah 1 Sekolah berusaha melengkapi sarana dan prasarana. 2 Sekolah melaksanakan sosialisasi secara intensif. 3 Kepala sekolah memotivasi guru untuk memperluas pengetahuan dan wawasan melalui pertemuan MGMP sejarah. b. Upaya yang Dilakukan Oleh Guru 1 Mencari sumber belajar buku sejarah program bahasa, buku kesusasteraan Indonesia dan media internet. 92 2 Membuat media pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan berbagai media yang sudah ada seperti koran dan internet. 3 Mengaktifkan MGMP sejarah untuk membahas materi karya sastra 4 Memberikan motivasi pada peserta didik untuk aktif mencari sumber belajar selain dari informasi guru. c. Upaya yang Dilakukan Oleh Peserta Didik 1 Menggali informasi dari buku-buku di perpustakaan dan internet yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2 Terus aktif mengikuti pembelajaran. 3 Membentuk dan melakukan belajar kelompok.

C. Pembahasan Hasil Penelitian