Pemilihan Karakter Morfologi Bahan dan Metode Penelitian

spikula lempeng memanjang pada kaki tabung karakter 69 1 dan spikula batang masif pada tentakel karakter 77 1 . Karakter synapomorf yang dimiliki dalam rumpun S. horrens dan S. pseudohorrens adalah spikula meja ireguler berbentuk tack-like pada papila dorsal karakter 37 1 , spikula meja ireguler dengan barisan lubang tepi piringan yang lebih dari satu baris pada papila dorsal karakter 38 , spikula batang yang bercabang tidak dikotom pada tentakel karakter 76 1 . Karakter tidak informatif yang dimiliki keenam spesies dalam genus Stichopus adalah 10 karakter. Karakter tersebut sebagian besar dari karakter spikula, diantaranya adalah spikula batang C S yang bervariasi ukurannya pada dinding tubuh, papila dorsal dan kaki tabung karakter 29 2 , 48 2 , 67 2 , spikula meja ireguler dengan tiang tereduksi pada kaki tabung karakter 59 2 , spikula meja reguler pada tentakel karakter 72 1 , spikula tipe lempeng ireguler pada papila dorsal karakter 49 1 . Karakter yang tidak informatif pada morfologi eksternal dan organ internal antara lain ukuran maksimal tubuh yang berukuran sedang karakter 2 1 , polian vesikel yang berjumlah satu karakter 15 , ukuran polian vesikel yang pendek karakter 16 1 , perbandingan panjang area cincin kapur antara radial dan interadial yang sama karakter 11 . A.2. Karakter Autapomorf pada spesies anggota genus Thelenota dan Stichopus Karakter turunan yang hanya dimiliki oleh satu spesies autapomorf adalah T. ananas dan T. rubralienata. Karakter autapomorf pada T. ananas adalah tuberkel yang bercabang karakter 5 2 . T. rubralienata memiliki lima karakter autapomorf, yaitu terdapat tuberkel disekeliling anus karakter 9 2 , spikula bentuk butir yang seperti cacing pada dinding tubuh, papila dorsal dan tentakel karakter 30 2 , 50 2 , 70 2 , 78 2 . Spesies yang memiliki karakter autapomorf dalam genus Stichopus adalah empat spesies, yaitu S. chloronotus, S. pseudohorrens, S. quadrifasciatus dan S. vastus . S. chloronotus memiliki lima karakter autapomorf, yaitu spikula meja reguler yang lubang tepi piringan kurang dari satu pada dinding tubuh dan papila dorsal karakter 19 2 , 33 2 , spikula meja ireguler yang tereduksi dengan tiang dan juga mahkota pada papila dorsal karakter 37 3 , 39 2 , 40 2 . S. pseudohorrens memiliki enam karakter yang autapomorf, yaitu spikula mawar ireguler yang seperti batang pada dinding tubuh, papila dorsal dan kaki tabung karakter 25 1 , 44 1 , 63 1 , spikula meja reguler yang lubang tepi piringan satu baris pada kaki tabung karakter 53 1 , spikula meja reguler dengan tiang tinggi pada kaki tabung karakter 54 , spikula batang yang berlubang di ujung dan tengah pada tentakel karakter 75 1 . S. quadrifasciatus memiliki dua karakter yang autapomorf, yaitu spikula meja ireguler yang bermahkota kecil pada papila dorsal dan tentakel karakter 37 2 , 73 2 . S. vastus memiliki satu karakter yang autapomorf, yaitu spikula meja ireguler yang tanpa mahkota pada kaki tabung karakter 60 3 . A.3. Kunci Identifikasi Di bawah ini adalah kunci identifikasi yang dapat dibuat berdasarkan karakter synapomorf dan autapomorf yang diperoleh dari pohon filogeni 1 Gambar 7A. 1a. Bentuk penampang tubuh silindris, tanpa tuberkel, susunan kaki tabung menyebar, memiliki organ cuvier ……….………...… Famili Holothuriidae 1b. Bentuk penampang tubuh persegi, memiliki tuberkel, susunan kaki tabung dalam tiga baris, tanpa organ cuvier …..……...…. Famili Stichopodidae 2 2a. Bentuk madreporit oval, tonjolan posterior tumpul pada cincin kapur radial, spikula batang bercabang dikotom pada seluruh bagian tubuh, spikula meja semu pada papila dorsal, tanpa spikula meja masif, tanpa lempeng ireguler ………………………….