Antarmuka halaman awal Antarmuka halaman konten Antarmuka halaman peta

16 untuk keperluan operasional maupun hasil output pemprosesan data. Hal ini bertujuan agar antarmuka sistem dapat menjadi jembatan komunikasi antara pengguna dengan SIGDIDU.

9.2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan kepada pengguna dalam mengoperasikan SIGDIDU. Perancangan antarmuka sistem terdiri atas tiga bagian, yaitu antarmuka halaman awal, antarmuka halaman konten, dan antarmuka halaman peta.

9.2.1 Antarmuka halaman awal

Antarmuka halaman awal SIGDIDU terdiri atas lima bagian, yaitu header, side-column, form login, konten dan footer. Tampilan perancangan antarmuka halaman utama dapat dilihat pada Gambar 13. header footer konten side column form login Gambar 13 Antarmuka halaman awal. Bagian header berfungsi sebagai identitas aplikasi yang berisi nama situs. Nama situs juga dapat ditemukan pada title bar web browser. Side column terdiri atas dua bagian, yaitu login form dan kolom informasi. Bagian konten memberikan deskripsi singkat sistem, tujuan pembangunan sistem dan informasi yang dapat dinikmati pengguna SIGDIDU. Footer menyediakan informasi mengenai pengembang sistem beserta tahun pengembangan. Galitz 2007 mengemukakan, informasi penting ditempatkan pada bagian atas sehingga terlihat dengan jelas saat halaman dibuka. Posisi penempatan informasi menunjukkan tingkat prioritas informasi.

9.2.2 Antarmuka halaman konten

Setelah melakukan login, pengguna akan dihadapkan pada antarmuka halaman konten. Halaman ini menampilkan pilihan menu peta SIG, yaitu peta SIG pendidikan dan peta SIG kependudukan. Struktur antarmuka halaman konten terdiri atas enam bagian yaitu header, navigasi, konten, peta pendidikan, peta kependudukan, dan footer yang digambarkan pada Gambar 14. header footer SIG Pendidikan SIG Kependudukan navigasi konten Gambar 14 Antarmuka halaman konten. Pengguna harus memiliki hak akses untuk memanfaatkan aplikasi SIG yang ada di dalam SIGDIDU. Side column terdiri atas SIG pendidikan dan SIG kependudukan yang secara konsisten ada pada setiap halaman. Bagian navigasi menyediakan menu-menu penunjang SIGDIDU.

9.2.3 Antarmuka halaman peta

Antarmuka halaman peta terdiri dari tujuh bagian yaitu header, link tools, peta, zoom scale, skala, navigasi, layer dan legenda, serta peta referensi yang digambarkan pada Gambar 15. Kegunaan dari masing-masing bagian aplikasi pemetaan ini adalah sebagai berikut: 1 Header sebagai identitas halaman peta, 2 Link tools, menyediakan pilihan link, print, download dan help yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, 3 Window Peta, untuk menampilkan peta baik secara default atau sesuai dengan aksi request dari pengguna, 4 Zoom scale, pengguna dapat memasukkan nilai skala yang diinginkan, 5 Skala, menunjukan perbandingan nilai jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya dalam satuan meter, 6 Navigasi, menyediakan control panel yang mencakup fungsi-fungsi standar pemetaan seperti memperbesar, memperkecil peta, dan menampilkan informasi peta, 7 Bagian layer legenda, menampilkan nama-nama layer yang tersedia beserta keterangan legenda peta, 8 Peta referensi, merupakan peta berukuran kecil yang merupakan representasi dari peta yang sebenarnya. 17 Header Navi- gasi Layer Legenda Peta referensi Peta Skala Link tools Zoom scale Peta Gambar 15 Antarmuka halaman peta. Diagram hierarki antarmuka halaman awal dan halaman peta SIGDIDU dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. 10 Pengembangan Sistem SIGDIDU dikembangkan menggunakan aplikasi perangkat lunak MapServer. Sistem pada penelitian ini dikembangkan pada platform Linux – Ubuntu 10.04. Perangkat lunak yang perlu disiapkan, di antaranya Mapserver, framework Pmapper, PostgreSQL dengan ekstensi PostGIS, dan FusionChartsFree. Proses instalasi MapServer pada platform Linux membutuhkan beberapa paket seperti apache2, cgi-mapserver, mapserver-bin, php5-mapscript, dan php5. Selanjutnya, pengujian instalasi MapServer menggunakan web browser dengan menuliskan alamat http:localhostcgi- binmapserv sehingga diperoleh pesan “No query information to decode. QUERY_STRING is set, but empty ”. Pada halaman awal SIGDIDU terdapat deskripsi singkat sistem yang disertai form login. Hal ini dikarenakan pembangunan sistem diperuntukkan untuk kalangan terbatas, yaitu jajaran eksekutif pemerintah daerah Kota Bogor dan pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk mengakses informasi. Setelah melakukan login, pengguna akan dihantarkan ke antarmuka halaman konten. Navigasi menu yang dapat digunakan, di antaranya Beranda, Pendidikan, Kependudukan, Buku Tamu, Kontak Kami, dan Letak Geografis Kota Bogor. Pada bagian side-column tersedia pilihan peta SIG pendidikan dan peta SIG kependudukan. Pengaksesan gambar peta akan menghantarkan pengguna kepada halaman peta SIG yang menjadi inti pembangunan sistem ini. Pada halaman Beranda terdapat deskripsi singkat mengenai sistem yang disertai tujuan pembangunan sistem. Halaman pendidikan menghadirkan profil singkat Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Halaman kependudukan menampilkan profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pada kedua halaman tersebut terdapat link untuk mengakses halaman peta SIG. Menu Buku Tamu berguna sebagai media komunikasi pengguna dengan administrator maupun komunikasi antar sesama pengguna sistem. Menu Kontak Kami menyediakan informasi alamat yang dapat dihubungi jika pengguna mengalami kendala dalam penggunaan website. Aplikasi SIGDIDU dibuat dalam satu folder bernama sigdidu dan disimpan di dalam direktori Filesystem:varwww . Berkas- berkas yang perlu diperhatikan dalam pembuatan halaman peta terdapat pada direktori Filesystem:varwwwsigdiduconfi g , yaitu berkas config.xml dan .map. Mapfile berisi kode-kode program konfigurasi untuk membaca data dan mendefinisikan cara untuk menampilkan data spasial dari PostgreSQL. Struktur umum mapfile ditunjukkan pada Gambar 16. Gambar 16 Struktur umum mapfile Kropla 2005. Mapfile tersusun atas definisi objek map, objek layer, objek class, objek style, dan objek label. Objek map merupakan kumpulan objek layer yang dibutuhkan untuk membuat peta. Urutan objek layer pada halaman peta bersesuaian dengan letak pendefinisiannya pada mapfile. Objek class, label, dan style merupakan penjabaran informasi yang ada pada objek layer. Seluruh objek layer yang berada pada objek map kemudian dikonfigurasi oleh sebuah XML file untuk mengatur tampilan layer pada peta. Secara garis besar, pengembangan halaman peta SIGDIDU terbagi menjadi dua bagian, 18 yaitu SIG untuk data pendidikan dan SIG untuk data kependudukan. Tampilan halaman peta SIG dapat dilihat pada Lampiran 8. Data pendidikan dan data kependudukan dibagi menjadi kategori-kategori tertentu dan masing- masing layer kategori dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi sesuai parameter yang berlaku pada kategori bersangkutan. Setiap kelas direpresentasikan dengan pewarnaan pada peta dengan ketentuan sebagai berikut: Warna merah merepresentasikan kelas rendah, diperuntukkan bagi wilayah dengan data yang memiliki nilai sepertiga terendah. Warna hijau merepresentasikan kelas tinggi untuk wilayah yang memiliki data dengan nilai sepertiga tertinggi, Warna kuning merepresentasikan kelas sedang, diperuntukkan bagi data di luar kelas rendah atau pun tinggi. Pada aplikasi SIGDIDU, peta yang akan dibangkitkan diperoleh dari PostgreSQL sehingga memerlukan script CONNECTIONTYPE dan CONNECTION yang bersesuaian dengan konfigurasi database. CONNECTIONTYPE berfungsi untuk men- definisikan tipe koneksi database, sedangkan CONNECTION mendefinisikan objek koneksi database server, username, password, dan port. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penulisan pada CLASSITEM dan RESULT_FIELD yang menggunakan huruf kecil. Tag-tag mapfile yang lain berkaitan dengan penggunaan style, berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana peta ditampilkan pada aplikasi browser. Format default peta yang dihasilkan adalah PNG, namun tidak semua MapServer mendukung format gambar tersebut. Pengembang dapat mendefinisikan format gambar yang diinginkan pada IMAGETYPE. Struktur mapfile SIGDIDU dapat dilihat pada Lampiran 9. SIG untuk data pendidikan Kota Bogor terdiri atas enam kategori layer, di antaranya: 1 Data administrasi Pada kategori ini terdapat empat layer, yaitu layer kelurahan, kecamatan, nama kelurahan, dan nama kecamatan. Layer kelurahan dan kecamatan menggunakan data spasial bertipe polygon, sedangan layer nama kelurahan dan nama kecamatan bertipe point. 2 Data Pendidikan Kategori ini terdiri atas tiga kelompok tingkatan sekolah yang dirinci menjadi tujuh layer. Layer-layer yang termasuk dalam kategori data pendidikan adalah sebagai berikut. a. Tingkatan sekolah dasar, untuk layer SD, MI, b. Tingkatan sekolah menengah, untuk layer SMP, MTs, c. Tingkatan sekolah atas, untuk layer SMA, MA, dan SMK. Pembagian kelas pada kategori data pendidikan berdasarkan banyaknya jumlah bangunan sekolah pada masing-masing layer. 3 Data nilai rata-rata UASUAN Kategori ini terdiri atas tujuh layer, yaitu layer Rata-rata UAS SD, Rata-rata UAS MI, Rata-rata UAN SMP, Rata-rata UAN MTs, Rata-rata UAN SMA, Rata-rata UAN MA, dan Rata-rata UAN SMK. Pengelompokan data pada kategori ini berdasarkan standar nilai yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk tahun 2008. Siswa dengan nilai ujian kurang dari 5.5 dinyatakan tidak lulus dan dijadikan acuan untuk membentuk kelas rendah. 