Sistematika Famili Stichopodidae Morfologi Famili Stichopodidae

Gambar 6. Pohon filogeni Famili Stichopodidae berdasarkan DNA mitokondria modifikasi Byrne et al. 2010.

BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI, Jakarta. Pengamatan dan analisa dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai April 2012. Spesimen yang diamati berupa awetan yang terendam alkohol 70 dan tersimpan dalam ruang koleksi P2O-LIPI, Jakarta.

B. Sampel

Sampel yang digunakan untuk penelitian filogeni timun laut anggota Famili Stichopodidae Aspidochirotida, Holothuroidea, Echinodermata adalah spesimen yang terkumpul dari perairan dangkal Indonesia dalam periode lebih dari 50 tahun yang disimpan di ruang koleksi P2O-LIPI, Jakarta. Beberapa spesimen yang digunakan telah dideskripsikan oleh Wirawati et al. 2007; Purwati Wirawati 2009; Purwati Wirawati 2011 Tabel 1. Studi ini menggunakan dua genus anggota Stichopodidae yang terdapat di ruang spesimen koleksi P2O-LIPI Jakarta, serta hidup di daerah tropis dan di perairan dangkal, yaitu Stichopus Brandt 1835 dan Thelenota HL Clark 1921 sebagai taksa ingroup. Dua genus anggota Holothuriidae, yaitu Holothuria Linnaeus 1767 dan Actinopyga Bronn 1860 ditetapkan sebagai outgroup yang merupakan kerabat terdekat dari famili Stichopodidae dan dapat digunakan sebagai akar rooting dalam pohon analisa filogeni yang sesuai dengan analisa filogeni yang dilakukan oleh Samyn et al. 2005 dan Appeltans 2002 Tabel 1.

C. Bahan dan Metode Penelitian

Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah: mikroskop perbesaran kuat dan mikroskop perbesaran lemah, Alat-alat bedah gunting bedah, pisau bedah, pinset, gelas objek, gelas penutup, pipet, kamera digital, caliper. Bahan yang digunakan adalah alkohol 70, cairan pelarut hidrogen peroksida H 2 O 2 , aquadest, gliserin. Teknik Pengamatan dan Identifikasi untuk Analisa Filogeni 1. Pengamatan Morfologi Eksternal Spesimen yang akan diamati merupakan spesimen awetan yang kondisinya masih bagus, yaitu spesimen yang bentuknya masih dapat diamati dan memiliki label yang lengkap minimal tercantum tanggal koleksi dan lokasi. Morfologi eksternal yang diamati adalah bentuk penampang tubuh, panjang maksimal tubuh, susunan papila dan kaki tabung, ada tidaknya tuberkel pada papila, posisi mulut dan anus, ada tidaknya modifikasi anus dan jumlah tentakel. Tabel 1 Daftar spesimen koleksi Puslit Oseanografi-LIPI, Jakarta untuk analisa filogeni Famili Genus Spesies Jml spesimen Pustaka Ingroup Famili Stichopodidae Hacckel, 1896 Genus Stichopus Brandt, 1835 Stichopus chloronotus Brandt, 1835 5 EH77, EH80, EH214, EH239, EH449 [1] S. herrmanni Semper, 1868 5 EH26, EH92, EH217, EH357, EH431 [1] S. horrens Selenka, 1887 3 EH222, EH450, EH451 [1] S. pseudohorrens Cherbonnier, 1967 1 EH400 [4] S. quadrifasciatus Massin, 1999 2 EH249, EH250 [1] S. vastus Sluiter, 1887 5 EH166, EH248, EH436, EH468, EH502 [1] Thelenota HL Clark, 1921 Thelenota ananas Jaeger, 1833 2 EH204, EH397 [1] T. anax HL Clark, 1921 2 EH225, EH504 [1] T. rubralienata Massin Lane 1991 1 EH427 [4] Outgroup Famili Holothuriidae Ludwig, 1894 Genus Holothuria Linnaeus, 1767 Holothuria Metriatyla scabra Jaeger, 1833 5 EH16, EH72, EH119, EH206, EH271 [2] Actinopyga Bronn, 1860 Actinopyga lecanora Jaeger, 1833 5 EH76, EH371, EH388, EH489, EH513 [3] Keterangan: [1] = Wirawati, et al. 2007; [2] = Purwati Wirawati 2009; [3] = Purwati Wirawati 2011; [4] = studi ini

2. Pengamatan Morfologi Organ Internal

Untuk melakukan pengamatan morfologi internal dilakukan pembedahan terlebih dahulu. Metode kerja yang digunakan berdasarkan Solis-Marin 2003 dengan modifikasi, yaitu dinding tubuh spesimen bagian dorsal dibedah dari lubang anus sampai ke lubang mulut. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengamati dengan lebih jelas organ-organ yang terdapat di dalam tubuh. Kemudian spesimen diletakkan di atas papan bedah untuk diamati dan difoto dengan kamera digital. Karakter morfologi internal yang diamati pada studi ini adalah bentuk dan perbandingan ukuran cincin kapur bagian radial dengan interadial, jumlah gonad, bentuk madreporit, jumlah dan panjang polian vesikel serta ada tidaknya organ cuvier.

3. Isolasi dan Pengamatan Spikula

Isolasi spikula dilakukan untuk mendapatkan sediaan spikula. metode mengisolasi spikula sesuai dengan Wirawati et al. 2007 yang dimodifikasi dengan cara yang digunakan oleh Samyn et al. 2006. Spikula diambil dari bagian papila dorsal, dinding tubuh dorsal dan ventral, kaki tabung ventral dan tentakel sebesar kurang lebih 0,5 cm 2 . Selanjutnya potongan tersebut diletakkan diatas gelas objek dan diteteskan dengan cairan pelarut hidrogen peroksida H 2 O 2 dan dibiarkan selama 5 sampai 10 menit. Setelah jaringan larut dan spikula berupa butiran putih mengendap, maka larutan hidrogen peroksida tersebut dihisap dengan pipet dan dibilas sebanyak dua kali dengan aquadest. Gliserin diteteskan dengan pipet pada sediaan spikula kemudian ditutup dengan kaca penutup untuk diamati di bawah mikroskop dan difoto. Spikula yang diamati berasal dari beberapa bagian tubuh, yaitu dinding tubuh dorsal dan ventral, papila dorsal, kaki tabung ventral dan tentakel.