13 Layer-layer peta yang dibuat berdasarkan
hasil pengorganisasian data dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Layer-layer peta No
Layer Atribut
1 kecamatan
nama dan luasm
2
2 kelurahan
nama, luas m
2
dan keliling m
3 namakec
nama kecamatan di Kota Bogor
4 namakelurah
an nama kelurahan di Kota
Bogor 5
data pendidikan
jumlah bangunan sekolah, jumlah siswa, jumlah guru
6 rata-rata
nilai UASUAN
nilai rata-rata UASUAN, jumlah siswa mengulang,
jumlah lulusan
7 fasilitas
pendidikan nama-nama fasilitas
pendidikan, yaitu perpustakaan, ruang kelas,
lap. olahraga, UKS
8 pendanaan
jumlah dana yang diterima dari orang tua, pemerintah
pusat, pemerintah daerah, yayasan, sumber lain
9 ketersediaan
sekolah jumlah siswa, jumlah
bangunan sekolah 10
data penduduk
jumlah penduduk perempuan, jumlah
penduduk laki-laki 11
riwayat kesehatan
jumlah penduduk sehat, tuna rungu, tuna netra,
tuna wicara
12 agama
jumlah penganut agama islam, kristen, katholik,
hindu, buddha 13
pekerjaan jumlah penduduk sesuai
pekerjaan penduduk
8 Pembangunan Database
Pembangunan database SIGDIDU diawali dengan memilih informasi pada data pendidikan
dan kependudukan Kota Bogor. Data mentah yang tersedia tidak seluruhnya digunakan, tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
8.1 Pemilihan Informasi Data Pendidikan dan Data Kependudukan
Data demo pendidikan Kota Bogor tahun ajaran 20072008 tersedia dalam format XLS.
Data tersebut sudah dikelompokkan berdasar- kan jenis sekolah, yaitu SD, MI, SMP, MTs,
SMA, MA, dan SMK. Secara umum, masing- masing sekolah memiliki salinan data berupa:
1 Jumlah bangunan sekolah, siswa baru tingkat I, siswa, kelas rombongan belajar,
dan rata-rata UASUAN, 2 Jumlah lulusan, siswa mengulang dan putus
sekolah, 3 Jumlah guru menurut ijazah tertinggi dan
atau menurut latar belakang program studi dan atau menurut bidang studi yang
diajarkan, 4 Jumlah ruang kelas menurut kondisi, dan
fasilitas sekolah yang tersedia, 5 Jumlah dana yang diterima menurut sumber.
Masing-masing sekolah memiliki informasi yang berbeda sesuai dengan keadaan di dunia
nyata. Sebagai contoh, fasilitas SD berbeda dengan fasilitas yang dimiliki SMA. SMA
memiliki laboratorium, ruang serbaguna, ruang badan pengawas, sedangkan SD tidak memiliki
fasilitas-fasilitas tersebut. Perbedaan inilah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan database.
Atribut-atribut penting dan bermanfaat dipilih lalu ditambahkan ke dalam tabel.
Data kependudukan Kecamatan Bogor Timur tersedia dalam format SQL. Informasi
yang ada didalamnya meliputi data kuantitatif penduduk berdasarkan agama yang dianut, jenis
pekerjaan penduduk, data kesehatan, dan jenis kelamin. Walaupun data telah memiliki format
SQL, tetapi belum memenuhi kebutuhan SIGDIDU.
Oleh sebab
itu, pada
data kependudukan pun perlu dilakukan pemilihan
atribut yang
sesuai dengan
kebutuhan fungsional sistem.
Database yang dibangun untuk aplikasi SIG merupakan database spasial yang memiliki
kemampuan menangani data referensi spasial. Tabel-tabel untuk data pendidikan pada aplikasi
SIGDIDU dibuat berdasarkan jenis sekolah sesuai dengan salinan data asli dan memiliki
referensi spasial. Nama kecamatan dijadikan acuan untuk menentukan letak geografis dari
data pendidikan yang digunakan, sedangkan pada data kependudukan, nama kelurahan
digunakan sebagai acuan letak geografis. Penggunana nama kecamatan dan nama
kelurahan sebagai acuan dikarenakan tidak ditemukannya kode unik untuk menggabungkan
14 data spasial administrasi Kota Bogor dengan
data pendidikan dan data kependudukan. Selanjutnya, atribut data pendidikan dan
data kependudukan ditambahkan ke dalam data spasial wilayah administrasi Kota Bogor yang
telah dikonversi ke dalam format SQL. Konversi data dari format shapefile ke dalam
format SQL dilakukan untuk mempermudah penambahan
atribut. PostgreSQL
dapat mendukung secara penuh pengolahan data
spasial dengan adanya ekstensi PostGIS. Konversi data dapat dilakukan melalui terminal
PostgreSQL maupun dengan memanfaatkan tools pada QuantumGIS.
8.2 Pembuatan Database pada PostgreSQL