4 Data Fasilitas Pendidikan Kategori data fasilitas pendidikan terdiri atas tujuh layer, yaitu layer fasilitas SD, fasilitas MI, fasilitas SMP, fasilitas MTs, fasilitas SMA, fasilitas MA, dan fasilitas SMK. Pengelom- pokkan data pada kategori ini berdasarkan jumlah ruang kelas pada masing-masing layer. Semakin banyak ruang kelas yang dimiliki suatu wilayah kecamatan menunjukkan semakin baik penyediaan fasilitas pendidikan. 5 Data Pendanaan Pendidikan Kategori ini terdiri atas tujuh layer, yaitu layer pendanaan SD, pendanaan MI, pendanaan SMP, pendanaan MTs, pendanaan SMA, pendanaan MA, dan pendanaan SMK. Pengelompokan berdasarkan jumlah dana yang diterima setiap layer sekolah. Sumber dana diperoleh dari pemerintah pusat, yayasan, orang tua, pemerintah daerah, dan sumber dana lainnya. 6 Data Ketersediaan Sekolah Kategori ketersediaan sekolah adalah representasi keterhubungan data pendidikan dengan data kependudukan. Layer yang termasuk dalam kategori ini adalah layer ketersediaan SD hingga SMK. Pengelompokan data berdasarkan jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa untuk masing-masing layer. Semakin tinggi nilai yang diperoleh menunjukkan persentase ketersediaan sekolah bagi seorang siswa lebih besar. 19 SIG untuk data kependudukan Kecamatan Bogor Timur terdiri atas lima kategori layer. Kategori layer untuk data kependudukan Kecamatan Bogor Bogor adalah sebagai berikut: 1 Data administrasi Seperti halnya pada data pendidikan, kategori data adminitrasi untuk data kependudukan meliputi layer kecamatan, kelurahan, nama kecamatan, dan nama kelurahan. Layer kelurahan dan kecamatan menggunakan data spasial bertipe polygon, sedangan layer nama kelurahan dan nama kecamatan bertipe point. 2 Data penduduk Kategori data penduduk berisi informasi jumlah penduduk Kecamatan Bogor Timur yang terdiri atas tiga layer, yaitu layer jumlah penduduk, jumlah laki-laki, dan jumlah perempuan. Pengelompokan kelas pada data penduduk berdasarkan jumlah penduduk bersesuaian dengan nama layer. 3 Data Kesehatan Data kesehatan mencakup rekap data penduduk sehat dan penduduk yang menderita kekurangan fisik. Layer-layer yang termasuk dalam kategori kesehatan adalah layer sehat, tuna rungu, tuna wicara, dan tuna netra. 4 Data Agama Kota Bogor mencatat terdapat lima agama resmi yang diakui oleh pemerintah. Kategori agama merupakan representasi dari agama- agama yang ada di Kota Bogor, yaitu layer Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha. Pengelompokan data pada kategori ini berdasarkan jumlah pemeluk agama pada masing-masing wilayah. 5 Data Pekerjaan Layer peta yang termasuk kategori data pekerjaan merupakan jenis-jenis pekerjaan penduduk penduduk Kota Bogor. Pada kategori ini terdiri atas sebelas jenis pekerjaan yang dirinci menjadi 23 layer. Layer-layer yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut. a. Belum kerja, untuk layer Belum bekerja, b. Petani, untuk layer Petani, Nelayan, Pedagang, c. PNS, untuk layer PNS, Pensiunan, d. TNIPolri, untuk layer TNI AD, TNI AL, TNI AU, POLRI, Purnawirawan, e. Swasta, untuk layer Karyawan swasta, Wiraswasta, f. Buruh, untuk layer Buruh dan Pembantu, g. PelajarMahasiswa, untuk layer Pelajar, Mahasiswa, h. Ibu Rumah Tangga, untuk layer Ibu rumah tangga, i. Profesional, untuk layer Dokter, Tenaga medis, j. Pejabat tinggi negara, untuk layer Pejabat, k. Lain-lain, untuk layer ahli hukum, seniman. Selain visualisasi dengan perbedaan warna peta, SIGDIDU juga menampilkan kondisi pendidikan dan kependudukan masyarakat Kota Bogor dalam tabel tekstual dan grafik. Tabel tekstual dapat diakses dengan menekan tombol Identify sehingga dapat diketahui informasi peta dengan lebih rinci. Contoh tabel informasi dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Tabel informasi. Pada SIG Pendidikan, grafik berfungsi untuk membandingkan informasi pada masing- masing tingkatan sekolah. Pada tingkatan sekolah dasar, SD dibandingkan dengan MI. Untuk tingkatan sekolah menengah, SMP dibandingkan dengan MTs, sedangkan SMA, MA, dan SMK dibandingkan untuk tingkatan sekolah atas. Pada SIG Kependudukan, grafik berfungsi untuk membandingkan informasi pada masing-masing kategori. Menurut Galitz 2007, tipe grafik yang memiliki proporsi terbaik untuk tujuan perbandingan adalah grafik batang. Oleh sebab itu, fitur grafik pada penelitian ini menggunakan grafik batang. Kesesuaian penggunaan tipe grafik dengan tugas yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 12. Visualisasi informasi menggunakan grafik dapat dilihat pada Gambar 18. Tabel 12 Kesesuaian tipe grafik Kualitas Proporsi Perbandingan Perubahan Baik 1. Grafik batang 2. Grafik batang tersegmentasi 1. Grafik garis 2. Grafik batang Buruk Pie Chart Grafik batang tersegmentasi 20 Gambar 18 Fitur grafik. 11 Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode pengujian black-box. Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan sejumlah masukan tertentu kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai dengan harapan. Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan menunjukkan sistem berhasil menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Sistem dicobakan pada tiga macam browser, yaitu Mozilla Firefox 3.6.8, Google Chrome 5.0.322.2 dan Opera 10.50 Beta. Dari segi kecepatan load halaman aplikasi dan kualitas tampilan, Google Chrome dan Opera lebih unggul dibandingkan Mozilla Firefox. Namun secara fungsional, Mozilla Firefox memberikan hasil yang lebih baik karena mampu menjalankan seluruh fungsi sistem. 12 Penggunaan dan Perawatan Database Database yang digunakan SIGDIDU masih tersimpan dalam sebuah komputer lokal. Perawatan dan pengembangan aplikasi di masa yang akan datang memerlukan petunjuk. Untuk itu dibuat sebuah pedoman yang memuat informasi tentang proses sistem, pembuatan database dan penjelasan teknis yang berkaitan dengan konfigurasi aplikasi. Salah satu dokumentasi petunjuk adalah tulisan ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem Informasi Geografis Pendidikan dan Kependudukan Kota Bogor SIGDIDU berbasis web telah berhasil dikembangkan. Pembangunan SIGDIDU didasarkan pada keperluan penelitian dan perwujudan kerja sama BPPT dengan pemerintah daerah Kota Bogor. Penelitian dilakukan untuk membantu pemerintah Kota Bogor dalam menyajikan data pendidikan dan kependudukan yang saat ini masih berupa format XLS agar lebih informatif. Penelitian ini menitikberatkan pada pengkajian informasi yang terkandung dalam data pendidikan dan kependudukan. SIGDIDU diharapkan dapat membantu pengguna, khususnya jajaran eksekutif pemerintah daerah Kota Bogor, untuk melakukan pengawasan terhadap kondisi masyarakatnya dalam bidang pendidikan dan kependudukan. SIGDIDU dikembangkan pada platform Linux melalui beberapa tahapan yang berpedoman kepada metode pengembangan SIG yang diterbitkan oleh sebuah Departemen Geografi di Buffalo. Pada pengembangan web SIG, ketersediaan data menjadi bagian penting. Data tekstual dan data spasial beserta atribut yang digunakan disimpan dalam database management system PostgreSQL. SIGDIDU masih berupa prototype web SIG Kota Bogor, namun secara keseluruhan, kebutuhan fungsional sistem yang diharapkan telah terpenuhi, yaitu menampilkan peta digital, tabel informasi, dan grafik. Pewarnaan peta merupakan representasi kondisi pendidikan dan kependudukan Kota Bogor pada lingkup wilayah kecamatan. Tabel informasi yang dilengkapi dengan grafik interaktif menyajikan data pendidikan dan kependudukan dengan lebih rinci seperti jumlah sekolah, nilai rata-rata UASUAN, jumlah dana yang diterima sekolah, jumlah penduduk, dan jumlah penganut agama di Kota Bogor. Saran Sistem Informasi Geografis Pendidikan dan Kependudukan Kota Bogor SIGDIDU ini masih memiliki kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pada masa sekarang. Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut. Pada penelitian ini, analisis pengelompokan data dilakukan secara manual dengan penentuan class pada mapfile. Ketentuan tersebut memungkinkan adanya kesalahan pengelompokan data ke dalam kelas jika range nilai data berubah. Penelitian selanjutnya diharapkan menyediakan fungsi pengelompokan data secara tepat dengan parameter yang pasti. Sistem yang dihasilkan hanya terbatas pada menampilkan data tanpa dapat dilakukan penambahan atau pengolahan data secara langsung oleh pengguna. Pengembangan 21 sistem selanjutnya diharapkan dapat menyediakan fasilitas pengolahan data pada halaman administrator. Referensi letak geografis menggunakan kode referensi yang unik dan sesuai ketetapan pemerintah. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan join tabel antara data tekstual dengan data spasial untuk menampilkan tabel informasi pada halaman peta sehingga tidak terjadi redudansi data spasial. DAFTAR PUSTAKA Aini IK. 2009. Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Framework Pmapper [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Buffalo. Department of Geography University at Buffalo. 2004. GIS Development Guide. http:www.ncgia.buffalo.edusara, volumei.pdf. [1 Juni 2010]. Buffalo. Department of Geography University at Buffalo. 2004. GIS Development Guide. http:www.ncgia.buffalo.edusara, volumeiii.pdf. [1 Juni 2010]. Chang KT. 2002. Introduction to Geographic Information Systems. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. ESRI. Enviromental Systems Research Institue, Inc. 1998. ESRI Shapefile Technical Description. http:www.esri.com librarywhitepaperspdfsshapefile.pdf. [12 September 2010]. Galitz WO. 2007. The Essential Guide to User Interface Design: An Introduction to GUI Design Principles and Techniques Ed. ke-3. Indiana: Wiley Publishing, Inc. Kropla B. 2005. Beginning MapServer: Open Source GIS Development. New York: Appres. Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated. Sebastopol: OReilly Media, Inc. NKRI. Portal Nasional Republik Indonesia. 2010. Profil Daerah Jawa Barat. http:www.indonesia.go.id. [1 Agustus 2010]. OpenGIS. Open GIS Consortium. 1999. OpenGIS ® Simple Features Specification For SQL Revision 1.1. http:www.opengeospatial.orgstandards. [12 September 2010]. Peng ZR, Tsou MH. 2003. Internet GIS:Distributed Geographic Information Services for the Internet and Wireless Network. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. PostGIS. Refractions Research. 2010. Manual Postgis 1.5.1. http:postgis.refractions.net docsmanual-postgis.pdf. [12 Mei 2010]. Pressman RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach Ed. ke-5. Singapore: R.S. Pressman Associates, Inc. Ramsey P. Introduction to PostGIS. http:www.postgis.refractions.netdocspo stgis.pdf [19 Oktober 2009]. Shekhar S, Chawla S. 2003. Spatial Databases. New Jersey: Pearson Eduction, Inc. 22 LAMPIRAN 23 Lampiran 1 Deskripsi kebutuhan fungsional sistem. Level Kode Fungsional Nama Proses Masukan Keluaran Deskripsi Admin istrator SIGDIDU- 1.1 Melakukan login Isi username dan password Halaman konten SIGDIDU Sistem menampilkan navigasi bar dan link untuk aplikasi SIG SIGDIDU- 1.2 Edit Data Klik tombol ubah dan masukkan data yang baru Tampilan data yang telah di- update Sistem melakukan update data pada web. SIGDIDU- 1.3 Hapus data Klik tombol hapus dan pilih informasi yang akan dihapus Tampilan data yang telah dihapus Sistem melakukan penghapusan data pada web. SIGDIDU- 1.4 Logout Klik menu logout Tampilan Halaman Utama Sistem menampilkan halaman utama. Admin istrator Pengg una Umum SIGDIDU-2 Menampilkan Halaman awal Sistem Klik menu Beranda Halaman beranda SIGDIDU Sistem menampilkan form login, arti lambang kota Bogor, deskripsi SIGDIDU, visi dan misi Kota Bogor SIGDIDU- 2.1 Menampilkan infomasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Klik menu pendidikan Tampilan halaman konten Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Sistem menampilkan halaman profil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga secara lengkap SIGDIDU- 2.2 Menampilkan infomasi Dinas Kependudukan Kota Bogor Klik menu kependudukan Tampilan halaman konten Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor Sistem menampilkan halaman profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil secara lengkap SIGDIDU- 2.3 Menulis buku tamu Klik menu Buku Tamu, isi form isian buku tamu yang tersedia Tampilan form isian buku tamu Sistem menampilkan form isian buku tamu SIGDIDU- 2.4 Melihat isi buku tamu Klik menu Buku Tamu, lihat pada bagian Komentar dan Pesan Tampilan isi buku tamu yang sudah masuk ke dalam database sistem Sistem menampilkan isi buku tamu yang ada di dalam database sistem SIGDIDU- 2.5 Melihat informasi letak geografis Kota Bogor Klik menu letak geografis pada footer bar Tampilan halaman konten letak geografis Kota Bogor Sistem menampilkan halaman letak geografis Kota Bogor secara lengkap SIGDIDU- 2.6 Melihat isi menu kontak kami Klik menu Kontak Kami pada footer bar Tampilan halaman Kontak Kami Sistem menampilkan halaman Kontak Kami 24 Lampiran 1 lanjutan Level Kode Fungsional Nama Proses Masukan Keluaran Deskripsi Admin istrator Pengg una Umum SIGDIDU-3 Menampilkan kolom pilihan peta SIGDIDU Klik navigasi bar Tampilan side- column pilihan peta SIGDIDU Sistem menyediakan pilihan peta SIG pendidikan dan SIG kependudukan SIGDIDU- 3.1 Menampilkan halaman peta pendidikan Klik gambar peta SIG pendidikan Tampilan halaman peta pendidikan Sistem menampilkan halaman peta pendidikan beserta fungsi-fungsi SIGDIDU- 3.2 Menampilkan halaman peta kependudukan Klik gambar peta SIG kependudukan Tampilan halaman peta kependudukan Sistem menampilkan halaman peta kependudukan beserta fungsi-fungsi SIGDIDU- 3.3 Pemilihan layer peta Klik tanda checkbox layer peta Tampilan peta berdasarkan layer yang dipilih Sistem menampilkan peta sesuai dengan layer yang dipilih SIGDIDU- 3.4 Zoom to full extent Klik tombol Zoom to full extent Kembali ke tampilan peta pada saat awal membuka halaman antarmuka peta Sistem menampilkan kembali keadaan peta secara keseluruhan dengan koordinat yang sebenarnya SIGDIDU- 3.5 Back Klik Tombol Back Kembali ke tampilan peta satu operasi zoom sebelumnya Sistem menampilkan kembali keadaan satu operasi zoom sebelumnya bila ada SIGDIDU- 3.6 Forward Klik Tombol Forward Kembali ke tampilan peta satu operasi zoom setelahnya Sistem menampilkan kembali keadaan satu operasi zoom setelahnya bila ada. SIGDIDU- 3.7 Zoom In Klik Tombol Zoom In lalu pilih area yang akan diperbesar Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih kecil Sistem menampilkan peta dengan perbandingan skala yang lebih kecil SIGDIDU- 3.8 Zoom Out Klik Tombol Zoom In lalu pilih area yang akan diperkecil Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih besar Sistem menampilkan peta dengan perbandingan skala yang lebih besar SIGDIDU- 3.9 Pan Map Klik Tombol Pan lalu pilih lokasi pada peta yang akan digeser Tampilan peta sesuai dengan pergeseran posisi tampilan yang diinginkan Sistem menampilkan peta sesuai dengan pergeseran posisi tampilan yang diinginkan SIGDIDU- 3.10 Identify Feature Klik Tombol Identity Feature dan klik lokasi pada peta yang akan diidentifikasi Tampilan informasi berupa tabel dengan atribut objek yang dipilih. Sistem menampilkan informasi dengan keluaran berupa tabel atribut objek terkait 25 Lampiran 1 lanjutan Level Kode Fungsional Nama Proses Masukan Keluaran Deskripsi Admin istrator Pengg una Umum SIGDIDU- 3.11 Tool Tip Feature Klik Tombol Tool Tip dan tentukan lokasi peta yang akan diidentifikasi tanpa melakukan klik pada objek yang diinginkan Tampilan informasi berupa tabel dengan atribut objek terkait Sistem menampilkan informasi dengan keluaran berupa tabel atribut objek terkait. SIGDIDU- 3.12 Refresh Map Klik tombol Refresh Map Tampilan peta dengan layer yang diaktifkan Sistem menampilkan peta yang telah di- refresh Admin istrator Pengg una Umum SIGDIDU-4 Menampilkan grafik Klik link grafik pada tabel informasi di halaman peta Tampilan grafik data pendidikan dan kependudukan Sistem menampilkan grafik pendidikan dan kependudukan sesuai dengan layer yang dipilih. 26 Lampiran 2 DFD level 1 SIGDIDU. Informasi Profil Kota Bogor Informasi buku tamu Perintah navigasi peta Data Pendidikan Data Kependudukan Perintah navigasi peta Tampilan Informasi Peta SIGDIDU 1 Menampilkan peta 2 Cetak Peta 3 Menampilkan Informasi DBMS PostgreSQL DBMS PostgreSQL Administrator Pengguna Biasa Tampilan peta pendidikan Tampilan peta kependudukan Informasi Profil Kota Bogor Informasi Buku tamu 4 Menampilkan grafik Perintah navigasi grafik Gambar peta Data Profil Kota Bogor Peta diperbaharui Tampilan grafik pendidikan Tampilan grafik kependudukan Data Pendidikan Data Kependudukan Tampilan grafik pendidikan Tampilan grafik kependudukan Tampilan peta pendidikan Tampilan peta kependudukan Perintah navigasi grafik Perintah navigasi peta Kamus data SIGDIDU No. Rincian Kamus Data Keterangan 1 Nama Perintah navigasi peta Penggunaan Kebutuhan pengguna akan tampilan petainput Salah satu perintah navigasi peta output Deskripsi Perintah navigasi peta = [ perintah pilih layer peta pada legenda halaman peta | perintah zoom in | perintah zoom out | perintah pan | perintah identify | perintah select | perintah tooltip | perintah back | perintah forward | perintah refresh map] 2 Nama Tampilan peta pendidikan Penggunaan Perintah pemilihan layer peta input Pewarnaan pada gambar peta output Deskripsi Tampilan peta pendidikan = [informasi jumlah bangunan sekolah | nilai rata-rata UASUAN | pendanaan sekolah | fasilitas pendidikan] Keterangan : Jumlah bangunan sekolah = jumlah bangunan sekolah [SD | MI | SMP | MTs | SMA | MA | SMK] Nilai rata-rata UASUAN = [nilai rata-rata UAS | nilai rata-rata UAN] Pendanaan sekolah = dana dari pemerintah pusat + pemerintah daerah + yayasan+orang tua+ sumber dana lain Fasilitas pendidikan = ruang kelas+ uks+lapangan olahraga+perpustakaan+ruang keterampilan+ruang badan pengawas+bengkel+ruang praktik+laboratorium Tipe data numerik 27 Lampiran 2 lanjutan No. Rincian Kamus Data Keterangan 3 Nama Tampilan peta kependudukan Penggunaan Perintah pemilihan layer peta input Pewarnaan pada gambar peta output Deskripsi Tampilan peta kependudukan = [jumlah penduduk | riwayat kesehatan | pekerjaan] Keterangan: Jumlah penduduk = [jumlah penduduk laki-laki | jumlah penduduk perempuan] Riwayat kesehatan = [sehat | tuna rungu | tuna wicara | tuna netra] Pekerjaan = [Belum bekerja | Petani | Nelayan | Pedagang | PNS | Pensiunan | TNI AD | TNI AL | TNI AU | POLRI | Purnawirawan | Karyawan swasta | Wiraswasta | Buruh | Pembantu | Pelajar | Mahasiswa | Ibu rumah tangga | Dokter | Tenaga medis | Pejabat | ahli hokum | seniman] Tipe data JPEG, PNG 4 Nama Informasi buku tamu Penggunaan Pengisian form buku tamu yang terdiri atas nama, email, dan pesan input Komentar pengguna output Deskripsi Informasi buku tamu = nama + email + pesan Tipe data alphanumeric 5 Nama Informasi profil Kota Bogor Penggunaan Pengisian form buku tamu yang terdiri atas nama, email, dan pesan input Komentar pengguna output Deskripsi Informasi profil Kota Bogor = [visi misi | profil Dinas Pendidikan | Profil Dinas Kependudukan | Letak Geografis Kota Bogor | Lambang