2. Pengamatan Morfologi Organ Internal
Untuk melakukan pengamatan morfologi internal dilakukan pembedahan terlebih dahulu. Metode kerja yang digunakan berdasarkan Solis-Marin 2003
dengan modifikasi, yaitu dinding tubuh spesimen bagian dorsal dibedah dari lubang anus sampai ke lubang mulut. Hal tersebut dilakukan agar dapat
mengamati dengan lebih jelas organ-organ yang terdapat di dalam tubuh. Kemudian spesimen diletakkan di atas papan bedah untuk diamati dan difoto
dengan kamera digital. Karakter morfologi internal yang diamati pada studi ini adalah bentuk dan perbandingan ukuran cincin kapur bagian radial dengan
interadial, jumlah gonad, bentuk madreporit, jumlah dan panjang polian vesikel serta ada tidaknya organ cuvier.
3. Isolasi dan Pengamatan Spikula
Isolasi spikula dilakukan untuk mendapatkan sediaan spikula. metode mengisolasi spikula sesuai dengan Wirawati et al. 2007 yang dimodifikasi
dengan cara yang digunakan oleh Samyn et al. 2006. Spikula diambil dari bagian papila dorsal, dinding tubuh dorsal dan ventral, kaki tabung ventral dan
tentakel sebesar kurang lebih 0,5 cm
2
. Selanjutnya potongan tersebut diletakkan diatas gelas objek dan diteteskan dengan cairan pelarut hidrogen peroksida
H
2
O
2
dan dibiarkan selama 5 sampai 10 menit. Setelah jaringan larut dan spikula berupa butiran putih mengendap, maka larutan hidrogen peroksida
tersebut dihisap dengan pipet dan dibilas sebanyak dua kali dengan aquadest. Gliserin diteteskan dengan pipet pada sediaan spikula kemudian ditutup dengan
kaca penutup untuk diamati di bawah mikroskop dan difoto. Spikula yang diamati berasal dari beberapa bagian tubuh, yaitu dinding tubuh dorsal dan ventral, papila
dorsal, kaki tabung ventral dan tentakel.
4. Pemilihan Karakter Morfologi
Pemilihan karakter untuk analisa filogeni berdasarkan Appeltans 2002 dan Samyn et al. 2005, yaitu morfologi eksternal, morfologi organ internal, serta
morfologi spikula. Status karakter dibobotkan berdasarkan asumsi evolusi menurut Deichmann 1958; Appeltans 2002; Solis-Marin 2003 dan Samyn et
al. 2005 Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, terdapat tiga status karakter, yaitu nol 0 merupakan karakter yang paling primitif, kemudian berubah menjadi satu 1 dan seterusnya
sampai tiga 3 yang merupakan karakter turunan yang paling maju. Kemudian dibuat matriks karakter yang akan digunakan untuk menganalisa filogeni.
Tabel 2 Daftar karakter morfologi eksternal, internal serta spikula.
No Karakter
Status Karakter Pustaka
A MORFOLOGI EKSTERNAL
1 Bentuk penampang tubuh: 0 silindris atau konveks; 1 trapesium atau
persegi. [1]
2 Ukuran maksimal tubuh
0 besar lebih dari 40 cm; 1 sedang antara 30-40 cm; 2 kecil kurang dari 30.
[4] [5]
3 Susunan papila dorsal:
0 menyebar; 1 tersusun dalam 2 baris. [1] [3]
4 Dasar papila yang
membesar tuberkel: 0 tidak ada; 1 ada.
[1]
5 Bentuk tuberkel:
0 tidak ada; 1 tunggal; 2 bercabang. [4]
6 Susunan kaki tabung
ventral: 0 menyebar; 1 tersusun dalam 3 baris.
[2]
7 Posisi mulut:
0 terminal; 1 ventral. [1] [2]
8 Posisi anus:
0 terminal; 1 dorsolateral. [1] [2]
9 Modifikasi anus:
0 tidak ada; 1 ada, gigi pada lubang anus; 2 ada, tuberkel di sekeliling anus.
[1] [2]
10 Jumlah tentakel
0 16; 1 18 sampai 22. [2]
B MORFOLOGI INTERNAL
11 Perbandingan area cincin
kapur: 0 radial = interadial; 1 radial interadial.
[1] [2]
12 Tonjolan posterior pada
cincin kapur radial 0 tumpul, melebar; 1 meruncing, sempit.
[1] [2]
13 Jumlah gonad
0 1 rumbai; 1 2 rumbai. [1]
14 Bentuk madreporit
0 bulat; 1 oval; 2 tabung. [3] [5]
15 Jumlah polian vesikel
0 satu; 1 lebih dari satu. [1] [2]
16 Panjang polian vesikel
0 panjang kurang dari 15 panjang tubuh; 1 pendek lebih dari atau sama dengan 15
panjang tubuh. [2] [5]
17 Organ cuvier
0 tidak ada; 1 ada. [1] [2]
C MORFOLOGI SPIKULA PADA DINDING TUBUH DORSAL VENTRAL