……………………………..... genus Thelenota 3 2b. Bentuk madreporit bulat, tonjolan posterior runcing pada cincin kapur radial, tanpa spikula batang bercabang dikotom, tanpa spikula meja semu, memiliki spikula meja masif pada tentakel, memiliki spikula lempeng ireguler pada papila dorsal ……………….………….…….………..… genus Stichopus 5 3a. Polian vesikel pendek dan jumlah lebih dari satu, tuberkel tidak bercabang……………………………………………………..……………. 4 3b. Polian vesikel panjang dan jumlah satu, tuberkel bercabang …………………………………………………………...... Thelenota ananas 4a. Spikula bentuk butir seperti cacing ………….….…………… T. rubralienata 4b. Spikula bentuk butir bulat …….………………………….………..… T. anax 5a. Lubang tepi piringan spikula meja reguler dalam satu baris pada kaki tabung, spikula mawar ireguler seperti lempeng pada papila dorsal …………….... 6 5a. Lubang tepi piringan spikula meja reguler lebih dari satu baris pada kaki tabung, tanpa spikula mawar ireguler seperti lempeng pada papila dorsal ...…………………………………………………….…………….... 7 6a. Spikula meja ireguler dengan mahkota kecil pada papila dorsal dan tentakel ……………………………………….…………… Stichopus quadrifasciatus 6b. Spikula meja ireguler tanpa mahkota pada kaki tabung ……....……. S. vastus 7a. Spikula meja reguler dengan tiang tinggi pada dinding tubuh dan papila dorsal ………...……………………………………………………………. 8 7b. Spikula meja reguler tanpa tiang tinggi ………………….……. S. herrmanni 8a. Spikula meja ireguler dengan tack-like dan lubang tepi piringan meja ireguler yang lebih dari satu baris pada papila dorsal, spikula batang bercabang pada tentakel …………….……………………………………………………… 9 8b. Spikula meja ireguler yang tereduksi tiang dan mahkotanya pada papila dorsal, spikula meja reguler yang lubang tepi piringan kurang dari satu pada dinding tubuh dan papila dorsal ………………………………………. S. chloronotus 9a. Spikula meja reguler yang lubang tepi piringan lebih dari satu dan tiang tinggi pada kaki tabung, spikula mawar ireguler yang seperti batang pada dinding tubuh, papila dorsal dan kaki tabung, spikula batang berlubang diujung dan tengah pada tentakel …………………………………….… S. pseudohorrens 9b. Spikula tanpa meja reguler yang lubang tepi piringan lebih dari satu baris dan tiang tinggi, tanpa spikula mawar ireguler, tanpa spikula batang berlubang pada tentakel ……………………………………………………… S. horrens B. Hasil penentuan karakter spesimen Famili Stichopodidae B.1. Variasi Morfologi Eksternal Ukuran tubuh spesimen awetan yang direndam dalam alkohol 70 mengalami penyusutan yang ± 45 cm pada saat segar, menyusut hingga ± 30 cm pada spesimen awetan Gambar 8. Dengan demikian, penggunaan ukuran saat hidup berdasarkan Massin et al. 2002 untuk S. chloronotus, S. herrmanni, S. horrens dan S. vastus; Massin 1999 untuk S. quadrifasciatus, T. ananas, A. lecanora dan H. M. scabra; Samyn et al. 2006 untuk S. pseudohorrens dan T. anax ; Massin Lane 1991 untuk T. rubralienata. Terdapat beberapa spesimen yang posisi mulutnya berada di lateral karena pada saat pengawetan tidak diletakkan dengan benar di dalam toples penyimpanan spesimen, sehingga bentuk tubuh menjadi terlipat dan tidak lagi seperti bentuk asalnya. Ordo Aspidochirotida termasuk Stichopodidae dan Holothuriidae memiliki bentuk tentakel yang sama, yaitu berbentuk perisai peltate, sehingga bentuk tentakel tidak digunakan sebagai karakter dalam filogeni. Ukuran tentakel juga tidak digunakan dalam studi ini, karena ukuran tentakel spesimen yang telah diawetkan sangat menyusut. Jumlah tentakel bervariasi antar spesies, terutama pada anggota Stichopodidae, sehingga karakter untuk jumlah tentakel menggunakan kisaran antara 18 sampai 22. Gambar 9-10 merupakan foto posisi dan bentuk papila pada bagian dorsal dan kaki tabung pada bagian ventral Famili Stichopodidae sebagai ingroup dan Holothuriidae sebagai outgroup. Gambar 8. Bentuk tubuh timun laut dalam alkohol 70. A: Famili Holothuriidae, B: Famili Stichopodidae. Skala: A = 30 mm, B = 20 mm Gambar 9. Susunan papila dorsal. A: Famili Holothuriidae, B: Famili Stichopodidae. Skala: A-B = 20 mm .