Kota Bogor] Tipe data alphanumeric 6 Nama Perintah navigasi grafik Penggunaan Kebutuhan pengguna input Perintah pemilihan field grafik pada tabel informasi output Deskripsi Perintah navigasi grafik = perintah untuk menampilkan grafik pada tabel informasi 7 Nama Tampilan grafik pendidikan Penggunaan Perintah navigasi grafik input Grafik untuk informasi yang dipilih pengguna output Deskripsi Tampilan grafik pendidikan = [informasi jumlah bangunan sekolah | nilai rata-rata UASUAN | pendanaan sekolah | fasilitas pendidikan] Keterangan : Jumlah bangunan sekolah = jumlah bangunan sekolah [SD + MI | SMP + MTs | SMA + MA + SMK] Nilai rata-rata UASUAN = [nilai rata-rata UAS | nilai rata-rata UAN] Pendanaan sekolah = dana dari pemerintah pusat + pemerintah daerah + yayasan+orang tua+ sumber dana lain Fasilitas pendidikan = ruang kelas+ uks+lapangan olahraga+perpustakaan+ruang keterampilan+ruang badan pengawas+bengkel+ruang praktik+laboratorium Tipe data SWF 28 Lampiran 2 lanjutan No. Rincian Kamus Data Keterangan 8 Nama Tampilan grafik kependudukan Penggunaan Perintah navigasi grafik input Grafik untuk informasi yang dipilih pengguna output Deskripsi Tampilan grafik kependudukan = [jumlah penduduk | riwayat kesehatan | pekerjaan] Keterangan: Jumlah penduduk = [jumlah penduduk laki-laki + jumlah penduduk perempuan] Riwayat kesehatan = [sehat + tuna rungu + tuna wicara + tuna netra] Pekerjaan = [Belum bekerja | Petani + Nelayan + Pedagang | PNS + Pensiunan | TNI AD + TNI AL + TNI AU + POLRI + Purnawirawan | Karyawan swasta + Wiraswasta | Buruh + Pembantu | Pelajar + Mahasiswa | Ibu rumah tangga | Dokter + Tenaga medis | Pejabat | ahli hukum + seniman] Tipe data SWF 9 Nama DBMS PostgreSQL Data Storage Penggunaan Perintah navigasi peta perintah navigasi grafik informasi buku tamu kebutuhan informasi profil kota Bogor input Data pendidikan, data kependudukan, data profil Kota Bogor, output Deskripsi DBMS PostgreSQL = data tekstual Kota Bogor + data anggota + data pendidikan + data kependudukan + data spasial administrasi Kota Bogor Tipe data SWF 29 Lampiran 3 Entity relationship diagram MA PENDUDUK SD KELURAHAN POLYGON G T KECAMATAN POLYGON G T Containment MI SMA SMP MTs SMK PEKERJAAN has has AGAMA 30 Lampiran 4 Tabel-tabel pada database SIGDIDU No Nama tabel Kegunaan 1 kecamatan Memberikan informasi mengenai wilayah kecamatan 2 kelurahan Memberikan informasi mengenai wilayah kelurahan 3 namakec Memberikan informasi mengenai nama-nama kecamatan di Kota Bogor 4 namakel Memberikan informasi mengenai nama-nama kelurahan di Kota Bogor 5 t_sd Memberikan informasi mengenai data pendidikan sekolah dasar 6 t_mi Memberikan informasi mengenai data pendidikan madrasah ibtidaiyah 7 t_smp Memberikan informasi mengenai data pendidikan sekolah menengah pertama 8 t_mts Memberikan informasi mengenai data pendidikan madrasah tsanawiyah 9 t_sma Memberikan informasi mengenai data pendidikan sekolah menengah atas 10 t_ma Memberikan informasi mengenai data pendidikan madrasah aliyah 11 t_smk Memberikan informasi mengenai data pendidikan sekolah menengah kejuruan 12 t_penduduk Memberikan informasi mengenai data kependudukan masyarakat Kota Bogor, yaitu jumlah penduduk, riwayat kesehatan, 13 t_agama Memberikan informasi mengenai jumlah penganut masing-masing agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah daerah Kota Bogor 14 t_pekerjaan Memberikan informasi mengenai jenis pekerjaan penduduk Kota Bogor 15 spatial_ref_sys Referensi spasial dari kolom geometri 16 geometry_columns Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial 31 Lampiran 5 Perancangan physical database SIGDIDU Tabel Kecamatan No. Field Tipe Keterangan 1. gid int4 32 Id spasial kecamatan 2. kecamatan varchar 50 Nama kecamatan 3. count int8 64 Jumlah kelurahan dalam kecamatan 4. luasm 2 float8 53 Luas area kecamatan 5. kelilingm float8 53 Keliling kecamatan 6. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon layer kecamatan Tabel Kelurahan No. Field Tipe Keterangan 1. gid int4 32 Id spasial kelurahan 2. kelurahan varchar 50 Nama kelurahan 3. kecamatan varchar 50 Nama kecamatan 4. luasm 2 float8 53 Luas area kelurahan 5. kelilingm float8 53 Keliling kelurahan 6. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon layer kelurahan Tabel spatial_ref_sys No. Field Tipe Keterangan 1. srid int4 32 Id Sistem Referensi Spasial 2. auth_name varchar 256 Bernilai “EPSG” 3. auth_srid int4 32 Id Sistem Referensi Spasial dari auth_name 4. srtext varchar 2048 Representasi WKT Well Known Text dari Sistem Referensi Spasial 5. proj4text varchar 2048 Berisi definisi koordinat Proj4 Tabel t_sd No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_sd int216 Jumlah bangunan sekolah dasar 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa sekolah dasar 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus sekolah dasar 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang sekolah dasar 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah dasar 8. total_dana int864 Total dana yang diterima sekolah dasar 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. avg_uas float424 Nilai rata-rata UAS sekolah dasar 19. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 20. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data sekolah dasar 21. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 22. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon 32 Lampiran 5 lanjutan Tabel t_mi No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_mi int216 Jumlah bangunan sekolah madrasah ibtidaiyah 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa sekolah madrasah ibtidaiyah 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus madrasah ibtidaiyah 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima madrasah ibtidaiyah 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. avg_uas float424 Nilai rata-rata UAS madrasah ibtidaiyah 19. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkanlatar belakang program studi 20. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data madrasah ibtidaiyah 21. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 22. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_smp No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_smp int216 Jumlah bangunan sekolah menengah pertama 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa sekolah menengah pertama 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus sekolah menengah pertama 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima sekolah menengah pertama 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. ruang_lain int216 Jumlah ruang lain yang dimiliki sekolah 19. lab int216 Jumlah laboratorium yang dimiliki sekolah 18. avg_uan float424 Nilai rata-rata UAS sekolah menengah pertama 20. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 21 jumguru_studi int216 Jumlah guru berdasarkan program studi yang diajarkan 22. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data sekolah menengah pertama 23. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 24. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon 33 Lampiran 5 lanjutan Tabel t_mts No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_mts int216 Jumlah bangunan sekolah madrasah tsanawiyah 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa madrasah tsanawiyah 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus madrasah tsanawiyah 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima madrasah tsanawiyah 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. ruang_lain int216 Jumlah ruang lain yang dimiliki sekolah 19. lab int216 Jumlah laboratorium yang dimiliki sekolah 18. avg_uan float424 Nilai rata-rata UAS madrasah tsanawiyah 20. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 21. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data madrasah tsanawiyah 22. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 23. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_sma No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_sma int216 Jumlah bangunan sekolah menengah atas 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa sekolah menengah atas 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus sekolah menengah atas 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima sekolah menengah atas 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. ruang_lain int216 Jumlah ruang lain yang dimiliki sekolah 19. lab int216 Jumlah laboratorium yang dimiliki sekolah 20. bp int216 Jumlah ruang badan pengawas sekolah 21. keterampilan int216 Jumlah ruang keterampilan 22. serbaguna int216 Jumlah ruang serbaguna 23. avg_uan float424 Nilai rata-rata UAN sekolah menengah atas 34 Lampiran 5 lanjutan Tabel t_sma lanjutan No. Field Tipe Keterangan 24. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 25. jumguru_studi int216 Jumlah guru berdasarkan program studi yang diajarkan 26. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data sekolah menengah atas 27. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 28. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_ma No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_ma int216 Jumlah bangunan madrasah aliyah 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa madrasah aliyah 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus madrasah aliyah 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima sekolah menengah atas 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. ruang_lain int216 Jumlah ruang lain yang dimiliki sekolah 19. lab int216 Jumlah laboratorium yang dimiliki sekolah 20. bp int216 Jumlah ruang badan pengawas sekolah 21. keterampilan int216 Jumlah ruang keterampilan 22. serbaguna int216 Jumlah ruang serbaguna 23. avg_uan float424 Nilai rata-rata UAN madrasah aliyah 24. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 25. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data madrasah aliyah 26. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 27. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_smk No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. jum_sma int216 Jumlah bangunan sekolah menengah kejuruan 4. jum_siswa int216 Jumlah siswa sekolah menengah atas 5. lulusan int216 Jumlah siswa lulus sekolah menengah atas 6. mengulang int216 Jumlah siswa mengulang 7. putus_sekolah int216 Jumlah siswa putus sekolah 8. total_dana int864 Total dana yang diterima sekolah menengah atas 9. pem_pusat int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah pusat 10. yayasan int864 Besar dana yang diterima dari yayasan 11. ortu int864 Besar dana yang diterima dari orang tua siswa 12. pemda int864 Besar dana yang diterima dari pemerintah daerah 35 Lampiran 5 lanjutan Tabel t_smk lanjutan No. Field Tipe Keterangan 13. dana_lain int864 Besar dana yang diterima dari sumber dana lain 14. rk int216 Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah 15. perpus int216 Jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah 16. lap_or int216 Jumlah lapangan olahraga yang dimiliki sekolah 17. uks int216 Jumlah unit kesehatan sekolah yang dimiliki sekolah 18. ruang_lain int216 Jumlah ruang lain yang dimiliki sekolah 19. lab int216 Jumlah laboratorium yang dimiliki sekolah 20. bp int216 Jumlah ruang badan pengawas sekolah 21. keterampilan int216 Jumlah ruang keterampilan 22. serbaguna int216 Jumlah ruang serbaguna 23. bengkel int216 Jumlah bengkel 24. ruang_praktik int216 Jumlah ruang lain 25. avg_uan float424 Nilai rata-rata UAN sekolah menengah atas 26. jumguru_ijazah int216 Jumlah guru berdasarkan latar belakang program studi 27. jumguru_studi int216 Jumlah guru berdasarkan program studi yang diajarkan 28. tahun_ajaran varchar20 Tahun ajaran data sekolah menengah atas 29. padat float853 Jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa 30. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_penduduk No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. kelurahan varchar30 Nama kelurahan 4. jum_laki int432 Jumlah penduduk laki-laki 5. jum_per int432 Jumlah penduduk perempuan 6. jum_penduduk int432 Jumlah penduduk 7. sehat int432 Jumlah penduduk sehat 8. tuna_wicara int216 Jumlah penduduk menderita tuna wicara 9. tuna_rungu int216 Jumlah penduduk menderita tuna rungu 10. tuna_netra int216 Jumlah penduduk menderita tuna netra 11. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel t_agama No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. kelurahan varchar30 Nama kelurahan 4. islam int216 Jumlah penduduk pemeluk Islam 5. kristen int216 Jumlah penduduk pemeluk Kristen protestan 6. katholik int216 Jumlah penduduk pemeluk Katholik 7. hindu int216 Jumlah penduduk pemeluk Hindu 8. buddha int216 Jumlah penduduk pemeluk Buddha 9. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon 36 Lampiran 5 lanjutan Tabel t_pekerjaan No. Field Tipe Keterangan 1. gid int432 Id spasial 2. kecamatan varchar50 Nama kecamatan 3. kelurahan varchar30 Nama kelurahan 4. belum_kerja int216 Jumlah penduduk yang belum bekerja 5. petani int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian petani 6. nelayan int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian nelayan 7. pedagang int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian pedagang 8. pns int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian PNS 9. tni_ad int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian TNI AD 10. tni_al int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian TNI AL 11. tni_au int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian TNI AU 12. polri int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian POLRI 13. purnawirawan int216 Jumlah penduduk Purnawirawan 14. pensiunan int216 Jumlah penduduk Pensiunan 15. kar_swasta int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian karyawan swasta 16. wiraswasta int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian wiraswasta 17. buruh int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian buruh 18. pembantu int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian pembantu 19. pelajar int216 Jumlah pelajar 20. mahasiswa int216 Jumlah mahasiswa 21. ibu_rt int216 Jumlah ibu rumah tangga 22. dokter int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian dokter 23. medis int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian tenaga medis 24. pejabat int216 Jumlah pejabat tinggi negara 25 seniman int216 Jumlah penduduk bermatapencaharian seniman 26. the_geom geometry Berisi informasi spasial multipolygon Tabel geometry_columns No. Field Tipe Keterangan 1. oid 2. f_tabel_catalog varchar 30 Bernilai „ ” „ 3. f_tabel_schema varchar 30 Hak akses tabel publik 4. f_tabel_name varchar 30 Nama tabel yang memiliki atribut spasial 5. f_geometry_column varchar 30 Nama kolom yang berisi informasi spasial kolom the_geom 6. coord_dimension int Dimensi informasi spasial bernilai “2” 7. srid int Bernilai “-1” 8. type varchar 30 Tipe informasi spasial multipoligon, multiline, point 37 Lampiran 6 Diagram hierarki antarmuka halaman awal Halaman Awal Sistem Beranda Kependudukan Pendidikan Letak Geografis Deskripsi Isi Buku Tamu Lihat Komentar Visi Misi Buku Tamu Kontak kami 38 Lampiran 7 Diagram hierarki antarmuka halaman peta Halaman Peta Home Back Forward Zoom Pan Identify Select Tool Tip Refresh Map Download Print 39 Lampiran 8 Halaman peta Keterangan : Representasi kelas dengan pewarnaan peta Simbol Warna Keterangan Merah Pewarnaan untuk kategori kelas rendah, data dengan nilai sepertiga terendah Kuning Pewarnaan untuk kategori kelas sedang Hijau Pewarnaan untuk kategori kelas tinggi, data dengan nilai sepertiga teratas Peta referensi Tabel Informasi Pilih Layer Navigasi Skala Grafik 40 Lampiran 8 lanjutan Tools pada bagian navigasi Gambar Nama Fungsi Zoom to full extend Untuk melihat seluruh peta sesuai extent-nya Back Untuk melihat peta pada keadaan sebelumnya Forward Untuk melihat peta pada keadaan setelahnya Zoom in Untuk memperbesar tampilan peta Zoom out Untuk memperkecil tampilan peta Pan Untuk menggeser peta Identify Untuk melihat informasi atribut seluruh objek yang aktif Select Untuk melihat informasi atribut tertentu Tool tip Menampilkan atribut objek yang diidentifikasi dengan meng-hover peta Refresh map Untuk memperbarui tampilan peta Print Untuk mencetak peta Download Untuk mengunduh peta 41 Lampiran 9 Struktur mapfile SIGDIDU LAYER NAME t_islam nama layer CONNECTIONTYPE POSTGIS koneksi dengan PostGIS CONNECTION user=postgres password=1234 dbname=SIGDIDU host=localhost port=5432 DATA the_geom FROM t_agama USING UNIQUE gid tabel yang digunakan TYPE polygon tipe data spasial SIZEUNITS PIXELS TOLERANCE 0 TOLERANCEUNITS PIXELS METADATA field yang ditampilkan pada tabel informasi DESCRIPTION Islam RESULT_FIELDS gid, kecamatan, kelurahan, islam RESULT_HEADERS Statistik, Kecamatan, Kelurahan, Muslim jiwa RESULT_HYPERLINK gid||Chart END METADATA CLASS NAME Rendah =12000 nama kelas EXPRESSION [islam] = 12000 penentuan range nilai kelas STYLE COLOR 255 0 0 pengaturan tampilan peta OUTLINECOLOR 0 0 0 END TEMPLATE void END CLASS NAME Sedang 12000-24000 EXPRESSION [islam] = 12001 AND [islam] = 24000 STYLE COLOR 255 255 0 OUTLINECOLOR 0 0 0 END TEMPLATE void END CLASS NAME Tinggi 24000-36000 EXPRESSION [islam] 24000 STYLE COLOR 0 255 0 OUTLINECOLOR 0 0 0 END TEMPLATE void END END LAYER 42 Lampiran 10 Hasil pengujian No Kelas Uji Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji Hasil yang Diharapkan Hasil Uji 1 Menu Login Administrator Menguji validitas menu login Administrator Form login pada halaman awal administrator mengisi username atau password yang salah, lalu klik tombol login Muncul pesan “username dan password salah ” Sukses Menguji validitas menu login administrator Form login pada halaman awal administrator tidak mengisi username atau password lalu klik tombol login Muncul pesan “username dan password salah” Sukses Menguji validitas menu login administrator Form login pada halaman awal administrator mengisi username atau password yang sesuai, lalu klik tombol login Masuk ke Halaman administrator Sukses 2 Menu utama sistem Menampilkan Profil Dinas Pendidikan Halaman Beranda Klik menu pendidikan Tampilan Halaman Dinas Pendidikan Sukses Menampilkan Profil Dinas Kependudukan Halaman Pendidikan Klik menu kependu- dukan Tampilan Halaman Dinas Kependudukan Sukses Menampilkan halaman Buku Tamu Halaman Kependudukan Klik menu Buku tamu Tampilan halaman Buku Tamu Sukses Mengisi komentar pada buku tamu dan melihat isi buku tamu Halaman Kependudukan isi form Buku Tamu dan klik tombol submit Muncul Pesan yang ditulis pada bagian Komentar dan Pesan Sukses Menampilkan Letak geografis Bogor Halaman Beranda Klik menu letak geografis Tampilan Halaman letak geografis Sukses Menampilkan isi menu kontak kami Halaman Beranda Klik menu Kontak kami Tampilan Halaman kontak kami Sukses Menampilkan Halaman Peta pendidikan Halaman Beranda Klik gambar SIG Pendidikan pada side- column Muncul halaman baru yang berisi halaman peta pendidikan Sukses Menampilkan Halaman Peta kependudukan Halaman Beranda Klik gambar SIG kependu- dukan pada side-column Muncul halaman baru yang berisi halaman peta kependudukan Sukses 43 Lampiran 10 lanjutan No Kelas Uji Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji Hasil yang Diharapkan Hasil Uji 3. Menu Halaman Peta Memilih layer peta Halaman peta Memberi checklist pada layer yang ingin diaktifkan Tampilan layer peta yang aktif Sukses Melakukan proses zoom to full extent Halaman peta Klik tombol zoom to full extent pada navigasi peta Peta ditampilkan sesuai extent- nya Melakukan proses undo pada peta Halaman Peta Klik Tombol Back Kembali ke tampilan peta sebelum operasi terakhir Sukses Melakukan proses redo pada peta Halaman Peta Klik tombol Forward Kembali ke tampilan peta setelah posisi terakhir Sukses Melakukan zoom in Halaman Peta Klik Tombol Zoom In lalu pilih area yang akan dilakukan perbesaran Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih kecil Sukses Melakukan zoom out Halaman Peta Klik Tombol Zoom Out lalu pilih area yang akan dilakukan pengecilan Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih besar Sukses Melakukan proses Pan Map Halaman peta Klik Tombol Pan lalu pilih lokasi pada peta yang akan digeser Tampilan peta sesuai dengan pergeseran posisi tampilan yang diinginkan Sukses Melakukan Identifikasi layer Halaman Peta Klik Tombol Identity dan klik lokasi pada peta yang akan diidentifikasi Tampilan informasi berupa tabel dengan atribut terkait Sukses Melakukan identifikasi otomatis pada peta Halaman Peta Klik Tombol Tool Tip dan lakukan hover lokasi pada peta yang akan diidentifikasi Tampilan informasi atribut objek terkait Sukses Melakukan proses Refresh Map Halaman Peta Klik tombol Refresh Map pada navigasi Tampilan peta yang diperbarui Sukses 44 Lampiran 10 lanjutan No Kelas Uji Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji Hasil yang Diharapkan Hasil Uji 4. Menu Grafik Menampilkan grafik Tabel atribut peta Klik link grafik pada tabel informasi Muncul grafik sesuai dengan layer Sukses 5 Menu Administrator Melakukan kontrol Anggota Halaman Administrator Klik link “Anggota” pada menu administrasi Tampilan kontrol menu untuk mengubah dan menghapus anggota SIGDIDU Sukses Melakukan kontrol Buku Tamu Halaman Administrator Klik link “Buku Tamu” pada menu administrasi Tampilan kontrol menu untuk mengubah dan menghapus isi komentar pengguna Sukses Keluar dari halaman khusus Administrator Halaman Administrator Klik link “Keluar” pada menu Administrasi Tampilan kembali ke halaman awal administrator Sukses ABSTRACT ANY SEPTIANI MINTONO. Geographic Information System for Education and Population in Bogor City using Pmapper Framework. Supervised by HENDRA RAHMAWAN and HARI AGUNG ADRIANTO. In the year of 2004, Regional Socio-Economic Survey has mentioned Bogor as the 12th densely populated city in Indonesia. As the population increased, it needs to be balanced with a good education system. Bogor City Local Government in cooperation with the Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT paid great attention to the development of human resources. Application Geographic information systems can be applied to assist in the process of government monitoring on the quality of education and conditions of the population within the scope of a particular region. In 2009, Aini has developed Geographic Information System for Bogor City Facilities. In this case, spatial data from Aini 2009 can be applied to support Geographic Information System for Education and Population in Bogor City development. This study aimed to design a web-based application system which its the main function displays the data analysis of population and education of Bogor City in the form of Bogor city map, information tabels, and graphs. The color of result map represents number of school in district area, average score of student final test, and number of population in district level. For future development, the information system is expected to be taken into consideration in policy by the relevant local government. The Geographic Information System for Education and Population in Bogor City is developed on Linux Ubuntu 10.04 platform using MapServer, Pmapper-stable framework, PostgreSQL 8.4, and PostGIS 1.5. Keywords : MapServer, pmapper framework, geographic information system. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu perkembangan teknologi komputer yang banyak diminati saat ini adalah pemetaan digital. Aplikasi yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografis SIG ini selalu disajikan dengan interaktif. Berbeda dengan peta biasa yang hanya mampu menyajikan informasi geografis dalam bentuk kertas tercetak yang statis, SIG mampu menyajikan, mengolah, dan menganalisis informasi geografis dengan cara yang bersifat statis maupun dinamis. Keunggulan tersebut menjadikan SIG sebagai teknologi yang terus dikembangkan hingga saat ini. Survei Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004 menyatakan jumlah penduduk Kota Bogor adalah 833.523 jiwa dengan luas wilayah 21,56 km 2 NKRI 2010. Hasil survei ini menunjukkan Bogor menempati peringkat ke-12 kota dengan penduduk terpadat di Indonesia, yaitu sebesar 38.661 jiwakm 2 . Hingga saat ini, salinan data kependudukan dan pendidikan Kota Bogor disimpan dalam format berkas XLS sehingga menyulitkan pemerintah daerah untuk menarik informasi secara cepat. Pemerintah daerah Kota Bogor bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT untuk mengatasi kendala pengelolaan data yang dihadapi pemerintah daerah Kota Bogor tersebut. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan SIG dalam bidang pendidikan dan kependudukan untuk menggambarkan kondisi penduduk dalam bentuk peta wilayah yang lebih informatif dan interaktif. SIG mampu menyajikan informasi terkait dengan letak geografis data dengan lebih menarik. Penelitian ini merupakan salah satu wujud kerja sama BPPT dengan pemerintah Kota Bogor yang mengkaji informasi dalam data pendidikan dan kependudukan. Data tekstual tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori dan hasilnya diintegrasikan dengan peta administrasi Kota Bogor data spasial yang digunakan pada penelitian Aini 2009. Visualisasi dalam bentuk peta digital, tabel tekstual, dan grafik yang dikemas dalam Sistem Informasi Geografis SIG Pendidikan dan Kependudukan Kota Bogor diharapkan dapat meningkatkan kepekaan pemerintah daerah terhadap kondisi masyarakat. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya suatu sistem berbasis web yang dapat menyajikan informasi mengenai data pendidikan dan kependudukan Kota Bogor dalam bentuk peta interaktif. Penyajian data dilengkapi dengan tabel tekstual dan grafik sehingga dapat diketahui informasi lebih rinci. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian yang dilakukan adalah: 1 wilayah kajian untuk data pendidikan adalah Kota Bogor yang terdiri atas enam kecamatan, yaitu Bogor Utara, Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Tengah, Bogor Timur, dan Bogor Sareal, 2 wilayah kajian untuk data kependudukan adalah Kecamatan Bogor Timur yang terdiri atas enam kelurahan, yaitu Sindangsari, Sukasari, Katulampa, Tajur, Baranangsiang, dan Sindangrasa, 3 data spasial yang digunakan adalah data vektor peta administrasi Kota Bogor, 4 data tekstual yang digunakan adalah data kependudukan Kecamatan Bogor Timur dan data pendidikan Kota Bogor tahun 2008, 5 penelitian akan menghasilkan sistem berbasis web yang dilengkapi informasi pendidikan berupa jumlah bangunan sekolah, nilai rata-rata UAS UAN, fasilitas sekolah, sumber dana, dan ketersediaan sekolah bagi siswa, informasi kependudukan berupa jumlah penduduk, jenis pekerjaan penduduk, dan salinan dana kesehatan menderita kelainan yang disajikan dalam bentuk pewarnaan peta dalam lingkup kecamatan, tabel tekstual sebagai rincian informasi pendidikan dan kependudukan, serta grafik interaktif. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah Kota Bogor dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan pendidikan dan kependudukan dengan lebih cepat. Pemerintah daerah Kota Bogor dapat mengetahui kondisi masyarakatnya berdasarkan parameter pendidikan dan kependudukan seperti jumlah penduduk dan pengadaan fasilitas pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah terkait sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan guna membangun wilayah dan sumber daya manusia Bogor. 2 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis SIG adalah sistem komputer yang mengambil, menyimpan, melakukan kueri, analisis, dan menampilkan data geografis Chang 2002. Aplikasi SIG terdiri atas empat komponen, yaitu: 1 Perangkat Keras Sistem Komputer Sistem komputer meliputi perangkat komputer dan sistem operasi yang menjalankan aplikasi SIG. Perangkat keras tambahan untuk mendukung aplikasi SIG antara lain monitor untuk menyajikan hasil, alat pendijitasi dan scanner untuk memasukkan data spasial, serta printer dan plotter untuk penyajian data dalam bentuk salinan. Pada umumnya sistem operasi yang digunakan adalah Windows dan UNIX. 2 Perangkat Lunak SIG Perangkat lunak SIG meliputi kode program dan tampilan antarmuka untuk menjalankan perangkat keras. Pada umumnya tampilan antarmuka perangkat lunak aplikasi SIG menyediakan daftar menu, graphical icons, dan perintah-perintah yang dapat mempermudah pengembang dalam membangun aplikasi SIG. Beberapa perangkat lunak untuk mengolah data spasial antara lain ArcView, AutoCAD Map, MapInfo, ArcGIS, GRASS, dan ILWIS. 3 Sumber Daya Pengguna Sumber daya pengguna sama pentingnya dengan perangkat lunak dan perangkat keras. Sumber daya pengguna penting untuk menentukan sasaran dan tujuan pembangunan sistem, serta memberikan pertimbangan dan alas an penggunaan SIG. 4 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada kebutuhan fisik, organisasi, administrasi dan lingkungan budaya untuk operasi-operasi SIG. Infrastruktur meliputi keterampilan, standar data, dan pola organisasi umum. Web Mapping Menurut Mitchell 2005, ada dua macam aplikasi pemetaan berbasis web yaitu statis dan interaktif. Peta statis sebagai suatu gambar yang ditampilkan secara umum pada halaman web, sedangkan pada peta interaktif pengguna dapat berinteraksi dengan peta sesuai kebutuhan contohnya melakukan pemilihan layer dan zooming. Gambar peta diperbarui selama proses interaksi. Ini dapat terjadi karena adanya perangkat lunak pemetaan web. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, SIG telah mengalami proses evolusi, dimulai dari static map publishing, static web mapping, interact web mapping, dan kemudian menjadi distributed GIServices Peng Tsou 2003. Tahapan evolusi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Evolusi Web Mapping Peng Tsou 2003. Gambar 1 menunjukkan evolusi teknologi untuk web mapping yang terdiri atas: Static Map Publishing menyajikan peta pada halaman web sebagai peta yang statis dalam format grafis seperti GIF, JPEG dan PNG. Gambar peta biasanya digunakan sebagai representasi visual untuk mengilustrasikan hal-hal penting dari sebuah dokumen HTML, namun pengguna tidak dapat berinteraksi dengan gambar tersebut. Static Web Mapping aplikasi pemetaan dapat menerima request berupa query terhadap program server melalui antarmuka berupa form HTML dan CGI. Keluaran dari permintaan tersebut berupa peta yag bersifat statis yang dihasilkan program pada server. Interactive Web Mapping pengguna dapat lebih berinteraksi dengan objek spasial pada halaman web menggunakan script aplikasi yang berjalan di sisi client seperti DHTML, Plug-ins, Java applets dan ActiveX controls. Distributed GIServices menyediakan layanan infomasi geospatial berbasis jaringan yang sangat luas. Ada dua aplikasi utama dalam GIServices, yaitu wired internet GIS dan wireless mobile GIS. Pada Internet GIS lebih ditekankan pada aspek jaringan fisik sedangkan pada Distributed GIServices lebih fokus pada mekanisme pengaksesan yang terdistribusi sebuah layanan informasi. Layanan terdistribusi ditandai dengan adanya komunikasi diantara komponen SIG yang satu dengan yang lainnya dari beberapa server. 3 MapServer MapServer merupakan komponen yang menampilkan peta, menyelesaikan kueri spasial, dan mengirim gambar atau elemen grafis peta pada sisi klien pada saat ada permintaan pengguna Peng Tsou 2003. Mapserver memiliki lingkungan bahasa script yang disebut MapScript. MapScript dapat mengurangi waktu pemrograman bagi pengembang yang ingin menambahkan kemampuan pemetaan dalam suatu aplikasi. MapScript API menyediakan tools yang dapat langsung digunakan untuk membuat peta dan mengizinkan pengembang untuk memanipulasi, membuat, dan me-load mapfile. Fungsi-fungsi MapScript dapat digabungkan dengan fungsi dari bahasa script lainnya seperti PHP, Perl, Phyton, Ruby dan Java Mitchell 2005. Diagram operasi dasar aplikasi Mapserver ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 Diagram operasi dasar MapServer Mitchell 2005. Umumnya, MapServer bekerja di belakang aplikasi web server. Web server menerima permintaan terhadap peta dari pengguna dan MapServer bertugas menampilkan peta yang sesuai. Fungsi utama Mapserver adalah membaca data dari berbagai sumber dan menampilkan layer-layer secara bersamaan dalam berkas grafik, yang dikenal dengan map image Mitchell 2005. Komponen sebuah aplikasi MapServer terdiri atas: 1 Mapfile, merupakan inti dari aplikasi Mapserver yang menyimpan berbagai konfigurasi untuk menggambarkan data spasial dan atribut dari shapefile ke dalam bentuk halaman web Mitchell 2005. Mapfile mendefinisikan sekumpulan objek peta sekaligus membedakan bentuk dan sifat peta yang akan ditampilkan pada browser. Walaupun data geografisnya sama, peme- taan dengan mapfile yang berbeda akan menampilkan peta yang berbeda pula, sesuai hasil interaksi dengan pengguna Kropla 2005. 2 Halaman HTML, sebagai antarmuka antara pengguna dengan MapServer. MapServer dapat digunakan untuk menempatkan sebuah gambar peta statis maupun yang bersifat interaktif pada halaman web. Komponen Data Geografis Dalam kerangka kerja SIG terdapat dua kategori data, yaitu data tekstual atribut dan data spasial Chang 2002. Data atribut merupakan data yang memiliki informasi fitur spasial. Jumlah data atribut yang dilampirkan dalam fitur spasial dipengaruhi oleh tipe fitur dan dan aplikasi yang digunakan. Data spasial merupakan data yang memiliki informasi lokasi atau data yang bereferensi geografis. Secara umum, SIG menggunakan dua bentuk data untuk merepresentasikan data spasial, yaitu data vektor dan data raster. Data model untuk data spasial dapat dilihat pada Gambar 3. Data Spasial Topologikal Data Raster Data vektor Non- Topologikal Higer-Level Data Data Sederhana TIN Dynamic Segmentation Regions Gambar 3 Data model untuk data spasial Chang 2002. Data vektor menggunakan satu titik atau gabungan titik yang berkoordinat untuk membentuk fitur spasial titik, garis, dan area, sedangkan data raster menggunakan sel-sel dalam parameter piksel untuk merepresentasikan variasi spasial dari sebuah fitur. Data raster membentuk fitur titik dari sel tunggal, fitur garis dari rangkaian sel yang bersebelahan, dan fitur area dari kumpulan sel yang berbatasan. 4 Data vektor dikategorikan menjadi topologikal dan non-topologikal. Topology, dalam GIS, menggambarkan secara eksplisit hubungan spasial antara fitur, seperti pertemuan dua garis pada sebuah titik dan sebuah garis lurus memiliki sisi kanan dan sisi kiri secara eksplisit. Topology berguna untuk mendeteksi eror pada proses dijitasi dalam peta dijital dan dibutuhkan untuk beberapa operasi overlay peta dan analisis jaringan. Data non-topologikal dapat ditampilkan dengan lebih cepat dan dapat langsung digunakan pada perangkat lunak GIS yang berbeda-beda Chang 2002. Shapefile Shapefile merupakan format yang digunakan oleh Environmental System Resource Institute ESRI untuk merepresentasikan data vektor yang berbasis non-topological Chang 2002. Shapefile menyimpan lokasi geografis berupa informasi atribut titik point, garis line, dan poligon polygon. Shapefile menyimpan titik sebagai pasangan koordinat x,y, sebuah garis sebagai kumpulan titik, dan poligon sebagai serangkaian garis, namun demikian tidak ditemukan berkas yang memaparkan hubungan spasial antara objek geometri. ESRI mengemukakan, shapefile terdiri atas: 1 main file .shp merupakan file yang dapat diakses langsung dan panjang dari record variabel dalam setiap record mendeskripsikan sebuah bentuk dengan daftar verteksnya, 2 index file .shx pada file indeks, setiap record terdiri atas offset dari record file utama yang bersesuaian mulai dari awal berkas utama, 3 tabel dBASE .dbf pada tabel dBASE terdapat fitur atribut dengan record pada setiap fiturnya. Relasi one-to-one di antara geometri dan atribut berdasarkan pada nomor record. Record atribut dalam dBASE harus sama dengan record dalam berkas utama. Shapefile menyimpan geometri non- topologikal dan informasi atribut untuk fitur spasial dalam kumpulan data. Geometri untuk sebuah fitur disimpan sebagai shape yang berisikan kumpulan koordinat vektor. Shapefile tidak memiliki pengolahan tambahan struktur data topologikal sehingga shapefile memiliki keunggulan dibandingkan dengan data sources lainnya, di antaranya lebih cepat dalam menggambar dan memperbaiki peta ESRI 2010. Spatial Database Management System Mitchell 2005 mengemukakan, database spasial merupakan perangkat yang digunakan untuk mengakses tabel informasi dan mampu menangani penyimpanan data referensi spasial. Shekhar dan Chawla 2003 mendefinisikan sistem manajemen basisdata spasial Spatial Database Management System - SDBMS sebagai berikut : 1 SDBMS adalah modul perangkat lunak yang dapat bekerja dengan sistem manajemen basisdata dasar, seperti Object-Relational Database Management System OR-DBMS atau Object-Oriented Database Management System OO-DBMS, 2 SDBMS mendukung beberapa model data spasial, tipe data abstrak Abstract Data Type – ADT dan bahasa query yang dapat memanggil ADT tersebut, 3 SDBMS mendukung indeks spasial, algoritma yang efisien untuk melaksanakan operasi spasial, serta aturan-aturan yang spesifik bagi domain tertentu untuk optimasi query. Sistem informasi geografis menggunakan SDBMS untuk menyimpan, mencari, melakukan kueri, membagi kumpulan data spasial yang berukuran besar. Data spasial tidak dapat dipisahkan dari proses visualisasi dan biasanya berukuran sangat besar sehingga sistem database harus menambahkan kemampuan untuk menyediakan layanan proses permintaan visual dan metode pengindeksan data spasial secara khusus Shekhar dan Chawla 2003. Komponen-komponen yang terlibat dalam pembangunan SDBMS berdasarkan OR- DBMS dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Arsitektur SDBMS tiga layer. 5 PostGIS PostGIS adalah ekstensi dari sistem object relational database PostgreSQL yang mengizinkan objek SIG untuk disimpan dalam suatu database dan menyimpan data berupa titik, garis, atau poligon Ramsey 2008. Dengan adanya ektensi PostGIS, PostgreSQL server dapat dijadikan sebagai backend database spasial untuk sistem informasi geografis, seperti ESRI‟s SDE atau ekstensi Oracle‟s Spatial. Objek SIG yang didukung oleh PostGIS adalah ”Simple Feature Specification for SQL” yang dikeluarkan oleh OpenGIS Consortium OGC PostGIS 2010. OpenGIS mendefinisikan dua cara baku untuk menyatakan objek spasial, yaitu: Well-Known Text WKT Well-Known Binary WKB WKT dan WKB mengandung informasi mengenai tipe objek dan koordinat yang membentuk objek. Umumnya, input data ke dalam database menggunakan format WKT, tetapi data spasial disimpan dengan format heksadesimal. Representasi WKT dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Representasi WKT Fitur objek spasial Representasi WKT Gambar POINT 0 0 MULTI- POINT 0 0,1 2 LINE- STRING 0 0, 1 1, 1 2 MULTI-LINE STRING 0 0,1 1,1 2,2 3,3 2,5 4 POLYGON 0 0,4 0,4 4,0 4,0 0,1 1, 2 1, 2 2, 1 2,1 1 MULTI- POLYGON 0 0,4 0,4 4,0 4,0 0,1 1,2 1,2 2,1 2,1 1, -1 -1,-1 -2,-2 -2,-2 -1,-1 -1 GEOMETRY COLLECTIO N POINT2 3,LINESTRIN G2 3,3 4 OpenGIS 1999 mengungkapkan bahwa SQL Geometry Type disusun ke dalam hierarki yang ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Hierarki SQL Geometry Type OpenGIS 1999. Geometris 0 dimensi adalah yang bertipe point dan multipoint, Geometris 1 dimensi adalah Curve dan Multicurve dengan semua subkelasnya dan Geometris 2 dimensi adalah Surface dan Multisurface dengan semua subkelasnya. Indeks Spasial Indexing merupakan tahap membangun indeks pada tabel untuk mempercepat proses query. Pengindeksan data membuat penggunaan database spasial untuk data yang besar mungkin dilakukan PostGIS 2010. Tanpa indexing, proses pencarian sebuah fitur membutuhkan “sequential scan” untuk setiap record dalam database. Indexing mempercepat proses pencarian dengan mengorganisasikan data ke dalam search tree yang dapat mempercepat proses menemukan record tertentu. PostgreSQL mendukung tiga jenis indeks, yaitu B-Tree indexes, R-Tree indexes, dan GiST indexes. B-Tree digunakan untuk data yang dapat disusun dalam satu axis sehingga tidak sesuai untuk data SIG R-Tree indexes membagi data ke dalam persegi, sub-persegi, dan sub-sub persegi. R-Tree digunakan oleh beberapa database spasial untuk pengindeksan data SIG, namun implementasi R-Tree pada PostgreSQL tidak sebaik implementasi GiST GiST Generalized Search Tree indexes membagi data ke dalam “data untuk satu sisi ”, “data yang overlap”, “data yang berada di dalam” dan data yang dapat digunakan untuk tipe data dengan lingkup besar, termasuk data SIG. PostGIS menggunakan implementasi R-Tree indexes di atas GiST untuk membuat indeks pada data SIG. 6 GiST indexes memiliki dua buah keunggulan dibandingkan dengan R-Tree indexes dalam PostgreSQL. Pertama, GiST indexes “null safe”, artinya mampu membangun indeks untuk kolom yang bernilai null. Kedua, GiST indexes mendukung konsep “lossiness” yang sangat penting untuk objek SIG yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran halaman 8K PostgreSQL. Lossiness mengizinkan PostgreSQL untuk menyimpan bagian penting dari objek dalam sebuah indeks -- untuk kasus objek SIG, hanya bounding box. Objek SIG yang lebih besar dari 8K akan menyebabkan R-Tree indexes gagal diproses. Data Flow Diagram Data flow diagram DFD yang diacu kepada Buffalo 2004 menawarkan metode baku untuk menggambarkan proses, penyimpanan data dan participants yang menyusun aktivitas logis secara potensial dalam aplikasi sistem informasi geografis. Ada empat simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu: Square persegi, merepresentasikan orang, organisasi, hal-hal, atau sumber atau tujuan data atau informasi yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6 Simbol persegi Buffalo 2004. Cylindrical silinder, mewakili proses atau kegiatan yang ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7 Simbol silinder Buffalo 2004. Open rectangle persegi panjang terbuka untuk mewakili data yang disimpan dari data yang bisa ditambahkan atau dihapus, ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8 Simbol persegi panjang terbuka Buffalo 2004. Arrow panah untuk mewakili aliran data. Panah dapat dianotasikan untuk menggambarkan alam atau aliran konten, ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 9 Simbol panah Buffalo 2004. Spatial Relationships Sistem Informasi Geografis berbeda dengan sistem lainnya, termasuk dalam mendefinisikan hubungan spasial. Hubungan spasial ini termasuk di dalam SIG dengan pengkodean topologi atau dengan perhitungan berdasarkan koordinat x,y. Satu perhitungan umum didefinisikan berdasarkan ada atau tidak dua garis yang saling berpotongan. Tabel 2 menunjukkan hubungan spasial, diasosiasikan dengan kata kerja deskripsi dan diimplementasikan secara umum dari setiap hubungan dalam SIG. Tabel 2 Spatial relationship pada SIG Spatial Relationship Descriptive Verbs Common GIS Model Symbol Connectivity Connect, link Topology Contiguity Adjacent, abutt Topology Containment Contained, containing, within X,Y coord. operation Proximity Closest, nearest X,Y coord. operation Coincidence Coincident, Coterminous X,Y coord. operation Kamus Data Pressman 2001 mengemukakan, kamus data adalah grammar kuasi-baku yang digunakan untuk menjelaskan data dari perangkat lunak yang akan diolah dan dibuat. Kamus data menjelaskan seluruh aliran informasi yang ada pada DFD dengan lebih rinci. Notasi kamus data dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Notasi kamus data Notasi Keterangan = terdiri atas, diuraikan menjadi, sama saja dengan + dan [ | ] atau { } n iterasi hingga n kali ... pilihan, boleh ada boleh tidak ...teks... komentar 7 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yang mengacu pada GIS Development Guide yang dikeluarkan oleh Buffalo 2004. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 10. 1. Analisis Kebutuhan 2. Perancangan Konseptual 3. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data 7. Perencanaan dan Perancangan Basis Data 4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem 6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 8. Pembangunan Basis Data 9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem 10. Pengembangan Sistem 11. Pengujian Sistem 12. Penggunaan dan Perawatan Basis Data Sistem 5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem Gambar 10 Tahapan penelitian Buffalo 2004. 1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dalam pembangunan sistem yaitu mengidentifikasi kebutuhan yang meliputi penjelasan mengenai deskripsi umum sistem dan fungsi produk SIGDIDU, karakteristik pengguna, dan batasan sistem. 2 Perancangan Konseptual Perancangan konseptual direpresentasikan ke dalam dua hal yaitu perancangan konseptual database dan perancangan proses sistem. Perancangan logika database membutuhkan identifikasi kebutuhan data terlebih dahulu. Perancangan proses yang berjalan pada sistem disusun berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional produk, yang diilustrasikan dalam diagram konteks. 3 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Survei ketersediaan data dilakukan berdasarkan kebutuhan data dan fungsional produk sistem. Tahap ini dilakukan dengan penelusuran terhadap sumber-sumber data terkait. Data yang tersedia dikumpulan dan dievaluasi sesuai kebutuhan. 4 Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengolah data dan untuk membangun aplikasi sistem informasi geografis. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap beberapa perangkat lunak yang tersedia dan memeriksa kesesuaiannya dengan perangkat keras yang digunakan. 6 Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahap ini mengimplementasikan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan sehingga terwujud suatu lingkungan pengembangan sistem yang mendukung tercapainya tujuan fungsional sistem. 7 Perencanaan dan Perancangan Database Tahap ini melakukan perancangan database logically, yang diimplementasikan dengan diagram keterhubungan antartabel. Selanjutnya, perancangan fisik database yaitu mendefinisikan tabel-tabel yang terdiri atas kolom-kolom atribut dengan tipe data yang telah disesuaikan spesifikasinya dengan data yang ada. 8 Pembangunan Database Tahap ini mengimplementasikan hasil perancangan database dengan menerapkannya pada suatu aplikasi Database Management System DBMS. Data yang digunakan terdiri atas data spasial dan nonspasial dimasukkan ke dalam tabel- tabel yang telah dibuat. 9 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Tahap ini dilakukan integrasi database terhadap sistem yang dibangun dan merancang antar muka bagi pengguna sebagai media untuk menjalankan proses- proses yang disediakan sistem. 8 10 Pengembangan Sistem Perangkat dan teknologi diaplikasikan menggunakan script pemrograman web dengan memanfaatkan framework sebagai tool untuk pengembangan. Pengembangan sistem ini dilakukan dengan mengkon- figurasikan layer – layer peta dan proses identifikasi tabel-tabel spasial dalam database pada sebuah mapfile. Sistem akan dikembangkan hingga tahap pewarnaan peta sesuai dengan kategori data dan menampilkan grafik. 11 Pengujian Sistem Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan sejumlah masukan tertentu kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai dengan harapan. 12 Penggunaan dan Perawatan Database Perawatan terhadap data secara berkala sangat diperlukan dalam aplikasi SIG. Penyusunan dokumentasi diperlukan sebagai panduan bagi administrator dan pengembangan sistem aplikasi pada masa yang akan datang. HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan penelitian terdiri atas deskripsi umum sistem dan fungsi produk, karakteristik pengguna, dan batasan sistem.

1.1 Deskripsi Sistem dan Fungsi Produk